Kematian Rossa (Ibunya Benny)

H A P P Y R E A D I N G

Arabella langsung keluar dari kamarnya meskipun Benny tidak menjawab justru memilih menutupi matanya. Walau begitu Arabella juga tidak ingin menghabiskan malamnya bersama dengan Benny.

Arabella langsung keluar berharap kemudian pergi ke halaman belakang, berharap ada Aland yang menunggunya di sana. Sangat cocok ternyata memang Aland sedang berdiri sambil menatap jauh kegelapan di depan.

“Aland, aku mau cepat-cepat nih nanti aku balik lagi kesini. Katanya Aland bilang kalau waktu itu kasih obat tidur buat mamanya Benny. Nah jadi, aku butuh itu sekarang,” ucap Arabella sembari celingak-celinguk melihat orang lain.

“Eh, iya-iya bentar,” sahut Aland tanpa pikir panjang langsung mengambil obat tersebut.

Arabella menunggu dalam kecemasan sampai akhirnya Aland pun kembali.

“Nih obatnya,” ucap Aland sambil memberikan obat itu.

“Makasih ya, Aland. Kalau begitu aku ke kamar dulu nanti aku kesini lagi,” sahut Arabella yang langsung pergi.

Arabella menunju ke dapur, karena pelayan sudah pada tidur hingga niatnya berjalan dengan sukses. Ia membuatkan susu segar untuknya juga Benny lengkap dengan obat yang sudah dicampur, di tambah dengan cemilan yang langsung ia bawakan ke dalam kamarnya.

Tiba di kamar terlihat Benni sedang tertidur. Arabella langsung membangunkan suaminya itu untuk ia ajak nonton TV di dalam kamarnya. Dengan bersusah sedikit hingga akhirnya Benny terbangun yang langsung menuju ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya.

Benny pun kembali, dan langsung duduk di samping Arabella. “Duh ... Ara, ada-ada aja deh. Udah tengah malam malah ajak nonton.”

“Iss enggak boleh gitu sama istri. Masih mending aku ajak nonton malam-malam coba nanti kalau misalnya aku suruh carikan makanan pas ngidam. Tentunya kamu harus mau jadi ini sebagai pengganti untuk melatih diri kamu," ucap Arabella serius.

“Ya ampun udah kaya guru olahraga aja deh jadi pelatih sekalian," sahut Benny sambil tersenyum.

Arabella membalas senyuman. “Eh iya aku hampir lupa. Ini tadi aku buatin susu. Nih buat kamu.”

“Makasih, Ara sayang," sahut Benny yang langsung mengambil susu miliknya.

Benny langsung meminum susu yang di berikan oleh istrinya. Meskipun bertahan tapi, dia terus meminumnya walau fokus matanya tertuju kearah televisi. Detik terakhir pun akhirnya susu habis masuk kedalam tubuhnya.

‘Bagus, Benny. Ini balasan pertama buat kamu karena mencoba menikah dadakan denganku,' batin Arabella.

Benny menaruh kembali gelas yang sudah kosong di tangannya. Kemudian ia kembali menonton tapi, semenit kemudian entah kenapa kepalanya terasa begitu pusing.

“Ara, kayaknya aku enggak kuat deh. Pusing banget nih, aku tidur du-”

Dengan tiba-tiba Benny ambruk hingga membuat ucapannya terhenti. Senyuman menghiasi wajahnya Arabella.

‘Rasain! Emang enak pingsan!’ batin Arabella.

Arabella mematikan televisi sambil mengambil ponselnya kemudian ia keluar dari kamarnya pelan-pelan tapi, dia tidak tahu jika gelagatnya terlihat oleh Rossa.

‘Arabella, mau kemana dia malam-malam begini sendirian lagi. Aku jadi penasaran arahnya kok ke gudang belakang,’ batin Rossa.

Si sisi lain, Arabella langsung menemui Aland yang sejak tadi sudah menunggunya. Ia berjalan lebih cepat sampai akhirnya pelukan mendarat dari tubuh Aland.

Aland yang mendapat respon begitu baik dari Arabella. Tidak ingin menyia-nyiakan bahkan ia memberikan ciuman tepat di bibirnya Bella. Ciuman itupun berlangsung begitu lama apalagi di tambah dengan hawa sejuk dari tempat itu.

Tidak jauh dari mereka berdiri, Rossa tercengang melihat Arabella sedang bermesraan dengan suaminya. Bahkan ia belum pernah melakukan semua itu sebelumnya. Berjalan dengan cepat kearah mereka.

