" David bangun.. David..!! teriak Airin terus berusaha membangunkan David yang kini sudah berbaring dengan kepalanya ada di paha Airin.
" lebih baik kita bawa ke rumah sakit saja Nona.. "
" cepat tunggu apalagi dasar kalian nggak becus..!! teriak Airin dengan emosi yang sudah memuncak.
David pun di angkat oleh dua orang dan dimasukkan ke mobil sementara Airin pun juga mengikutinya dari belakang.
****
" eitsss.. dimana sih tuh anak setiap hari pakai ngelayap dulu nggak jelas, " ? gumam Tasya yang kini tengah mondar-mandir di ambang pintu rumah sakit.
Tasya terus saja menggerutu kesal udah beberapa hari ini Airin tidak fokus di rumah sakit dia selalu saja membuat alasan untuk pergi entah kemana.
" awas kamu Airin sampai hari ini nggak datang juga, Bunda nikahin sekalian kamu sama anak teman Abi. " gumam Tasya
mobil yang ditumpangi Airin sudah datang dengan buru-buru dia keluar dari mobil berteriak-teriak memanggil para medis.
" tolong.. tolong...!!! teriak Airin begitu keras.
Tasya yang mendengar langsung tersentak dia berlari mendekati Airin dan juga beberapa para medis dengan membawa brangkar
" Airin..!! teriak Tasya , Airin pun menoleh dan sudah bergelimang air mata di sana " ada apa Airin siapa yang sakit..? tanya Tasya yang langsung khawatir.
" Bunda David Bunda, David pingsan " ucap Airin sembari sesenggukan
" Astaghfirullah.. " Tasya menutup mulut setelah itu mengikuti David yang sudah di bawa dengan brangkar menuju UGD.
Airin pun ikut berlari mengejar dan terus memegangi brangkar sampai di tempat UGD. " kamu disini dulu Airin, biar Bunda periksa, dan jangan lupa hubungi Orang tua David.. " ucap Tasya yang mulai menutup pintu
" tapi Bunda..!
" sudah percayalah sama Bunda.. " pintu sudah tertutup rapat dari dalam.
Airin meminta pihak rumah sakitlah yang menghubungi orang tua David karena Airin rasanya tidak akan sanggup untuk mengatakan semua itu mulut nya terasa kelu untuk berbicara.
Airin duduk di bangku penunggu di depan UGD sesekali dia masih sesenggukan, Airin mengusap wajahnya kasar berdoa di dalam hati nya untuk kebaikan David.
ini adalah kedua kalinya David harus merasakan sakit saat bersamanya
" apa salahku kenapa ini selalu terjadi.. " ucap Airin
" permisi Nona, bisakah kami bicara sebentar." ucap orang yang mengantarkan tadi
" baiklah. " Airin berdiri berjalan mencari-cari tempat yang sepi dan tak akan mungkin di dengar oleh orang.
" apa yang mau kau katakan..? tanya Airin dingin..
" begini Nona kami sudah menyelidiki kejadian tadi dan kami hanya menemukan ini di tempat kejadian " orang itu memberikan berupa cincin laki-laki yang begitu besar dengan batu permata.
seolah itu hanya cincin sederhana namun itu adalah cincin yang hanya bisa dibeli oleh kalangan atas saja. Airin menerima cincin itu dan mengamatinya dengan seksama.
" selidiki siapa mereka aku ingin tau siapa yang berani berulah menantang ku. " ucap Airin
" baik Nona. " orang itu membungkuk lalu pergi.
Airin memutar-mutar cincin itu di depan matanya tak ada yang aneh, hanya seperti cincin pada umumnya,
Airin pun kembali ke tempat UGD dan ternyata sudah ada orang tua David di sana, Airin pun langsung menyapanya.
"Assalamu'alaikum om. tante.. " ucap Airin membuat kedua nya langsung menoleh ke arah Airin
dua pasang mata menatap Airin tanpa berkedip mungkin kah mereka lupa atau sekedar memantapkan hati untuk mengingat nya.
Fani melangkah dengan tatapan yang sama hingga dia begitu dekat dengan Airin.kedua tangan nya membelai pipi Airin dengan sangat lembut dengan penuh kasih sayang yang tersimpan di dalam belain seorang ibu. sungguh hangat dan bisa menyalurkan energi ketenangan untuk Airin.
"tante.. " lirih Airin dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Fani tersenyum ternyata pikiran nya masih begitu kuat mengingat Airin " Airin..." Fani langsung memeluk Airin membuat keduanya menangis sesenggukan.
Airin membalas pelukan dari Fani, mereka benar-benar telah dekat sehingga tak ada kata sungkan atau malu untuk melakukan itu.
