"biarkan saja,kalau dia capek dia akan pergi sendiri."ucap Alan tidak mau melepas pelukannya.
"tapi nanti dia bisa marah sama aku."Alena mencoba membujuk bayi besarnya ini yang tidak mau bangun padahal jam sudah menunjukkan pukul delapan.
"aku mau tidur jadi diamlah."ucap Alan lebih tepatnya perintah alan.
Alena hanya diam saja lagi,ia pun membenamkan kepalanya di dada bidang Alan.
setelah beberapa saat gedoran Pi tu itu tidak terdengar lagi dan suara Cia pun menghilang.
benar kata Alan kalau ia capek ia akan pergi sendiri.
sedangkan sepasang suami istri itu kembali terlelap.
.
.
.
CIA POV.
sekian lama aku menggedor gedor pintu kamar kakakku itu tapi tidak ada yang keluar dari kamar itu bahkan suaranya saja tidak ada.
setelah lama aku berteriak dengan suara yang keras tapi tidak ada yang keluar aku pun memilih untuk pergi dari sana.
"tapi kakak ipar akan mengajariku tapi sekarang dia yang tidak mau keluar kamar,entah apa yang ia lakukan didalam kamar itu,apakah dia tidak lapar sudah jam berapa sekarang sampai ia tidak mau keluar kamar."gerutu Cia berjalan menuju ke meja makan.
sekarang ia harus makan sarapan sendiri karena kakak dan kakak iparnya tidak mau keluar kamar.
.
.
.
ALENA POV
karena aku sedang tidak shalat aku membiarkan Alan terus tertidur sambil memelukku.
tetapi tiba tiba ada suara orang yang menggedor gedor pintu kamar dan terdengar suara Cia yang berteriak teriak dari luar.
'astaga aku lupa kalau aku sudah janji pada Cia kalau hari ini mau mengajarinya memasak.'kataku dalam hati
aku berusaha untuk melepaskan pelukan Alan dan juga berusaha untuk membangunkannya karena hari sudah jam delapan.
tapi bukannya bangun ia malah mempererat pelukannya dan menyuruhku untuk diam.
tidak lama setelah itu tidak terdengar lagi suara gedoran dan teriakan Cia .
aku jadi merasa bersalah karena aku sudah berjanji kepada Cia kemarin dan sekarang aku malah terperangkap dalam pelukan bayi besar ini.
.
.
.
.
AUTOR POV
hoam
Alan membuka matanya dan pertama yang ia lihat adalah rambut hitam milik Alena.
Alan mengusap rambut itu penuh kelembutan.dan ia juga memilin milin rambut milik Alena.
sedangkan Alena yang merasa tidurnya terganggu pun membuka matanya.
"kau sudah bangun."pertanyaan absurb Alena melihat Alan yang memilin rambutnya.
"hemm"guman alan masih terus memilin rambut Alena.
"bisa kau lepaskan pelukan ini aku mau mandi."
tanpa banyak bicara Alan langsunh melepaskan pelukan tsb.
Alena yang sudah terbebas dari pelukan Alan langsung turun dari ranjang menuju ke kamar mandi.
.
.
.
setelah selesai membersihkan diri sepasang suami istri itu turun kebawa menuju meja makan karena sudah kelaparan, bagaimana tidak sekarang sudah hampir tengah hari dan mereka belum makan apapun.
saat melewati ruang keluarga mereka melihat Cia yang sedang memainkan ponselnya.
setelah sampai di meja makan ternyata makanan sudah tersaji disana.
Alena langsung mengambilkan makanan Alan dan juga untuk dirinya sendiri.
mereka makan dengan tenang seperti biasa tanpa ada suara.
setelah makan mereka pergi keruang keluarga tempat dimana cia berada.
"hai Cia lagi ngapain."ucap Alena duduk di samping Cia.
"....."tidak ada suara yang keluar dari mulut Cia.
"apa kau marah pada kakak?maaf tadi kakak tidak di perbolehkan oleh kakak Cia keluar kamar."jawab Alena jujur.
.
.
.
.
bersambung.
###
Salam hangat dari author 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
jangan marah ya Cia . kasihan Kakak Alena.. 👍🏻🤭😍
2024-05-09
0
Neulis Saja
Cia please don't angry 🙏
2023-01-15
5
Ghyna Indri SA
𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐫𝐚𝐡 𝐝𝐮𝐧𝐤 𝐂𝐢𝐚.. 𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤 𝐀𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐤𝐧 𝐠𝐜 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡. 𝐭𝐩 𝐲𝐠 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐧 𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤 𝐧𝐲𝐚 𝐂𝐢𝐚 (𝐀𝐥𝐚𝐧)
2022-08-14
0