“Arabella! Aland! Apa yang kalian lakukan? Kurang ajar!” tanya Rossa dengan kemarahannya bahkan ingin menarik rambut Arabella namun, dengan cepat tangannya berhasil di cekal oleh Aland.

“Ayah, lepaskan tanganku! Dia wanita murahan berani-beraninya dia kesini bermesraan denganmu padahal dia istri dari anak kita," geram Rossa sembari tangannya masih di genggam erat oleh Aland.

Arabella menelan ludahnya melihat Ibu mertuanya mengamuk. Namun, Aland tidak peduli dengan apa yang Rossa katakan. Ia menarik tubuh Rossa sembari menutup mulutnya agar tidak bisa berteriak. Membawa Rossa ketempat lebih sedikit tertutup.

“Heuh! Karena sudah ketahuan jadi lebih baik aku membongkar semuanya. Dengar ya nenek tua! Harusnya kamu sadar kalau aku tidak sepadan denganmu. Kau tahu tidak siapa diriku sebenarnya? Ah sepertinya kamu tidak bisa menjawab pertanyaan ku ya, kasian sekali mulutmu tertutup. Aku adalah anak dari keluarga Han, yang telah kalian rebut semua milik keluargaku jadi kedatanganku kesini hanya untuk mengambil semuanya kembali, dan betapa bodohnya kamu yang tergoda dengan pria sepertiku. Oh ya, kalau Arabella ini adalah kekasihku. Ayo, Sayang. Kita berciuman di depan nenek tua ini.”

Arabella tersenyum mendengar ucapan Aland, hingga akhirnya ia melakukan apa yang Aland katakan. Menciumnya tepat di depan Ibu mertuanya.

Karena hal itu pegangan tangan Aland tidak begitu erat sebab dia sibuk mencium Arabella. Hingga akhirnya mulut serta tangan Rossa terlepas paksa.

“Kalian akan membayar semuanya. Aku akan memberitahukan kepada Benny!” geram Rossa yang berniat berlari.

Dengan cepat Aland menahan Rossa. Sampai akhirnya pukulan begitu keras tepat mengenai lehernya Rossa. Bahkan Aland menghantam kepala Rossa ke dinding agar terlihat seperti mati terpeleset.

Arabella mengecek denyut nadinya namun, sudah tidak ada lagi getaran di sana. “Aland, bagaimana ini dia telah mati?”

“Memang itu tujuanku. Dia harus mati jika tidak dia menjadi bencana besar untuk kita. Ayo, Bella. Kita harus cepat pergi dari sini," ungkap Aland yang langsung menggandeng tangan Arabella.

Mereka berlari memasuki jalan rahasia meskipun dengan rasa takut. Tiba di tempat rahasia milik mereka Aland.

Arabella terlihat cemas dengan apa yang terjadi, ia bahkan gemetar hingga akhirnya Aland mencoba untuk menenangkannya.

“Bella, jangan cemas. Percayalah tidak akan ada yang tahu tentang semuanya. Aku akan selalu ada untukmu, jadi jangan lagi takut,” ungkap Aland mencoba menenangkan sembari membawa Arabella kedalam pelukannya.

Arabella membalas pelukan hingga akhir Aland menjatuhkan ciuman ke bibirnya.

“Kata orang jika kita berciuman di saat gelisah seperti ini maka pikiran kita jauh lebih tenang, apa kau merasakannya?”

Arabella menganggukkan kepalanya. “Aland, apa kamu tulus mencintaiku?”

“Tentu saja aku mencintaimu sampai kapanpun itu. Meskipun kita baru bertemu kembali saat ini tapi, aku begitu bahagia. Percayalah, aku akan selamanya ada bersamamu. Mari kita mulai hari yang baru,” ucap Aland sembari mengulurkan tangannya.

Arabella menyambut uluran tangan Aland. “Baiklah, aku percaya denganmu. Aland, aku bahkan tidak menyangka jika kita bertemu kembali. Em, malam ini aku akan memberikan segalanya untukmu.”

“Um, memberikan apa?” tanya Aland dengan pura-pura tidak tahu.

“Segalanya,” sahur Arabella yang langsung membenamkan wajahnya karena malu.

Terpopuler

Comments

Dream

Dream

yaaahhh,,,, masak hrs membunuh utk meraih cinta n bahagia,,, GK asik,,,,

2021-11-11

0

Alpi Al

Alpi Al

duh... malah jdi penjahat sih merka sampai bunuh org.

2021-08-15

0

Yuni Atari

Yuni Atari

jgn sampai kau melakukanx bella .itu gk bnar .krna karma tak srmanis kurma..ksian benny kykx dia org yg baik...

2021-07-21

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!