Paksaan

H A P P Y R E A D I N G

“Jelas aku tidak suka! Papa sengaja menghindari kejaran mereka pasti ada sesuatu yang terjadi. Lagipula Arabella adalah istriku jadi sudah sewajarnya aku takut dia kenapa-kenapa.”

‘Apa mungkin Benny sudah mulai curiga dengan hubungan kami berdua?’ batin Arabella cemas.

“Dia istrimu, aku tahu itu. Lalu kenapa apa masalahnya jika aku ingin mengajaknya bermain?” Dengan empat Aland menjawab.

“Tentu salah! Ini adalah hari kematiannya Bunda tapi, Papa sudah keluar bermain bersama istriku. Apa itu sesuatu yang bagus? Bagaimana jika orang lain tahu? Pasti mereka akan juga berpihak denganku.” Benny terus saja tidak ingin kalah.

Arabella menarik nafasnya saat melihat keadaan yang sudah tidak lagi tenang. “Ben, cukup! Waktu itu kamu tidak mempermasalahkan tentang ini semua lalu sekarang kenapa tiba-tiba kamu marah? Hanya karena kami berusaha menghindar dari orang suruhan mu. Apa kami salah? Wajar dong kami menghindar, bisa saja 'kan mereka ingin mencelakai aku bersama Papa.”

“Tidak, Ara! Papa tidak mungkin tidak mengenal mobil mereka sebab beberapa kali Papa pernah bertemu dengan mereka. Lalu sekarang kamu beralasan bahwa kamu takut mereka mencelakai kalian. Hah! Konspirasi macam apa ini? Sangat aneh!” geram Benny yang masih tidak terima dengan semua belaan dari Arabella.

Aland mengusap rambutnya dengan cepat, lalu ia melangkah pergi disaat keadaan yang sudah begitu rumit. ‘Sepertinya Benny mulai curiga denganku, aku lebih baik pergi,’ batin.

Benny pun kesal melihat sikap papanya begitu egois bahkan langsung meninggalkannya disaat keadaan belum selesai. Ia kesal lalu dengan cepat menarik tangan Arabella begitu kerasa untuk ia bawa masuk kedalam kamarnya.

“Ben, lepaskan! Ini sakit!” Arabella meringis kesakitan, ia berusaha melepaskan tangan yang masih di cekal erat oleh Benny.

Disaat yang sama Aland mengeraskan rahangnya menatap perlakuan kasar dari Benny. Namun, ia tidak banyak berbuat sebab akan timbul masalah yang lain.

Benny terus menarik Arabella dengan kasar bahkan ia sudah diambang batas kesabaran. “Ara! Jika malam-malam yang lain aku bisa sabar menunggumu maka malam ini aku tidak akan lagi menunggu. Sekalipun kamu mengatakan sedang datang bulan! Aku tidak mau tahu malam ini kamu harus bisa melayaniku!”

Langkah Aland terhenti saat mendengar ucapan dari Benny. Ia bahkan menatap Benny dengan tatapan seorang pembunuh. Ingin berontak tapi, Aland menahannya. Pintu kamar pengantin pun tertutup, di luar Aland berusaha mencoba mendengar dengan apa yang akan di lakukan oleh Benny.

Di dalam kamar pengantin. Benny membawa paksa tubuh Arabella untuk bisa melayaninya meskipun Arabella mencoba menolak tapi, malam itu Benny benar-benar aneh melihat tingkah Arabella yang terang-terangan menolak untuk tidur bersamanya.

“Ara! Apa seperti ini caranya kamu melayani suami?!” tanya Benny dengan ketusnya.

“Aku sudah bilang, aku sedang datang bulan jadi kamu tidak bisa memaksaku,” sahut Arabella sembari mencoba melawan.

“Meskipun begitu aku tidak percaya! Mana mungkin kamu terus-menerus datang bulan. Aku ini suamimu tapi, kamu seakan-akan aku yang ingin memperkosa mu padahal itu adalah kewajiban untukku! Bagaimanapun juga kamu harus turuti keinginanku, Ara!” paksa Benny sambil menarik tubuh Arabella hingga terhempas jatuh keatas ranjang.

Arabella mencoba berusaha lari namun, tenaganya tidaklah sebanding dengan Benny. “Lepaskan aku! Aku tidak mau!”

“Kamu tidak akan bisa lepas, Ara! Aku ini suamimu!” geram Benny sambil merobek pakaian Arabella dengan begitu cepat.

“Aku tidak mau! Sialan!” teriak Arabella saat ia menyadari Benny sedang menyerang tubuh bagian atasnya.

Arabella terus berteriak, di lain sisi. Aland mendengar semua yang telah mereka ucapkan. Ia bahkan sudah kebingungan harus melakukan apalagi hingga akhir ia mencoba mendobrak pintu kamar itu.

“Aku harus bisa, harus! Aku tidak ingin Bella ku di sentuh oleh orang lain!” kesal Aland yang terus mendobrak pintu tersebut.

Bersusah payah Aland melakukannya hingga pada titik kesabaran akhir pintupun terbuka. Benny tercengang melihat kelakuan dari papanya namun, Bella langsung bermain kearah Aland lalu memeluknya dengan ketakutan. Hingga akhirnya Aland menjatuhkan sebuah pukulan tepat mendarat di wajahnya Benny, sampai ia tersungkur jatuh.

Benny sadar dengan keanehan yang telah terjadi, ia pun bangkit sambil memegang bibirnya yang kesakitan.

“Oh ... Jadi sekarang ada udang di balik batu, ternyata kalian berdua memang memiliki hubungan khusus! Ara, apa kamu ingin membantah?!” ucap Benny sambil bertanya.

“Jangan memaksa wanita seperti itu! Mereka harus diberi perhatian bukannya paksaan. Suami macam apa kamu?!” ketus Aland dengan pertanyaan paling ampuh.

Bukannya ketakutan namun, Benny tersenyum sinis. “Jadi sejak kapan ada kasus jika seorang Ayah sedang berusaha menggagalkan rencana malam pertama anaknya bukankah itu hal aneh jika bukan karena kalian berdua ada hubungan khusus. Bahkan Ara lebih memilih untuk memelukmu, daripada aku.”

...----------------...

Terus berikan dukungan serta kesannya supaya Author enggak males update. Salam sayang Meldy Ta.

Terpopuler

Comments

Mardiana

Mardiana

aku benci kamu Ara dan Alan moga km dapat karma

2023-08-03

0

Ika Luie Luii

Ika Luie Luii

buruuanann kebongkar tuu .. si bella n allann .. benny kasiann d slingkuuiin ma papa tiri sndriii

2021-12-05

0

Diana Angga Saputra

Diana Angga Saputra

bapak sma menantu sma sma gak ada ahlak .sma sma gila semua🤨

2021-07-22

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!