"APA YANG KAU LAKUKAN ANA."Bentak Alan sangat keras sehingga dapat didengar oleh karyawan yang berada di lantai itu.
"saya hanya mengusir wanita tak tau malu ini tuan."jawab ana sambil menunduk tidak mau melihat wajah Alan
Alan mendekat kearah ana lalu....
PLAK
Alan menampar pipi ana dengan sangat keras sehingga meninggalkan bekas yang sangat jelas di pipi ana.
"segera kemasi barang barangmu mulai sekarang kau tidak bekerja disini lagi,KAU DIPECAT."
"maafkan aku tuan, tolong beri aku kesempatan untuk bekerja dengan baik tuan."ucap ana bersimpuh dikaji Alan.
"PERGI."bentak Alan.
sedangkan Alena,ia berdiri sendiri tanpa minta bantuan orang lain tanpa ada adegan menangis menangis dan membalas apa yang dilakukan ana,dia hanya diam ditempat ia berdiri tadi tanpa mengatakan sesuatu,dan masih dengan wajah datarnya.
setelah mandengar bentakan Alan ana langsung saja pergi mengemasi barang\-barangnya.
"kau tidak apa\-apa?"tanya Alan tapi dengan wajah dinginnya.
'kukira es kutub ini sudah mencair kiranya masih sama saja.'
"aku tidak apa\-apa."ucap Alena dengan wajah datarnya.
'astaga ini merupakan pasangan yang sangat fenomenal yang satu dingin yang satu datar, ini merupakan perpaduan antara kulkas dan tripleks.'pikir Frans melihat pasangan yang berada didepannya.
'semoga tuhan mengirimkan pasangan yang humoris kepadaku.'doa Frans dalam hati.
"ayo."Alan berjalan terlebih dahulu.
tidak ada gandengan tangan menuju lift seperti yang ada dalam novel novel,tidak ada memeluk pinggang dengan posesif.memang benar kata orang realita tidak seindah ekspetasi.
Alan berjalan di depan dan Alena berjalan dibelakangnya dan disusul oleh Frans.
mereka pun memasuki lift,dan didalam lift hanya ada keheningan tidak ada yang berani membuka suara.
Ting
pintu lift terbuka mereka memasuki lantai yang hanya diam terdapat dua ruangan saja dalam lantai tsb.
Alena berjalan dibelakang Alan danaaih menenteng bekal yang ia bawa tadi.
ceklek
Frans membukakan pintu sebuah ruangan yang alena yakini pasti itu ruangan Alan.
saat pertama memasuki ruangan tersebut sudah tercium Baun maskulin alan.
Alan duduk di sofa sedangkan Alena masih berdiri .
"bukankah kau membawa makanan untukku ."
mendengar ucapan Alan Alena baru ingat tujuannya datang kemari.
"aku akan memanasinya dulu ingin pasti sudah dingin."
"kau membuat aku kelaparan dengan menunggu,bawa kesini aku sudah sangat lapar."
tanpa membantab Alena membuka bekal makanan itu dan meletakkannya di depan Alan.
"suapi aku."kata yang diucapkan oleh Alan membuat Frans jadi mau pingsan,seorang Alan meminta untuk disuapi ,pikir Frans.
Alan memandang kearah Frans ,Frans yang tau maksud Alan pun pergi keluar ruangan tsb.
Alena mulai menyuapi Alan dengan telaten.
'ini bukan Alan yang arogan yang orang bilang ini bayi besar yang kalau mandi harus dimandikan,kalau mau pakai baju harus dipakaikan,kalau mau makan harus disiuapkan,'gerutu Alena dalam hati .
tapi dilihat dari raut wajahnya Alena seperti biasa saja padahal dalam hatinya sedang menggerutu dengan sikap Alan.
setelah siap menyuapi Alan ia meletakkan kotak makan tsb dan memberikan air minum kepada Alan.
Alan menerimanya dan langsung minumnya.
"kau harus mengantarkan makan siangku kekantor setiap hari."kata Alan selesai minum
"baiklah."Alena langsung membereskan tempat makan yang ia bawa tadi.
"aku pulang dulu, assalamualaikum."
"waalaikumsalam."
Alena pun langsung keluar dari ruangan Alan.
.
.
.
.
bersambung.
###
JANGAN LUPA
LIKE
VOTE
AND
COMMANT
Salam hangat dari author 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
pasangan yang dingin ..kapan romantis nya? 🤭😅
2024-05-09
0
Fadhil
jangan terlalu lempeng tooor
2024-05-02
0
lily
lempeng banget
2024-04-29
1