A 3

Untuk kalian yang baru mulai membaca novel ini Berikan Rate ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ karena ini hanya berlalu sekali untuk setiap pembaca.

Dan jangan Lupa Like dan Komentar kalian juga sangat Author nantikan di setiap bab.

Karena sekarang sistemnya adalah vote dan memberi hadiah, author juga berharap partisipasi kalian semua untuk memberi vote pada novel karya ini sekali seminggu. Terima kasih🙏🏻❤🙏🏻❤🙏🏻❤

Hari terakhir sebelum tiba di Hongkong.

“Sayang... Aku akan pergi sebentar, tunggu disini.” Ucap Kornel kemudian pergi meninggalkan Pat.

Namun karena terlalu bosan menunggu, Pat akhirnya memutuskan untuk berkeliling. Setidaknya sebelum dia pergi, ia memiliki ingatan tentang tempat ini bersama Kornel.

Langkah Pat terhenti, ia duduk menghadap kearah hamparan lautan nan luas, sambil menikmati hembusan air dan deru ombak.

“Hah....” Pat menghembus nafasnya panjang. Seolah membuang segala kepenatan di dalam dirinya.

“Hai...” Seorang wanita datang menyapa Pat. Itu adalah wanita yang tempo hari, mengatakan pernah bertemu dengannya.

“Hai...”

“Boleh aku duduk?.”

"Ya duduklah...” Pat mempersilakannya.

Wanita itu tersenyum.

“Sekarang aku ingat siapa kau. Tapi aku tidak ingat jika pria yang bersamamu hari itu adalah Tuan Kornel.”

“Ya itu memang bukan dia.” Jawab Pat.

“Kita belum berkenalan sebelumnya, aku Clara.”

“Apa Patricia. Kau bisa memanggilku Pat.”

“Kemana pria mu itu?.” Tanya Clara.

“Entahlah, dia hanya mengatakan ingin pergi. Mungkin bertemu dengan rekan-rekan bisnisnya.”

“Jangan terlalu percaya pada pria. Kau harus tetap mengawasi pria mu itu.” Bisik Nya. Dan merekapun tertawa bersama.

Hingga matahari mulai terbenam barulah Pat dan Clara meninggalkan tempat itu.

...****...

Patricia kembali ke kamarnya.

“Dari mana saja kau... Sudah ku bilang tunggu disini.” Ucap Kornel kesal.

“Aku hanya berjalan sebentar. Aku bosan hanya berdiri disini saja Neil.”

“Kenapa kau sulit sekali di atur Patricia !!.”

Ucapan itu berhasil membuat Pat, juga tidak dapat menahan amarahnya.

“Kenapa kau mengekang ku? Aku hanya keluar, dan aku sudah kembali. Kau masih mempermasalahkannya ?.”

Kornel menarik rambut panjang Pat.

“Lepaskan itu sakit !.” Pinta Patricia mencoba melepaskan cengkraman Kornel.

“Pat, kau tidak lupakan dengan perjanjian kita. Jadilah istri penurut istriku sayang.”

Sekarang Kornel lebih tampak seperti psikopat dimata Pat.

...Hiks...Hiks...Hiks...

Pat menangis histeris, itu terlalu sakit baginya.

“Sayang... Maafkan aku.” Kornel tiba-tiba menyesali perbuatannya dan segera memeluk Pat.

“Maafkan aku ya...” Kornel membelai lembut kepala Patricia.

“Kau menyakitiku...Aku sudah menikah denganmu. Kenapa kau selalu mengungkit masalah itu.”

“Aku mencintaimu.” Ucap Kornel, tanpa memberi tanggapan untuk ucapan Patricia.

“Kepala ku sakit.”

“Iya aku tahu, maafkan aku.” Kornel kembali menenangkan Patricia dengan caranya yang lembut dan manis.

...****...

Sesampai di Hongkong. Semua berjalan seperti biasa, Pat dan Kornel pun sudah tidak berdebat lagi. Pat memang kecewa tapi Kornel sepertinya sangat menyesalinya, jadi tidak ada masalah untuk memperpanjangnya lagi.

Bahkan diperjalanan pulang Pun, Kornel selalu merangkul Patricia dalam pelukannya.

“Kenapa kau hanya diam, apa kau masih memikirkan kejadian tadi?.”

"Tidak. Aku hanya sedikit lelah.” Jawab Pat.

“Tidurlah. Nanti ku bangunkan jika sudah sampai.” Ucap Kornel ramah.

“Hmm...” Jawab Pat, kemudian memejamkan matanya, dan tertidur di bahu Kornel.

Beberapa jam kemudian, setelah perjalanan panjang, akhirnya Pat dan Kornel sampai di apartemen mereka.

Kornel yang melihat Patricia tertidur pulas tidak ingin membangunkannya. Tapi wanita itu sepertinya memiliki insting yang tajam, ia tahu kapan ia harus bangun. Tepat sebelum Kornel ingin menggendongnya masuk.

