episode 5

"tidak.aku tidak pernah melakukannya."jawab Alena masih dengan wajah datarnya.

"kenapa ekspresi wajahmu biasa saja."

alena mengangkat kepala melihat Alan sambil menaikkan alisnya.

"terus aku harus malu malu dan wajahku harus memerah melihat badan mu."

Alena sudah selesai membuka pakaian Alan.alan pun berjalan ke dalam bathtub yang sudah diisi air hangat oleh Alena.

"sabunkan punggungku."

Alena langsung melakukan apa yang disuruh Alan.

"kau tidak boleh keluar dari rumah,jangan pernah membantah perkataanku,lakukan apapun yang aku suruh."

"baiklah."hanya kata itu yang keluar dari mulut Alena.

setelah selesai mandi ,Alena juga memakaikan pakaian Alan.

mereka pun turun kebawah bersama sama.

disana telah ada kakek dan Cia yang telah rapi dengan seragam sekolahnya.

"kenapa kakak lama sekali Cia sudah lapar dari tadi."ucap Cia sambil cemberut.

"sudah sudah, ayo makan ."kakek menengahi sebelum ada perang dunia ketujuh.

Alan pun duduk di kursi yang berseberangan dengan kursi kakek .Alena langsung melayani suaminya makan.

kakek hanya tersenyum melihat alena.

hanya dentingan sendok yang terdengar .karena memang dalam keluarga Wijaya tidak boleh berbicara saat makan.

selesai makan Alan pun beranjak pergi.

"Alan pergi dulu ya kek."

"ya hati hati."

Alena mengikuti suaminya sampai di depan pintu.ternyata Frans sudah menunggu di depan mobil .

"ingat kau tidak boleh keluar rumah.didalam rumah kau boleh melakukan apapun."setelah mengatakan itu Alan langsung masuk kedalam mobil.

Alena pun masuk kedalam rumah.

"kakak ipar aku pergi dulu da daaa" via mencium pipi Alena lalu berlalu pergi ke dalam mobil.

"kakek juga akan pergi kembali kerumah kakek.kamu jaga baik baik Alan dan Cia ya jangan pernah berhenti untuk merubah Alan."kata kakek yang berdiri disamping Alena .

"kenapa kakek tidak tinggal disini saja"

"kakek tidak mungkin meninggalkan rumah kakek ,karena disitu kenangan kakek bersama dengan almarhum nenek Alan."

"baiklah kek .hati hati kalau ada waktu dan diperbolehkan oleh Alan ,Alena akan datang berkunjung ke rumah kakek."

setelah itu Alena menyalami tangan kakek.

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam wr wb."

sekarang tinggallah Alena dan para pelayan yang sibuk dengan kerjaan mereka masing masing.

Alena merasa bosan dirumah sendirian tidak ada teman yang bisa dibawa bicara.walaupun Alena orang ya pendiam tetapi ia tidak suka dengan berdiam diri saja.akhirnya Alena berjalan mengitari rumah atau lebih baik disebut istana.

saat melewati sebuah lahan yang mungkin panjangnya 5 ×5meter Alena berpikir untuk membuat taman di lahan tersebut.

"biknaaaa ,biknaaa."Alena memanggil bikna .

"ada apa nyonya,ada yang bisa saya bantu."

"tolong bibi Carikan bibit bunga mawar yang banyak dan warna warni."

"baiklah nyonya."bikna pun berlalu.

sedangkan dikantor Alan sedang bergulat dengan berkas berkas yang entah sampai kapan habisnya.

tiba tiba alan mengingat kejadian tadi pagi .Alan masih penasaran kenapa Alena biasa saja melihat tubuhnya .padahal banyak orang yang ingin melihat keindahan tubuhnya.

"Frans menurutmu kalau ada seorang perempuan melihat dirimu telanjang di hadapannya dan wajahnya biasa saja.itu disebabkan oleh apa?"

Alan terkejut mendengar pertanyaan tak masuk akal dari tuannya.biasabya tuannya tidak bertanya tentang seorang wanita kepada nya .

"mungkin dia bisa menguasai mimik wajahnya agar terlihat biasa saja atau..."Frans agak ragu melanjutkan kalimatnya.

"atau apa!!jangan kau gantung kalimatmu."Alan mulai emosi karena Frans menggantung kalimatnya.

"atau mungkin wanita itu tidak menyukai pisang."ucap Frans hati hati.

"apa hubungan pisang dengan itu."Alan bingung apa hubungan pisang dengan Alena.

"maksud saya dia tidak menyukai laki laki tetapi menyukai perempuan,karena itu ia biasa saja."Frans menyatakannya dengan mulus.

benarkah???

bersambung.

###

JANGAN LUPA

VOTE