My second kiss

H A P P Y R E A D I N G

‘Ya ampun ciuman keduaku juga akan di renggut,’ batin Arabella.

Aland mendekati dirinya semakin dekat sampai tidak ada jarak yang membatasi mereka hingga akhirnya untuk kedua kalinya Aland mendaratkan ciuman di bibir Arabella tapi, tanpa paksaan. Memegangi wajahnya dengan kedua tangannya, Aland begitu simpati sampai membuat ciuman itu berlangsung berkali-kali.

‘Aduh ... Aku ingin membalas ciuman Aland tapi, bagaimana caranya aku bisa lihai tanpa kaku begini,’ gerutu Arabella dari hatinya.

Arabella mencoba mengeluarkan lidahnya berniat membalas ciuman Aland namun, anehnya ia justru berkali-kali gagal. Lidah Aland tergigit sampai meringis kesakitan. Hingga kemudian suara tawa mampu memecahkan keheningan.

“Lucu sekali, ha-ha-ha. Lidahku jadinya sakit tapi, ini menyenangkan,” gumam Aland sambil terus tertawa bahkan membuat Arabella menunduk karena malu.

“Hey! Jangan malu-malu. Ayo sini Aland ajarkan caranya.”

Aland benar-benar mengajari Arabella caranya berciuman bahkan ia mengajari berkali-kali baik dengan cara perlahan ataupun pelan, setidaknya Aland menang banyak. Sampai akhirnya Aland memperlihatkan caranya berciuman melalui ponsel milik Arabella yang langsung ia cari dari internet.

Arabella mengamati meskipun wajahnya sudah memerah karena malu. “Lihatlah pipimu seperti kepiting rebus, ha-ha-ha.”

“Aland! Ah kau ini, selalu menertawai ku! Dasar nyebelin!”

“Tapi, suka 'kan?” ledek Aland sembari mencolek pipi Arabella.

“Ogah!” jawab Arabella yang langsung menenggelamkan wajahnya di bawah bantal.

Aland bahagia melihat orang yang ia cintai hadir didekatnya. Saat Arabella masih terus menyembunyikan rasa malu pada wajahnya yang memerah, ia lalu mencoba mengusap rambut panjang itu dengan penuh perhatian.

“Bella, kau tahu rasanya aku semakin ingin menikahi mu bila perlu aku ingin langsung besok pagi," ungkap Aland dengan kejujuran sembari terus memberikan usapan.

“Haluan macam apa itu? Sangat menarik,” sahut Arabella tanpa bangkit dari persembunyiannya.

“Aku serius, Bella. Ayo sini tatap mataku jika kamu tidak percaya dengan ucapanku. Ayo sini berbalik 'lah,” paksa Aland sembari langsung membalikkan tubuh Arabella.

Arabella sedang menatap Aland, ia tidak tahu harus mengatakan apa meski pada akhirnya ia memilih terdiam.

“Bella, maukah malam ini kamu memberikan semuanya untukku?” tanya Aland dengan penuh harapan.

“Apa maksudmu, Aland?” Arabella kebingungan.

“Aku tahu hubungan ini terlarang tapi, jikapun kita menikah maka kita bisa melakukanya. Bella, aku jujur sejak tadi aku mencoba menahan diri meskipun berat tapi, begitulah kenyataannya. Kalaupun kamu memutuskan untuk kembali tidur di kamar pengantin maka tidak mungkin bisa pasti Benny berpikir kalau kamu sudah tidur di dalam. Jadi, tidurlah denganku dan berikan semuanya untukku. Aku mencintaimu, Arabella. Sangat, sangat, dan sangat mencintaimu meskipun kita baru pertama kali ini bertemu kembali tapi, aku sudah menyakinkan diriku bahwa aku selalu akan mencintaimu baik dalam kondisi apapun itu. Malam ini, aku ingin cintaku bisa sepenuhnya kuberikan untukmu tapi, aku tidak memaksanya jikapun kamu tidak ingin memberikan semua itu maka tidak apa-apa karena aku masih bisa pergi ke kamar mandi sekarang. Jadi menurutmu bagaimana?”

