"Arrggghh!" teriak Jessy dari dalam kamarnya. Sudah satu minggu ini ia tidak bisa keluar dari apartemen mininya karena berita mengenai dirinya dan pria itu keluar dengan sangat cepat. Perutnya lapar sedangkan persediaan makanan di apartemennya telah habis.
Ia melihat keluar dibalik jendela kamarnya. Paparazzi itu masih saja setia menunggunya di beberapa sudut yang terjangkau oleh penglihatannya. Sejak malam itu, ia tidak pernah keluar kamarnya. Selama ini nenek Smith selalu memberinya makanan. Ia tahu apa yang telah terjadi. Namun Jessy tidak mungkin terus meminta makanan pada nenek Smith bukan?
Ia berjalan untuk mengambil tasnya. Kemudian Ia membuka dompetnya. Cek senilai dua ratus ribu dollar itu masih ada dan belum ia cairkan. Ia membenci siapapun yang telah merusak kebebasannya. Tidak pernah sekalipun ia melihat pria itu memberikan pernyataan di media mengenai skandalnya. Ia ingat ketika Dean memperkenalkannya sebagai tunangan ke media pada waktu itu. Jika mengingatnya, ia marah dan kesal. Ia begitu membenci pria itu.
Ia kembali menatap cek itu. Ia terpikirkan sesuatu. Ia bisa pergi mencari tempat yang jauh dari kota New York. Ia bisa tinggal di Las Vegas atau di Louisiana. Sudah lama ia ingin pergi ke dua daerah itu. Ia bisa menyamar untuk keluar dari kota ini dan tinggal disana untuk sementara waktu.
Tiba-tiba suara telepon mengejutkannya. Mrs. Patty sepertinya menghubunginya. Ia terbayang bagaimana Mrs. Patty akan menceramahi nya karena ia tidak datang bekerja selama seminggu ini. Ia mencoba mengangkatnya sambil menutup mata.
"Apa kabar Patty..." jawab Jessy takut.
"Aku menunggu penjelasan dan permintaan maaf darimu!" seru Mrs. Patty.
Jessy terkekeh. "Aku minta maaf Patty.. Kau tahu bagaimana kesulitan ku seminggu ini."
"Jangan sombong. Selesaikan dahulu semua urusanmu di sini! Setelah itu, kau tidak perlu kembali lagi ke OneLaundry" ucap Mrs. Patty marah. Ia menutup teleponnya dengan cepat.
Jessy menghela nafas. Gara-gara pria itu, ia kehilangan pekerjaan. Apalagi yang harus dilakukan? Ia sadar kini perutnya kembali berbunyi. Ia lapar sekali. Ia berlari mengambil topi dan maskernya. Dandanannya kini sudah seperti seorang selebritis yang dikejar-kejar paparazzi. Ia tidak peduli. Ia kelaparan. Ia harus mencari makanan.
"Satu.. dua.. tiga.. !!" ucap Jessy sambil berlari secepat mungkin. Ia menundukkan wajahnya agar orang-orang itu tidak menyadarinya.
...***...
"Pulang?" tanya Joan, kakak perempuan Dean yang kini tinggal di Paris.
Sudah satu minggu Dean berada di Paris untuk membicarakan pekerjaan terbarunya. Ia tengah membereskan pakaiannya. "Banyak urusan. aku harus pergi dari sini. Jika bukan karena pekerjaan ini, aku tidak mungkin pergi beratus-ratus mil hanya untuk bertemu dengan produser gila itu!" umpat Dean.
"Apa karena wanita itu?" tanya Joan.
Dean melepaskan tangannya yang sedang melipat pakaian. "Wanita mana? Kau masih percaya dengan skandalku?"
"Aku tidak membicarakan Cindy. Aku tahu kasus mu dengan Cindy dari Harris. Video itu aku sudah melihatnya. Kau benar-benar tampan, Dean. Kalau aku bukan kakakmu, aku pasti sudah mengejar mu. Aku membicarakan wanita dengan rambut pirang itu. Sepertinya kau kehilangan konsentrasi gara-gara wanita itu. Berapa usianya?" goda Joan.
"Ya.." jawab Dean sambil tersenyum. "Aku tidak bisa tidak memikirkan Jessy. Dia gadis tercantik yang pernah aku temui. Sayangnya, dia membenciku.."
"Kau akan menyerah begitu saja?" tanya Joan.
Dean menatap Joan cepat. "Tidak ada kata menyerah untuk seorang Dean Justin Lee.. Aku akan membuat perhitungan dengannya karena dia membenciku. Seorang Dean yang dikejar-kejar wanita manapun harus menerima kebencian dari gadis yang ia bawa ke sebuah acara bergengsi. Aku tidak akan tinggal diam."
Joan duduk di sofa sambil berpangku tangan. "Aku tidak pernah melihat adikku seperti ini sebelumnya. Apakah kau sudah jatuh cinta pada Jessy mu itu?"
"Aku tidak tahu." jawab Dean.
"Perkenalan kalian hanya satu hari bukan? Apakah pandangan pertama? Menurutmu, Jessy gadis seperti apa?"
Dean tersenyum. "Jessy adalah seorang gadis dengan mata besar. Hidungnya mancung sempurna, jika kau melihat matanya, kau akan terpesona dengan mata hazel nya. Bukan hanya itu, Jessy memiliki proporsi tubuh yang ideal." ucapnya sambil membayangkan Jessy ketika terakhir kali ia bertemu. "Jessy diciptakan untuk membuat pria sepertiku bertekuk lutut."
Joan tersenyum. "Lalu kenapa kau diam saja melihat privasi Jessy terganggu karena acara kemarin?"
"Aku sengaja melakukannya. Aku memiliki rencana. Semakin dia membenciku, aku semakin bersemangat mengejarnya." jawab Dean sambil berdiri. Ia telah selesai merapikan pakaiannya kedalam tas. "Aku harus segera kembali ke New York. Aku ingin membuat perhitungan dengan gadis itu."
"Kau sudah mengatakannya pada papa?" tanya Joan kembali.
"Tentang Jessy? Tentu saja tidak. Segera aku akan mengatakannya ketika mereka kembali dari Caribia."
Joan tersenyum. Ia puas melihat adiknya bahagia. Ia cukup terkejut ketika mendengar berita itu. Ya, seluruh dunia membicarakannya. Terlebih ketika ia datang ke acara itu dengan pasangan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.
"Hati-hati, Dean!" teriak Joan.
Tapi kini ia percaya, kebahagiaan Dean adalah kebahagiaan Joan. Dean tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu ketika kecil. Walaupun ayahnya menikah kembali, istri barunya tetap tidak bisa menggantikan ibunya yang sudah meninggal. Perhatian Joan selama ini selalu tercurah pada Dean. Bukan tanpa alasan, ia melakukannya karena menyayangi Dean. Mereka lahir dengan usia terpaut 8 tahun. Kala itu ibunya memaksanya untuk melahirkan Dean padahal waktu itu ibunya sedang sakit. Ia bisa mengerti semuanya. Ia melambaikan tangannya pada Dean.
Dean melambaikan tangannya kembali sebelum akhirnya masuk kedalam mobil yang sudah ia pesan sebelumnya.
Jessy, aku akan mengejar mu sampai kemanapun! Tunggu aku. Aku akan membuat perhitungan denganmu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
arandita
different story 👍👍
2021-07-29
0
⛤Mursini Zahwa🆘
gas poll bang...
2021-06-21
3
Anisa Leliana
seperti baca novel terjemahan...tp aq suka, bagus cerita ny ☺
2021-06-11
0