Sedangkan diruangan tersebut....
"Apa kamu yakin james"tanya santi kepada sang suami.
"Ya...Aku sangat yakin"ucap James lemah.Terlihat bibirnya bergetar menahan tangis.
"Tapi Zain akan membencimu James"lirih Santi kepada sang suami.Air mata kembali mengalir dikedua belah matanya.
"Biarlah Zain membenciku,setidaknya hal itu akan membuat Zain tidak terlalu terpuruk akan kepergianku"jawab James sambil memejamkan matanya.Air mata mengalir disudut matanya.
Mendengar hal itu Santi semakin mengeratkan genggamannya kepada sang suami.
"Jangan katakan hal itu James,aku mohon bertahanlah,kami masih membutuhkanmu"ucap Santi sendu.
"Aku sudah tak sanggup Santi"Jawab James.Matanya kembali menutup.Dahinya berkerut menahan sakit dikepalanya.
"James"Santi yang khawatir melihat sang suami kesakitan, mencoba keluar untuk memanggil dokter.Namun baru saja ia beranjak tangannya ditahan oleh James.
"Aku baik-baik saja sayang"ucap ucap James sambil tersenyum.
"James bertahanlah aku yakin kamu bisa sembuh.Kami akan selalu mendukung kamu sayang"
James hanya tersenyum mendengarnya.
"Sayang,tolong panggil anak-anak kemari"ucap James kemudian.Santi hanya menggangguk tanda mengiyakan.Ia lalu keluar dari ruangan tersebut.
Zain yang mendengar pintu terbuka segera menoleh kedepan.Begitu juga dengan anak kecil itu.
"Zain,Papa mau ketemu sama kamu"ujar Santi kepada Zain.
Tanpa berlama-lama Zain langsung masuk keruangan sang papa.Sedangkan Santi menghampiri anak kecil yang sedari tadi hanya diam termenung.
"Jojo"Panggil Santi lembut kepada anak itu.Mendengar namanya dipanggil ia pun mendongakkan kepalanya.Didepannya berdiri seorang wanita cantik yang mungkin seusia papanya.Tangan wanita itu terulur dihadapannya.Senyuman tulus wanita itu membuat hatinya menghangat.Hingga tanpa sadar ia menyambut uluran tangan wanita itu.Yang kemudian membawanya keruangan dimana sang papa dirawat.
Sedangkan didalam ruangan tersebut.Zain menatap sendu kearah sang papa.Setetes air mata jatuh dengan sendirinya tanpa diminta.
James melihat putra sulungnya.Hatinya penuh dengan rasa bersalah.Karena kecerobohannya dimasalalu mungkin akan membuat sang putra merasa tersakiti.
"Zain"panggil james kepada sang putra.
"Iya pa"sahut Zain.Ia lalu mendekat lalu berdiri tepat disamping sang Papa.
"Maaf kan semua kesalahan papa selama ini nak.Karena terlalu sibuk hingga tak sempat meluangkan waktu untuk kamu dan juga mama"ucap James lirih kepada sang putra.
Zain menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Papa tidak perlu meminta maaf,saya bisa memaklumi semua itu.Saya paham semua yang papa lakukan adalah untuk kebaikan kita semua"jawab Zain sambil menggenggam tangan sang papa yang terasa dingin itu.
James hanya tersenyum.
"Papa harap kamu juga bisa memaklumi apa yang akan papa sampaikan kepadamu nak"ucap James lirih.Wajahnya berubah sendu ketika mengucapkannya.
Zain mengernyitkan dahinya bingung.
"Maksud papa?"tanya Zain kepada sang papa.
Sebelum James menjawab pertanyaan sang putra.Pintu ruangan itu kembali terbuka.Terlihat Santi yang masuk diikuti seorang anak kecil disampingnya.
James yang melihat itu menjadi semakin merasa bersalah.Ia tak menyangka istri yang telah ia hianati memiliki hati yang begitu lapang.Dengan mudah istrinya memaafkan semua kesalahannya, bahkan menerima anak hasil hubungannya dengan wanita lain.Air mata luruh dari kedua matanya, mengingat begitu banyak kesalahan yang ia perbuat dimasalalu kepada istri dan anaknya.
Sedangkan Zain yang melihat sang mama membawa anak tersebut dibuat bingung.Dalam hati ia bertanya siapa sebenarnya anak laki-laki itu?
"Jojo,kemarilah nak"Suara James yang memanggil anak itu membuat Zain tersentak.Ia semakin penasaran pada sosok anak laki-laki itu.
