15# Queen menelepon ku

Pagi-pagi sekali Bobby sudah bersiap-siap untuk ke kampus nya. Sebelum berangkat ke kampus, Bobby menyempatkan diri untuk sarapan bersama dengan Nia dan keluarganya.

Saat di meja makan, Bobby terus menatap Nia yang masih mengacuhkan dirinya. Sedangkan Nia sedang sibuk mengajarkan Kimmy untuk dapat makan sendiri.

"Kamu tidak sarapan?" Tanya Bobby.

"Gak." Jawab Nia dengan singkat.

"Mau di bawakan apa nanti aku pulang? Aku hari ini mau pulang siang." Ucap Bobby.

"Gak usah." Jawab Nia.

Bapak dan Emak hanya mampu saling berpandangan saat melihat sikap Nia yang masih dingin kepada Bobby.

"Oh ya sudah, aku bawakan kue dan cake kesukaan kamu mau?" Tanya Bobby.

Tiba-tiba saja Nia memandang Bobby dengan Tajam.

"Kenapa?" Tanya Bobby yang tampak sangat gugup saat istrinya menatapnya seperti itu.

"Aku sudah tidak suka dengan KUE atau CAKE!" Ucap Nia, sambil memberikan penekanan nada saat menyebutkan Kue dan Cake.

Bobby pun baru menyadari gara-gara Cake dan Kue sampai terjadilah pertengkaran nya dengan Nia.

"Oh ya sudah. Maaf ya." Ucap Bobby.

Bobby menghabiskan nasi goreng buatan Emak. Lalu, ia meneguk segelas air putih dan melirik jam tangan nya.

"Pak, Emak, Nia. Bobby berangkat dulu ya. Takut terlambat." Ucap Bobby.

"Hati-hati ya Tong." Ucap Emak dan Bapak. Sedangkan Nia diam saja, bahkan melirik pun tidak kepada Bobby.

Bobby menghampiri Nia dan mengecup puncak kepala Nia. Lalu, ia mencium Kimmy dengan gemas.

"Papa berangkat dulu ya sayang. Do'akan Papa selamat dan cepat lulus. Biar banyak waktu untuk kalian semua." Ucap Bobby.

"Iya Papa." Ucap Kimmy sambil tersenyum.

Lalu, Bobby mengusap lembut perut Nia dan setelah itu ia pun beranjak mencium tangan kedua orangtua Nia.

Bapak mengantarkan Bobby sampai kedepan pintu rumah nya. Saat Bobby hendak beranjak ke mobil nya. Bapak pun menahan lengan Bobby.

"Bob."

"Ya Pak." Sahut Bobby.

"Yang sabar ya." Ucap Bapak.

Bobby tersenyum, lalu mengangguk.

"Iya Pak, Namanya istri lagi ngambek." Ucap Bobby.

"Syukurlah lu lebih dewasa dari si Nia." Ucap Bapak sambil menghela napas lega.

"Sudah, Bapak tenang saja. Insyaallah saya akan terus sabar dan terus menjaga Nia dan anak-anak saya." Ucap Bobby.

Bapak mengangguk dan menepuk pundak menantu nya itu.

"Bapak bangga sama lu Bob. Bapak tidak salah pilih." Ucap Bapak sambil tersenyum dan menatap Bobby dengan haru.

"Terima kasih Pak. Bobby berangkat dulu ya. Assalamualaikum." Ucap Bobby.

"Waalaikumsalam." Sahut Bapak.

Baru saja Bobby berangkat, Nia pun bergegas mencari kunci mobil nya dan menyambar tas nya yang sengaja ia taruh di atas sofa ruang tamu.

"Mak, Pak, Nitip Kimmy ya." Ucap Nia.

"Eh, mau kemana lu Nia?" Tanya Emak dan Bapak.

"Nia ada perlu bentaran..!" Ucap Nia sambil mengenakan sepatu nya.

"Mau kemana sih? buru-buru amat?" Tanya Emak.

"Ada deh Mak. Ini misi rahasia." Ucap Nia sambil tersenyum dan mencium tangan Bapak dan Emak. Lalu, ia mengecup lembut pipi Kimmy yang bingung menatap Mama nya yang terlihat sangat terburu-buru.