Aland bicara begitu serius bahkan ia meminta hal yang begitu berharga bagi seorang wanita. Ia ingin jika penantiannya tidak sia-sia sampai memasuki umur kepala tiga bisa terobati dengan malam ini. Namun, Arabella terdiam tanpa adanya jawaban hingga pada akhirnya Aland memutuskan bahwa Arabella belum siap untuk dirinya.

Aland tersenyum manis. “Baiklah, kalau begitu aku ke kamar mandi sebentar ya, kalau kamu ngantuk langsung aja tidur. Enggak apa-apa kok hehe.” Ia bahkan terus tersenyum.

Saat Aland ingin bangkit dari tidurnya tiba-tiba tangan Arabella mencoba menahan dirinya.

“Dasar pinter banget bilang cinta! Buaya emang!” ledek Arabella sembari tertawa lepas.

Adik kecil Aland langsung naik level tinggi saat mendengar suara Arabella yang dengan sengaja meledeknya, entah kenapa padahal hanya di katakan buaya.

Aland menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal. ‘Kirain tangan di tahan mau di bilangin ayo sayang kita mulai, eh rupanya malah di katain buaya! Buaya emang rese nih! Ah buaya perjaka! Hadeuh ... kasian banget adik kecil gue. Emang perjaka seumur hidup nasib Lo tong,’ batin.

Arabella yang begitu semangat tertawa sampai mengeluarkan air matanya karena sangking semangatnya. Kemudian ia menarik tubuh Aland untuk di bawa tidur bersama namun, hanya untuk tertidur bukan hal lain.

“Hoamm! Aland, aku mengantuk sekali, coba lihat jam sudah pukul berapa?” tanya Arabella sembari menguap.

Aland menurut meskipun ia sedang menahan adik kecilnya itu. “Udah jam dua malem. Ya udah kalau gitu tidur terus, aku ke kamar mandi bentar ya.”

“Jam dua? Lah terus ngapain ke kamar mandi jam segitu? Ada-ada aja,” sahut Arabella sambil terus menggelengkan kepalanya.

“Bentar kok enggak lama. Tidur terus takutnya besok kesiagaan bangun terus kita enggak bisa keluar dari sini. Aku ke sana dulu, bye!” ucap Aland sembari berlari kearah kamar mandi.

‘Yah ... Sial banget! Bukannya dapet enak malah kedinginan lagi jam dua tengah malem pula. Ah lama-lama jadi perjaka tua gue,’ batin Aland.

Aland menghidupkan air agar suara ia mendesah tidak terlalu terdengar. Sampai ia asyik dengan sabun yang ia pegang sendirian.

Di sisi lain, Arabella tersenyum melihat tingkah Aland yang lucu. Walaupun sedikit kasihan. ‘Aland, maafkan aku. Aku belum bisa memberikan diriku sepenuhnya untukmu. Tunggu aku sebentar lagi, jika memang kita takdir membawa kita untuk melakukannya maka kita akan melakukan itu. Aku berjanji.’

Beberapa menit kemudian Aland keluar dengan rasa lega. Ia melihat jika Arabella sudah tertidur pulas.

“Yah udah tidur, ya udahlah ikutan ajalah,” gumam Aland yang langsung merebahkan tubuhnya tepat di samping Bella.

Arabella sebetulnya belum tidur namun, ia sengaja menutup matanya agar Aland tidak membahas tentang berhubungan. Ia melihat Aland sudah tertidur pulas sampai akhirnya ia memeluk Aland dengan begitu erat sampai ia benar-benar tertidur.

...----------------...

Aland sudah memberikan lampu hijau secara terang-terangan namun, apakah Arabella akan membalas cinta dari Aland atau sebaliknya?

Ada yang kangen Benny? Dia lagi apa ya?

Entah ini cinta ataupun bukan tapi, aku merasa nyaman berada di sampingmu walaupun kutahu posisiku hanya sebagai menantu mu. By Arabella ~ Salam sayang Meldy Ta.

...----------------...

Hay guys ... Sambil menunggu yuk kepoin novel Author yang lain udah S3 loh, semua rasa ada di sana hihi

Terpopuler

Comments

Yuni Atari

Yuni Atari

jgn smpai kau melakukanx dgn alan bella..apapun alsanx

2021-07-21

1

siti homsatun

siti homsatun

iiiih si Aland,,,modus ..

