Dante yang baru selesai dengan urusannya pun segera masuk ke dalam mobil yang sama dengan Alka.
Di dalam mobil itu Alka sedang memangku El yang tengah tertidur.
Dante dan Alka pun hanya diam tak saling memandang, "Dave, pulang ke rumah."
Dave mengangguk pelan, "Baik Tuan, kita segera pulang ke rumah."
Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang dari rumah sakit SS ke kediaman tuan muda Dante.
Sesekali Dante melirik Alka melakui ekor matanya, lalu memperhatikan wajah El yang benar-benar mirip dengannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setibanya di rumah yang mewah dan besar, Alka sedikit terpukau saat melihatnya karena setelah mereka memasuki pintu gerbang, mereka akan memasuki garasi mobil yang terpisah dari rumah.
Jadi setelah turun di garasi mereka akan berjalan kaki sekitar tiga puluh meter dari pintu gerbang tengah menuju rumah.
Entah apa yang menyebabkan Dante memilih desain yang seperti itu, karena dia punya banyak uang maka biarkan sajalah dia bertindak sesuka hatinya.
Alka sedikit kesulitan dalam menggendong El, Dante yang melihatnya pun langsung mengambil alih tanpa permisi.
"Berikan padaku, biar aku yang menggendongnya."
Baru saja Alka mau membuka suara dan Dante pun langsung memotongnya, "Perhatikan langkah kakimu jangan mempersulit orang lain!"
Hah? Aku mempersulit orang lain? Siapa? Dasar orang kejam!
"Kau mengatakan sesuatu?" seolah Dante bisa mengerti bahasa kalbu seorang Alka, "Katakan dengan berterus terang tanpa menjatuhkan orang lain!"
"Tidak, hanya perasaan anda saja Tuan."
Dave yang mengikuti langkah kaki kedua orang itu pun hanya mampu menghela napas sembari menggeleng pelan.
Nona Alka tidak tahu saja jika tuan muda Dante adalah ayah biologis El. Jika saja Nona Alka mengetahuinya apakah sikap Nona akan sama seperti ini?
Dua penjaga pintu bertubuh besar itu pun menyambut kedatangan mereka, "Selamat siang Tuan muda, tuan Dave," lalu diam sesaat saat melihat Alka, apa lagi saat melihat Tuan mudanya menggendong anak kecil.
Bukankah Dante tak menyukai anak kecil? Ya mungkin hal itu tidak akan berlaku jika anak kecil itu adalah anak kandungnya.
"Mereka tamu di rumah ini, bersikap yang sopan lah!" ucap Dante dengan nada ringan namun terdengar tegas.
Kedua penjaga itu pun mengangguk, "Baik Tuan muda," lalu membukakan pintu masuk, "Silakan masuk Tuan, Nona..."
Di dalam rumah yang mewah bak istana yang tiada duanya itu pun membuat Alka terkagum-kagum, bagaimana bisa seseorang menjadi sekaya ini? Pikirnya demikian, Alka sendiri pun harus bekerja seumur hidupnya jika ingin hidup dengan bergelimangan harta seperti Dante.
Bahkan harta kekayaan keluarga Monarch pun masih berada jauh di bawah harta kekayaan Dante.
"Kamar tamu ini akan menjadi tempat istirahat kalian," tutur Dante.
"Kami hanya sebentar saja di sini hanya untuk menyiapkan hidangan seperti apa yang dikatakan El saat di rumah sakit SS," imbuh Alka.
"Nona? -"
"Dave!" sela Dante yang tak suka jika dirinya memotong pembicaraan Alka, "Baiklah, tak masalah... kau bisa pergi ke dapur dan biarkan El tidur di kamar ini."
"Baiklah, di mana dapurnya?"
"Di sana!" tunjuk Dante dengan ekor matanya, "Dave, kau bisa mengantarnya ke dapur."
Dave mengangguk, "Bisa Tuan, Nona Alka mari..." tangannya bergerak dengan sopan mempersilakan Alka untuk melangkah menuju ke dapur.
Tuan bahkan bisa menegur ku di depan orang lain? Dan itu hanya karena gadis yang telah melahirkan darah dagingnya? gumam Dave dari dalam hati, "Apakah Nona Alka sudah menikah?"
Hei, pertanyaan seperti apa itu? Bukankah Dave sudah mengetahui kebenarannya jika Alka tak pernah menikah? Dia hanya seorang single parent.
