Beri Vote
Beri jempol 👍
Beri rate ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️
Jika kalian menyukai novel ini, satu dukungan kalian sangat berarti, untuk author terus semangat berkarya.
Patricia keluar dengan mata yang sembab dari gedung besar milik suaminya itu. Bahkan Kornel sama sekali tidak perduli dengannya, dan memintanya untuk pulang setelah melakukan hal kasar barusan.
“Kau kenapa?.”
“Itu bukan urusanmu. APA KAU SENGAJA MENGIKUTI KU..”
“Pat aku tahu kau sedang tidak baik-baik saja. Katakan kau kenapa !.” Bryan menahan pundak Pat. Dan itu membuat beberapa bekas kiss mark dileher Pat terlihat dengan jelas olehnya.
“Kau ini kenapa...” Pat mendorong Bryan jauh, berusaha menutupi perbuatan Kornel padanya.
“Ikut aku...” Bryan menarik Pat untuk ikut dengannya.
“Bryan...Lepas...” Patricia menolak.
“Kali ini saja... Aku tidak ingin memaksamu Pat. Tapi aku mohon.” Pinta Bryan sepenuh hati.
Meskipun sedikit ragu, kali ini Pat mau sedikit berkompromi dengan Bryan.
“Oke...” Jawab Pat.
Bryan segera membawa Patricia pergi...
“Kau mau membawaku kemana?.” Tanyanya pada Bryan.
Ia berhenti di sebuah toko kecil di pinggir kota.
“Tunggu disini sebentar...” Titah Bryan. Segera turun dan meninggalkan Pat menunggu di dalam mobilnya.
Beberapa menit kemudian Bryan keluar, ia membawa 1 paper bag berukuran sedang ditangannya.
“Ini...” Ucap Bryan memberikannya pada Pat.
“Cih. Apa ini... Bryan berapa kali ku bilang, aku sudah menikah. Suamiku bisa memberi apapun padaku.”
“Shutts... Kau terlalu banyak bicara Pat.” Bryan mengambil kembali paper bag yang diberikannya barusan.
“Aku tahu nona Pat sudah bersuami, anggap saja aku meminjamkan ini untukmu.” Ucap Bryan, melilitkan syal putih polos menutupi bekas kiss mark dileher Pat.
Deg.
Dada Pat berdebar sangat kencang saat Bryan melakukan hal manis itu untuknya. Matanya tak henti-hentinya memperhatikan gerak gerik Bryan yang sangat fokus merapihkan syal di lehernya.
“Kenapa...” Tanya Bryan saat menyadari mata Pat yang terus memandanginya.
“Tidak...” Jawab Pat, memutuskan pandangannya.
Bryan tersenyum.
“Jangan terpesona. Kau sendiri yang mengatakan bahwa kau adalah wanita bersuami.” Ejek Bryan.
Kali ini Patricia bisa sedikit tertawa dengan lelucon yang diberikan Bryan untuknya.
“Aku jarang sekali melihatmu tertawa. Teruslah seperti itu, kau cantik jika seperti ini.” Puji Bryan lagi.
“Jangan memujiku. Puji lah kekasihmu itu.” Tanpa sadar kalimat itu keluar dari mulut Pat.
“Maksudmu Cherry? Gadis kecil itu...” Tanya Bryan, walaupun dalam hati ia sangat tidak ingin membahas tentang Cherry, setelah mengetahui semuanya.
“Lupakan saja.” Tutup Pat.
“Dia sama sekali bukan kekasihku. Atau apapun. Malam itu dia mabuk aku hanya membantunya.” Terang Bryan.
“Sudahlah aku juga tidak begitu peduli. Aku ingin pulang. Suamiku mungkin sudah menunggu ku dirumah sekarang.”
“Jika dia ingin pulang... Kenapa tidak dari tadi? Kenapa tidak pulang bersama ?.”
“Itu bukan urusanmu. Kornel sedang sibuk.” Jawab Pat ketus.
...****...
Malam harinya...
Pukul 22:00
Pat masih dengan setia menunggu Kornel pulang diruang tengah. Makanan yang sudah disiapkannya pun sudah tidak hangat lagi sekarang.
