Beri Vote
Beri Like
Beri Rate ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️
Beri Komentar
Jika kalian menyukai cerita ini. Dukungan kalian adalah salah satu bagian untuk motivasi author dalam berkarya.
Krek...
Pat membuka pintu. Ia akhirnya memutuskan untuk kembali pulang. Wanita itu tampak berantakan dengan mata sembab yang terlihat masih basah.
“Kau sudah pulang sayang...” Kornel tampak sangat bahagia melihat kedatangan Patricia.
Namun Patricia sama sekali tidak menanggapinya dan langsung masuk menuju kamar.
“Pat...Pat...” Panggil Kornel menyusul dari belakang. Dan menarik bahu Pat lumayan keras.
“Aw...Neil...” Ringis Pat.
“Pat...Darimana saja kau.”
“Apa kau masih perduli dari mana saja aku semalam? Aku pikir kau akan merenung Neil... Apa kau masih tidak paham kenapa aku pergi?.”
“Maaf sayang...” Sesal Kornel.
“Tidak...jangan lagi. Aku tidak bisa mendengar itu Neil. Untuk apa? Setelah kau melakukan semuanya lalu menyesalinya... Itu sangat terlambat.” Ucap Pat penuh kekecewaan.
“Jadilah wanita ku yang baik dan penurut.”
“NEIL. KAPAN AKU TIDAK MENDENGARKAN MU ?!! .” Jerit Patricia.
“PAT !!!.” Kesal Kornel.
“Apa? Mau menyakitiku lagi ?! Aku sudah siap Neil, lakukan saja sesuka mu. Sampai aku benar-benar mati rasa dengan semua ini.” Tantang Pat. Membuat Kornel tidak bisa berkata-kata, bahkan untuk menyentuh dan menyakiti Pat lagi, ia tidak berani sekarang.
“Kau perlu waktu menenangkan dirimu. Istirahatlah.” Ucap Kornel sedikit melembutkan nada bicaranya.
“Aku pergi sekarang. Aku ada janji dengan investor. Setelah pulang kita bicarakan ini lagi.” Tambah Kornel beranjak pergi dan meninggalkan Pat.
Setelah perginya Kornel, Pat baru bisa menumpahkan semua kesedihannya. Ia menangis sejadi-jadinya, bahkan lebih parah dari sebelumnya.
“Jika terus seperti ini. Aku akan benar-benar gila...” Jerit Pat, dan menghambur rambutnya Frustasi.
Hiks...Hiks...Hiks...
Ingatan Pat kembali tentang kejadian semalam, ia masih tidak menyangka bahwa itu akan terjadi dengan dirinya dan Bryan.
Pagi ini saat terbangun, ini pertama kalinya aku melihat seseorang yang benar-benar ingin ku lihat setiap harinya. Ini pertama kalinya aku benar-benar tidur dengan tenang tanpa memikirkan banyak ketakutan ku, pria itu entah kenapa dia memiliki pelukan yang bisa menenangkan ku.
Apa aku penghianat, seharusnya tempatku berlari dan kembali adalah suamiku sendiri, bukan malah datang pada pria lain, apalagi harus tidur dengannya. Bohong jika aku bilang tidak menyadari semuanya, aku benar-benar sadar melakukannya, bahkan aku tidak bisa menghentikannya.
Aku tidak bisa menolaknya, karena aku tahu semakin aku menolaknya, semakin aku tidak bisa melepaskannya. Tapi semakin aku tidak menolaknya, semakin aku mencintainya.
Bryan
Dan
Kornel...
Mereka jelas dua pria yang berbeda. Kornel dia selalu ingin aku mendengarkannya, dia selalu mengatakan jadilah istri penurut untuknya. Apa itu salah? Kurasa tidak juga. Hanya saja dia tidak memberikan kesempatan yang sama padaku. Bukankah aku juga berhak untuk didengar !
Dan Bryan... Dia juga juga pria gila, keras kepala. Tapi bukan penuntut ! Dia selalu bilang lakukanlah apa yang ingin aku lakukan. Dia tidak pernah mengatakan Pat ! kau harus begini, kau harus begitu.
Entah aku yang belum terbiasa dengan kehidupanku yang sekarang atau memang ada yang salah dengan pernikahanku ? Aku tidak tahu...
...****...
“Apa istrimu sudah pulang?.”
“Ya dia sudah pulang pagi ini...”
“Jadi hanya karena dia kau tidak bisa menemui ku.”
“Cih. Dia itu istriku...” Decak Kornel.
“Lalu siapa aku dimata mu Neil? .”
“Kau kekasihku...”
“Kekasih mu? Lalu apa kau mencintaiku...”
“Kenapa kau terlalu banyak bertanya, aku tidak datang untuk itu Cherry. Kau bilang merindukanku. Sekarang aku sudah disini apa yang kau inginkan lagi ! .” Kornel mulai terlihat emosional entah kenapa pikirannya juga tidak begitu baik dengan sikap Patricia yang sekarang.
“Aku memang merindukanmu sayang...” Ucap Cherry yang mulai memanja di pangkuan Kornel.
Dengan cepat Kornel membalik keadaan. Ia membuat Cherry harus menahan beban tubuh Kornel diatasnya.
“Pffft..Apa kau bersemangat sekali sayang.” Ledek Cherry.
“Aku tahu kau sangat merindukan sentuhan dariku.” Bisik Kornel tegas. Kemudian mulai mengangkat rok mini Cherry sampai ke batas pinggangnya.
“Katakan kau mencintaiku...”
“Aku mencintaimu sayang...” Ucap Kornel, lalu menyatukan bibir mereka, dan ********** dalam.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Restu Arini
nih kornet gak ada bagusnya
2021-04-10
0
Lin Frie
gila coba pat tau..
2021-02-27
0
Giben Nezar
thor benernya novel mu bagus loh.....cuma sayang ga tiap hari up......palagi ngarepin creazy up
2021-02-19
0