Bos Galak Idamanku

Bos Galak Idamanku

Pencarian Sekretaris Baru

Brak

Sid memukul mejanya dengan sangat keras, hingga membuat gadis dihadapannya ketakutan.

"Jika tidak bisa bekerja lebih baik kau resign dari kantor ini!"

"Ma.. Maaf pak, tapi apa kesalahanku?" Tanya gadis itu dengan suara bergetar.

"Coba kau baca sendiri!" Sambil melemparkan sebuah berkas ke wajah gadis itu.

"Ma.. Maaf pak, aku akan memperbaikinya."

"Cukup, kau dipecat! Pergi dari hadapanku, jangan pernah menginjakkan kakimu di kantor ini lagi!" Bentak Sid sambil menunjuk pintu ruangannya.

"Tidak, pak! Saya mohon jangan pecat saya, pak!" Ucap gadis itu sambil mengatupkan kedua tangannya di depan wajahnya.

"Keluar dari ruanganku! Rasanya sia-sia saja aku membayarmu, pekerjaanmu sangat tidak becus!" Hina Sid dengan wajah merendahkan.

"Pak, saya mohon jangan pecat saya!"

"KELUAR!" Teriak Sid dengan suara menggelegar ke telinga gadis itu.

Dengan tangis yang sesenggukkan, gadis itu keluar dari ruangan Sid. Setelah kepergian gadis itu, Sid duduk di kursi kerjanya sambil memasang raut wajah kesal.

Ya, Siddharth Adeva Rafandi atau lebih dikenal dengan nama Sid memang terkenal dengan sifatnya yang galak dan keras. Ia adalah CEO dari perusahaan besar yang bernama SAR Entertainment Group.

Karena sifatnya itu, setiap satu bulan sekali ia sering berganti-ganti sekretaris.

"Rio!" Teriak Sid dengan suara lantang memanggil asisten pribadinya itu.

Tak lama Rio datang dan segera menghadap sang bos nya itu.

"Ya pak, ada yang perlu saya bantu?"

"Kau carikan sekretaris baru untukku, kali ini kau harus mencari orang yang benar-benar becus dalam bekerja! Jangan seperti sekretaris sialan tadi!" Sinis Sid.

"Baik pak, saya akan segera mencarikan anda sekretaris baru!" Jawab Rio sesopan mungkin, padahal hatinya sudah jengkel dengan kelakuan dan sifat bosnya itu.

Huh, kau cari saja sendiri! Aku lelah mencarikan sekretaris untukmu, bagaimana bisa ada yang bertahan bersamamu selain aku jika sifatmu saja seperti iblis! Sedikit-sedikit memecat orang, padahal kesalahannya hanya kesalahan kecil!

"Kenapa kau masih diam berdiri disana? Cepat pergi! Atau aku akan memotong gajimu setengahnya bulan ini!" Ancam Sid sambil memandang Rio dengan tatapan kesal.

"Baik pak!" Rio pun keluar dari ruangan Sid sambil menggerutu.

"Dasar bos lucknut! Bisanya hanya menyakiti orang lain saja!"

"Aku mendengarmu, Rio!" Teriak Sid dari dalam ruangannya.

Sialan! Bahkan telingamu itu kenapa sangat tajam sekali pendengarannya?!

Rio menghela napas kasar, lalu segera menaiki lift. Sampai di bawah, ia terus menggerutu di dalam hatinya.

"Hei, Rio! Kenapa pagi-pagi kau sudah cemberut saja?" Sapa Edi yang baru keluar dari ruangannya.

"Huh, kau seperti tidak tahu saja!" Ketus Rio.

"Hahaha, pasti dia sudah kena semprotan singa itu lagi!" Ejek Riana dari meja resepsionis.

"Apa dia memintamu mencari sekretaris baru lagi?" Tanya Edi sambil menyengir kuda.

"Kau tahu dia bukan?" Edi mengangguk. "Sekarang kau bantu aku mencari sekretaris baru untuk bos lucknut itu!"

