12# Curhatan Emak

"Mat, gue paham sih apa yang dirasakan Nia." Ucap Emak saat duduk berdua dengan Bapak di beranda rumah sambil mengawasi Kimmy yang sedang bermain balon tiup.

"Emang apa?" Tanya Bapak.

"Gimana ya Mat, gue jelasin nya." Ucap Emak sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Apaan sih? ngomong aja." Ucap Bapak.

"Gue kan punya suami yang lebih muda juga dari gue Mat. Saat gue lagi hamil Nia juga gue merasa seperti itu." Ucap Emak.

"Seperti apaan sih? gue kaga ngerti!" Ucap Bapak.

"Gini Mat, kita lumayan cuma beda 7 tahun Mat. Lah, si Nia sama Bobby 14 tahun! Malah si Bobby ganteng nya kayak begitu, pasti lah banyak perempuan yang suka sama dia." Ucap Emak.

"Jadi lu juga yakin dong si Bobby selingkuh?" Tanya Bapak.

"Amit-amit, ya kaga begitu Mat! lu dengerin gue dulu kenapa sih! lu nyelak terus!" Emak menjewer telinga Bapak dengan gemas.

"Lah terus apa Romlah.. My darling, dadar guling ku yang cantik jelita kayak putri dari kayangan." Ucap Bapak.

Emak menatap Bapak dengan sorot mata yang manja, lalu Emak tersenyum malu-malu sambil memukul pelan lengan Bapak.

"Nah gitu dong lu, gue demen nih." Ucap Bapak.

"Gini maksud gue Mat. Jangan kan suami yang lebih muda dari kita, kadang suami yang lebih tua pun, ada kala nya wanita gak percaya diri Mat. Apa lagi ada cewek yang nyamperin ke rumah." Ucap Emak.

"Terus?"

"Terus, dikala wanita sudah punya anak, wajar banget kepercayaan diri berkurang. Apa lagi cuma jadi Ibu rumah tangga. Gue rasa Nia lagi merasa seperti itu Mat." Sambung Emak.

Bapak mengangguk-angguk paham

"Jadi Mat, di tambah Nia itu kan lagi hamil. Lu liat deh dia butek gak karu-karuan, terus sensitif kan. Terus, yang datang nyariin Bobby cewek cantik. Apa kaga ngiri? langsung down tuh kepercayaan diri Nia. Mana Nia tau kenalan Bobby ternyata cewek-cewek cantik kan? langsung dah tuh otak Nia langsung traveling dan konslet!" Terang Emak lagi .

Bapak mencoba mencerna semua ucapan Nia.

"Jadi, itu yang buat lu selama ini cemburuan sama gue?" Tanya Bapak.

Emak mengerutkan dagu nya dan menatap Bapak dengan sorot mata yang sedih, tanpa menjawab pertanyaan dari Bapak.

Bapak menatap kedua mata Emak dengan seksama. Lalu, Bapak menggelengkan kepalanya.

"Ya Allah, Romlah." Ucap Bapak sambil meraih kedua tangan Emak.

"Lu kaga liat gue kayak apa sama lu Romlah? Semua orang bakal tua, termasuk gue. Gue kaga butuh yang cantik. Gue butuh elu, hanya elu. Selama ini gue bertahan karena cuma elu yang ada di hati gue Romlah. Ngapain lu cemburu-cemburu begitu?" Tanya Bapak.

Emak membulatkan matanya dan menatap Bapak dengan tajam.

"Ih! elu mah kaga ngerti. Gue kan sudah bilang. Ini masalah dari diri sendiri! jadi kaga percaya diri Mat!" Ucap Emak.

"Iya gue ngerti. Nah, sampai sekarang lu masih kaga pede atau gimana? gue kan sudah tua juga nih, sudah aki-aki." Ucap Bapak sambil tersenyum.

Emak cemberut dan membuang muka. Bapak pun tersenyum melihat sikap Emak yang seperti itu kepadanya.

"Romlah, gue tau lu cinta bingittt sama gue. I love you Romlah." Ucap Bapak.