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam." Sahut Emak dan Bapak sambil saling berpandangan.

Nia pun pergi meninggalkan rumah dengan tergesa-gesa.

"Makin aneh kelakuan anak lu Romlah!" Ucap Bapak sambil menggelengkan kepalanya.

"Anak lu tuh kalo yang aneh-aneh begitu." Ucap Emak.

"Beuhhh.. gaya lu Romlah, giliran yang baik-baik ngaku anak lu. Giliran yang agak-agak sengklek dibilang anak gue." Ucap Bapak.

"Ya iya lah." Ucap Emak sambil mencebikkan bibirnya dan menggendong Kimmy masuk kedalam rumah.

"Apa kata lu dah Romlah." Ucap Bapak sambil menyalakan rokok nya dan duduk bangku teras rumah.

..

"Bu, saya pamit pulang kampung dulu ya Bu." Ucap pengasuh yang bekerja dengan Farah.

"Yah, kok mendadak sih Mbak?" Tanya Farah kepada Melati, Mbak pengasuh anak-anak Farah.

"Di kampung Pak De saya meninggal dunia Bu." Ucap Melati.

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Turut berduka cita ya Mbak." Ucap Farah, memberikan simpati nya.

"Terima kasih Bu." Ucap Melati.

"Tapi, kapan Mbak kembali lagi?" Tanya Farah.

"Saya seminggu di kampung Bu. Nanti saya kembali lagi." Ucap Melati.

"Oh begitu. Ya sudah, hati-hati di jalan ya Mbak. Eh, tapi Mbak naik apa?" Tanya Farah.

"Saya naik taxi saja bu ke stasiun." Ucap Melati.

"Oh Ok. Saya pesankan taxi ya." Ucap Farah sambil beranjak mencari ponselnya.

Fajar yang baru saja hendak berangkat bekerja, berjalan melewati Farah tanpa kata dan pamit langsung menuju mobil nya.

"Mas." Sapa Farah. Tetapi Fajar diam saja tanpa menghiraukan dirinya.

Melati yang melihat hal itu langsung menundukkan kepalanya. Sedangkan Farah merasa malu dengan sikap suami nya yang memperlakukan dirinya seakan-akan tidak ada saat berada di depan Melati.

Fajar pun berangkat. Tak lama kemudian, taxi yang menjemput Melati pun datang dan gadis itu pun pergi meninggalkan rumah Farah. Kini Farah sendirian dengan kedua anak nya.

Farah bermain dengan Athar dan membujuk Queen untuk bermain bersama. Tetapi, gadis kecil itu tidak ingin bermain dengan Farah dan Athar.

Tak lama kemudian, terdengar bell pintu berbunyi. Dengan segera, Queen berlari menuju pintu depan dan membuka pintu tersebut. Farah mengeryitkan dahinya saat melihat Queen sangat bersemangat membuka pintu. Tanpa pikir panjang ia pun menyusul Queen ke depan, sambil menggendong Athar.

"Ayah!" Seru Queen sambil memeluk Gunawan yang tersenyum dan memeluk Queen dengan erat.

Farah tertegun menatap Gunawan yang datang kerumah nya tanpa mengabarkan sebelumnya.

"Mas Gun." Sapa Farah.

Gunawan hanya tersenyum menatap Farah dan Athar. Lalu, Gunawan menggendong Queen.

"Anak Ayah sudah besar dan berat ya." Ucap nya sambil menciumi Queen. Terlihat sorot mata yang bahagia dan tawa yang lepas dari Queen.

"Kok gak mengabarkan aku Mas?" Tanya Farah.

"Aku datang karena di telepon oleh Queen." Ucap Gunawan.

Farah terkejut dan menatap Queen yang langsung menundukkan pandangannya.

"Kapan?" Tanya Farah.

"Kemarin Queen menelepon ku. Queen meminta aku datang dan membawa nya. Kebetulan aku sudah bercerai dengan istriku. Jadi, sekarang aku tinggal di rumah ku di bukit Golf." Ucap Gunawan.

