“Hei Tuan....”
“Apa punya waktu untuk ku Cherry?.” Tanya Bryan.
“Ya tentu...”
Bryan menyewa 1 ruang Vvip disana untuk bisa berbicara empat mata dengan gadis itu.
“Kau ingin minum ?.” Tanya Cherry.
“Ya...” Jawab Bryan. Cherry menuangkan minuman itu kedalam gelas Bryan.
“Kenapa kau datang? Apa kau sedang ada masalah dengan wanita yang kau cintai itu?.”
“Lupakan soal wanita itu... Aku datang kesini untukmu.”
Mendengar ucapan Bryan, membuat Cherry tersipu malu dan tak dapat menutupi bahwa ia sangat senang mendengarkan itu.
“Kau merindukanku ternyata !.” Seru Cherry.
“Bagaimana dengan pria mu itu?.”
“Hah. Kenapa? Apa kau menungguku putus dengannya? Sayangnya aku sedang baik-baik saja dengan pria ku itu sekarang.”
“Apa dia lebih baik dariku? Apa dia menjaga mu dengan baik? Kau bilang pria mu itu lebih memilih wanita lain, kenapa tiba-tiba berubah?.” Bryan terus bertanya.
“Ya... Kau tahu ini hubungan yang cukup rumit. Tapi apa kau punya banyak alasan untuk memilih dan mencintai seseorang. Perasaan itu datang dan tumbuh begitu saja. Begitu juga dengan kami.” Jawab Cherry.
“Cherry... Kau pernah bilang jika pria sepertiku menginginkanmu, kau bersedia meninggalkannya. Kau ingat itu ?.” Tanya Bryan tanpa basa-basi.
“Tuan....”
“Jangan panggil aku Tuan, aku Bryan... Bryan Adams.” Sanggah Bryan.
“Apa kau sakit?.”
“Jika aku bisa memberi mu segalanya, dan menjadikanmu satu-satunya. Apa kau masih ingin bertahan dengan pria mu itu...”
“Kau ingin menikahi ku?.” Tanya Cherry sambil terkekeh, menganggap bahwa pria tampan itu hanya sedang mempermainkannya.
“Jika itu bisa membuatmu bersamaku. Ayo kita menikah !.”
“Hahaha. Menikah dengan wanita sepertiku? Kau tahu aku hanya wanita penghibur ditempat ini Bryan... Ayolah jangan mempermainkan ku. Aku hanya bisa memberi kesenangan tapi aku tidak berpikir untuk hubungan yang seperti itu.” Ujar Cherry.
“Bukankah wanita selalu ingin sebuah kepastian. Aku bisa melihat itu dimata mu. Cherry... Aku belum menjelaskan sepenuhnya tentang diriku, tapi aku bisa memberimu apapun asal kau meninggalkan pria itu !.” Tegas Bryan. Sudah cukup baginya melihat Patricia menderita, dengan seperti ini Kornel mungkin akan menyadari jika wanita yang benar-benar mencintainya hanya Pat, dan bukan wanita yang ada dihadapannya ini.
“Apapun ? Apa kau yakin ?.”
“Ya... Apapun...” Jawab Bryan.
“Kenapa kau melakukannya ? Aku tidak melihat bahwa kau benar-benar menginginkanku.”
“Bagaimana cara memperlihatkannya padamu?.”
“Cium aku...” Titah Cherry.
Bryan terdiam, ini sulit baginya, tapi demi Patricia mungkin ini cara satu-satu untuk menyelamatkan rumah tangga wanita yang dicintainya itu.
Bryan menarik dagu Cherry, kemudian mencium bibir wanita asing itu. Ia ******* bibir itu pelan dan dalam. Bryan hanya tidak tahu bagaimana cara untuk membuat Cherry bisa yakin padanya, meskipun ini berarti ia harus mempertaruhkan perasaannya sendiri dan wanita yang ada didepannya.
“Anggap lah aku jahat... Tapi kau juga bukan wanita baik Cherry.” Kata hati Bryan.
Cup. Bryan mengakhiri ciuman mereka dengan kecupan sekilas di bibir merah menggoda itu.
“Sekarang kau mau bersamaku?.” Tanya Bryan.
Cherry hanya mengangguk. Awalnya ia hanya meminta itu karena, ia yakin Bryan tidak bisa melakukannya, tapi pria itu benar-benar menciumnya. Tapi untuk berpisah dari Kornelius, Cherry masih belum tahu caranya. Tapi melihat Bryan, dia jelas pria yang bisa menjanjikan untukNya, bukan hanya materi tapi sebuah kepastian, sesuatu yang sangat diharapkannya dari Kornel sejak dulu.
“Aku akan memikirkan ini Bryan...” Ucap Cherry lemah.
.....
“Hei apa kau sakit sayang...” Kornel menghampiri Pat. Yang beberapa hari ini selalu menghabiskan banyak waktu di kamar.
“Neil...Kau sudah pulang.” Ucap Pat lemah.
“Kau sakit?.”
Pat menggeleng.
“Neil aku ingin bertanya padamu..”
“Apa...” Tanya Kornel membelai lembut kepala istrinya itu.
“Apa selainku ada wanita lain yang kau cintai?.”
“Kau meragukan ku.” Kornel memanas mendengar pertanyaan dari Patricia.
“Apa kau tidak ingin menjawabnya !.”
“Aku hanya mencintaimu Pat. Hanya kau yang aku cintai.”
“Benarkah? Aku lega mendengarnya Neil.” Ucap Pat.
“Jangan bersedih... Hanya kau istriku, tidak akan ku biarkan wanita lain menempati tempat itu. Sekalipun mereka menginginkannya.” Tandas Kornel.
Pat segera bangun dan memeluk Kornel, ia sangat lega mendengar jawab itu, berarti tidak ada hal yang harus Pat ragukan lagi dari Kornel.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Fitri Herawati
kacau nih novel..... pusing ga ada kharismanya
2021-09-17
0
Triiyyaazz Ajuach
sekali lagi bryan berkorban diri merelakan dirinya agar pat jadi satu"nya wanita yg dimiliki kornel omegat bryan
2021-08-04
0
Restu Arini
ditukar aja pasangannya
2021-04-10
0