Emak yang sedang memunggungi Bapak, pun diam-diam tersenyum dan melayang dengan ungkapan cinta dari Bapak.

..

Rara menatap Nia dengan tatapan putus asa. Ia tidak tahu lagi apa yang akan ia katakan kepada Nia. Nia terus mengungkapkan isi hatinya selama beberapa puluh menit sambil terus mengunyah wafer yang tersedia di atas meja nya.

"Sudah, sudah, sudah!" Ucap Rara sambil mengangkat tangannya untuk mengisyaratkan Nia untuk diam.

"Gue lagi curhat Ra!" Ucap Nia.

"Lu curhat tapi lu ngabisin wafer gue!" Ucap Rara.

"Oh iya." Ucap Nia sambil tersenyum malu-malu dan menutup toples tersebut.

"Nia, belajar dari pengalaman gue sama Andreas. Lu kan paling jago jadi detektif Nia!" Ucap Rara.

Nia memutar bola matanya ke atas sambil berpikir ucapan Rara.

"Gara-gara lu juga kan kebusukan si Andreas terkuak. Lah, sekarang lu kan bisa melakukan hal yang sama, kepada Bobby. Nia, kita harus cari tahu dulu, baru kita membuka semuanya. Jangan asal nuduh dong Nia. Kalau ternyata Bobby gak selingkuh, lu dosa loh sama Bobby." Ucap Rara.

Nia menundukkan kepalanya dalam-dalam, saat mendengar nasihat Rara.

Tok! tok! tok!

Terdengar ketukan dari luar ruangan Rara.

"Ya, masuk." Ucap Rara.

klikkkkkk!

Rara mengangkat kedua alisnya saat melihat Bobby yang berdiri di ambang pintu ruangan nya.

Sedangkan Nia masih menundukkan kepalanya dalam-dalam sambil menangis.

Rara pun langsung beranjak dari duduk nya dan menyuruh Bobby untuk masuk. Rara pun keluar dari ruangan itu dan membiarkan suami istri itu untuk berbicara.

"Nia." Panggil Bobby.

Nia terkejut mendengar suara Bobby, lalu ia mengangkat wajah nya dan menatap Bobby. Bobby beranjak duduk di samping Nia yang masih bersikap dingin kepadanya. Nia pun langsung membuang muka saat Bobby duduk disampingnya.

"Pulang yuk, kita bicarakan dirumah Bapak." Ucap Bobby dengan nada suara yang lembut.

Nia diam saja dan memunggungi Bobby.

"Bee, sayang." Panggil Bobby.

"Aku tahu aku sudah tidak cantik lagi, tetapi bukan begitu caranya. Kamu malah selingkuh!" Ucap Nia.

"Astaga Nia. Siapa sih yang bilang kamu gak cantik lagi? aku? memang nya pernah aku ngomong begitu?" Tanya Bobby.

"Ya enggak, tapi aku merasa dan tahu diri." Ucap Nia lagi.

"Ya Allah bee." Bobby mengusap wajah nya dengan gusar.

"Bee, kamu ngapain ketemu dengan Naya?" Tanya Bobby.

"Tahu dari mana aku ketemu dengan Naya? dan tahu dari mana aku ada disini?" Tanya Nia.

"Tahu dari Bapak. Katanya kamu bertemu dengan Naya. Terus, aku menghubungi Naya, kata Naya kamu lagi di sini." Ucap Bobby.

"Ngapain kamu ketemu Naya?" Tanya Bobby lagi.

"Gak ngapa-ngapain." Ucap Nia.

"Oh, syukurlah, asal jangan menemui Naya dengan maksud untuk bercerai saja." Ucap Bobby.

"Memang nya kenapa?" Tanya Nia sambil menatap Bobby lekat-lekat.

"Karena aku tidak akan pernah menceraikan kamu. Pegang ucapan ku." Tegas Bobby.

"Kalau kamu selingkuh ya aku minta cerai lah." Ucap Nia.

"Kalau selingkuh ya, aku kan gak selingkuh." Ucap Bobby.

