My Annoying Teacher
Berkali-kali Dinda menelungkupkan wajahnya di lipatan tangan dan menghela nafas, ia begitu merasa sangat bosan ingin rasanya ia pulang kerumah dan tidur di ranjang empuknya.
Dinda yang bosan dengan posisinya sekarang memilih untuk berdiri lalu pergi ke area kantin. Sesampainya di kantin Dinda langsung di sambut dengan godaan-godaan siswa Natharan, yah siapa yang tidak mengenal dengan Adinda putri Sima wanita cantik yang memiliki bibir mungil seksi, rambut sepunggung dan hidung mancung begitulah kata orang, menurut nya cuma biasa-biasa saja. Dinda merupakan tipikal orang yang membenci akan keramaian karena satu alesan yaitu BERISIK!.
Dinda memilih duduk di kursi kantin belakang pojok kanan karena tempat itu lumayan sepi dan yang paling penting tidak terlalu berisik. Setelah mendapatkan tempat duduk yang sesuai, Dinda memesan makanan pada ibu kantin tidak lama kemudian pesanan yang Dinda pesan pun datang dan Dinda langsung memakannya.
”DORRR... ” Dinda terperanjat kaget dikala ada yang mengagetkannya
”Setan Lo, bikin orang kaget aja" ucapnya dengan kesal lalu mendelikkan matanya
”ih... yh maap buk kaga usah sensi juga kalii...” ucap Mona tanpa dosa dengan cengiran khasnya yang membuat dinda geram sendiri dengan tingkah sahabatnya.
Monaisya atau biasa dipanggil dengan nama kecil Mona adalah salah satu sahabat dekat Dinda yang selalu bercerita tentang cowo tampan, ia juga penakut, telmi dan banyak omong. Tapi walaupun begitu Mona merupakan orang yang penyayang dan baik hati.
”eh din lu tau ngga ad...”
”ngga tau dan ngga ingin tau!.” Ucap Dinda dengan kesal
”ah Ela si curut, gua belum selesai ngomong udah dipotong ajha dengerin dulu Napa si Din" ucapnya dengan kesal. Dinda malah memilih mengabaikan ucapan sahabat nya itu sambil melanjutkan makannya.
” lu tau ngga ntar ada guru baru loh~ denger-denger si dia masih muda dan yang paling penting adalah dia tampan" ucapnya sambil senyum-senyum sendiri menopang dagunya pada tangannya sambil membayangkan betapa tampannya guru baru tersebut.
Dinda yang merasa muak dengan tingkah dan pembicaraan mona yang selalu bercerita tentang cowo tampan, memilih untuk pergi dari kantin meninggalkan Mona yang masih tersenyum membayangkan guru barunya.
”eh Dinda kenapa gua ditinggal si" ucap mona ketika sudah menyusul dinda
”yaelah.. lu kenapa sih Din main pergi-pergi ajha” lanjut Mona
”males gua dengerin lu ngomong” balas Dinda cuek
” oh my~ emang gua ngomong apa ke lu bambang” kesal Mona
”gua Dinda Mona bukan Bambang okeh ”
” lawak ya lu Din?? gua juga tau kali ADINDA PUTRI SIMA gua ngga pikun kok” balas Mona dengan malas dan menekankan nama panjang Dinda sedangkan Dinda hanya mengangguk kepalanya.
”udahlah males gua ngeladenin orang seperti lu" acuh Dinda
”emang gua gimana Din?” tanya Mona menyebalkan menurut Dinda
”ngomong sekali lagi gua sleding lu" geram Dinda
”ck sadis amat lu sama gua”
”MONAISYAH” ucap Dinda lembut tapi penuh penekanan hingga siapa saja yang mendengar nya bergidik ngeri
”okeh-okeh gua diem, lu serem kalo lagi marah” cengir Mona
Dinda hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah karibnya yang satu itu, cukup sabar Dinda menghadapi manusia seperti Mona.
”din gua mau ke toilet lu mau ikut ngga?" tawar Mona ketika suasana hening yang melanda.
”OGAH...” ucap ketus dinda
”Ck.. kaga solid lu, yaudah gue ke toilet dulu ya" Dinda cuma manggut-manggut saja lalu melenggang pergi meninggalkan Mona yang ingin ke toilet.
Mona yang melihat kelakuan sahabatnya hanya bisa mengelus dada sabar
" sabar gue tu punya sahabat yang wataknya kaya Dinda" gumam Mona masih dengan mengelus dadanya lalu melenggang pergi menuju toilet.
Dinda yang sudah menunggu Mona di kelas selama 10 menit yang lalu mulai merasa khawatir, walaupun Dinda adalah orang yang cukup datar tapi dia cukup peduli dengan sahabat-sahabatnya. Dinda terus menunggu tetapi tidak ada tanda-tanda akan kemunculan si Mona. kesal karena lelah menunggu Dinda memilih untuk menyusul mona ke toilet. saat Dinda sedang berjalan tiba-tiba....
BRUKKKHH
”Maaf-maaf saya tidak sengaja” ucapnya
”Lu jalan pake mata ngga si” ucap Dinda jengkel
Terlihat jelas laki-laki itu mengerutkan keningnya
” dimana-mana jalan pake kaki bukan pake mata” ucapnya dengan datar
Mendengar perkataan pria tersebut dan melihat ekspresinya yang datar membuat dinda geram sendiri. Dinda bangun lalu pergi begitu saja meninggalkan lelaki yang masih berada disana sambil merapikan kertas-kertas yang berserakan.
kesal dengan kejadian tadi ditambah kekesalannya yang masih belum hilang kini mulai bertambah hingga membuat dinda menendang tong sampah yang ada di depannya, hingga membuat sampah itu berserakan. Mona yang melihat itu hanya berdecak malas atas kelakuan karibnya itu, bukan suatu hal yang aneh lagi jika sahabat nya itu membuat ulah dan tingkah di sekolah apalagi sampai merusak fasilitas sekolah.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Revisi
salam hangat
Kim slsh_🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Denisya putri
badungg tp cantikk.. 🥰🥰
2024-10-11
0
Qaisaa Nazarudin
Mampir thor🙋🏻♀️🙋🏻♀️🙋🏻♀️Semoga seru cerianya ya…😃
2022-11-14
0
Erni Fitriana
sukaaaaa critanya
2022-08-17
0