"Dengan senang hati, asisten Rio!" Ucap Edi sambil mengedip-ngedipkan matanya.

"Aku doakan matamu seperti itu selamanya!" Ucap Rio sebal.

"Eeee... Kau jahat sekali!" Rajuk Edi sambil cemberut.

"Cepat!" Bentak Rio dengan wajah galak.

"Apa?" Tanya Edi dengan nada santai.

"Kau carikan sekretaris baru itu sekarang!"

"Apa?" Kaget Edi.

"Kau carikan sekretaris baru itu sekarang!" Teriak Rio ke telinga Edi.

"Aku dengar!" Ketus Edi.

"Lalu kenapa kau bertanya lagi?"

"Aku terkejut, bukan bertanya lagi!" Cibir Edi.

"Ya sudah, cepat!"

"Tapi dimana kita bisa mencari sekretaris secepat itu?" Tanya Edi bingung.

"Ya mana aku tahu, itu urusanmu! Jika sudah ada kau hubungi aku dan bawa dia ke kantor ini!"

"Huh, bos dan asisten sama saja! Sama-sama suka memerintah seenak hati!" Edi mencibir Rio, sementara Rio terkekeh.

Lalu Edi pun berpikir, hingga tiba-tiba ia mengingat sesuatu.

"Haaa... Aku tahu sekarang!" Sambil menepuk punggung Rio yang sedang duduk sambil meminum air putih.

Rio menyemburkan air yang diminumnya tepat mengenai wajah Edi.

"Uhuk, uhuk! Kau ini bisa tidak jangan seenaknya memukul punggungku!" Edi terkekeh.

"Maaf, maaf! Aku tahu sekarang harus membawa siapa untuk dijadikan sekretaris baru bos singa itu!"

"Benarkah? Kali ini kau harus mencari sekretaris yang bisa membuat bos lucknut itu tidak memecatnya lagi!" Ucap Rio sambil menunjuk Edi.

"Tentu saja! Kau tunggu saja, aku akan membawanya sekarang!" Tanpa menunggu Rio berbicara lagi, Edi sudah berlari keluar dari kantor.

1 Jam Rio menunggu, ia sudah resah karena sedari tadi Sid sudah meneleponnya untuk segera membawakan sekretaris barunya.

"Rio! Kau ini bagaimana? Aku menyuruhmu mencari sekretaris baru, tapi kau lama sekali! Bisa bekerja tidak?!" Bentak Sid dari telepon.

"Iya pak, sebentar lagi aku akan datang bersama sekretaris baru anda!" Sid memutus teleponnya, dan membuat Rio menggerutu kesal di dalam hatinya.

Manusia lucknut ini maunya apa? Baru 1 jam tapi dia sudah bilang bahwa itu lama, apa dia pikir mencari sekretaris yang tepat akan semudah itu? Oh Tuhan, jika boleh menawar maka aku akan memilih untuk jadi gelandangan, eh tidak! Tidak! Maksudku aku lebih memilih jadi pedagang asongan daripada jadi asisten bos lucknut itu!

Tak lama, datanglah Edi bersama seorang perempuan.

"Akhirnya kau datang juga! Kau tahu, dia sudah 7 kali menelepon karena kau terlalu lama mencari sekretaris baru itu!" Rutuk Rio sambil memicingkan matanya pada Edi.

"Kau pikir mudah mencarinya! Aku harus berkeliling dulu untuk menemukan rumahnya!"

"Cepat, kita bawa dia ke ruangan bos lucknut itu!"

"Kiran, kenapa kau berdiri di belakangku? Ayo cepat!"

Yang di panggil segera menunjukkan dirinya, mata Rio terbelalak melihatnya. Lalu Rio menatap Edi dengan tatapan tajam.

"Kau yakin dia bisa bekerja dengan benar? Sebenarnya kau darimana?" Tanya Rio sembari menatap wanita yang di panggil Kiran itu dari ujung kaki hingga ujung kepalanya.

