Alka dan Kate sampai terlebih dahulu di sebuah restauran elit kota Inggris, "Manager, bukankah kita akan mengadakan kontrak kerja sama? Tetapi mengapa di -"
"Sudah jangan banyak tanya, Presdir sudah menunggu di dalam."
Alka mengangguk lalu segera mengikuti langkah kaki Kate dari samping, melangkah seirama bersama dan masuk ke dalam ruangan VIP.
"Selamat pagi Tuan Ron," Kate menyapa Presdir Kylen Group lalu menyikut Alka untuk segera menyapanya juga lalu bersamaan memberikannya bow.
"Selamat pagi, Tuan..." sapa Alka dengan senyum ramahnya.
"Pagi, Kemarilah kalian... CEO dari Barrack Company masih belum datang, jadi kalian masih bisa santai sejenak."
Baru saja Alka mau mendudukkan tubuhnya di kursi, orang yang barusan di bicarakan Presdir Arron pun tiba.
Mereka bertiga segera berdiri dan menyambut kedatangan dua pria tampan dan berpengaruh itu.
Dia?
Alka masih ingat pertemuan pertamanya saat Alka baru keluar dari Taxi dan hampir di tabrak oleh mobilnya. Tetapi ingatan itu hanya Alka yang mengingatnya, sementara Dante sama sekali tak ingat kejadian itu.
"Selamat pagi Tuan muda," Arron dan kedua staffnya menyambut dengan sopan penuh hormat, dan saat Arron mengulurkan tangannya ingin menjabat tangan Dante, "Senang sekali Tuan bisa datang dan -"
Serasa menelan pil pahit saat Dante tak acuh padanya, dia langsung duduk di kursi yang baru saja di tarik oleh Dave.
"Duduklah, tidak perlu basa-basi lagi!" ketus Dante, untung saja dia pemilik Barrack Company.
"Silakan," lanjut Dave seraya menggerakkan tangannya dengan sopan mempersilakan ketiga orang itu untuk duduk.
Benar-benar tak berbeda dari yang dulu, dia memang orang yang sombong dan menyebalkan! Tapi siapa pria yang ada di sampingnya itu? Sepertinya bukan pria yang sama... gumam Alka dari dalam hati.
Mata tajam Dave tak melepaskan pengawasannya dari Alka, gadis itu terus saja memperhatikan Dante, dari tatapan matanya Dave bisa tahu jika Alka terlihat begitu kesal pada Tuan mudanya.
Di bawah kolong meja itu pun tangan Alka sudah meremas kuat, ingin sekali lagi dirinya menendang kaki Dante.
"Kalian membawa berkasnya?" tanya Dave pada Arron.
"Iya Tuan, kami sudah membawanya... Kate?"
Kate mengangguk dan segera mengeluarkan berkas yang di maksud, lalu memberikannya kepada Dave, "Ini Tuan berkasnya, silakan."
Dave pun menerima berkas itu dengan tangan kanannya, "Apakah kau wakil Presdir?"
Kate diam sejenak dirinya mulai gugup, apakah mereka akan menolak kerja sama ini hanya karena dirinya yang bukan wakil Presdir?
"Bukan -" jawab Kate yang langsung di potong.
"Wakil saya sedang tidak sehat, kami juga kekurangan karyawan dan satu persatu orang penting di perusahaan saya mulai pergi -" lanjut Arron yang kemudian di potong dengan cepat oleh Dante.
"Lalu untuk apa kau berani mengajukan proposal kerja sama dengan ku, jika kau sudah tahu perusahaan Kylen Group akan hancur gulung tikar!"
Jawaban Dante benar-benar membuat Alka memanas, dia tak habis pikir mengapa ada orang yang memiliki lidah tajam sepertinya? Tetapi Alka masih mencoba untuk menahan diri.
"Sudah tahu perusahaan itu akan hancur dan kalian masih dengan menyedihkannya mencari investasi? Kenapa tidak mati saja sekalian-"
Penekanan pada kata mati yang membuat Alka tak tahan, dia pun bereaksi beranjak dari duduknya dengan menyambar segelas jus yang memang sudah di siapkan sejak tadi di atas meja.
Byur!
"Shit!" bentak Dante sembari menggebrak meja itu lalu menyapu apapun yang ada di atas meja dengan bersungut-sungut, matanya mendelik tajam yang juga Dante langsung beranjak dari kursi.
Suasananya mendadak menegang, Kate dan Arron begitu panik mungkin saja semua usaha mereka akan gagal gara-gara sikap ceroboh Alka.
"Kau mengatakan hal itu tanpa memikirkan kami yang sudah mengabdi di Kylen Group, kami mengorbankan banyak waktu untuk bekerja di tempat itu, tidak sedikit keringat yang kami keluarkan-"
"Tu- tuan tolong maafkan dia..." seru Arron dan segera Kate menarik Alka kesamping nya.
"Kau bodoh Alka!" bentak Kate dengan sekuat tenaga dia menahan emosinya.
