Cinta dan duka

H A P P Y R E A D I N G

“Um, memberikan apa?” tanya Aland dengan pura-pura tidak tahu.

“Segalanya,” sahur Arabella yang langsung membenamkan wajahnya karena malu.

“Oh ya? Hey! Lihat wajahmu memerah lagi,” ledek Aland sembari mencolek pipinya.

Arabella tertawa bahkan berlari menjawab dari Aland. Ia begitu malu wajahnya terlihat memerah. Namun, Aland bangkit untuk mendekati Arabella.

“Um, tidak perlu malu denganku, Bella,” ucap Aland sembari memeluk erat tubuhnya dari belakang.

“Oh ya, Aland. Kapan hubungan kita akan kita umumkan? Aku takut jika terus-menerus menjadi istri dari Benny. Apalagi jika dia tahu yang sebenarnya.”

“Secepatnya tapi, tunggu sampai kita mendapatkan semuanya. Kau harus membantuku,” sahut Aland yang masih terus memeluk Arabella.

“Membantumu? Bagaimana caranya?”

“Masuk kedalam perusahannya Benny. Lalu perlahan alihkan semua saham atas namamu. Dengan begitu kita akan bisa bersama walaupun kita juga akan terus bersama tapi, kita perlu mengambil semua kekayaan yang seharusnya menjadi milik kita,” ungkap Aland.

“Ya-ya aku mengerti. Lalu bagaimana jika kita gagal?”

“Hanya ada satu cara kita lari, jual rumah ini maka kita harus lari. Meskipun Benny mungkin akan tetap mencari kita tapi, setidaknya kita masih bisa hidup bersama, Sayang.”

“Baiklah aku paham tapi, kenapa dari tadi kamu terus memanggilku Sayang? Kapan kita jadian?” tanya Arabella sembari menahan senyumnya.

“Ayola, Bella. Anggap saja kita sudah jadian apalagi kita sudah ciuman,” sahut Aland sembari memberikan ciuman di pipi Arabella.

“Um, terserah mu sajalah.”

Arabella membalikkan tubuhnya menghadap Aland. Ia mengalungkan tangannya di leher sembari Aland memberikan pelukan.

“Aland, aku sekarang tahu bahwa aku mencintaimu,” ucap Arabella sembari menghirup wangi tubuh Aland.

“Aku juga mencintaimu, Bella,” sahut Aland yang langsung menggendong tubuh Arabella.

“Aland, kau ingat wanita bernama Rere? Jangan terlalu dekat dengannya," pesan Arabella.

“Oh ya? Apa sekarang kamu mengatakan bahwa dirim cemburu?” ledek Aland dengan sengaja.

“Aku mengakuinya.”

‘Gadisku begitu menarik, dia dengan terang-terangan mengakui bahwa dia cemburu. Bella, aku selalu untukmu,’. batin Aland sambil membawa Arabella ke tepi ranjang.

Arabella sadar jika dirinya sedang ke tepi ranjang namun, apa boleh buat dirinya sudah mengatakan bahwa akan menyerahkan semuanya. Aland langsung merebahkan tubuhnya, dengan perlahan tangan Aland masuk kedalam pakaian lalu membuka pengait dalam.

“Bella, apa kamu sudah siap?” tanya Aland memastikan.

Arabella mengangguk. “Aku mencintaimu.”

“Aku juga, Bella. Jika nanti sakit maka katakanlah jangan di tahan-tahan. Oh ya, maaf kalau aku juga tidak begitu mengerti tentang ini,” sahut Aland sembari menundukkan kepalanya.

“Mari kita lakukan meskipun kita sama-sama belum tahu,” respon Arabella sembari memegang pipi Aland.

Aland tersenyum saat mendengar ucapan Arabella yang begitu pengertian. Aland langsung memulainya, memberikan tanda sebagai pemiliknya hingga keduanya benar-benar polos bagaikan bayi. Rasa gembira juga takut membuat Arabella cemas, pasalnya Aland sedang mencoba untuk masuk tapi, kedua kalinya masuk ia bahkan salah memasukinya.

Tawa pun pecah seketika dari keduanya, Aland mencoba melihat di mana tempat benda itu agar adik kecilnya bisa masuk hingga akhirnya detik di mana hampir menembus sesuatu penghalang lalu, “Auchh!” Arabella justru berteriak sambil mengigit bibir bawahnya.

Aland berhenti sekejap, lalu memulainya kembali bahkan Arabella sudah bisa mengimbangi gerakan.

“Aland, yeah! Lebih dalam.”

“Sayang, kamu sangat menarik. Aku mencintaimu,” ucap Aland di detik-detik terakhirnya.

Aland memeluk Arabella dengan perasaan bahagia, dirinya tidak bisa berkata-kata bahkan Arabella mampu membuatnya tergila-gila.