"Tentu saja, dia sudah pernah bekerja sebelumnya. Kau bertanya aku darimana? Tentu saja ke rumahnya untuk membawanya!"

"Maksudku kau membawa manekin ondel-ondel darimana?" Ejek Rio.

"Apa? Kau mengataiku ondel-ondel?!" Kiran mulai bersuara, karena tidak terima di katai ondel-ondel.

"Penampilan seperti itu jika tidak disebut ondel-ondel lalu harus disebut apa? Hahaha!" Rio tertawa sementara Kiran dan Edi menatapnya kesal.

Tawa Rio berhenti seketika, karena ponselnya kembali berdering dan nama yang tertera di layar membuatnya seketika menatap ponselnya dengan malas.

"Hallo, pak!"

"Rio, mana orang itu? Kau bisa bekerja atau tidak?! Sudah hampir 1 jam lebih 30 menit kau masih belum juga membawakan aku sekretaris baru!"

"Ah, pak sekarang aku akan segera membawanya ke hadapan anda!" Rio memutus teleponnya.

"Ayo cepat! Semoga saja dia tidak pecah bola matanya saat melihatmu nanti!" Ajak Rio pada Kiran.

"Pergilah Kiran! Semoga berhasil!" Ucap Edi sambil mengacungkan jempolnya.

Kiran mengangguk, lalu segera berjalan mengikuti Rio yang sudah jalan lebih dulu dan memasuki lift.

Dalam lift hati Kiran berdebar-debar tak karuan, rasa gugup menyerangnya. Ia memerhatikan penampilannya di cermin yang berada di dalam lift.

Rambut panjang yang diikat kuncir kuda, rok sepanjang mata kaki, kemeja putih panjang, serta kacamata tebal. Itulah penampilannya.

Kenapa aku seburuk ini? Ah, tidak masalah! Pekerjaan tidak akan dilihat dari pakaian!

Kiran merapihkan kerah kemejanya, lalu berusaha mengilangkan rasa gugupnya.

Ting

Pintu lift terbuka, didepannya sudah ada sebuah pintu menuju ruangan yang bertuliskan CEO. Rasa gugup kembali menyerangnya, pria yang sedari tadi disisinya membuka pintu itu.

Ceklek

Seorang pria tampak sedang duduk di kursi kerjanya sambil menatap ke arah mereka, matanya membelalak melihat Kiran.

Setelah itu......

Bersambung...

Hi, semua! Ini karya kedua aku, selamat membaca ya. Semoga suka, mohon kritik dan sarannya!

Terpopuler

Comments

Zee Ka

Zee Ka

q gulang baca lgi thor soal y kemaren kehilagan jejak

2021-05-26

1

pinnacullata pinna

pinnacullata pinna

aku mampir lagi thor dan memberikan like dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah 🙏

