"Sini turunin hpnya..."
Vano mengulurkan tangannya untuk menerima ponsel yang kini berada di dalam genggaman istrinya.
Farida mengalah dan menyerahkan ponselnya kepada Vano, tapi dia sudah benar-benar kecewa. Kali ini pertahanannya runtuh, mata Farida sudah menggenang ...
Dia tidak bisa menggambarkan bagaimana perasaannya saat ini. Suaminya sendiri menyebut nama wanita lain di dalam tidurnya. Sementara istrinya sendiri, jangankan disebut, menyatakan cinta padanya saja tak pernah?
Siang dan malam Farida tidur dengannya. Sebagai seorang istri, apa dia tidak berhak untuk dicintai? Tidak salah kan, mengharap cinta kepada suaminya sendiri?
"Maaf..."
Vano berucap lirih dan menyesali ketidak sengajaannya. Dia lantas memeluk tubuh istrinya yang sedang terisak. Jelas saja Farida cemburu. Wanita mana yang rela jika hanya di anggap sebagai teman tidur saja?
"Gak ada kah, sedikit cinta kamu buat aku Dad?" Suara Farida terdengar getar. "Apa aku punya tempat di hati kamu? hiks..." Sroootttss!
Vano mengambilkan tisu dan mengelap ingus istrinya. "Kamu jangan sampai sebut nama orang lain lagi dalam tidur kamu Dad?"
"Aku nggak sengaja... Maaf!"
"Dad? Kamu belum jawab pertanyaanku..."
Vano menghembuskan nafas lebih dalam. "Kamu mencintaiku dan aku mencintaimu!" Jawab Vano lugas setelah terdiam beberapa saat.
"Kamu bilang kayak gitu hanya untuk menenangkanku saja kan? Iya kan?"
Vano mengkerut. Apa sih maunya perempuan? Ribet sekali. Ngomong salah, nggak ngomong salah. "Kamu itu ngomong apa sih Da?"
"Buktinya kamu gak pernah bilang ini...." Farida menunjukkan menunjukkan kode jari Saranghaeyo lalu berkata "nggak pernah!"
Batin Vano bermonolog. Oh iya Vano baru ingat, wanita memang perlu banyak pembuktian. Tapi bukannya dia sudah tau perasaan masing-masing. Kenapa harus diperjelas lagi sih? Vano kurang percaya diri bicara masalah percintaan di umur yang sudah sedewasa ini.
"Tidak selalu cinta dinyatakan dengan kata-kata Farida. Aku selalu mengatakannya setiap hari..."
Farida berdecak. "Ah ngimpi kali Dad, aku gak pernah dengar" sela Farida. "Tuh kan kamu bohong lagi. Kapan dan dimana ngomongnya?"
"Didalam hati." Dengan santainya dia menjawab seperti itu.
"Izzhh! Begini nih kalau tiang listrik dikasih nyawa." Vano terkekeh, selera humor Farida sudah kembali lagi. Tapi dengan mata yang masih sembab.
Oke, drama menangis Farida sudah selesai. Dia lantas mengedar ke seluruh ruangan. "Dad, aku malu kalau nyuruh Mbak Mina beresin ini." Tunjuknya pada lantai yang sudah berserakan pecahan kaca.
"Ya sudah, kamu ambil sapunya biar aku yang bersihkan."
"Tapi aku minta dipeluk dulu!" Titahnya sambil merentangkan tangan.
"Cuma peluk aja?"
"Cium juga!"
Oke, mereka mengakhiri perdebatan dengan peluk dan cium manis. "Aku minta juga minta maaf ya?" Farida mengelus pipi Vano yang terlihat sedikit memerah. "Sakit nggak?"
Vano menggeleng. "Jangan ulangi lagi."
"Iya janji."
Kemudian mereka membersihkan pecahan-pecahan kaca hasil pertengkaran mereka berdua.
***
Setelah membersihkan diri keduanya bersiap menuju ke sekolah Jajam untuk menjemputnya. Siang sudah panas seterik ini, pasti Jajam sangat haus dan butuh yang segar-segar. Farida terlebih dahulu ke dapur untuk membuatkan jus alpukat untuk anaknya. Jus alpukat selain bergizi juga bisa mengenyangkan. Paling tidak, bisa menunda laparnya perut Jajam agar dia tidak rewel.
Vano mengikuti langkah Farida ke dapur. "Ayo Da, telat nih..."
"Iya ini bentar lagi..."
Farida terburu-buru menuangkan jus buatannya kedalam botol.
"Eh bikin apa itu, aku mau."
Katanya suruh cepet-cepet... eh si bapack arogan ini minta dibuatkan jus juga. Ah sudah-sudah, daripada ribut lagi mending dibuatkan saja.
Di mobil~~
"Dad, kamu beneran kan cinta sama aku Dad? Aku nangis lagi nih..." ucap Farida mengancam manja...
Eh Ya Allah Gusti, ampun bang jago... Kenapa pertanyaannya mesti diulang-ulang terus seperti kaset rusak.
"Iya aku cinta sama kamu sayang..."
Huh, puas?
Uuuhhh Vano merasa malu sekali setelah menyatakan masalah cinta-cintaan. Secara dia bukan anak ABG lagi Farida…
...
To be continued.
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Febriyantari Dwi
😀😀🤔 ending perangnya keren....aku suka
👍💗👍💗👍💗
2021-06-02
0
zha syalfa
maklum aja, Farida blm follow IG dr Aisyah Dahlan, jadi blm tahu kenapa laki2 sulit mengatakan "aku cinta kamu"
2021-04-08
0
༺👑💗Mïレα pthš tεαm💗👑༻
laki2 memang susah bgt yak nyarakn cinta...beratnya kyk mikul seluruh isi dunia.
tp ada jg suami yg nyatain cinta hbs ehem ehem wkwkkwkwkwk🤣🤣🤣
2021-03-27
0