“Aku tidak suka menunggu lama. Jadi jangan membuatku terlalu lama menunggumu...”
“Ya---.” Jawab Cherry, meskipun ia sama sekali tidak yakin dengan kalimat yang telah keluar dari mulutnya.
...****...
Beberapa hari kemudian.
Hari ini, Kornelius tampak begitu senang, karena investor yang telah lama dinantikan olehnya, mendadak saja bersedia memberikan suntikan dana bagi perusahaannya.
“Tuan Bryan Adams...” Sambut Kornel.
“Silakan duduk...”
“Maaf, aku tidak punya banyak waktu, jadi kita selesaikan secara cepat saja.” Ucap Bryan, tanpa berbasa-basi.
“Ya baiklah.” Jawab Kornel.
“Tunggulah sebentar.” Ucap Kornel lagi.
“Kirimkan saja berkasnya ke apartemenku malam ini.”
“Malam ini?.”
“Kenapa-- apa kau keberatan? .” Tanya Bryan.
“Tidak sama sekali. Mana mungkin aku menolak tawaran baik ini.” Jawab Kornel, sambil terkekeh aneh.
“Kau tahu dimana tempat untuk menemui ku?.” Tanya Bryan.
“Aku akan mencari tahunya !.” Jawab Kornel.
“Tidak..Tidak...Kau tidak perlu mencari, Tuan Kornelius, unit kita bersebelahan, datanglah.” Ujar Bryan.
Ingatan Kornel kembali, pada beberapa minggu yang lalu. Saat dirinya mendapati seseorang yang keluar bersama Cherry, ternyata benar pria itu adalah Bryan.
“Ya.” Jawab Kornel singkat.
“Malam ini kekasihku akan datang. Jika kau tidak keberatan. Datanglah... Aku dengar kau sudah menikah.” Ujar Bryan.
“Ya aku menikah, dengan seseorang dari salah satu keluarga Richard Owen ?.”
“Waw. Itu cerita yang cukup menarik... Jika tidak keberatan, suatu kehormatan bisa mengajakmu dan istrimu untuk makan malam hari ini.” Tawar Bryan.
“Kupikir kita hanya perlu menandatangani kerja sama...” Singgung Kornel.
“Hahaha. Kenapa kau terlalu terburu-buru. Apa kau takut aku membatalkan kesepakatan kita !.”
“Hah. Tidak. Baiklah malam ini aku akan datang. Aku merasa terhormat sekali dengan undangan mu ini.” Balas Kornel, meskipun dia merasa ada sesuatu yang aneh dengan pria dihadapannya ini, tapi dia tidak memiliki pilihan lain.
...****...
Malam hari ini di Dwang Ji Apartemen.
“Tumben sekali kau pulang lebih cepat Neil? Aku belum menyiapkan apapun untuk makan malam kita.” Pat mulai kebingungan karena belum menyiapkan apapun untuk suaminya.
“Tidak perlu sayang, malam ini ada undangan makan malam untuk kita.”
“Benarkah? Untuk kita? Dimana?.” Tanya Pat.
“Kau akan tahu nanti, bersiaplah sekarang... Kau tidak akan menyangka.” Jawab Kornel membuat, Pat begitu penasaran.
“Baiklah...Tunggulah, aku akan bersiap-siap.” Pat segera bergegas, ia tidak ingin membuat Kornel terlambat atau terlalu lama menunggunya.
Beberapa menit kemudian...
“Neil bagaimana penampilanku?.” Tanya Pat, sembari memasang anting di telinga kirinya.
“Dengan apapun kau sangat sempurna Pat..” Ucap Kornel, tersenyum ramah padanya.
“Kita pergi sekarang...?.” Ajak Kornel.
“Ya...” Jawab Pat. Kemudian menggandeng tangan Kornel.
“Neil...Kunci mobilmu !.”
“Kita tidak memerlukan itu sayang...”
