"Lo bolos lagi yah?" tanya Rehan setelah beberapa menit dalam suasana hening
”Masalah buat Lo?!" tanya balik Dinda
"Yah ngga juga sih " canggung Rehan
" Yaudah diem jangan banyak bacot ! " setelah mengatakan itu Dinda berdiri dari duduknya dan melangkahkan pergi meninggalkan Rehan yang masih diam di tempat.
Sedangkan Rehan yang ditinggalkan oleh Dinda hanya bisa menatap kepergiannya, sudah biasa baginya di acuhkan oleh Dinda bahkan bukan sekali dua kali ia di acuhkan. Namun walaupun begitu tak meluputkan rasa cintanya kepada Dinda, ntah itu bisa dikatakan cinta atau bukan Rehan tidak memusingkannya.
Sedangkan Dinda ia kini tengah berjalan menuju kantin dimana biasanya ia nongkrong bersama sahabat-sahabatnya.
Ketika Dinda sedang berjalan menuju ke kantin, tidak sedikit orang yang memandangnya dengan tatapan memuja dan tidak sedikit pula orang yang memandangnya dengan tatapan sinis namun Dinda tidak terlalu mempedulikannya. Baginya jika itu masih batas wajar dan tidak kelewat batas, maka Dinda fine-fine saja tetapi jika sudah melewati batas wajar lihat saja bagaimana Dinda membuat mereka bungkam dan menutup matanya ketakutan.
" Itu kak Dinda kan?" tanya adik kelas ke temannya sambil berbisik-bisik
" iyh yang biasa suka bolos itu ngga si?" jawabnya
"sayang banget ya.. padahal cantik banget katanya juga murid berprestasi"
"apaan sih!! aneh banget kok perempuan-perempuan suka bolos, apasih yang bikin dia populer, cantik juga engga malah cantikan juga gua kemana-mana " balas adek kelas itu sambil menatap sinis Dinda
" Halu ***** , kak Dinda segitu cantiknya lu bilang ngga cantik buta kali yh lu"
" lu sama kak Dinda bagaikan langit dan bumi, kak Dinda bagaikan Dewi Yunani lah elu cuma remahan biskuit ajha sombongnya" lanjutnya.
"Cantik dari mananya sih!!" balasnya dengan kesal
" ***** ... udah bener-bener katarak yah mata lu, kak Dinda segitu cantiknya lu bilang cantik dari mana? fiks bener-bener harus periksa mata lu " balas nya dengan nada tidak percaya
" apaan si anjirr!!" kesalnya laku melangkahkan kakinya pergi dari kantin
Dinda yang mendengar percakapan adik kelas tersebut hanya menanggapimya dengan acuh , baginya bukan sekali dua kali ia mendengar perkataan mereka yang tak menyukainya, ia sudah terbiasa dengan tatapan sinis dari siswi-siswi Natharan. Ia juga tidak ambil pusing dengan sikap dan ucapan mereka, baginya omongan mereka tidak lebih penting dari pada sampah.
jika siswi-siswi Natharan menatapnya sinis, berbeda dengan siswa-siswa Natharan yang menatapnya dengan pandangan memuja dan tidak sedikit pula dari mereka yang melayang kan godaan-godaannya. Dan sekali lagi Dinda tegaskan bahwa Dinda tidak perduli, bahkan Dinda merasa risih dengan godaan dan tatapan mereka.
" Minggir-minggir my princess mau lewat"
" Din lu tambah cantik ajha dah "
" Hay sayang... "
"jadian sama gua mau ngga din "
" minggir gobl*k Lo semua calon istri gua mau lewat"
"pleass.... halunya dikontrol!! mana mau Dinda sama cosplayan pantat m*nyet kaya Lo!"
" sini Din duduknya bareng gua ajha"
" the most wanted lewat nih gelar karpet merah"
" siapin bunga Weh permaisuri gua mau lewat"
"halu tingkat akut anjirr"
sedangkan Dinda yang mendengar godaan-godaan dari siswa-siswa Natharan hanya memutar bola matanya dengan malas dan mendengus kesal, baginya mereka hanya membuat keadaan bertambah ricuh dan tidak kondusif, sedangkan Dinda sendiri sangat membenci keramaian dan keributan.
Dinda pun tak ambil pusing lagi dengan itu, Dinda melangkah kakinya mendekat kerah meja Dimana sahabat-sahabatnya sudah menunggu.
Ketika Dinda sudah berada dalam area kantin ia mengedarkan pandangannya menyusuri isi kantin untuk mencari kedua sahabatnya dimana mereka berada, akhirnya netra cantik Dinda menemukan dimana sahabat-sahabatnya berada.
Sedangkan Mona dan Nina yang melihat dinda mencari nya melakukan gerakan kecil dengan melambai-lambaikan tangannya kearah Dinda, Dinda yang melihat kedua sahabatnya tengah melambai-lambaikan tangannya pun tersenyum lalu bergegas menghampiri mereka.
"Dari mana aja lu Din??? lama tau ngga" jawab kesal nina
"tau tuh .. udah karatan ini kita nungguin lu" tambah Mona
Dinda yang mendengar dumelan kedua sahabatnya itu tak memperdulikan nya dan mengangkat bahunya pertanda dia tidak peduli dengan ocehan kedua sahabatnya.
Mona dan Nina yang melihat tingkah Dinda yang tidak peduli membuat mereka bertambah kesal, sedangkan Dinda dengan santainya pergi meninggalkan mereka untuk memesan makanan.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Revisi
salam hangat
Kim slsh_ 🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Ninie Zika
dindanyq trlalu ksar thor
2021-12-29
0
Safwa
thor klo bisa bab yg sd d bca g usa lg munculin k bab brikutnx
2020-04-27
5