2021-02-27

0

Sunarti

Sunarti

mampir Thor ceritanya seru👍👍

2021-02-26

1

lihat semua
Episodes
1 Pencarian Sekretaris Baru
2 Bekerja Dalam Tekanan
3 Lupa
4 Lupa 2
5 Air Mata Bukan Tanda Lemah
6 Kakek Lampir
7 Perselingkuhan Rian
8 Event Sid
9 Event Sid II
10 Wanita Misterius Sid?
11 Terbongkarnya Perselingkuhan Rian
12 Air Mata Untuk Cinta
13 Mabuk
14 Kotak Sabun
15 Pengkhianatan di Masa Lalu
16 Mabuk Lagi
17 Mencurahkan Isi Hati
18 Mencurahkan Isi Hati II
19 Hadiah Untuk Kiran
20 Datang Terlambat
21 Berkunjung ke Rumah Kiran
22 Hari Spesial
23 Berbeda
24 Bermulanya Tumbuh Cinta
25 Ikhsan Yang Malang
26 Diam-Diam Merindukan
27 Makan Siang Bersama
28 Cemburu
29 Ingin Dirimu
30 Menjodohkan Kiran dan Siddharth
31 Kedatangan Kanaya ke Kantor
32 Menyatakan Cinta
33 Tidak Jadi Pergi
34 Hari Pertama Menghabiskan Waktu Bersama
35 Taman Kenangan
36 Hari Terakhir Bersama
37 Kenangan Perpisahan
38 Pernikahan dan Keterkejutan Siddharth
39 Pernikahan
40 Kekacauan di Luar Gedung
41 Membuka Kado
42 Hukuman Untuk Kanaya
43 Gagal Menanam
44 Kiran Marah
45 Bulan Madu
46 Olahraga Pertama
47 Bersantai
48 Pulang
49 Mencari Ayah Deva
50 Akhir dari Kanaya
51 Ayah Deva Sadar
52 Sikap Aneh Kiran
53 Kiran Hamil?
54 Ngidam Tengah Malam
55 Mengabari Ibu Rhea
56 Perut Kiran Sakit
57 Pengumuman
58 Pendarahan
59 Terbongkar
60 Kiran Kerasukan?
61 Kiran Kerasukan? II
62 Ketegasan Siddharth
63 Ceraikan Aku!
64 Ingin Ke Rumah Ibu
65 Pembalasan Maya
66 Pelabuhan Ratu
67 Terlambat
68 Hati yang Saling Terikat
69 Siddharth Yang Rapuh
70 Usia Kehamilan ke Delapan Bulan
71 Proyek Wisata Pulau Terpencil
72 Bulan Ke Sembilan
73 Firasat Hati yang Kuat
74 Dipertemukan Kembali
75 Rumah Untuk Kakek Narja dan Nenek Anjum
76 Kelahiran Siddharth Junior
77 Siran Kallandra Adeva Rafandi
78 Donat Ditaburi Gula Pasir
79 Alasan Kepergian Rafa
80 Pulang
81 Peringatan Kematian Bunda Aisha
82 Pertumbuhan Baby Kal
83 Obrolan Pagi Hari
84 Jalan-jalan Berdua
85 Kiran Hamil Lagi?
86 Dua Embrio
87 Kebahagiaan Kiran dan Kesedihan Ami
88 Kerasnya Kehidupan
89 Memindahkan Rafa
90 Hukuman dari Siddharth
91 Kiran Shock Berat
92 Kemarahan Siddharth
93 Melihat Sosok Yang Telah Lama Tiada
94 Bunda Masih Hidup?
95 Pulang ke Rumah
96 Bahaya Yang Selalu Mengintai
97 Mengantar Ke Bandara
98 Kal Yang Bersembunyi
99 Sandiwara Kematian Bi Asih
100 Mencari Rekaman CCTV (London)
101 Memulai Perang yang Sesungguhnya
102 Kecerdikan Kiran
103 Fakta Sebenarnya
104 Bersatu Lawan Musuh!
105 Rio, Aira, Ami, Rafa Yang Datang Membantu
106 Ibu Aisha Menyerahkan Diri
107 Akhir Kisah Dendi
108 Membuka Lembaran Baru
109 Menyambut Kebahagiaan