Pat mencoba menghubungi Kornel, namun tidak ada jawaban dari pria itu.
💌Patricia.
Neil... Aku menunggumu untuk makan malam. Apa kau akan terlambat pulang lagi?
Ting...Tong... Bel berbunyi.
Kornel datang dengan membawa seikat buang untuk Pat.
“Hai...” Ucap Kornel.
“Neil...”
“Ini untukmu. Maaf untuk kejadian siang tadi sayang.” Kornel tampak menyesal mengatakannya.
Tentu saja itu bukan hal yang mudah untuk dimaafkan oleh Pat, tapi dia juga tidak bisa menolak permintaan maaf dari Kornel.
Pat memeluk Kornel. Tapi ia menyadari ada sesuatu dari Kornel yang tidak biasa.
“Apa kau dari kantor?.”
“Tentu saja !.”
“Kau habis minum. Apa kau keluar sebelum pulang?.”
“Apa kau tidak mempercayaiku?.” Kornel balik bertanya.
“Neil aku bukan anak kecil. Aku tahu tubuhmu sangat bau alkohol.”
“Kau mulai tidak penurut lagi sekarang ! .”
“Apa sangat sulit bagimu untuk berkata jujur. Sebenarnya apa yang kau sembunyikan dari ku.” Pat menaikan nada bicaranya.
“Stttsss... Kau membuat aku tidak suka sayang. Jangan berteriak seperti itu.” Kornel mulai menarik rambut panjang Pat.
“Neil sakit... Lepas...”
“Ini akan lebih sakit lagi jika kau terus melawan Pat.”
“Aku hanya bertanya apa itu salah? Kau hanya perlu jujur !.” Pat terus melawan.
Brugh.
Kornel menghempaskan tubuh Pat, hingga membuatnya terlempar jauh.
“Pat... Pat... Sayang...Apa kau baik-baik saja...” Kornel langsung menarik dan memeluk Pat kembali.
Pat masih menangis menahan sakit yang Kornel buat ditubuhnya.
“Kau jahat...Aku salah apa...Kau bilang aku harus jadi istri penurut, sementara suamiku tidak bisa mejelaskan dari mana saja dia, baru pulang semalam ini. Aku membenci mu, kau jahat Neil..JAHAT !!! .” Pat mendorong Kornel jauh dari dirinya. Dan berlari keluar.
Pat tidak perduli kali ini dia harus menghindar dari Kornel.
“Pat...” Kornel menyusul langkah Pat. Namun dia sudah kalah cepat, nyatanya Pat sudah lebih dulu turun menggunakan lift.
Hiks...Hiks..Hiks...
Pat menangis sejadi-jadinya, didepan toko kecil yang sudah tutup dan sepi. Ia bahkan tidak menyadari jika ia sudah berlari sejauh ini dari Apartemen.
Dari kejauhan Pat tahu ada langkah yang akan mendekat kearahnya, Pat sangat takut jika itu Kornel lagi. Tapi kakinya sudah cukup lelah untuk berlari.
“Berdiri kau tidak pantas duduk ditempat seperti itu nona Patricia...”
“Bryan...” Ucap Pat, masih dengan air mata yang membasahi wajahnya.
“Ikut aku...”
“Tidak...” Tolak Pat.
Bryan tidak ingin mengatakan apapun, ia langsung mengangkat tubuh Patricia.
“Bryan turunkan aku.”
"Tidak lagi. Kau harus bersamaku.” Bryan membawa Pat menjauh dari tempat itu.
Bryan menatap mata Pat yang masih berlinang air mata.
“Jangan nangis lagi, aku disini Pat...” Ucap Bryan menenangkan Patricia dalam pelukannya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Triiyyaazz Ajuach
kornel ini kaya psycopat hyperseks
2021-08-04
0
Restu Arini
ciri-ciri psikopat tuh Neil gak bisa mengontrol emosinya...awas di mutilasi pat...kabur selagi bisa
2021-04-10
1
Anday
sakit jiwa tuh si Neil
2021-04-05
0