"Itu kan kata kamu." Ucap Nia.

Bobby menghela napasnya dan merapatkan duduk nya agar lebih dekat lagi dengan Nia.

Melihat Bobby yang mendekat kepadanya, Nia pun langsung menjauh dan menjaga jarak nya dengan Bobby.

"Pulang yuk." Ucap Bobby.

"Ya sudah sana duluan pulang. Lagian aku kan pulang kerumah Bapak dan bawa mobil sendiri." Ucap Nia.

"Iya, maksudnya kita pulang kerumah Bapak. Aku kan sekarang tinggal di rumah Bapak." Ucap Bobby sambil tersenyum manis kepada Nia.

"Hah?"

Bobby mengangguk dan memastikan bahwa dirinya tidak berbohong.

"Nyebelin banget sih!" Ucap Nia. Lalu, ia beranjak keluar dari ruangan itu.

Bobby hanya tersenyum dan mengikuti Nia dari belakang.

"Gue pulang dulu ya Ra, Makasih." Ucap Nia sambil mencium pipi Rara.

"Iya, sudah lu baik-baik ya. Kasihan anak dalam kandungan elu Nia." Pesan Rara.

Nia hanya tersenyum getir dan melangkah keluar dari boutique Rara.

"Mbak Rara, saya pulang dulu ya. Maaf merepotkan." Ucap Bobby.

"Iya, kamu sabar ya sama Nia." Bisik Rara.

Bobby hanya tersenyum dan mengangguk kepada Rara.

"Good luck Bobby. Semangat!" Ucap Rara.

Terpopuler

Comments

sheka

sheka

sabar bgt ya bobby

2021-08-26

1

Lismi Nareindra

Lismi Nareindra

gk percayaan amat kamu nia

2021-06-12

2

Siti Nuramanah Warsono

Siti Nuramanah Warsono

enak banget y punya temen2 yg care cerita masalah juga enak mojokin dan ksh solusi, susah nyari temen kaya gitu sekarang

