"ough sakit" Hana mulai sadar sambil memegang kepalanya yang terasa berat
"Hana kau sudah sadar ? ayo minum dulu nak
Hana masih diam dia mencoba mengingat apa yang sudah terjadi yah Allah sedang memberiaknnya ujian yang sangat berat kedua orang tua dan adiknya telah meninggal hampir bersamaan dadanya masih terasa sesak tenggorokannya terasa kering
ayo minum dulu han" Bu Fitri mencoba membangunkan tubuh Hana dari ranjang
kemudian Hana meminum air yang sudah didekatkan dibibirnya
" diamana ibu ayah dan adik Tan ?
" mereka masih dimandikan oleh petugas rumah sakit "
aku mau ikut memandikan Tante" rengek Hana
"tapi kondisimu sangat lemah nak " nggak papa Tante insya Alloh aku kuat " kemudian Hana berusaha turun dari ranjang rumah sakit
lalu ibu Fitri menyuruh Rijal untuk membantu Hana berjalan menuju kamar jenazah. sesampai dikamar jenazah dia medekati jasad ibunya. sambil ikut memandikan air matanya terus mengalir" ibu maaf Hana belum bisa buat ibu bangga Hana belum bisa bahagiain ibu. Hana janji akan membuat ibu bangga memiliki Hana" kemudian setelah selesai dimandikan lalu para petugas rumah sakit pun mengkafani
kemudian Hana mendekati jenazah adik dan ayahnya sungguh Hana merasa bagai mimpi dan dia berharap ini hanya mimpi.tapi tidak ini bukan mimpi ini adalah takdir yang harus dia jalani setelah selesai memandikan dan mengkafani ketiga jenazah tersebut lalu ketiganya dibawa ke rumah kediaman Hana
sesampainya dirumah Hana sekitar jam 4 subuh sudah nampak banyak tamu yang datang untuk melayat ada sudah hadir pula keluarga dari ibunya kecuali keluarga ayahnya karena ayahnya adalah anak tunggal dan keluraganya berada jauh diluar pulau.
setalah berberpa lama jenazah langsung dibawa ke masjid untuk disholatkan kebetulan letak masjid dan rumah Hana sangat dekat setelah selesai disholatkan ketiga jenazah keluarganya pun dibawa ke pemakaman Hana berdiri simping pusara kedua orang tuanya dadanya semakin sesak melihat jenazah ibu ayah dan adiknya mulai ditimbun tanah tiba tiba Hana menangis dan duduk tersungkur " ayah ibu adik hana ikut
Hana nggak bisa tinggal sendirian didunia hik... hik.. Hana menangis sesegukan ibu Fitri merangkulnya diikuti budenya kakak dari ibunya "sabar ndok ini sudah takdir Allah kamu harus ikhlas walaupun berat"sambil membelai kepala Hana.setelah selasai acara pemakaman ditutup dengan bacaan doa dipimpin oleh seorang ustadz. setalah selasai satu persatu para pelayat meninggalkan pemakaman dipojok samping tampak pak Ridwan sedang mengobrol serius dengan keluarga Hana dan tampak mereka sangat akrab tampak mereka membicarakan kelanjutan kehidupan Hana kedepannya
" jadi begitu mas setelah acara pengajian 7 hari wafatnya almarhum rencananya Hana akan saya antarkan ke pesatren kerena 3 Minggu lagi Hana akan mengikuti ujian Nasional. dan setelah itu ijinkan saya dan istri saya untuk menjaga Hana apalagi mendian shofian berwasiat untuk mewujudkan rencana pertunangan Hana dan Rijal"
ya saya nggak bisa ngomong banyak terima kasih sebelumnya dan klo seperti itu keinginan almarhum yah kita tinggal menjalankannya mungkin sekali sekali kami akan mengunjungi Hana disini dan saya minta maaf karena tidak bisa mendampingi Hana disini kerena pekerjaan dan anak anak juga masih sekokah" ujar pak deenya hana
" ya kami mamehaminya"
setalah sekitar satu jam lamanya akhirnya mereka meninggalkan pemakaman. Hana masih kelihatan menangis air matanya terus saja mengalir sampai matanya membengkak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Bunga Syakila
visaualnya aothor bisar seru
2020-10-05
0