"Ayo kesana sekarang Dad, kita putar balik." James kalau ada maunya, pasti minta sekarang juga.
"Daripada terbang ke luar negeri lihat burung, mending lihat burung Ayah saja." Vano melebarkan matanya. "Burung love bird..." Sambung Farida kemudian, menormalkan tatapan Vano yang sedang terkejut. Apa yang di pikirkannya?
"Ayo, kita kerumah Kakek..." James sudah menarik-narik Daddynya.
"Astaga James, kamu mau sekolah... James kesana nanti sama Mida pulang sekolah. Masa mau kesana sekarang. Sekolahnya gimana, nanti bisa ketinggalan pelajaran." Bujuk Vano.
Farida menarik James kedalam pangkuannya karena tidak mau diam. Yah, belum apa-apa baju seragamnya sudah kusut. Farida membenarkan seragamnya yang berantakan. "Kalau Jajam tidak mau sekolah nanti Kakek Darsa gak mau bukain pintu. Karena burungnya gak suka sama anak yang suka bolos sekolah." Akhirnya James terdiam karena penjelasan Farida. "Kita hari minggu nanti kesana, kita main sama om jangkung, tante kecil, sama om gendut mancing juga." Adik-adiknya punya nama yang beragam.
"Hari minggu Minggu Mi?"
"Iya hari minggu, janji." Farida menatap sekeliling, tidak terasa mobil sudah berada digerbang pintu sekolah. "Nah sudah sampai, Jajam sekolah dulu yang pinter. Nanti kalau ujiannya dapat nilai banyak Mida ajak liburan."
"Oke Mida, Daddy, si yu bay bay!" Anak itu salim kepada orang tuanya sebelum turun dari mobil.
"Dadah James! Mida jemput nanti pulang sekolah yaa!" Anak itu sudah ngibrit masuk kedalam gerbang. Tinggallah Ibu sambung dan Bapak arogan yang tersisa didalam mobil.
Adanya James dan Farida di dalam mobil membuatnya lupa. Vano baru teringat, rupanya dia belum menyalakan musik dari tadi. Diapun menekan tombol on dan ternyata cukup membuatnya terkejut. Pasalnya ketika dia menyetel tombol on langsung terdengar tembang lawas semua.
"Kamu yang menggantinya?" Tanya Vano pada istrinya dan di balas dengan anggukan kepala.
Oh my love my darling
I've hungered for your touch
A long lonely time
And time goes by so slowly
And time can do so much
Are you still mine
I need your love
I need your love
God speed your love to me
Terilhat jari Vano bergerak hendak menggantinya. "Jangan, jangan... ini kesukaannya Ayah Darsa Nurhan hehehehe. Aku suka, aku suka." Jawab Farida sambil mengikuti lirik lagunya.
"Ayah sama anak sama saja, kamu tau gak lagu ini tahun berapa. Dan ini tahun berapa?"
"Yang penting aku suka,"
Vano hanya geleng-geleng kepala. Selama diperjalanan dia benar-benar pusing karena menurutnya tidak ada yang bisa didengar bagus selain dari teriakan dan nyanyian lagu lawas. Membuat moodnya cukup berantakan.
Beberapa menit kemudian Vano menghentikan mobilnya. Bukan tanpa alasan, tapi karena sudah sampai di toko kue besar milik Farida. Ya, Vano yang membelikannya ruko itu. Saat ini malah sudah mulai dikenali sebagian banyak orang dan cukup ramai pengunjung.
Vano menatap ke samping "Kenapa masih duduk? Turun, kan sudah sampai."
"Aku butuh disemangati dulu dong, masa langsung turun!" Dumel Farida.
"Oke. Kita bisa melakukannya disini, sebentar juga bisa!" Ucapnya setelah terdiam beberapa saat. Vano buru-buru menurunkan resleting celananya.
"Astaga!" Kaget Farida, sambil menggeleng lihat kelakuan mesum suaminya. "Gila kamu Om, gak aku hanya minta cium dan salim seperti suami istri pada umumnya ketika berangkat kerja. Kenapa malah nurunin resleting? Bener-bener gak ada akhlak."
"Aku kira kamu mau ini." Tunjuknya pada benda pusaka miliknya. "Ya sudah sini dekatkan pipimu!"
"Bukan pipi Om," Farida menunjuk keningnya.
Vano terganggu dengan panggilan barunya. "Panggil aku apa?"
"Om!" Jawabnya keras.
Vano menatapnya tajam, tapi itu tidak berpengaruh sama sekali buat Farida. Ditatap seperti itu malah semakin bersemangat untuk menggodanya.
"Coba sekali lagi?"
"Om om om om om om om om! Om tua om tua om tua!" Farida membuka pintu lalu menjulurkan lidahnya. "Bay om!"
"Tunggu pembalasanku nanti malam!" Ucapnya mengancam.
"Aku gak takut Om!" Jawabnya lalu beranjak dari mobil hendak meninggalkan Vano yang masih melihatnya dengan tatapan permusuhan. "Jangan marah Om, nanti cepat tua." Sambung Farida lagi sebelum dia benar-benar pergi.
Beberapa detik kemudian pintu kembali terbuka. "Belum cium Om," Farida mendekatkan wajahnya dan disambut ciuman bibir rakus oleh Vano. Hingga lipstik berwarna nude sudah berpindah pada bibir Vano, entah dia sadar atau tidak. Vano terlalu gemasssshh!
....
To be continued.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Ida Sriwidodo
Ini Farida usia berapa sii..?
Kayal remaja ababil gituu
Kocak.. 🤣🤣🤣
2021-11-09
0
anggit
😀😀😀😀pasangan gesrek ini
2021-09-30
0
Febriyantari Dwi
😀😀😀 kayaknya bakalan menghibur nih ceritanya....aku suka👍💗👍💗👍💗
2021-06-02
0