Untuk kalian yang baru mulai membaca novel ini Berikan Rate ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ karena ini hanya berlalu sekali untuk setiap pembaca.
Dan jangan Lupa Like dan Komentar kalian juga sangat Author nantikan di setiap bab.
Karena sekarang sistemnya adalah vote dan memberi hadiah, author juga berharap partisipasi kalian semua untuk memberi vote pada novel karya ini sekali seminggu. Terima kasih🙏🏻❤🙏🏻❤🙏🏻❤
“Kau merindukanku...” Tanya Kornel.
“Mmmhh...” Gumam Pat.
“Ada apa Pat, sepertinya kau tidak merindukanku.” Tekan Kornel. Menatap kearah Patricia.
“Ya. Tentu aku merindukanmu Neil.” Pat tersenyum, berusaha menunjukan pada Kornel hal yang sama sekali tidak ia rasakan. Hanya saja Pria itu terkadang tampak manis, namun tiba-tiba berubah menjadi sedikit aneh, dan penuh tekanan.
“Aku tahu kau pasti merindukanku.” Ucap Kornel, memeluk Patricia.
“Neil...Bersihkan dirimu dulu...” Pinta Pat, agar Kornel tidak berbuat jauh padanya.
“Sayang... Aku punya sesuatu untukmu..” Bisik Kornel.
Pat, sama sekali tidak ingin menanyakan apa itu, biar saja Kornel yang langsung menunjukannya.
“Ini...” Kornel mengeluarkan sesuatu dari kantong jasnya.
“Apa ini?.” Tanya Pat.
“Ini 2 tiket untuk kita.”
“Kapal pesiar? Neil ku pikir kita akan ke Hawai.”
“Mengelilingi samudra bersamamu. Kurasa itu akan lebih menyenangkan sayang.”
“Baiklah. Apapun yang menyenangkan bagimu.” Tandas Pat.
Namun sepertinya Kornel tidak begitu menyukai jawaban Pat, ia menahan tangan Pat kuat.
“Apapun yang aku senang. Kau juga menyukainya kan Pat ?.” Tanya Kornel pelan. Tapi cengkraman nya pada pergelangan tangan Pat, menunjukan hal sebaliknya. Itu menyakiti Patricia.
“I...ya.... Neil aku menyukainya.” Jawab Pat bergetar.
Kornel kembali tersenyum, dan cengkraman kuat itu juga mulai melonggar.
...****...
📍Allure of The Seas
Kapal Pesiar mewah yang Kornel pilih sebagai tempat HoneyMoon, dirinya dan Patricia. Sebenarnya tempat ini cukup Luas untuk Pat, dan terlalu membosankan. Bukankah, lebih nyaman naik kapal pesiar pribadi ! Meskipun tempat ini juga dipenuhi orang-orang kalangan atas seperti mereka. Tidak ada yang cukup mengasikan disini. Kecuali satu hal... Tempat ini cukup luas untuk Pat, bersembunyi dari Kornel, dia akan memiliki banyak alasan jika Kornel ingin menyentuhnya.
“Sayangku...” Cup Kornel mengecup tengkuk dan punggung Pat.
“Neil...”
“Kau menyukainya sayang...” Bisik Kornel begitu lembut, membuat Patricia sedikit resah dengan hembusan nafas yang ada di kupingnya itu.
“Ya. Aku menyukainya Neil, terima kasih.” Jawab Pat. Setidaknya begitulah cara kerja agar membuat pria itu tenang dan tidak menyakitinya lagi.
Baru beberapa menit saja sudah banyak orang yang mendatangi mereka. Tentu saja bukan untuk Pat, tetapi untuk Kornelius. Semua orang hampir mengenalnya. Dan Patricia, keluarga Diana tidak cukup familiar untuk orang-orang sekelas mereka. Tapi saat Kornelius mengatakan Pat adalah saudara Richard semua orang langsung memandang padanya. Pengaruh Richard memang cukup luar biasa di Hongkong.
“Nona. Seperti aku pernah bertemu dengan mu.” Seorang wanita membuka obrolan untuk Pat.
“Benarkah? Aku rasa kau mungkin salah.” Ucap Pat.
“Ya sepertinya aku memang salah...” Ucap wanita itu sambil berpikir.
Patricia hanya diam, sambil sesekali melempar senyum. Tentu Patricia ingat wanita ini pernah di temui nya bersama Bryan. Saat launching brand baru perusahaan Bryan kala itu, saat hubungan mereka masih baik-baik saja.
...****...
Malam harinya saat Pat tertidur, setelah melayani Kornel. Ia terbangun. Namun sayangnya pria disampingnya pergi entah kemana.