Alka diam sejenak mungkin saja sedang mempersiapkan jawaban terbaiknya, "Sudah, tetapi suami saya sudah lama meninggal saat El masih berada di dalam kandungan."
"Hm," Dave duduk di kursi meja makan setelah menarik kursi itu dari tempatnya, kedua matanya memperhatikan Alka yang masih berdiri di seberang meja, "Jika Nona butuh bantuan, saya bisa memanggilkan para koki untuk datang ke rumah ini."
Sombong sekali, sih, dia ini! Alka menggeleng, "Tidak perlu Tuan, saya bisa melakukannya sendirian..."
Dave kembali mengangguk, "Itu artinya mendiang suami Nona tidak akan pernah bisa melihat dan menemani tumbuh kembang El, benar begitu?"
Alka yang baru selesai mengikat tali apron di pinggangnya pun terdiam, "Bisakah kita tidak membahas hal itu, Tuan? Karena hal itu termasuk privasi saya."
"Aaaaa, iya benar juga... maafkan saya yang sudah lancang kepada anda, Nona."
"Tidak apa-apa," mulailah Alka membuka kulkas dua pintu yang di dalamnya terdapat bahan lengkap, menu makan siang ini dia akan membuatkan bubble dan squeak.
Cekatan dan penuh kehati-hatian itulah Alka, dia sedang membuatkan menu Favorite El yang ternyata menu itu juga merupakan menu Favorite Dante, buah jatuh memang tak jauh dari pohon.
"Nona membuat menu masakan bubble dan squeak?"
"Iya, El menyukainya -"
"Woah, apakah ini hanya kebetulan? Tuan muda juga menyukai menu makanan itu."
Alka kembali diam karena takut jika Dave akan kembali membuka pertanyaan yang akan menguak bahwa sebenarnya El tidak punya ayah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di dalam kamar tamu, Dante duduk di tepi ranjang sembari mengusap rambut El, kedua pipinya yang chubby dan kemerah-merahan serta hidung mancungnya semua fisiknya seperti dirinya sendiri.
"Apakah kau tumbuh dengan baik? Kau hidup dengan layak? Apakah ada yang mengganggumu karena tidak memiliki Daddy, putraku?"
"Mulai saat ini Daddy akan melindungi mu dan juga Mommy mu, tak ada yang boleh menyakiti kalian berdua."
Usapan tangan itu berakhir dengan kecupan di kening, yang mana di saat bersamaan El pun terbangun dan langsung berteriak, "Mommy! Mommy! Tolong El Mommy, El tidak suka di cium sesama pria, My..."
"Sialan! Kau pikir kau sudi mencium sesama jenis, hah?!" elak Dante dengan menyebutkan alibi, "Aku pria normal -"
"Menjauh dariku Paman!" teriak El sembari mendorong tubuh Dante.
"Hei, lancang sekali kau ya!"
Dante tak terima dia diperlakukan dengan tidak sopan seperti itu, Dante menjepit pipi El sehingga membuat mulut El sudah seperti mulut ikan, "Aku akan mengajarimu sopan santun, dasar anak kecil, aaaaa!!!"
Benda pusaka yang telah menghasilkan masa depan berbentuk El, baru saja di tendang, membuat jepitan tangannya di pipi El terlepas.
El pun leluasa untuk segera turun dari ranjang.
Wajah Dante benar-benar merah padam menahan sakit.
Anak sialan! Kalau saja kau bukan anak kandungku, aku pastikan kau akan ku cincang hidup-hidup!!
Klek!
Pintu kamar terbuka, "El?" Alka datang bersama dengan Dave yang mengikutinya dari belakang.
"Mommy..." El berlari ke arahnya lalu memeluk Alka, "Mommy, Paman tidak normal, dia menyukai sesama jenis -"
Ops! Alka pun langsung menutup mulut El, sementara Dave mencoba sekuat tenaga untuk menahan tawanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Ida Lailamajenun
baru kali ini nemuin cerita klu seorang Daddy yg udh tau itu anak kandung bicaranya kasar.biasa nya dgn bahagia Daddy nya merangkul anaknya wlpn pertama bertemu.ini malah kasar🤦
2022-02-08
1
Chacaa💃
Astaga! Bukannya sedih, aku malah ngakak😆
Dante sudah meninggal, berarti yang tadi itu reinkarnasi Dante donk🤣🤣🤣🤣
2022-01-05
1
menik
kok dante ngomong anak sialan padahal itu anaknya sendiri dasar mulut nya gak skolah
2021-12-19
0