"Dia sudah keterlaluan, tidak seharusnya dia berkata seperti itu -"
Plak!
Kate dengan sadar menampar ibu dari anak Dante, tanpa ada yang mengetahui kebenaran itu.
"Cepat minta maaf pada Tuan Muda!" tandas Kate dengan bersungut-sungut, dia bahkan menuding wajah Alka.
"Pantas saja kau pernah di pecat karena kelakuan busuk mu di masa lalu!" wajah Alka berubah pias, dia mulai panik dan takut jika aibnya di ketahui oleh orang lain.
"Kau hamil di luar nikah yang bahkan kau sendiri tidak tahu siapa pria yang telah menghamili mu! Kau berasal dari California dan melarikan diri ke sini, kau pikir dirimu bisa dengan mudah menghilangkan rekam jejak mu?" seru Kate dengan penuh penekanan.
Dante terlihat terkesiap saat mendengar Kate yang mengatakan bahwa Alka hamil di luar nikah, di mana Alka juga yang berasal dari California dan melarikan diri ke Inggris.
Semuanya begitu masuk akal jika selama enam tahun ia menyuruh orang-orangnya tak bisa menemukan keberadaan wanita yang Dante cari.
Karena yang ia ingat terakhir kali adalah pergumulan panasnya di sebuah klub elit California. Apakah Alka sedang mencari perlindungan diri?
"Dasar tidak tahu malu!"
"Ah!" Alka mengernyit saat Kate mendorongnya dengan kuat, hampir saja dia jatuh jika Dante tak bergerak untuk menopang tubuhnya.
Semua pun menjadi canggung seperti ini, napas panas itu membentur kulit Alka, dia masih ingat napas jahat dari pria yang memaksa dirinya untuk melayani pria yang tak bisa ia lihat wajahnya.
"Lepaskan saya!"
Alka menarik tubuhnya agar menjauh dari Dante, lalu mengambil tas dan segera pamit undur diri.
Dante sempat melihat air matanya menetes, "Dave, ikuti dia!"
Dave pun mengangguk, "Baik, Tuan."
Lalu tatapan tajam Dante mengarah pada Kate, siapa dia mengapa wanita itu bisa mengetahui hal yang tak bisa ia temukan, apa yang sudah ia lewatkan selama ini?
"Tu- tuan muda... saya pasti akan memecatnya -"
"Jika kau memecatnya maka aku akan mencincang tubuhmu untuk makanan anjingku!" bentak Dante pada Arron yang langsung membuat Arron menelan kuat.
Napas Dante terdengar kasar tak beraturan, "Dia karyawan mu?" Arron mengangguk, "Sebutkan nama lengkapnya!" pinta Dante sembari mengusap layar hp nya.
"Na- namanya Alka Monarch, Tu- tuan."
Jemari Dante dengan leluasa mengetikan nama itu di mesin pencari GooGle, tak butuh waktu lama akhirnya keluar juga semua hasil penelusuran itu.
"Alka Monarch, anak pertama dari dua bersaudara. Lahir di keluarga Monarch yang menempati empat dari daftar lima keluarga berpengaruh di California.
Alka Monarch yang di cap sebagai anak pembawa sial karena memilih melarikan diri di hari pernikahannya [Senin, 23 Maret 2014] bersama Tuan Danton (56) membuat reputasi keluarga Monarch turun.
Saat ini, Alka Monarch telah di hapus dari daftar keluarga Monarch."
Dante benar-benar merasa bersalah, dia yakin gadis yang telah ia paksa itu adalah Alka, malam hangat itu bukanlah akhir dari segalanya, merupakan awal dari segalanya.
"Alka..." Dante masih ingat pada hari Senin itu dirinya memang berada di California, dan pada hari itu juga ia datang ke klub elit untuk bersantai ria melepas penat.
Siapa yang akan menyangka jika hal itu akan membuatnya merasakan apa itu obat perangsang, dia butuh wanita.
Dante meminta Mark untuk membawakan seorang wanita ke dalam kamarnya di klub itu, tetapi siapa yang mengira jika Mark akan menyuruh seseorang untuk mencari wanita dan wanita itu adalah Alka.
Mark memberikan uang yang tidak sedikit untuk pria misterius itu, sebagai ucapan terima kasih karena telah membawa seorang wanita, namun, Mark sendiri tidak melihat seperti apa wajah Alka.
Mark hanya tahu beres, semua yang mengerjakannya adalah pria itu, yang kemudian hasil kerjanya di nikmati Dante.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
indah_kajoL
wo ho hoooooooo
meledak kan😁
2022-12-09
0
Chacaa💃
Berkat ceplas ceplos si ayam Kate, akhirnya Dante menemukan Alka. Wuhuuu, makasih mulut ember🤣
2022-01-05
5
𝕽𝖍'𝖘༄Ida✨Dearhusband✨
saluttt euyyy
2021-11-16
0