Mendengar namanya dipanggil,anak yang diketahui bernama Jojo itu mendekat kesamping James.Ia hanya diam sambil menatap ke arah James.James tersenyum kearah anak itu lalu mengelus kepalanya.
"Zain perkenalkan dia Jonathan nama panggilannya adalah Jojo dan dia adalah adikmu"ucap James kemudian.
Zain terkejut mendengar hal itu.
Adik?
Dia adalah anak tunggal.Mamanya saja tak pernah melahirkan lagi.Bagaimana bisa ia tiba-tiba memiliki adik.Apakah papanya mengadopsi anak itu?
"Dia adik kandungmu nak"ucap James kemudian.Lebih terdengar seperti sebuah lirihan.
Zain terdiam mematung mendengar perkataan sang papa.Pandangannya kemudian teralih kepada Jojo.Dilihat dari wajah anak itu.Tak ada kemiripan sama sekali dengan sang papa ataupun sang mama.Tapi mendengar perkataan sang papa yang mengatakan bahwa anak itu adalah saudara kandungnya membuat ia berpikir keras.Hanya ada satu kemungkinan bahwa anak itu adalah anak sang papa dengan wanita lain.
"Zain dia..."
"Apakah dia anak wanita lain?"tanya Zain dengan nada dingin kepada sang papa.Dimatanya tersirat sebuah kemarahan.James terdiam.Ia tahu hal ini pasti akan terjadi.
"Jawab pertanyaan saya apakah dia anak wanita lain?"tanya Zain lagi kini nadanya terdengar sedikit membentak.
"Zain maafkan papa nak"James hanya bisa meminta maaf.Sungguh ia sangat menyesal atas perbuatannya,walaupun itu adalah sebuah ketidaksengajaan.Sedangkan Santi hanya bisa terdiam ketika mendengar Zain yang membentak suaminya.
Zain mengepalkan tangannya.Ia sangat marah kepada sang papa.Kebencian muncul dihatinya.Dan tanpa berbicara ia langsung meninggalkan ruangan itu tanpa menghiraukan panggilan sang mama.Hatinya telah dikuasai oleh amarah.Ia terus melangkah tanpa peduli dengan yang lainnya.Yang ia pikirkan adalah cara untuk meredakan amarahnya.
Sedangkan diruangan tersebut.James akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.Ia meninggal dalam keadaan penuh penyesalan.Santi menangis meraung-raung sambil memeluk tubuh James yang sudah kaku.Sungguh ia belum siap dipisahkan dengan sang suami.Sedangkan Jojo ia hanya bisa menangis.Ia baru saja bertemu dengan Papa kandungnya dan kini ia harus berpisah lagi.
Indonesia
Disebuah pemakaman
Santi terus menangis ketika melihat jasad sang suami diturunkan keliang lahat.Tangisannya sungguh terdengar memilukan.Para sanak saudara terus mencoba menenangkannya serta menasehatinya agar bersabar dan ikhlas melepas kepergian James.
Sedangkan Zain hanya terdiam.Ia sangat sedih.Tapi kekecewaannya jauh lebih besar kepada sang papa.Ia hanya memandang kosong kedepan tanpa menghiraukan suara-suara orang disekitarnya.
Sedangkan Jojo kembali di rawat di rumah sakit.Ia menderita demam yang cukup parah karena luka yang dideritanya mengalami infeksi,karena ia sempat menolak dirawat ketika di berada di Singapura.Santi juga memutuskan untuk merawat Jojo meskipun hal itu sempat ditentang oleh Zain.Namun keputusannya sudah bulat dan tak bisa dibantah lagi.
Setelah pemakaman selesai.Satu persatu orang-orang mulai pergi.Hingga menyisakan Zain seorang.
Hujan turun dengan lebat.Tapi ia masih setia ditempatnya.Zain menatap makam sang papa.Terlihat bibirnya bergerak seperti sedang berbicara.Entah apa yang ia katakan.Tak ada yang tahu.Kemudian ia berbalik dan meninggalkan tempat.
Dan semenjak itulah sikapnya berubah menjadi dingin.Ia hanya bersikap hangat kepada sang mama.Karena kejadian itu juga membuat ia takut untuk menikah.Ia takut hal yang sama akan menimpa pernikahannya.
Flashback off...
...hay semuanya....Gimana cerita.......
...Terus ikuti author ya...Jangan lupa likenya...Biar author semakin semangat buat up nya.okey sampai disini dulu ya babay.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments