"Sayang... baju koko sama sarungnya aku taruh di atas kasur yaa," Farida bergumam sendiri. "Bayangin aja dulu hehehe."
Hari jumat ini Farida pulang saat jam makan siang dan selalu memakai taxi online. Dia masih belum fasih betul menyetir mobil sendiri. Mobil mini cooper yang baru Vano belikan setelah menikah, masih diem-diem bae di garasi. Teringat saat Vano melihatnya mulai belajar menyetir, yang terjadi malah keributan didalam mobil. Luar biasa mengerikan katanya.
Mr. James pulang jam setengah dua seperti biasa. Besok sabtu minggu libur, pasti anak itu menagih janjinya. Tapi sepertinya hanya berdua, Vano pergi keluar kota.
Farida turun ke bawah, siang ini terasa sepi, hanya ada ART tapi sibuk di belakang. Sandal rumah Mama Nuning juga gak kelihatan, pasti Mama sedang berada dirumah Fitri.
"Non Ida mau makan, biar saya ambilkan?" tanya Mbak Minah saat melihat ada Farida mendekat.
"Gak usah diambil-ambilin kaya orang sakit aja, saya mau ngambil sendiri." Jawab Farida lalu menuju ke dapur, terlihat makanan sudah terhidang di piring. Enak sekali punya majikan seperti Farida, jarang nyuruh orang.
"Iya sudah Non, itu dah siap kok." Tunjuknya pada makanan yang tersaji. "Ibu Nuning tadi pagi setelah sarapan pergi ke rumah belakang." Sambung Mba Mina.
"Oh iya Mbak," mata Farida langsung membulat melihat makanan lezat yang masih berasap. "Capcay dan gurame telur asin, wihh enaknyo lamak banaa..."
Dia segera menyentong nasi sebanyak-banyaknya. Farida termasuk cuek dalam hal apa saja, termasuk jumlah makanan yang masuk ke dalam perutnya. Kemudian dia langsung menyantap makanannya, duduk di meja makan sendirian.
"Terkadang aku sedih ngeliat pasangan romantis, makan sepiring berdua. Lah aku, dua piring makan sendiri." Gumamnya yang masih terdengar Mba Minah dan Mbak Sari, membuat mereka tak kuasa menahan tawa.
Satu jam berlalu.
"Midaaaa Jajam pulaaaang!" Teriak James saat sudah masuk kedalam pintu rumah. Dia dijemput oleh supir.
BRUK!
Tas gambar tayo langsung dilemparkan ke sembarang arah.
"Taruh yang bener tasnya Jam!" Tegur Mida saat melihat itu, sudah berkali-kali diingatkan masih saja belum merasa jera.
James menggeleng.
"Oohhh mau dihukum ini, oke!" ancam Farida, dia mengambil ponsel miliknya pura-pura hendak mengadu pada gurunya di sekolah. "Mida bilangin ke Pak Guru ah..."
"Jangan Mi, nih Jajam ambil." Potong James. Anak itu jalan cepat lalu mengambil tasnya dan di kasihkan kepada Midanya. "Ini Mi, Jajam sudah ambil."
"Jangan ulangi lagi," Farida mengambil tas itu. "Awas kalau diulangi lagi Mida bilangin sama Pak Guru di sekolah biar nilainya dikurangi terus di hukum."
James mendongak menatap Farida. "Iya, janji. Sekarang makan yah, makan ikan Mi. Jajam lapar..." ucapnya memasang wajah memelas mungkin. Hati siapa yang nggak cinta sama anak ini, uuhh gemesnya...
"Iya tapi ganti dulu baju seragamnya. Okay!"
"Oke!"
Keduanya naik ke kamar James, "Muka Jajam yang putih kenapa jadi gosong? Jajam panasan di sekolah?"
"Tadi main lari-lari sama kakak kelas di lapangan." Jawab James sembari melepas kancing-kancing seragamnya.
Farida melihat James dengan intens sampai anak itu melakukan semua aktifitasnya. Benar juga kalau dipikir-pikir, kenapa James--
Lagi-lagi terlintas di benak Farida tentang kemiripan jika sedang melihat wajah anak tirinya. Dia sudah terlanjur sayang dan sudah menganggap James seperti anak kandungnya sendiri. Nggak sanggup kalau seandainya--
Farida tak kuasa melanjutkan monolognya lagi.
Kata Mama Nuning memang ada keturunan arab dan tionghoa dari kakek-kakeknya. Tapi, bagian mana yang menurun pada anak ini? Farida bahkan hampir tidak bisa melihat bagian mana yang sama dengan Vano. James benar-benar seratus persen bule. Ya ampun, apa Vano tidak pernah menyadarinya? Apa dia memang sudah tau lalu diam saja? Argh! Jalan satu-satunya yang bisa membuktikan mungkin hanyalah tes DNA.
Setelah James cuci kaki, cuci muka dan mengganti bajunya dengan baju rumahan keduanya kembali turun Farida menemaninya makan siang. Terlihat kalau anak itu sudah sangat kelaparan.
...
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Febriyantari Dwi
Aku suka cara Farida mendidik Jajan
btw, ....apa Farida jg mikir kayak aku ?!?
siapa ayah Jajan sebebarnya?!?
👍💗👍💗👍💗
2021-06-02
0
Anonymous
nzjzjs
2021-02-16
0
Anonymous
jzuushs
2021-02-16
0