2021-06-14

0

Catherine priscilla Buulolo

Catherine priscilla Buulolo

yyyyy

2021-05-13

0

lihat semua
Episodes
1 My first kiss!
2 Menuju ke ruangan rahasia
3 Bolehkah aku menangis dalam pelukan menantuku?
4 Ceritakan & kegembiraan
5 My second kiss
6 Bangun pagi langsung ribut
7 Kedatangan Rere
8 Kematian Rossa (Ibunya Benny)
9 Cast Peran
10 Cinta dan duka
11 Jadi kacau
12 Bahagia & Rere kesal.
13 Ingin kencan
14 Benny kesal
15 Paksaan
16 Kebencian
17 Pergi
18 Periksa rumah
19 Pernikahan
20 Rencana
21 Lupa
22 Ada udang dibalik batu
23 Tangis
24 Benny datang
25 Ancaman
26 Surat perjanjian
27 Ceraikan dia sekarang
28 Fakta baru
29 Saling terdiam
30 Saling memandang
31 Pelukan ketakutan
32 Maafkan
33 Minta gendong
34 Rumah sakit
35 Arabella pingsan
36 Hamil
37 Pokonya besarkan anakku
38 Langit & Bumi
39 Panggilan diam-diam & wawancara
40 Kebucinan
41 Kedatangan Halu
42 Kebingungan
43 Keahlian Halu
44 Emosi darah tinggi
45 Bertemu seseorang
46 Pak tua dan kepanikan
47 Ketemu laki-laki setengah perempuan
48 Arabella senyam-senyum
49 Keindahan
50 Lamaran
51 Mimpi buruk
52 Baby, aku tampan 'kan?
53 Pernikahan & Mencari jalan
54 Tiba dan keinginan
55 Brian Dayton hadir
56 Kembalinya Aland
57 Debat
58 Rere mengigit bibirnya
59 Rere vs Aland
60 Mengikuti
61 Kepergian
62 Akhir dari segalanya?
63 Season 2 - Siapa dia?
64 Pertemuan Yang Tak Seharusnya
65 Tatapan Yang Membakar
Episodes

Updated 65 Episodes

1
My first kiss!
2
Menuju ke ruangan rahasia
3
Bolehkah aku menangis dalam pelukan menantuku?
4
Ceritakan & kegembiraan
5
My second kiss
6
Bangun pagi langsung ribut
7
Kedatangan Rere
8
Kematian Rossa (Ibunya Benny)
9
Cast Peran
10
Cinta dan duka
11
Jadi kacau
12
Bahagia & Rere kesal.
13
Ingin kencan
14
Benny kesal
15
Paksaan
16
Kebencian
17
Pergi
18
Periksa rumah
19
Pernikahan
20
Rencana
21
Lupa
22
Ada udang dibalik batu
23
Tangis
24
Benny datang
25
Ancaman
26
Surat perjanjian
27
Ceraikan dia sekarang
28
Fakta baru
29
Saling terdiam
30
Saling memandang
31
Pelukan ketakutan
32
Maafkan
33
Minta gendong
34
Rumah sakit
35
Arabella pingsan
36
Hamil
37
Pokonya besarkan anakku
38
Langit & Bumi
39
Panggilan diam-diam & wawancara
40
Kebucinan
41
Kedatangan Halu
42
Kebingungan
43
Keahlian Halu
44
Emosi darah tinggi
45
Bertemu seseorang
46
Pak tua dan kepanikan
47
Ketemu laki-laki setengah perempuan
48
Arabella senyam-senyum
49
Keindahan
50
Lamaran
51
Mimpi buruk
52
Baby, aku tampan 'kan?
53
Pernikahan & Mencari jalan
54
Tiba dan keinginan
55
Brian Dayton hadir
56
Kembalinya Aland
57
Debat
58
Rere mengigit bibirnya
59
Rere vs Aland
60
Mengikuti
61
Kepergian
62
Akhir dari segalanya?
63
Season 2 - Siapa dia?
64
Pertemuan Yang Tak Seharusnya
65
Tatapan Yang Membakar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!