Beberapa menit kemudian Dinda kembali dengan pesanan yang ia pesan di tangannya, lalu mendudukkan dirinya diantara mona dan Nina, membuat mereka kesal dengan tingkah Dinda yang seenaknya.
"Din lu tadi kemana? " tanya Nina membuka obrolan sambil meminum minumannya.
"Ada di belakang sekolah" jawab Dinda sekenanya
"Ngapain?" tanya Mona penasaran
"You know lah, tanpa gue kasih tau pun kalian bakal paham sendiri " ucap Dinda sambil menyendokkan makanan ke mulutnya.
"Oke gua paham" jawab Mona yang di angguki oleh nina
"Eh nin tau ngga?? pak Andreas yang ganteng ituloh yang guru baru tadi " tanya Mona antusias
"iyh terus kenapa?" jawab Nina bingung??
"Dia udah punya pacar belum ya? kalo belum gua mau daftar ahh..." ucap Mona senyum-senyum sendiri sambil menangkup kedua pipinya, yang dibalas lemparan tisu bekas oleh Dinda.
" Ihhh.. si a*jing main lempar-lempar ajha " ucap Mona bersungut kesal
” Ngga usah senyum-senyum lu, Kesambet tau rasa " ucap Dinda santai sambil melahap makanannya
" Sirik ajha lu anak onta " jawab Mona sinis
" Iyh anak anoa " jawab Dinda kelewat santai yang mendapat kan tawa oleh Nina dan tatapan kesal mona
"a*jinggg___________________ " kesal Mona
Sedangkan Nina yang mendengar perdebatan kedua sahabatnya itu memilih untuk tidak peduli dan melanjutkan makannya tanpa terganggu sama sekali dengan kedua sahabatnya.
Di saat Dinda dan Mona sedang berdebat Nina dengan santai nya memakan makanannya hingga disaat dia akan menyuapkan sendok ke mulutnya ia urungkan karena ia melihat pak Andreas yang sedang berjalan ke arah kantin. Dengan cepat Nina menaruh kembali sendok nya dan memberi tahu kepada dua sahabatnya itu.
" Eh eh... lihat-lihat tuh siapa yang kemari, ck cepetan tengok " ucap Nina kesal yang tak dihiraukan oleh kedua sahabatnya yang masih saja berdebat tidak jelas.
Kesal karena diabaikan Nina memilih untuk memangil pak Andreas yang sedang mencari tempat untuk duduk dan ia mengajak untuk bergabung
" Eh pak Andreas lagi nyari tempat duduk ya? sini gabung sama kami ajha pak " ucap Nina yang sontak saja mengalihkan perhatian kedua sahabatnya itu yang sedang berdebat
Mona yang melihat pak Andreas duduk di meja yang sama denganya pun tak bisa mengontrol perasaan senang nya dan bergerak kegirangan yang dibalas decakan kesal oleh Dinda karena sejak tadi tangan Dinda selalu menjadi sasaran oleh mona yang sedang kegirangan.
Mona yang sibuk merapikan penampilannya dan berusaha untuk tetap anggun dihadapan pak Andreas itu pun membuat Dinda mencebikan bibirnya lalu berkata
" Kalo bar bar mah bar bar ajha ngga usah sok anggun deh " sindir Dinda yang mendapat tatapan tajam oleh mona
" apa Lo bilang gua bar bar ? enak ajha bar bar lu kali yang bar bar malah nuduh-nuduh orang " sewot Mona merasa tidak terima
" Emang siapa ege yang bilang Lo bar bar? " tanya Dinda menantang
" tadi Lo bilang!! " ucap Mona tak mau kalah
" Emang tadi gue bilang Lo ya? perasaan gue ngga bilang deh , apa jangan-jangan lo ngerasa yh??" ucap Dinda sambil berpura-pura berfikir dan menampilkan smriknya jangan lupakan dengan nada yang mengejek .
Mona yang mendengar penuturan Dinda pun terdiam ia merutuki dirinya sendiri kenapa dia begitu bodoh dan mudah sekali untuk terpancing emosinya.
Nina yang melihat perdebatan kedua sahabatnya itu hanya bisa memutar bola matanya dengan malas dan berdecak sebal kepada dua orang tersebut.
Sedangkan pak Andreas hanya menonton saja perdebatan antara kedua murid nya itu dan bisa pak Andreas tebak bahwa mereka berdebat untuk hal yang tidak bermutu fikir nya.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Revisi
salam hangat
Kim slsh_🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
RizkyAminudin
hahahaha... kebanyakan ngobrol nyaaa
2021-02-06
1
istikoma basory
lamaaa.....bucin nya kapan neeh 😞😞😞
2020-12-21
0
Erlina Saffa
M.asak utk nyritain satu harivdisekolah ampe 10 bab😞
2020-12-13
0