“Apa yang kau lakukan...” Tanya Pat heran pada Kornel yang sangat dekat dengan wajahnya.

Cup. Kornel hanya memberi kecupan sekilas, kemudian

“Bangunlah kita sudah sampai...” Ucap Kornel.

Pat menurut dan turun.

“Masuklah lebih dulu...” Titah Kornel.

“Kau...?.”

“Aku ada urusan, jangan kemana-mana. Apa kau mengerti ?.” Ucap Kornel.

Patricia mengangguk patuh. Lalu masuk kedalam, sebenarnya ia sangat ingin tahu kemana Kornel pergi, tapi itu bukan urusannya.

Ting. Lift terbuka, Pat masuk, namun sebelum pintu tertutup sempurna seseorang kembali menahannya. Namun Pat tidak perduli dengan siapapun itu, kecuali dirinya sangat ingin merebahkan diri di atas tempat tidurnya.

“Nona Pat... Lama tidak berjumpa.” Sapa nya.

Patricia reflek menengok.

“Kau !!!.”

“Kenapa kaget begitu Pat ?.”

“Bryan jangan dekat, menjauhlah.” Tolak Pat.

“Bahkan aku bisa jauh lebih dekat dari ini.”

“Aku adalah wanita bersuami sekarang. Jadi tolong jaga sikapmu.”

Bryan makin mendekati Patricia, bahkan Patricia tertahan diantara dinding dan Bryan.

“Aku tidak perduli dangan statusmu. Kau hanya milikku. Aku sangat merindukanmu Patricia.” Bisik Bryan. Kemudian menyandarkan kepalanya sejenak di bahu Pat.

Ting. Pintu Life terbuka.

Bryan menarik Patricia keluar bersamanya.

“Bisakah kau melepas ku. Kenapa kau memaksa ku sekarang !.”

“Bukankah kau yang lebih dulu melakukannya !.” Jawab Bryan tegas.

“Memaksa? Aku tidak pernah melakukan itu.” Elak Pat.

“Kau memaksaku Pat. Kau memaksa ku untuk berhenti mencintaimu. Kau memaksa ku untuk melupakanmu, kau memaksa ku untuk tidak merindukanmu. Bagaimana kau bisa melakukan itu ?.”

“Bryan, bukankah aku sudah bilang, jika kita sudah berakhir !.” Ucap Patricia datar.

“Kau bilang ini berakhir. Kau akhir saja... Tapi aku tidak akan mengakhirinya.”

Bryan mengangkat tubuh Patricia, dan membawanya masuk kedalam apartemennya.

“Bryan. Kau mau apa...”

“Aku mau kau Pat... Aku mau kau... Akan kubuktikan aku seribu kali lebih baik darinya.”

Bryan sudah siap menyentuh Pat.

Plak. Satu tamparan keras yang cukup meluruskan akal sehat Bryan.

“Hentikan. Kau tidak mengerti juga Tuan Bryan. Aku adalah wanita bersuami. Kau lihat ini...” Pat menunjukan cincin pernikahannya. Seolah menunjukan ada ikatan yang lebih kuat dibanding perasaan Bryan padanya sekarang.

“Kau masih ingin menyentuhku !!! BRYAN APA YANG KAU HARAPKAN DARIKU? AKU BAHKAN SUDAH TIDUR DENGANNYA. KAU MASIH MAU MENYENTUHKU, PRIA ITU SUDAH MENYENTUHKU BERKALI-KALI !! .” Jerit Patricia, mendorong tubuh Bryan menjauh. Kemudian berlari pergi.

Sementara Bryan masih diam mematung. Ia sama hancurnya dengan Patricia sekarang. Bahkan saat mendengar pria lain menyentuh Patricia, sekalipun itu adalah suaminya. Ia tetap tidak bisa merelakannya.

Sementara Pat...

Ia menangis sejadi-jadinya, bahkan ia tidak tahu bagaimana untuk berhenti menangis sekarang. Sekuat apapun dicegah, cintanya memang hanya untuk Bryan. Tapi keadaan sudah berbeda. Bahkan jika Bryan ingin menyentuhnya seperti tadi, Pat merasa dirinya lah yang sangat kotor, ia bukan wanita yang baik untuk Bryan. Karena Kornel juga telah menyentuhnya.

“Apa yang kau harapkan dari ku, aku tidak baik. Aku benar-benat tidak baik.” Tangis Pat.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Olla Tulandi Jom

Olla Tulandi Jom

kornel suami yg kasar ringan tangan,, othor patrcia sama bryan saja ya heheeeee

2022-02-08

0

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

krn ibunya skrg jadi pat yg menderita

2021-08-04

0

Julian alex

Julian alex

😂😂😂 11 12 ma si luna, dbkin ribet sendiri.. lw cinta ya jngn munafik.. didunia nyata lw mak km atau adek km yg buat kslahan n harus dihukum ya gak bkalan bisa digantikan orgx..

2021-06-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!