"Jadi Mas kesini maksudnya....." Belum sempat Farah melanjutkan ucapannya, Gunawan pun langsung mengalihkan pembicaraan.

"Queen sayang, tas nya ya." Ucap Gunawan.

Queen pun mengangguk dan berlari menuju kamar nya.

Gunawan menghela napasnya dan menatap Farah dengan seksama.

"Bisa dijelaskan ini ada apa? dan maksudmu apa?" Tanya Farah yang masih terbingung-bingung

"Far, aku tidak berniat untuk mengambil Queen. Tetapi, coba berikan dia ruang dan waktu. Sambil aku mengorek apa masalahnya dan apa mau nya Queen." Ucap Gunawan.

"Tapi Queen tidak ada masalah Mas! Jangan bawa dia!" Ucap Farah yang mulai terpancing emosi nya.

Tiba-tiba saja Queen muncul dari belakang Farah dengan membawa tas kecil kesayangan nya yang berisi pakaian milik gadis kecil itu.

"Queen." Sapa Farah dengan panik.

Queen langsung berlari menghampiri Gunawan. Gunawan pun menatap Farah dengan tatapan yang tidak bisa di artikan oleh Farah.

"Far, nanti aku telepon ya. Aku tinggal di bukit Golf. Kamu tahu kan alamat nya. Aku tidak akan lari membawa Queen. Dia seutuhnya milik kamu." Ucap Gunawan.

Farah hanya terdiam dan melepaskan kepergian Queen dan Gunawan dengan hati yang kacau. Farah pun menangis pilu. Ia tidak mengerti mengapa semua ini terjadi dengan dirinya. Ia benar-benar bingung dan merasa sendirian.

Athar menatap bingung Bunda nya yang sedang menangis sambil memeluk kedua lutut di atas lantai, tepat di depan pintu. Bocah dua tahun itu terus memanggil Bunda nya yang terlihat sangat terpukul.

"Nda..! Nda! Nda!" Seru Athar.

Terpopuler

Comments

sheka

sheka

farah 😭

2021-08-26

1

Muh. Yahya Adiputra

Muh. Yahya Adiputra

kasian banget ma farah,,,
apa jangan 2 fajar selingkuh sama melati ya.
😎😎😎

2021-04-01

2

asmalul

asmalul

thour kasih visual lg donk...