‘Malam ini, detik ini, keperjakaanku hilang di umurku yang sudah 35 tahun. Bella, aku mencintaimu,’ batin Aland.

Sama halnya dengan Arabella, yang juga telah kehilangan mahkotanya. Malam honeymoon yang seharusnya menjadi milik Benny telah digantikan oleh Aland. Keduanya tertidur pulas sambil berpelukan.

...----------------...

Pagi tiba. Semua orang menangis bahkan berteriak-teriak memanggil Rossa yang sudah tidak lagi bernyawa. Aland dan Arabella yang sudah kembali dari ruangan rahasia mereka ikut-ikutan menangis meskipun hanya drama. Tubuh Rossa terbujur kaku. Benny sebagai anak belum sadarkan diri dari tidurnya setelah meminum obat tidur yang telah di sediakan oleh Arabella.

Hingga akhirnya pelayan pun mencoba membangunkan Benny dengan segala cara sampai akhirnya ia terbangun. Karena mengetahui sang Ibunda sudah tidak lagi bernyawa, ia berlari sekuat tenaga untuk bertemu sang Ibu.

“BUNDA! JANGAN TINGGALKAN AKU!” tangis Benny sambil berteriak.

Ia memeluk jasad ibunya dengan penuh kesedihan, begitupun dengan Aland yang langsung mengusap bahu Benny.

“PAPA, KENAPA DENGAN BUNDA? KENAPA?!” tanya Benny sambil terus memeluk ibunya yang sudah kaku.

“A-aku juga tidak tahu, Benny. Saat aku kesini pelayan sudah menangis. Entah apa salahnya sampai dia bisa pergi meninggalkanku sen-di-rian ...,” sahut Aland dengan gelagapan sambil terus bersedih.

‘Aw! Dramaku pintar sekali seperti bintang film kalangan atas,’ batin Aland sembari melirik kearah Arabella.

Arabella menangkap lirikan mata Aland. ‘Ya ampun, pintar sekali dia berwajah manis di depan semua orang. Aku ingin tertawa,’ batin.

Saat semua orang sedang sedih tiba-tiba Rere datang entah siapa yang memberitahukan kepadanya. Ia langsung berlari melihat jasad ibunya Benny namun, ia justru memberikan pelukan kepada Aland. Dengan cepat Aland menghindar sampai membuat Rere tersungkur jatuh. Para pelayan dan Arabella yang sedang fokusnya merasakan kesedihan justru menahan tawanya melihat kebodohan yang dilakukan oleh Rere.

‘Dasar wanita tidak tahu malu. Pakai cari kesempatan dalam kesempitan,’ batin Aland sembari menahan tawanya.

Rasa sakit tidak seberapa namun, rasa malu begitu menyiksa. Rere mencoba bangun dibantu oleh pelayan.

‘Aduh ... Aw! Kakiku sakit sekali. Sialan, Aland. Dia sengaja tidak menerima pelukanku padahal aku sedang berduka untuk istrinya. Tapi, untung saja akhirnya wanita tua itu mati jadi aku bisa mengambil kesempatan mendekati Aland,’ batin Rere.

Ambulans datang, ibunya Benny langsung di bawa untuk proses selanjutnya. Mereka menyelidiki penyebab dari kematian Rossa hingga pada penyelidikan terakhir dan di ketahui terjadinya kecelakaan sampai mengenai benturan di bagian kepala. Juga memar di leher yang di sebabkan beberapa kali terbentur. Benny pun percaya dengan semua yang dikatakan oleh penyelidik. Padahal sebetulnya para penyelidik itu adalah orang suruhan Aland yang sudah di bayar.

Keluarga Ton pun berduka atas kepergian Nyonya besar. Mereka langsung membuat acara pemakaman yang begitu mewah bahkan di hadirkan oleh penjabat lainnya. Rossa langsung di make-up untuk yang terakhir kalinya sebelum bertemu dengan Tuhan. Arabella seakan turut berduka, ia duduk di samping Benny, bahkan Benny bersandar di bahunya meskipun tindakan itu membuat Aland naik darah tinggi tapi, Arabella memberikan isyarat untuk tetap tenang.

...----------------...

Hay guys ... Sosok Aland bagi kalian seperti apa?

Terpopuler

Comments

Dream

Dream

aku kok malah kasihan Ama Benny ya,,,,

2021-11-11

0

Nita Anjani

Nita Anjani

kasihan beeny Thor sebagai anak dari org tua yg kejam tapi beeny yg dapat getahnya bahkan istri am ayah tirinya yg berselingkuh kesanya di sini Benny yg Teraniaya

2021-09-09

0

Nunung Syariah

Nunung Syariah

sungguh jahat aland sama bella

2021-07-23

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!