Bangun pagi langsung ribut

H A P P Y R E A D I N G

Malam gelap penuh kalut, kini telah hilang berganti pagi. Disambut sang mentari yang cerah hangatkan hati. Simfoni burung di pagi hari namun, sang mentari begitu asyik menyapa mereka. Aland terbangun dari tidurnya, ia menguap sembari melirik jam di ponsel milik Arabella.

Matanya tercengang saat menyadari jam sudah memasuki pukul enam. Menatap Arabella yang begitu pulas di sisinya sampai tidak berniat hati untuk mencoba membangunkannya.

”Aduh ... Kalau enggak di bangunin yang ada pas keluar dari sini malah ketahuan lagi. Ah, bangunin aja deh. Bel, Bella, oh ... Arabella sayang. Bella!” gumam Aland sembari menggerak-gerakkan tubuhnya.

“Ya ampun ... Ini anak cantik-cantik tidurnya kaya kebo susah amat di bangunin bisa-bisa ketahuan nih,” gumam Aland semakin kesal.

Aland terus mencoba membangunkan Arabella. Ia bahkan menggoyangkan tubuhnya Bella sekuat tenaga sampai akhirnya Bella terbangun dari tidurnya.

“Ihh masih pagi banget kenapa di bangunin sih? Ngantuk tahu!” ucap Arabella yang justru kembali menarik selimutnya.

Aland menepuk jidatnya sendiri. “Astaga, Bella! Bangun udah kesiangan! Mau ketahuan hah! Ayo dong sayangku! Cintaku! Bangun woy!”

Sangking kesalnya Aland, ia berteriak tepat di telinganya Arabella meskipun dengan tidak menghilangkan senyuman di wajahnya tapi, tetap saja berteriak harus di utamakan.

“Arrghh! Hooman! Masih pagi jangan teriak!” balas Arabella yang ikutan berteriak sembari melemparkan bantal ke wajah Aland.

“Aduh! Sakit, Yang, kena bantal! Abisnya kamu sih di bangunin susah amat. Udah lupa emang kita harus balik ke sana sebelum dua tikus itu bangun, kalau mau ketahuan sih enggak apa-apa tapi, nanti kita enggak dapat ambil perusahaan dia terus di tuntut terus akhirnya kita masuk penjara. Ah! Takut ah bayanginya,” ucap Aland dengan refleks berlebihan.

“Astaga! Aku hampir lupa. Ya udah yuk! Kita balik. Ah kamu sih bangunin aja enggak becus lama banget!” ketus Arabella sembari turun dari ranjang.

Aland tersenyum. “Kalau di omelin bini begini pagi-pagi adem banget rasanya ini hati tapi, sayang nyatanya bini orang. Bella, Bella, andai kita bisa langsung nikah, dan hidup bahagia.”

Ucapan Aland dengan begitu pelan bahkan Arabella tidak bisa mendengar semuanya. “Apa kamu bilang barusan?”

“Eh! Enggak! Ya udah yuk! Jangan lama-lama entar orang pada bangun.”

Arabella menganggukkan kepalanya. Mereka langsung keluar melewati lorong-lorong rahasia berduaan seperti orang yang baru pacaran. Aland begitu bahagia, ia bahkan menggenggam tangannya Arabella sampai tiba di ujung. Kemudian Aland mengambil posisinya di depan untuk melihat keadaan di luar. Celingak-celinguk melihat orang hingga pada akhirnya terlihat hanya ada Benny yang masih tertidur pulas didepan televisi namun, Rossa sebagai Ibu Benny belum terlihat keluar dari kamar.

“Aman-aman, ayo cepat kamu duluan, Bella,” ucap Aland dengan mengacungkan jempolnya.

“Lalu kamu enggak keluar?" tanya Arabella penasaran.

“Keluar, Sayang. Udah ayo cepat langsung masuk ke kamar yah,” kata Aland.

“Okay.”

Arabella keluar dengan penasaran sedikit ketakutan sebab hari pertama. Ia lalu berjalan pelan-pelan sampai akhirnya didepan berhasil memasuki kamar pengantin. Begitupun dengan Aland, yang langsung keluar setelah melihat Arabella benar-benar menghilang. Rasa syukur di hatinya saat ia sudah berhasil. Namun, saat sedang mengusap-usap dadanya tiba-tiba seseorang memanggilnya, siapa lagi jika bukan istrinya.

“Ayah! Sedang apa di sana? Kesini bentar bantuin Bunda,” panggil Rossa yang langsung memberikan pekerjaan.

“Iya, Bun, sebentar.”