“Lalu bagaimana kita akan pergi?.” Tanya Pat lagi.
“Kau akan tahu...”
Baru beberapa langkah Pat dibuat tak berkutik saat Kornel membawanya tepat di depan pintu Apartemen Bryan.
“Neil...” Pat menatap kearah Kornel, untuk memastikan bahwa Kornel tidak benar-benar serius dengan ini.
“Kau pasti terkejut kan? Tenanglah..”
Kornel langsung menekan bel.
Ting--Tong--
Tidak perlu banyak waktu menunggu pintu langsung di bukakan oleh si tuan rumah, sepertinya Bryan sudah sangat menanti kedatangan Kornel dan Patricia.
“Selamat malam Tuan Bryan..” Sapa Kornel, sementara Patricia hanya menunduk tak ingin menatap kearah depan.
Bryan tidak menjawab sapaan Kornel, ia malah fokus pada wanita di samping pria itu.
“Oh.Iya kenalkan. Ini istriku Patricia...” Sambung Kornel memperkenalkan Pat.
“Patricia... Nama yang bagus.” Puji Bryan.
“Pat...” Panggil Kornel, agar Pat tidak diam saja.
“Terima kasih.” Jawab Pat singkat.
“Masuk lah... Aku juga akan memperkenalkan seorang yang spesial pada kalian.” Ajak Bryan, melirik kearah Patricia.
Begitu masuk, mata mereka langsung tertuju pada meja makan yang sudah tertata rapi. Dan dipermanis dengan lilin ditengahnya.
“Seperti nya aku dan istriku menganggu makan malam romantis mu.” Celetuk Kornel.
Bryan tersenyum simpul.
“Apakah nyonya Patricia juga merasa begitu?.” Tanya Bryan.
Hening...
“Tenanglah. Aku sama sekali tidak keberatan, lagipula, bukankah aku yang mengundang kalian kemari, jangan sungkan-sungkan duduklah.” Tambah Bryan.
Pat dan Kornel pun segera duduk bersebelahan.
“Oh iya aku hampir lupa... Sayang... Keluarlah, kenapa lama sekali.” Panggil Bryan.
“Kenapa--aaah...” Ucapan itu terputus begitu saja. Cherry tidak menyangkan bahwa tamu yang Bryan maksud adalah Kornel dan istrinya.
“Kemari lah...” Panggil Bryan.
Cherry berjalan ragu, sementara Kornel seperti terlihat biasa dengan senyum dibibir nya, seolah mereka tidak sedang mengenal. Sementara Pat, dia hanya tidak menyangka bahwa orang spesial Bryan tampak begitu seperti gadis berumur belasan tahun.
“Hai sayang !.” Seru Cherry
“Kenalkan ini kekasihku Cherry.”
Cherry hanya menunduk hormat pada semua.
“Sayang ini adalah. Kornelius dan istrinya Patricia. Bagaimana menurutmu ?.” Tanya Bryan.
“Menurutku! Maksud mu?.” Tanya Cherry dengan wajah bingung, sekaligus aneh dengan pertanyaan bodoh itu.
“Bukankah mereka terlihat serasi?.”
Cherry kembali menatap pada Kornel dan Pat, secara keseluruhan mereka memang tampak sempurna. Kornel yang tampan, dan Patricia yang cantik menawan. Tapi bibirnya tidak mampu mengatakan itu, sesuatu di dalam dirinya tiba-tiba terasa begitu menyakitkan.
“Duduklah...” Bryan memberikan kursi untuk Cherry tempati.
“Sepertinya selera Tuan Bryan ini cukup menarik sekali.” Tiba-tiba saja kalimat itu keluar dari mulut Kornel.
“Ya di memang terlihat menarik. Apa kau tertarik padanya? Bagaimana jika aku menukarnya dengan istrimu?.” Ucap Bryan berani, sambil tertawa penuh kemenangan.
