Kumpul keluarga

"Baby"panggil orang itu kepada Nayla.

"Abaaaang…"teriak Nayla sambil berlari menuju orang tersebut.Lalu memeluknya dengan sangat erat.

"Huaaa…Abaang…Nay kangen…"ujar Nayla di sela-sela tangisnya.

"Sama dek…Abang juga kangen…"ujar orang itu yang tak lain adalah Nathan.

"Abang jahat…Kenapa gak bilang-bilang sih kalau mau kesini…Nay pikir abang lupa sama ulang tahun Nay…"ujar Nayla yang terlihat masih memeluk Nathan.

"Kalo di kasih tau namanya bukan kejutan dong.Liat nih abang bawa sesuatu buat kamu"ujar Nathan seraya mengeluarkan sebuah kotak kecil berhiaskan pita dari saku celananya.

"Waahh…Ini buat Nay"tanya Nayla sambil mengambil hadiah yang ada di tangan Nathan.

"Yaiyalah buat kamu masa buat si Rita"jawab Nathan sambil mengacak-ngacak rambut Nayla.

"Kalo lo gak mau yaudah buat gue aja Nay"seru Rita kepada Nayla.

"Ehh…Enak aja.Ini hadiah spesial dari abang gue.Gak ada yang boleh megang selain gue tau"

"Apa ya isinya"ujar Nayla sambil membuka kotak itu.Ternyata sebuah kalung berliontinkan berlian berwarna pink yang sangat indah.

"Waahhh…Cantik banget"ujar Nayla sambil menenteng kalung itu.

"Gimana?"

"Adek abang suka gak?"

Nayla mengangguk.

"Nay suka banget…Makasih abang…"ujar Nayla kembali memeluk Nathan.

"Sama-sama baby"

"Sini abang pakein"ujar Nathan kepada Nayla.Sedangkan Nayla hanya mengangguk.

"Waahh…Princess abang tambah cantik"ujar Nathan kepada Nayla.

"Siapa dulu dong Nayla gitu lohh..."ujar Nayla sambil membusungkan dada.Lalu menyentak rambut panjangnya kesamping sampai mengenai wajah Rita.

"Fuuiihh…Kira-kira napa Nay.Tuh rambut hampir masuk mulut gue"ujar Rita namun hanya dibalas cengiran oleh Nayla.

"Baru di puji bang Nathan kek gitu aja dah sombong luh"sambung Rita kemudian.

"Bilang aja lo iri iyakan"seloroh Nayla kepada Rita.

"Haahh…Gue…Iri sama lo"

"Gak bakalan"ujar Rita kepada Nayla.

"Udah jangan pada ribut.Kita ke dapur yuk abang dah laper nih"ajak Nathan kepada mereka berdua.Sebelum terjadi perang saling meledek lebih baik ia berinisiatif untuk melerainya lebih awal.

"Yuk bang.Rita juga laper nih di rumah belum sempet sarapan tadi"sahut Rita sambil mengelus perutnya.

"Ehh tunggu dulu bang.Kita pesen makanan dulu.Soalnya Nay sama bibi baru sampe.Pasti bibi belom sempet masak"ujar Nayla kepada Nathan.

"Tenang aja Nay…Semuanya udah di siapin kok"ujar Rita sambil tersenyum penuh arti. Sedangkan Nayla hanya mengangguk mendengarnya.

Sesampainya di ruang makan.Nayla dan lainnya disuguhi oleh banyak hidangan yang terlihat sangat lezat.Ada rendang,ayam panggang,kepiting saus tiram,capcay,sosis asam manis serta cumi lada hitam kesukaan Nayla.Tak lupa kue ulang tahun bertuliskan Happy birthday Nayla, serta sebuah lilin berbentuk angka 23.

"Wooaaahhh…Ini semua kalian yang nyiapin…"tanya Nayla kepada Nathan dan juga Rita.Namun hanya di balas senyuman.

Tanpa pikir panjang Nayla langsung duduk dan mengambil beberapa lauk yang ada di atas meja.Di ikuti oleh Nathan dan juga Rita.

"Waaahhh…Rasanya enak banget.Masakan bi sumi kalah kalo dibandingin sama yang ini.Kalian pesen semua ini dimana"tanya Nayla sambil menyuap potongan rendang kedalam mulut.Bahkan saking nikmatnya Nayla sampai lupa kebiasaannya yang tidak suka berbicara ketika makan.

"Semua makanan ini gak di beli,tapi di masak sendiri dek"ujar Nathan kepada Nayla.