" tante maafin Airin, David seperti ini karena bersama Airin. " ucap Airin masih di dalam pelukan Fani.
Fani melepaskan pelukan nya, tangan nya memegangi kedua bahu Airin dan mata nya tak lepas dari mata Airin yang masih terus dengan tetesan air mata.
begitu besar duka yang di tanggung Airin hingga dia tak dapat menyembunyikan semua itu dan dengan air mata lah duka itu dapat terbaca jelas oleh Fani.
Fani mengusap air mata Airin dengan kedua ibu jarinya, tersenyum manis berharap bisa membuat Airin tenang" ini bukan salah mu Airin. semua ini sudah kehendak-Nya " tutur Fani.
" tapi tante.. "
" sudah jangan pernah menyalahkan dirimu lagi, tante dan Om tau kamu orang baik kamu tak akan mungkin membuat kesalahan. " ucap Fani.
" makasih sudah percaya sama Airin tante " ucap Airin dan menyeka air mata nya sendiri.
Yohan dan Fani tersenyum pada Airin dan mereka pun duduk menunggu pemeriksaan dari David.
tak berapa lama pintu UGD terbuka menampilkan senyum Tasya yang mengembang begitu manis, mereka bertiga pun langsung berdiri dan menghampiri Tasya.
" Bunda.. " panggil Airin tidak sabaran.
Tasya hanya tersenyum sebelum dia berbicara " tenang Airin semua baik-baik saja, bahkan sekarang David sudah siuman. " ucap Tasya.
mendengar penjelasan dari Tasya Airin langsung menyerobot masuk dia benar-benar ingin mengetahui keadaan David sekarang.
" bagaimana keadaan anak kami dok..? tanya Fani dan di angguki oleh yohan.
" tenanglah Fani, David baik-baik saja" jawab Tasya " lebih baik kita berikan waktu untuk mereka berdua dulu, karena seperti nya ada yang ingin di katakan oleh David pada Airin " lanjut Tasya
" baiklah dok" jawab Fani
Tasya mengajak Fani dan yohan untuk meninggalkan tempat itu, dan mereka menuju ke kantin rumah sakit.
***
dengan berlarian Airin masuk khawatir, takut, gelisah semua menjadi satu Airin benar-benar takut kalau sampai David mengalami koma seperti dulu lagi
senyum lega mulai tumbuh saat dia melihat David yang sudah duduk bersandarkan kepala ranjang rumah sakit.
" David gimana keadaan loh..? tanya Airin gugup.
David masih diam tak menanggapi panggilan dari Airin, mungkinkah David kembali melupakan nya? apakah Airin memang tak akan mendapatkan kesempatan untuk bisa bersama David.
" David.. " lirih Airin dan lagi-lagi David masih dalam diamnya.
" David "
" siapa loh, !! kenapa loh disini..!! ketus David.
hati kembali remuk seakan tersambar petir dan hancur menjadi kepingan-kepingan yang tak bermakna, air mata yang sadari tadi ia tahan supaya tidak keluar dan kini sudah tak lagi dapat di bendung lagi dan keluar begitu saja tanpa aba-aba.
sakit ya hati Airin kembali harus merasakan sakit dua kali dia dalam posisi yang sama, posisi yang membuat nya hancur tak berdaya.
"gue Airin, vid..!! apa loh beneran nggak mengingat gue.. !! ucap Airin" gue.. gue teman loh..!!
" sorry gue nggak punya teman kayak loh,..!! " sinis David.
" hiks.. hiks.. hiks..
Airin menangis sejadi-jadinya di hadapan David, Airin berbalik dan hendak pergi dari sana, hatinya tak lagi bisa menahan gejolak sakit yang berulang-ulang.
Airin hampir membuka pintu namun terhenti saat David mulai bicara begitu banyak.
" ya gue memang nggak pernah punya temen seperti loh, loh itu cengeng, dingin, cuek, pendiam. loh itu bukan temen gue...
" Airin temen gue itu periang, cerewet, jail, galak dan juga ketus, gue nggak suka temen yang kayak loh...
" Airin temen gue nggak pernah menangis dia selalu tertawa membuat orang lain bahagia dan bangga padanya, Airin gue bukan Airin yang lemah...
Airin tersentak dia berhenti setelah mendengar semua yang dikatakan oleh David, Airin menyapu air mata nya, perlahan-lahan dua berbalik menatap David.
" David loh ingat semuanya.. " ucap Airin dan mulai berjalan mendekati David.
" apa yang gue lupakan, ? semuanya gue ingat, tapi yang gue katakan benar gue nggak pernah punya temen kayak loh yang cengeng begini.. nek gue lihat air mata mulu.. " ucap David.