‘Ah sialan! Kenapa enggak mati aja sih? Ngerepotin aja dasar nenek tua! Kayaknya aku harus cari cara buat basmi hama tua yang satu ini supaya tinggal satu orang yang harus aku singkirkan,’ gerutu Aland dengan kesal.

Aland berjalan dengan santai yang langsung berdiri didekat pintu kamarnya.

“Ayah tidur di mana sih semalam? Kok Bunda bangun Ayah udah enggak ada di samping. Oh ya, ini nanti tolong carikan orang yang bisa benerin keran bocor, soalnya Bunda enggak tahu hal begituan,” tanya Bunda yang langsung memberikan tugas padahal masih pagi buta bahkan Aland masih mengantuk.

“Hoamm! Ayah tidur di luar. Ya udah kalau begitu nanti siang Ayah yang carikan orangnya ya, sekarang mau tidur masih ngantuk nih,” sahut Aland dengan rasa malas.

“Aduh ... Kalau nanti siang yang ada enggak bisa pakai segala apalagi pagi-pagi pelayan pada banyak kerjaan. Carikan orang yang bisa pasang sekalian beliin keran baru,” perintah Bunda yang tidak ingin di bantah.

“Bunda ini gimana sih?! Perintah orang udah kaya Bos! Aku itu masih ngantuk jadi nanti siang bisanya. Kalau mau cari sekarang suruh aja sama satpam di luar tuh padahal bisa,” geram Aland.

Suara kesal Aland bahkan bisa membangunkan Benny yang tertidur tidak jauh. Benny pun melihat ibunya yang sedang ribut-ribut dengan ayahnya. Merasa kesal hingga ia bangkit dari tidurnya.

“Aduh ... Kenapa sih kalian berdua ini enggak akur. Pagi-pagi udah mau perang," timpal Benny.

“Tuh! Bunda kamu yang salah!” sahut Aland yang langsung melangkah pergi masuk ke kamar.

Benny menggelengkan kepalanya melihat ibunya di marahi oleh Ayah tirinya. Merasa kasihan hingga ia memutuskan untuk mendekat.

“Bun, sebenarnya kenapa sih pagi-pagi udah ribut?” tanya Benny dengan penuh perhatian.

“Itu papa kamu cuma Bunda suruh carikan orang pasang keran doang udah langsung marah katanya ngantuk,” ucap Bunda.

“Ya udahlah, Bun. Kalau soal itu biar Benny aja yang suruh sama satpam di luar. Papa lagi ngantuk udah biarin tidur dulu nanti juga baik lagi soalnya semalam Papa nonton sama Benny. Sampai Benny ketiduran kayaknya papa masih nonton deh.”

“Ya udahlah kalau gitu kamu urus aja semuanya ya apalagi hari ini kamu masih liburkan? Oh ya, Ben. Jangan lupa kasih tahu papamu supaya siap-siap untuk lebih fokus ke perusahaan karenakan sebentar lagi kamu mau honeymoon,” ungkap Bunda sembari tersenyum.

Di sisi lain, Aland menguping apa yang mereka. Dirinya begitu syok berat bahkan matanya melotot lebar saat mendengarnya.

‘Aku enggak akan biarkan Benny membawa Bella honeymoon. Apapun itu tidak boleh terjadi. Sekalipun aku harus membongkar jati diriku yang sebenarnya,’ batin Aland sampai mengeraskan rahangnya.

Kembali ke sisi Bunda dan Benny. Benny menganggukkan kepalanya saat mendengar ucapan sang Bunda. Ia memang sangat menanti-nantikan namun, sesuatu terlintas di pikirannya.

‘Yah gimana caranya mau honeymoon? Ara lagi datang bulan. Haduh ... Kalau begini selesai cuti harus balik lagi kerja. Ah sial! Padahal aku menunggu waktu-waktu seperti ini,’ batin Benny terlihat kesal.

Benny merasa cemas, ia langsung pergi melangkah menuju ke kamarnya.

...----------------...

Diingat ya guys. Panggilan untuk saat ini buat Arabella.

Aland - Bella I Benny - Ara.

Hallo semua, kalian dari tim mana nih?

Terpopuler

Comments

Asti 10

Asti 10

Alan Bella donk

2021-09-21

0

Yuni Atari

Yuni Atari

kykx benny sosokx baik deh..kasian klo hrs dicurangi sma ara jga aland..yg dosakn bpkx bkn ankx

2021-07-21

1

rohani Tambunan

rohani Tambunan

benny bella....kayaknya benny benaran cinta deh.....

2021-07-14

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!