“Sepertinya itu tidak bisa sayang! Tidak akan kubiarkan kau pergi." Dean menyandarkan tubuhnya ke pintu disisi kirinya. Ia senang akhirnya bisa melihat gadis itu lagi. Kata-kata itu mengalir begitu saja. Akhirnya ia masih bisa menemukan gadis itu. Awalnya ia hanya menggunakan Jessy sebagai tameng untuk menghentikan Cindy. Tapi entah kenapa ia tidak bisa melupakan Jessy? Ia bukan orang yang percaya cinta pada pandangan pertama. Menurutnya semua wanita sama saja dimatanya. Namun sejak melihat Jessy mendapatkan perlakuan buruk dari Cindy, ia tidak bisa melepaskannya. Jessy berbeda dengan wanita manapun. Ia berani menatapnya tajam bahkan memarahinya. Yang lebih buruknya, ia membencinya. Tidak ada satupun wanita yang membencinya dengan popularitas yang ia miliki saat ini. Kemanapun ia pergi, wanita selalu menghampirinya.
Gadis itu kini menatapnya tajam. Ia terlihat sangat kesal. Dean tersenyum. Sungguh menggemaskan. Ia malah terlihat sangat cantik ketika kesal seperti itu. "Akhirnya" ucapnya pelan.
Jessy langsung membelakanginya untuk berbicara dengan Mrs. Patty.
"Mrs. Patty yang cantik, maafkan aku. Aku harus pergi sekarang. Tidak ada ucapan selamat tinggal lagi. Aku akan merindukanmu." Ucap Jessy cepat. Ia berlari melewati Dean namun pria itu bisa menariknya dengan cepat ketika mereka berada diluar.
Dean langsung memeluk Jessy dari belakang. "Aku sudah katakan kau tidak bisa pergi."bisiknya.
Jessy mencoba melepaskan tangan Dean. "Kau keterlaluan. Aku membencimu. Aku tidak mau hadir dalam semua masalahmu! Kenapa kau tidak mengerti!" ucapnya marah.
Tiba-tiba lampu blitz mengejutkan mereka berdua. Jessy dan Dean terbelalak ketika melihat paparazzi berada disekelilingnya. Jessy membalikkan badannya dan memukul dada Dean.
"Kau menjebakku?" tanya Jessy dengan mata berkaca-kaca.
Dean kemudian menggenggam tangan Jessy dan memeluknya. Iamembawanya pergi tanpa mengatakan apapun. Jessy tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Terlebih ketika orang-orang itu mulai berlari menghampirinya. Ia ketakutan. Ia menundukkan kepalanya dan mengikuti langkah Dean.
Dean membawa Jessy kedalam mobilnya. Kemudian ia menghampiri paparazzi itu dan mengatakan sesuatu. Jessy tidak mau mendengarnya. Ia menutup telinganya sambil menunduk. Tak lama Dean masuk kedalam mobil.
"Aku tidak tahu mereka akan ada disana." ucap Dean sambil menyalakan mobil. Merekapun pergi dari tempat itu dengan cepat.
"Kenapa kau lakukan ini padaku?" Tanya Jessy dengan bibir bergetar. Ia tidak mau menatap Dean. Ia terus melihat kedepan.
"Sudah aku katakan dari awal. Aku akan terus membutuhkan bantuanmu. Kau harus terus menjadi tunanganku." ucap Dean. Ia terpaksa melanggar ucapan ketika mereka pertama kali bertemu.
Jessy menggelengkan kepalanya. "Apakah kau tidak pernah berfikir akan keselamatanku? Bagaimana mereka melakukan hal jahat padaku? Kejadian di penghargaan itu tidak akan aku lupa."
"Ya, aku memang salah. Semuanya sudah terjadi. Seluruh dunia tahu jika kau tunanganku. Apa salahnya jika kita melanjutkannya. Lagipula Cindy telah merasakan akibatnya." Jawab Dean tenang.
Jessy menoleh pada Dean. "Apa maksudmu?"
"Cindy telah menanggung akibatnya. Aku menuntutnya karena menyebarkan video itu.".
"Video apa?" tanya Jessy bingung.
Dean mendesah sambil menatapnya. Ia lupa jika Jessy tidak peduli pada urusan pribadinya. "Video seks kami. Tapi sumpah, aku tidak pernah melakukannya."
Jessy mengerutkan keningnya. "Untuk apa kau menjelaskannya padaku? Aku tidak memerlukannya. Kau bukan orang yang bisa mengatakan dengan seenaknya pada orang asing sepertiku.'
"Aku dijebak. Begitulah kira-kira." jawab Dean mengabaikan ucapan Jessy. "Lagipula, kau tunanganku. Sudah sepantasnya kau mengetahuinya."
"Aku bukan tunangan mu!" seru Jessy.
"Ya, kau tunanganku. Kau yang aku kenalkan pada wartawan. Kau tidak ingat?"
"Apakah kau akan seperti ini pada gadis miskin sepertiku?"
Dean menghentikan mobilnya. "Tidak ada ungkapan itu dalam kehidupanku. Bagiku semua sama saja. Kau bukan miskin. Kau hanya tidak beruntung. Tapi kau saat ini beruntung karena ada aku disampingmu."
"Pantas saja Cindy tidak mau melepaskanmu. Ternyata kau pria seperti ini." jawab Jessy.
"Apakah kau terpesona padaku?" tanya Dean sambil menatapnya.
"Semua pria yang tidak bertanggungjawab pasti akan mengatakan itu." Jessy menolehkan wajahnya kesamping kaca.
"Aku memang tidak sadar ketika itu."
Jessy melihat jalanan, ia tidak tahu akan dibawa kemana. Tapi suasananya begitu menyenangkan. Pepohonan yang besar mereka lewati. Ia terkejut ketika melihat sebuah danau kecil disana. "Kau akan membawaku kemana?"
Dean tersenyum. "Kerumahku."
"Untuk apa? Aku ingin pulang." Ucap Jessy sambil membuka seatbelt nya.
"Pulang kemana? Aku tahu kau akan meninggalkan apartemen kecilmu itu untuk pindah ke Nevada. Aku tidak akan membiarkan kau pergi meninggalkanku. Bukankah kau tunanganku sekarang?"
"A..apa? Bagaimana kau bisa tahu rencanaku?"tanya Jessy terkejut.
"Aku tahu semua rencana di otak cantikmu itu, sayang." Bisik Dean lembut. Jari-jari Dean mulai menyentuh jari-jari Jessy.
Wajah Jessy langsung merona mendengar Dean mengatakan kata-kata itu. Dean tersenyum melihatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
🌺°•▪︎MaMia Elf °▪︎•°🌈💦🌟
Hadehhh Jessy jngn masuk kedalam jebakan buaya darat
2021-08-27
0
Maya AL Fadl
jessi
2021-08-01
0
⛤Mursini Zahwa🆘
modus km bng..
2021-06-21
0