2021-03-22

1

lihat semua
Episodes
1 1# Prolog
2 2# Bisakah kita seperti Bapak dan Emak?
3 3# Belum ada restu
4 4# Kejenuhan Nia
5 5# Sikap dewasa Bobby
6 6# Cemburu
7 7# Nia mirip Emak
8 8# Semangat Bobby!
9 9# Cuma kerja serabutan
10 10# Seperti apa cucu kita?
11 11# Panik
12 12# Curhatan Emak
13 13# Bunda, mengapa Om Ayah kini berbeda?
14 14# Pasti Kangen
15 15# Queen menelepon ku
16 16# Membuntuti Bobby
17 17# Maafkan Nia ya Bobby
18 18# Gue butuh Nia!
19 19# Om Fajar?
20 20# Yang Kurang Adalah Restu
21 21# Gak gemuk kok...
22 22# Tentang Melati
23 23# Mama nya Bobby?
24 24# Jauhi Bobby!
25 25# Far, cerita ya..
26 26# Kehamilan Melati
27 27# Kenangan Bobby
28 28# POV Fajar & Melati
29 29# Cerita Nia
30 30# Tidak mungkin!
31 31# Kamu wanita yang baik
32 32# Apa penting nya di ingat?
33 33# Air mata
34 34# Selamat jalan Mak
35 35# Ada yang aneh
36 36# Ingin bertemu
37 37# Semua harus terungkap
38 38# Perjalanan yang bikin stress
39 39# Nyaris hilang jejak
40 40# Farah, yang sabar ya..
41 41# Kenangan dan nasihat Bapak
42 42# Rencana untuk Fajar
43 43# Fajar ditahan
44 44# Ajudan tampan
45 45# Salah tingkah
46 46# Jangan dengar apa kata orang
47 47# Orang tegar, juga bisa tidak kuat melewati masa suram
48 48# Panik dan pertanyaan Kimmy
49 49# Untuk yang bergelar Ayah dan Suami
50 50# Ungkapan Cinta
51 51# Curhatan Farah
52 52# 2 pendapat yang berbeda, bikin galau!
53 53# Tuhan..
54 54# Cerita Queen
55 55# Nia yang terbaik!
56 56# Maaf Andra..
57 57# Untuk saat ini kita hancurkan gengsi.
58 58# Maafkan Oma ya nak...
59 59# Restu
60 60# Demi kebahagiaan anak kita?
61 61# Please, jangan hakimi gue..
62 62# Cinta itu tidak egois
63 63# Menantu terbaik
64 64# Dari hati kehati
65 65# Sweet Popcorn
66 66# POV Andra
67 67# Restu part 2
68 68# Pernikahan Farah
69 69# Cinta, perjuangan, pencapaian dan kebahagiaan
70 70# Menua bukan berarti harus terlihat tua
71 71# Pesona usia 40-an
72 72# Jangan nangis baca part ini
73 73# Kemunculan Fajar
74 74# Penolakan dari Athar
75 75# Masa Tua (END)
76 Ucapan terimakasih
77 pengumuman
78 Pengumuman
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1# Prolog
2
2# Bisakah kita seperti Bapak dan Emak?
3
3# Belum ada restu
4
4# Kejenuhan Nia
5
5# Sikap dewasa Bobby
6
6# Cemburu
7
7# Nia mirip Emak
8
8# Semangat Bobby!
9
9# Cuma kerja serabutan
10
10# Seperti apa cucu kita?
11
11# Panik
12
12# Curhatan Emak
13
13# Bunda, mengapa Om Ayah kini berbeda?
14
14# Pasti Kangen
15
15# Queen menelepon ku
16
16# Membuntuti Bobby
17
17# Maafkan Nia ya Bobby
18
18# Gue butuh Nia!
19
19# Om Fajar?
20
20# Yang Kurang Adalah Restu
21
21# Gak gemuk kok...
22
22# Tentang Melati
23
23# Mama nya Bobby?
24
24# Jauhi Bobby!
25
25# Far, cerita ya..
26
26# Kehamilan Melati
27
27# Kenangan Bobby
28
28# POV Fajar & Melati
29
29# Cerita Nia
30
30# Tidak mungkin!
31
31# Kamu wanita yang baik
32
32# Apa penting nya di ingat?
33
33# Air mata
34
34# Selamat jalan Mak
35
35# Ada yang aneh
36
36# Ingin bertemu
37
37# Semua harus terungkap
38
38# Perjalanan yang bikin stress
39
39# Nyaris hilang jejak
40
40# Farah, yang sabar ya..
41
41# Kenangan dan nasihat Bapak
42
42# Rencana untuk Fajar
43
43# Fajar ditahan
44
44# Ajudan tampan
45
45# Salah tingkah
46
46# Jangan dengar apa kata orang
47
47# Orang tegar, juga bisa tidak kuat melewati masa suram
48
48# Panik dan pertanyaan Kimmy
49
49# Untuk yang bergelar Ayah dan Suami
50
50# Ungkapan Cinta
51
51# Curhatan Farah
52
52# 2 pendapat yang berbeda, bikin galau!
53
53# Tuhan..
54
54# Cerita Queen
55
55# Nia yang terbaik!
56
56# Maaf Andra..
57
57# Untuk saat ini kita hancurkan gengsi.
58
58# Maafkan Oma ya nak...
59
59# Restu
60
60# Demi kebahagiaan anak kita?
61
61# Please, jangan hakimi gue..
62
62# Cinta itu tidak egois
63
63# Menantu terbaik
64
64# Dari hati kehati
65
65# Sweet Popcorn
66
66# POV Andra
67
67# Restu part 2
68
68# Pernikahan Farah
69
69# Cinta, perjuangan, pencapaian dan kebahagiaan
70
70# Menua bukan berarti harus terlihat tua
71
71# Pesona usia 40-an
72
72# Jangan nangis baca part ini
73
73# Kemunculan Fajar
74
74# Penolakan dari Athar
75
75# Masa Tua (END)
76
Ucapan terimakasih
77
pengumuman
78
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!