" ja-jadi loh beneran ingat sama gue..!!
" apa sih, loh itu bukan temen gue temen gue itu periang, dan selalu menebar senyuman bukan air mata..
perlahan-lahan Airin mulai tersenyum dengan bualan yang di ucapkan oleh David, syukur benar-benar Airin panjatkan dalam hati ternyata David sekarang benar-benar sudah mengingat nya.
" ngapa loh senyum-senyum.. mulai gila ya karena penolakan dari gue " gurau David.
Airin menutup mata mengeluarkan nafas panjang, untuk menahan kekesalan yang mulai muncul dengan tiba-tiba.
" oh ya ralat., Airin itu bukan temen gue ya tapi dia calon bini gue, jadi loh hanya bisa bermimpi saja ok.. sekarang loh pergi jangan jadi orang ketiga dalam hubungan gue sama Airin ok..., pergilah...!! ucap David.
" hufff... huff
sabar-sabar, dia lagi sembuh jangan buat dia kembali amnesia lagi.. " gumam Airin.
" ya loh benar, loh harus extra sabar menghadapi gue karena apa.? , gue adalah cowok tertampan sejagat jadi loh juga harus bersabar karena akan banyak saingannya ok." ucap David
" dasar resek luh..!! bentak Airin.
" iya sih gue resek, gue sadar banget gue resek tapi apa loh lupa cowok yang paling resek ini adalah calon suami loh .. "
" ihhh pd amat loh.. memangnya loh yakin gue mau jadi bini loh..!!
" seratus persen.. gue yakin bakal gue taklukkin hati si cewek galak gue, oh lupa cewek tercengeng gue.. " ucap David mantap
" dasar sialan loh ya.. baru aja sembuh udah resek aja loh..
" ye resek gue dari lahir kali princess gue..
Bugh... Bugh... Bugh...
Airin memukuli David dengan tas yang ia bawa.
" ampun.. ampun.. " teriak David dengan menutupi nya dengan kedua tangan.
" Awww....!! keluh David.
Airin pun menghentikan nya dan langsung khawatir memeriksa suntikan infus yang ada di tangan nya " nggak apa-apa kok.. " bingung Airin
David tersenyum melihat kekhawatiran Airin, tangan satunya iya gunakan untuk mencuri kesempatan untuk memegangi tangan Airin dan menggenggam nya sangat erat.
Airin hanya mendongak menatap David hingga mata mereka saling bertemu
" Airin, mungkin dulu gue telah kehilangan kesempatan mengungkapkan semua isi hati gue...
" mengungkapkan semua rasa yang ada di hati gue, gue terlalu pengecut karena tak bisa berkata di hadapan loh saat itu..
" dan sekarang gue tak ingin kehilangan kesempatan itu lagi Rin.. di hadapan loh dan dalam keadaan sadar gue hanya mau bilang gue suka sama loh...
" gue sayang sama loh.. gue cinta sama loh.. dan gue hanya mau loh menjadi pendamping gue selamanya, gue pernah bilang bahwa kita akan selalu bersama hidup bersama dan sukses bersama.. dan gue janji gue akan berusaha mewujudkan semua itu..
" gue tau loh masih ragu, entah apa yang membuat loh ragu tapi gue mohon beri gue kesempatan..
tiba-tiba pintu terbuka dari luar Airin yang sadar pun langsung menarik tangan nya dari genggaman David.
" Ekhem..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
SF@mami
akhirnya davit inget juga,sampai greget nunggunya.
semangat lanjut kak
2021-01-15
2
Shelvia
aduh pas baca adegan David pura pura ngak ingat langsung meleleh air mata ini dengan sendirinya karna terharu .
apakah mungkin ini rencana Rayhan untuk membahagiakan adiknya?? ,waduh masih jadi teka teki nih
tapi pas baca adengan David bilang "Airin yang gue kenal ngak cengeng .tapi dia galak "
ihhh hati ini meleleh ,langsung senyum senyum sendiri gitu dengar ucapan davidnya.
wuihhh benar nih tebakan hehe ,alhamdulilah David udah ingat .tapi sih Airin harus tetap waspada ya sama nenek lampir (Siska)
lanjut terus kak hehehe
semangat ya kak ,pembaca pengemar mu insyaalah semakin hari semakin banyak Aminn. cerita ini begitu asik,komedi,action,konfilik dan banyak lagi yang bergabung dalam cerita ini.
pokoknya harus tetap semangat .kembang terus karyanya ya kak,cerita yang kakak buat semuanya bagus .
ditunngu ya cerita ini dan cerita yang lainnya
2021-01-14
1
123LY
semangat thooor. akuh selalu setia menunggu partnya
2021-01-14
1