2021-04-22

1

lihat semua
Episodes
1 1# Prolog
2 2# Bisakah kita seperti Bapak dan Emak?
3 3# Belum ada restu
4 4# Kejenuhan Nia
5 5# Sikap dewasa Bobby
6 6# Cemburu
7 7# Nia mirip Emak
8 8# Semangat Bobby!
9 9# Cuma kerja serabutan
10 10# Seperti apa cucu kita?
11 11# Panik
12 12# Curhatan Emak
13 13# Bunda, mengapa Om Ayah kini berbeda?
14 14# Pasti Kangen
15 15# Queen menelepon ku
16 16# Membuntuti Bobby
17 17# Maafkan Nia ya Bobby
18 18# Gue butuh Nia!
19 19# Om Fajar?
20 20# Yang Kurang Adalah Restu
21 21# Gak gemuk kok...
22 22# Tentang Melati
23 23# Mama nya Bobby?
24 24# Jauhi Bobby!
25 25# Far, cerita ya..
26 26# Kehamilan Melati
27 27# Kenangan Bobby
28 28# POV Fajar & Melati
29 29# Cerita Nia
30 30# Tidak mungkin!
31 31# Kamu wanita yang baik
32 32# Apa penting nya di ingat?
33 33# Air mata
34 34# Selamat jalan Mak
35 35# Ada yang aneh
36 36# Ingin bertemu
37 37# Semua harus terungkap
38 38# Perjalanan yang bikin stress
39 39# Nyaris hilang jejak
40 40# Farah, yang sabar ya..
41 41# Kenangan dan nasihat Bapak
42 42# Rencana untuk Fajar
43 43# Fajar ditahan
44 44# Ajudan tampan
45 45# Salah tingkah
46 46# Jangan dengar apa kata orang
47 47# Orang tegar, juga bisa tidak kuat melewati masa suram
48 48# Panik dan pertanyaan Kimmy
49 49# Untuk yang bergelar Ayah dan Suami
50 50# Ungkapan Cinta
51 51# Curhatan Farah
52 52# 2 pendapat yang berbeda, bikin galau!
53 53# Tuhan..
54 54# Cerita Queen
55 55# Nia yang terbaik!
56 56# Maaf Andra..
57 57# Untuk saat ini kita hancurkan gengsi.
58 58# Maafkan Oma ya nak...
59 59# Restu
60 60# Demi kebahagiaan anak kita?
61 61# Please, jangan hakimi gue..
62 62# Cinta itu tidak egois
63 63# Menantu terbaik
64 64# Dari hati kehati
65 65# Sweet Popcorn
66 66# POV Andra
67 67# Restu part 2
68 68# Pernikahan Farah
69 69# Cinta, perjuangan, pencapaian dan kebahagiaan
70 70# Menua bukan berarti harus terlihat tua
71 71# Pesona usia 40-an
72 72# Jangan nangis baca part ini
73 73# Kemunculan Fajar
74 74# Penolakan dari Athar
75 75# Masa Tua (END)
76 Ucapan terimakasih
77 pengumuman
78 Pengumuman
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1# Prolog
2
2# Bisakah kita seperti Bapak dan Emak?
3
3# Belum ada restu
4
4# Kejenuhan Nia
5
5# Sikap dewasa Bobby
6
6# Cemburu
7
7# Nia mirip Emak
8
8# Semangat Bobby!
9
9# Cuma kerja serabutan
10
10# Seperti apa cucu kita?
11
11# Panik
12
12# Curhatan Emak
13
13# Bunda, mengapa Om Ayah kini berbeda?
14
14# Pasti Kangen
15
15# Queen menelepon ku
16
16# Membuntuti Bobby
17
17# Maafkan Nia ya Bobby
18
18# Gue butuh Nia!
19
19# Om Fajar?
20
20# Yang Kurang Adalah Restu
21
21# Gak gemuk kok...
22
22# Tentang Melati
23
23# Mama nya Bobby?
24
24# Jauhi Bobby!
25
25# Far, cerita ya..
26
26# Kehamilan Melati
27
27# Kenangan Bobby
28
28# POV Fajar & Melati
29
29# Cerita Nia
30
30# Tidak mungkin!
31
31# Kamu wanita yang baik
32
32# Apa penting nya di ingat?
33
33# Air mata
34
34# Selamat jalan Mak
35
35# Ada yang aneh
36
36# Ingin bertemu
37
37# Semua harus terungkap
38
38# Perjalanan yang bikin stress
39
39# Nyaris hilang jejak
40
40# Farah, yang sabar ya..
41
41# Kenangan dan nasihat Bapak
42
42# Rencana untuk Fajar
43
43# Fajar ditahan
44
44# Ajudan tampan
45
45# Salah tingkah
46
46# Jangan dengar apa kata orang
47
47# Orang tegar, juga bisa tidak kuat melewati masa suram
48
48# Panik dan pertanyaan Kimmy
49
49# Untuk yang bergelar Ayah dan Suami
50
50# Ungkapan Cinta
51
51# Curhatan Farah
52
52# 2 pendapat yang berbeda, bikin galau!
53
53# Tuhan..
54
54# Cerita Queen
55
55# Nia yang terbaik!
56
56# Maaf Andra..
57
57# Untuk saat ini kita hancurkan gengsi.
58
58# Maafkan Oma ya nak...
59
59# Restu
60
60# Demi kebahagiaan anak kita?
61
61# Please, jangan hakimi gue..
62
62# Cinta itu tidak egois
63
63# Menantu terbaik
64
64# Dari hati kehati
65
65# Sweet Popcorn
66
66# POV Andra
67
67# Restu part 2
68
68# Pernikahan Farah
69
69# Cinta, perjuangan, pencapaian dan kebahagiaan
70
70# Menua bukan berarti harus terlihat tua
71
71# Pesona usia 40-an
72
72# Jangan nangis baca part ini
73
73# Kemunculan Fajar
74
74# Penolakan dari Athar
75
75# Masa Tua (END)
76
Ucapan terimakasih
77
pengumuman
78
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!