110 Peresmian Pembukaan Pulau Siran (End)
111 Bonus I : Pertumbuhan Janin Kembar
112 Menyambut Kelahiran Si Kembar
113 Kasih Sayang Kal pada Ira dan Ima
114 Kal Yang Mandiri
115 Tampilan Novel Siran
116 Mengantar ke Asrama
117 Keakraban Keyra dan Siran
118 Jahilnya Si Kembar
119 Keyra Sakit
120 Meninggalkan Asrama
121 Membuka Identitas Kal
122 Pengumuman
123 Satu Telepon Perenggut Nyawa
124 Kebangkrutan
125 Menginginkan Anak ke Empat
126 Hasil Tes Sid dan Kiran
127 Ngidam Pertama di Kehamilan ke Tiga
128 Ditunda
129 Bersedih
130 Resmi Season 2
131 Ke-1 (Season 2)
132 Ke-2 (Season 2)
133 Ke-3 (Season2)
134 Ke-4 (Season2)
135 Ke-5 (Season2)
136 Ke-6 (Season2)
137 Ke-7 (Season2)
138 Ke-8 (Season2)
139 Ke-9 (Season 2)
140 Ke-10 (Season 2)
141 Ke-11 (Season 2)
142 Ke-12 (Season 2)
143 Ke-13 (Season 2)
144 Ke-14 (Season 2)
145 Ke-15 (Season 2)
146 Ke-16 (Season 2)
147 Ke-17 (Season 2)
148 Ke-18 (Season 2)
149 Ke-19 (Season 2)
150 Ke-20 (Season 2)
151 Ke-21 (Season 2)
152 Ke-22 (Season 2)
153 Ke-23 (Season 2)
154 Sampai Jumpa
155 Ke-24 (Season 2)
156 Ke-25 ( Season 2 )
157 Ke-26 ( Season 2 )
158 Ke-27
159 Ke-28
160 Ke-29
161 Ke-30
162 Ke-31
163 Ke-32
164 Ke-33
165 Ke-34
166 Ke-35
167 Ke-36
168 Ke-37 Tamat
169 Mampir Yuk
170 Promosi "Selir Rahasia CEO Casanova"
171 Promo Lagi
172 Di Baca
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Pencarian Sekretaris Baru
2
Bekerja Dalam Tekanan
3
Lupa
4
Lupa 2
5
Air Mata Bukan Tanda Lemah
6
Kakek Lampir
7
Perselingkuhan Rian
8
Event Sid
9
Event Sid II
10
Wanita Misterius Sid?
11
Terbongkarnya Perselingkuhan Rian
12
Air Mata Untuk Cinta
13
Mabuk
14
Kotak Sabun
15
Pengkhianatan di Masa Lalu
16
Mabuk Lagi
17
Mencurahkan Isi Hati
18
Mencurahkan Isi Hati II
19
Hadiah Untuk Kiran
20
Datang Terlambat
21
Berkunjung ke Rumah Kiran
22
Hari Spesial
23
Berbeda
24
Bermulanya Tumbuh Cinta
25
Ikhsan Yang Malang
26
Diam-Diam Merindukan
27
Makan Siang Bersama
28
Cemburu
29
Ingin Dirimu
30
Menjodohkan Kiran dan Siddharth
31
Kedatangan Kanaya ke Kantor
32
Menyatakan Cinta
33
Tidak Jadi Pergi
34
Hari Pertama Menghabiskan Waktu Bersama
35
Taman Kenangan
36
Hari Terakhir Bersama
37
Kenangan Perpisahan
38
Pernikahan dan Keterkejutan Siddharth
39
Pernikahan
40
Kekacauan di Luar Gedung
41
Membuka Kado
42
Hukuman Untuk Kanaya
43
Gagal Menanam
44
Kiran Marah
45
Bulan Madu
46
Olahraga Pertama
47
Bersantai
48
Pulang
49
Mencari Ayah Deva
50
Akhir dari Kanaya
51
Ayah Deva Sadar
52
Sikap Aneh Kiran
53
Kiran Hamil?
54
Ngidam Tengah Malam
55
Mengabari Ibu Rhea
56
Perut Kiran Sakit
57
Pengumuman
58
Pendarahan
59
Terbongkar
60
Kiran Kerasukan?
61
Kiran Kerasukan? II