Semua terdiam dan menatap kearahnya.
“Hahaha. Apa kalian sangat serius dengan itu. Ayolah, aku hanya bercanda. Silahkan nikmati makan malam ini, semua ini Cherry yang menyiapkannya untuk kita.”
“Cherry berapa usia mu?.” Seru Pat.
“Apa usia penting bagimu ? Kita tahu sudah ada yang seperti ini sebelumnya.” Sambar Bryan. Mengartikan bahwa itu adalah Richard dan Luna. Tentu saja hanya Pat dan Bryan yang memahami maksud dari kata itu.
“Aku baru 17 tahun. Tapi memiliki hubungan seperti ini, cukup menarik bagiku. Aku bisa merasa diperlakukan dengan sangat manis setiap hari.” Jawab Cherry.
Teng.
Suara sendok dan piring berdenting.
“Ayo makan lah...” Ajak Bryan lagi.
Selama makan malam berlangsung hanya ada suara garpu dan sendok yang terdengar, seolah mereka telah kehabisan kata untuk saling bersandiwara.
“Aku kebelakang sebentar...” Pamit Cherry.
Kemudian di susul dengan Kornel yang juga mendadak ingin ke kamar kecil.
Bryan tentu tahu ada hal lain yang ingin dilakukan dua orang licik itu di belakang.
“Kenapa kau melakukan semua ini? Aku tahu kau sengaja Bryan ?.” Bisik Pat, saat Kornel dan Cherry sudah tak terlihat lagi.
“Tenanglah. Aku hanya ingin membantu suamimu itu. Apa itu juga sebuah kesalahan dimata mu?.”
“Aku tahu kau pasti memiliki tujuan...”
“Apa kau ingin aku membatalkannya?.” Tanya Bryan.
Pat terdiam, dia tidak mungkin mengatakan iya jika itu bisa membantu perusahaan Kornelius. Tapi ia juga tidak bodoh mempercayai Bryan begitu saja.
“Jika kau melakukan sesuatu yang buruk. Aku sendiri yang akan menghadapi mu !.” Ancam Pat.
Sementara di belakang, Kornel dan Cherry, terlibat perdebatan. Cherry sangat terkejut dengan reaksi Kornel yang sama sekali tidak memperdulikannya, bahkan setelah seorang pria mengatakan bahwa ia adalah kekasihnya, Kornel sama sekali tidak terganggu dengan itu.
“Jadi hanya seperti ini, nilai ku dimatamu !.” Marah Cherry.
“Bukankah ini yang kau inginkan sendiri?.” Jawab Kornel santai.
“Neil. Kau benar-benar jahat...”
“Aku selalu mengijinkan mu bersama ku. Lagipula sebelum dia, aku sudah mencoba mu lebih dulu, jadi tidak akan ada yang ku sesali..Lagipula aku tahu kau wanita seperti apa.” Ejek Korenl
“Dasar brengsek...”
“Stttssss... tenanglah sayang. Jika kau merindukanku, aku pasti akan datang padamu. Aku juga tahu kau tidak bisa melupakanku begitu saja kan..”
“Jangan bermimpi lagi, mulai sekarang aku hanya akan memberi diriku untuk Pria di depan sana...”
“Ya...Aku tidak akan menghalangi mu sayangku. Lakukanlah apapun, tapi kau tahu dimana harus mencariku.” Bisik Kornel, terus menggoda Cherry. Dan semakin menghimpit tubuh kecil gadis itu agar bersentuhan dengan tubuhnya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Kurota Ainun
dari awal kenapa gak minta bantuan Bryan ya si Pat ,ah jadi kesel sendiri 🔥🤬
2022-06-22
0
Triiyyaazz Ajuach
bryan bkin bangkrut aja perusahaan cornel biar tau rasa
2021-08-04
0
Andi Lala
Hoy ingat ini rumah orang pak Neil yg terhormat 😁😁😁
2021-04-10
0