“Neil...” Panggil Pat, mengecek kedalam kamar mandi.
Namun tidak ada siapapun disana.
Krek. Pintu terbuka. Baik Pat, maupun Kornel sama-sama terkejut.
“Neil, dari mana saja kau..”
“Merokok...Kenapa kau bangun.” Tanya Neil.
“Tiba-tiba saja terbangun.” Jawab Pat.
Matanya tertuju ke atas meja, disana masih ada bungkus rokok dan Korek. Bagaimana Kornel merokok namun tidak membawa 2 benda itu. Tapi ia tidak ingin terlalu bertanya, dan memilih kembali tidur.
...****...
“Tuan bolehkah aku menemanimu.” Seorang wanita cantik menghampiri Bryan. Sekali lihat saja Bryan tahu, dia adalah wanita penghibur di club ini.
“Duduklah...” Ucap Bryan. Pada wanita asing itu.
“Sepertinya kau sangat banyak pikiran. Apa kau baru saja bangkrut atau kehilangan wanita.” Tanyanya.
“Hah. Apa sangat terlihat.” Bryan tetap meladeni setiap ucapan wanita itu.
“Aku Cherry... Aku bisa membantumu menghilangkan pikiran itu.” UcapNya menyentuh lembut dada kokoh Bryan.
Bryan tersenyum.
“Berapa usia mu?.”
“Apa itu penting?.” Tanya Cherry.
“Kau masih sangat muda.” Ujar Bryan.
Cherry tersenyum, gadis itu memang manis tapi tidak semanis satu wanita yang berada di hati Bryan.
“Tuan... Aku bisanya selalu memilih-milih pelanggan. Tapi melihatmu, bolehkah aku yang memilihmu untuk menemaniku malam ini.” Goda Cherry, yang semakin berani menyentuh Bryan.
“Tenang saja. Kau tidak perlu membayar untuk malam ini.” Bisik nya lagi.
“Nona Cherry, kupikir kau melakukan semuanya hanya untuk uang !.”
“Tidak juga kadang aku, memakai perasaan Tuan.”
“Perasaan...?.” Ulang Bryan.
“Ya. Kau sangat tampan. Aku menyukaimu.” Ucapnya manja.
“Kau sedikit aneh. Tapi cukup menarik... Nona Cherry, apa kau memiliki kekasih?.”
“Tuan... Kenapa kau bertanya seperti itu ?.”
“Aku tahu gadis sepertimu, meskipun dengan keadaan seperti ini, kau pasti juga memiliki cinta sejati di hatimu, bukan?.”
“....” Cherry terdiam.
“Aku akan membayar mu.”
“Kau ingin tidur denganku.” Sambar Cherry.
“Tidak bukan untuk itu...” Bryan segera mengeluarkan dompetnya, semua uang cash yang dia miliki diberikannya pada Cherry.
“Ini ambil... Pulanglah. Pekerjaanmu sudah selesai.” Seru Bryan.
Dan itu berhasil membuat hati Cherry benar-benar tersentuh. Ia bahkan merasa tidak ada pria yang pernah memperlakukannya seperti itu sebelumnya.
“Apa kau mabuk?.” Tanya Cherry. Dan memasukan semua uang itu kedalam tasnya.
“Tidak. Aku masih sangat sadar. Nah Nona Cherry pulanglah.” Titah Bryan.
“Kau cukup aneh tuan... Tapi kurasa kau pria yang baik. Ngomong-ngomong, kau baru saja menanyakan apa aku memiliki kekasih bukan ! Tentu saja, aku punya. Apapun yang ku lakukan, tetap saja pria yang ada di hati dan pikiranku hanya dia. TAPI jika pria seperti mu juga menginginkanku, aku bersedia meninggalkannya untuk bersamamu.” Seru Cherry, mengedipkan mata nakalnya.
“Baiklah tuan aku pulang sekarang...” Pamitnya kemudian pergi dengan senang.
“Ya bagaimanapun kau melakukan segala hal, jika hanya ada satu nama yang ada di hati dan pikiranmu. Apapun yang kau lakukan, hanya ada satu yang benar-benar melekat di dirimu, bukan? Apa kau juga seperti itu Patricia.” Suara hati Bryan berkat.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Triiyyaazz Ajuach
sedih jga bryan gagal nikah dgn patricia
2021-08-04
0
Virgo Girl
Duhhh sedihnya.. Bryan nunggu jandanya Patricia 😭😭
2021-06-23
0
Aprilia New
bagaimana mereka putus
2021-04-10
0