62
Ketegasan Siddharth
63
Ceraikan Aku!
64
Ingin Ke Rumah Ibu
65
Pembalasan Maya
66
Pelabuhan Ratu
67
Terlambat
68
Hati yang Saling Terikat
69
Siddharth Yang Rapuh
70
Usia Kehamilan ke Delapan Bulan
71
Proyek Wisata Pulau Terpencil
72
Bulan Ke Sembilan
73
Firasat Hati yang Kuat
74
Dipertemukan Kembali
75
Rumah Untuk Kakek Narja dan Nenek Anjum
76
Kelahiran Siddharth Junior
77
Siran Kallandra Adeva Rafandi
78
Donat Ditaburi Gula Pasir
79
Alasan Kepergian Rafa
80
Pulang
81
Peringatan Kematian Bunda Aisha
82
Pertumbuhan Baby Kal
83
Obrolan Pagi Hari
84
Jalan-jalan Berdua
85
Kiran Hamil Lagi?
86
Dua Embrio
87
Kebahagiaan Kiran dan Kesedihan Ami
88
Kerasnya Kehidupan
89
Memindahkan Rafa
90
Hukuman dari Siddharth
91
Kiran Shock Berat
92
Kemarahan Siddharth
93
Melihat Sosok Yang Telah Lama Tiada
94
Bunda Masih Hidup?
95
Pulang ke Rumah
96
Bahaya Yang Selalu Mengintai
97
Mengantar Ke Bandara
98
Kal Yang Bersembunyi
99
Sandiwara Kematian Bi Asih
100
Mencari Rekaman CCTV (London)
101
Memulai Perang yang Sesungguhnya
102
Kecerdikan Kiran
103
Fakta Sebenarnya
104
Bersatu Lawan Musuh!
105
Rio, Aira, Ami, Rafa Yang Datang Membantu
106
Ibu Aisha Menyerahkan Diri
107
Akhir Kisah Dendi
108
Membuka Lembaran Baru
109
Menyambut Kebahagiaan
110
Peresmian Pembukaan Pulau Siran (End)
111
Bonus I : Pertumbuhan Janin Kembar
112
Menyambut Kelahiran Si Kembar
113
Kasih Sayang Kal pada Ira dan Ima
114
Kal Yang Mandiri
115
Tampilan Novel Siran
116
Mengantar ke Asrama
117
Keakraban Keyra dan Siran
118
Jahilnya Si Kembar
119
Keyra Sakit
120
Meninggalkan Asrama
121
Membuka Identitas Kal
122
Pengumuman
123
Satu Telepon Perenggut Nyawa
124
Kebangkrutan
125
Menginginkan Anak ke Empat
126
Hasil Tes Sid dan Kiran
127
Ngidam Pertama di Kehamilan ke Tiga
128
Ditunda
129
Bersedih
130
Resmi Season 2
131
Ke-1 (Season 2)
132
Ke-2 (Season 2)
133
Ke-3 (Season2)
134
Ke-4 (Season2)
135
Ke-5 (Season2)
136
Ke-6 (Season2)
137
Ke-7 (Season2)
138
Ke-8 (Season2)
139
Ke-9 (Season 2)
140
Ke-10 (Season 2)
141
Ke-11 (Season 2)
142
Ke-12 (Season 2)
143
Ke-13 (Season 2)
144
Ke-14 (Season 2)
145
Ke-15 (Season 2)
146
Ke-16 (Season 2)
147
Ke-17 (Season 2)
148
Ke-18 (Season 2)
149
Ke-19 (Season 2)
150
Ke-20 (Season 2)
151
Ke-21 (Season 2)
152
Ke-22 (Season 2)
153
Ke-23 (Season 2)
154
Sampai Jumpa
155
Ke-24 (Season 2)
156
Ke-25 ( Season 2 )
157
Ke-26 ( Season 2 )
158
Ke-27
159
Ke-28
160
Ke-29
161
Ke-30
162
Ke-31
163
Ke-32
164
Ke-33
165
Ke-34
166
Ke-35
167
Ke-36
168
Ke-37 Tamat
169
Mampir Yuk
170
Promosi "Selir Rahasia CEO Casanova"
171
Promo Lagi
172
Di Baca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!