"Beneran bang.Tapi siapa yang masak.Gak mungkin kalo bi sumi yang masak ini semua.Apalagi kalian berdua.Terutama Rita tuh.Jangankan masak kek ginian, masak aer aja gosong"ujar Nayla sambil meledek Rita.

Mendengar ejekan dari Nayla.Rita hanya melirik acuh tak acuh.Ia tidak marah karena yang dikatakan Nayla itu memang benar.

"Yang masak semua ini bu…"ucapan Nathan terpotong oleh suara seseorang.

"Bunda yang masak"Seorang wanita paruh baya keluar dari dapur sambil membawa semangkuk salad buah.Di ikuti oleh sang suami dan bi Sumi di belakang.

"Ayaahh...Bundaa..."

Grep

"Aduuhh…Sayang hati-hati"

"Nanti saladnya tumpah"Melly mencoba menyeimbangkan salad buah yang ada di tangannya.Karena Nayla yang tiba-tiba memeluknya.

"Hiks hiks…"terdengar tangisan Nayla yang masih berada dalam pelukan sang Mama.

"Loh…Anak Bunda kenapa nangis"tanya Melly kepada Nayla.Namun bukan jawaban yang ia terima,justru tangisan Nayla malah semakin kencang.

"Huuaaa……"Tangisan Nayla membuat seisi rumah terkejut.

"Nayla sayang"

"Udah dong jangan nangis lagi"

"Hari ini kan hari spesial kamu, masa anak bunda nangis sih"Melly mencoba membujuk Nayla agar berhenti menangis.

"Udah Bun…Biarin aja"

"Mungkin Nayla kangen banget sama kita"ujar Wira kepada Sang istri.

"Iya Yah"

"Bi Sumi tolong taro saladnya di atas meja"ujar Melly kepada bi sumi.Bi sumi mengangguk.

Dan setelah tangisan Nayla mereda.Melly mengajak semuanya untuk melanjutkan makan yang sempat tertunda.Mereka semua pun menikmati hidangan yang di buat oleh Melly.Suasana riang penuh kebahagiaan di rasakan oleh semuanya.Terutama untuk Nayla.Sungguh ini adalah ulangtahunnya yang paling istimewa.Karena ia bisa merayakannya bersama semua orang-orang terkasihnya.

Malam pun tiba.Suasana hangat masih terasa di kediaman Adinata.

Nayla yang terus-terusan bersikap manja kepada kedua orangtuanya.Membuat Nathan cemburu.

"Udah dong dek"

"Gantian"

"Abang juga mau di peluk sama Ayah bunda"ujar Nathan sambil cemberut.

"Iihh…Abang…"

"Gak bisa ngalah dikit apa,ama adek sendiri juga"

"Lagian abang dah tua"

"Masa masih minta peluk ayah bunda sih"

"Malu dong sama umur"ejek Nayla kepada Nathan.

"Lah kamu sendiri juga,udah gede masa minta peluk terus sih"balas Nathan dengan wajah yang masih cemberut.

"Nayla sih cuma umurnya aja yang gede"

"Tapi muka sama badan masih abg tau"

"Liat nih muka Nay aja masih imut-imut gemesin"

"Masih cocoklah kalau mau manja-manja sama Ayah Bunda"

"Sedangkan abang mukanya udah kek duda beranak tiga"ujar Nayla sambil tertawa.

Melly dan Wira yang mendengarnya pun juga ikut tertawa.

"Jahat banget sih kamu dek"Nathan memalingkan wajahnya yang terlihat bertambah cemberut.Dan hal itu justru membuat mereka semakin tertawa.

"Wuiih…Rame banget…Lagi ngetawain apa nih"ujar Rita yang baru selesai dari kamar mandi.Ia lalu duduk di samping Nathan karena hanya disana tempat duduk yang tersisa.

"Nih Nayla sama Nathan rebutan minta di peluk sama ayah bundanya"

"Tapi Naylanya gak mau lepas,jadinya si Nathan ngambek deh tuh"ujar Melly sambil menunjuk Nathan.

"Duuhh…Kacian deh bang Nathan"

"Sini Rita aja yang meluk"ujar Rita sambil merentangkan tangannya di hadapan Nathan.

Pletak

"Aaww"Rita mengelus dahinya yang baru saja di sentil oleh Nathan.

"Kamu tuh ya…Modus banget"ujar Nathan sambil berdiri lalu meninggalkan tempat itu dengan wajah yang masih cemberut.

"Bwahahaa…Mamposs"

"Makanya jangan keganjenan Rit"ujar Nayla sambil tertawa meledek Rita.Wira dan Melly hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah tiga anak muda itu.Sedangkan Rita memanyunkan bibirnya mendengar ledekan dari Nayla.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!