Beberapa hari setelah kejadian di rumah sakit.Zain melakukan pekerjaannya seperti biasa.Menjadi dosen dan juga CEO di perusahaannya.Sedangkan untuk urusan menikah ia serahkan kepada sang mama.Ia tak ingin memusingkan soal perjodohan yang dilakukan oleh Santi.Asalkan mamanya bahagia ia pun akan ikut bahagia.
Sedangkan dikampus,keadaan berjalan seperti hari-hari sebelumnya, terutama bagi Nayla yang suka berbuat ulah.
Hari ini iya berbuat onar lagi.Dan sedang menjalani hukuman yaitu membersihkan semua toilet perempuan di kampusnya.Bisa dibilang ini adalah hukuman terberat bagi Nayla ketika berada dikampus.Bagaimana ia tidak dihukum,ia baru saja membuat seorang dosen basah kuyup.
Flashback on....
Waktu itu Nayla sedang menunggu Rita ditaman depan kampus.Lalu ia tak sengaja melihat sepasang kekasih yang sedang bertengkar.Awalnya ia tidak terlalu peduli,namun ketika si laki-laki ingin menampar si perempuan.Nayla menjadi sangat marah.Ia ingin menghampiri mereka berdua tapi tangannya ditarik oleh Rita yang membawanya masuk ke dalam kampus.
Dan siapa sangka ternyata lelaki tadi berada di kelas yang sama dengan Nayla.Nayla pun memiliki ide untuk mengerjai si laki-laki itu.
Saat jam istirahat di mulai,Nayla pun melancarkan aksinya.Sebenarnya Nayla tidak suka mencampuri urusan orang lain.Namun Nayla sangat benci kekerasan terutama jika korbannya adalah seorang perempuan.
Dan ketika laki-laki tersebut keluar dari kelas.Nayla pun mengikutinya secara diam-diam.Laki-laki tersebut ternyata pergi ke toilet.Nayla lalu mengambil seember air bekas pel yang ada di depan toilet,kemudian menaruhnya di atas pintu toilet tersebut.Tak lupa ia juga mengikatkan tali di gagang ember tersebut.Dan selesai.Jebakan Betmen ala Nayla siap diluncurkan.
Nayla kemudian bersembunyi di samping toilet tersebut.Dan setelah ia mendengar pintu toilet terbuka, Nayla pun menarik tali jebakan tersebut dan...
Byuurrr....
Ember itu pun jatuh dan mengguyur seseorang dibawahnya hingga basah.Nayla tertawa senang ketika mengetahui bahwa jebakannya berhasil.Namun itu tak bertahan lama ketika tangannya ditarik oleh seseorang.Ketika Nayla menoleh ia begitu terkejut.
'Duh mampus gue'
Dihadapan Nayla kini berdiri seorang pria tampan.Ia adalah Zain.Wajahnya yang biasanya dingin kini terlihat menahan amarah.Matanya tengah melotot ke arah Nayla yang hanya menunduk sedari tadi.
"Kamu saya hukum membersihkan semua toilet perempuan di kampus ini"ujar Zain tanpa basa-basi.
Nayla melongo mendengar hukuman yang di berikan oleh dosennya itu.Ia ingin protes namun belum sempat ia berbicara.
"Tidak ada kata protes atau saya tambah hukuman kamu"ujar Zain seraya meninggalkan Nayla yang terlihat kesal.
"Dan jangan coba-coba kabur dari hukuman karena saya akan mengirim seseorang untuk mengawasi kamu"tambah Zain tanpa menoleh ke arah Nayla.
Sedangkan Nayla hanya bisa meremas tangannya.Ia menyesal karena begitu ceroboh dalam bertindak.Siapa yang menyangka bahwa jebakan yang ia buat meleset dari target dan mengenai orang lain yang sialnya adalah Zain si dosen kulkas.
Flashback off....
Nayla masih menjalani hukumannya.Sesekali ia menyeka keringatnya yang mulai mengucur.Ia ingin kabur tapi tidak bisa karena ia di awasi oleh salah satu siswi yang di perintahkan oleh Zain.Ternyata dosennya itu tidak main-main dan benar-benar menyuruh seseorang untuk mengawasinya.Berbagai sumpah serapah ia lontarkan untuk dosennya itu walau hanya dalam hati.
Setelah 2 jam berlalu akhirnya hukuman Nayla selesai.Ia sedikit bersyukur karena toilet kampusnya itu tidak terlalu kotor.Nayla pun beranjak dari tempat itu lalu pergi ke kantin.Ia ingin mengisi perutnya yang sedari tadi berbunyi minta segera di isi.Sedangkan siswi yang mengawasinya tadi juga pergi sesaat setelah Nayla keluar dari toilet.
Sesampainya di kantin Nayla langsung memesan dua porsi bakso,segelas es jeruk dan sebotol air mineral.Ia ingin mengembalikan tenaganya yang sempat terkuras.Nayla makan dengan sedikit tergesa-gesa.Karena ia memang sangat lapar.Seporsi bakso sudah tandas,di lanjutkan dengan porsi yang lain.
Di saat Nayla sedang asik-asiknya makan.Tiba-tiba pundaknya di tepuk oleh seseorang hingga membuat ia terkejut.Sampai-sampai bakso yang ada di mulutnya menyembur keluar dan masuk ke dalam minuman salah satu mahasiswa yang ada di depannya.
"Woiii...Bakso sapa nih masuk ke minuman gue"ucap mahasiswa itu seraya mengangkat minumannya.Namun tidak ada yang menyahut.Bahkan Nayla sebagai si pelaku hanya menunduk sambil terus memakan baksonya seakan-akan ia tidak peduli.
Sedangkan Rita ia mencoba menahan tawanya melihat itu.Dan ya...Rita lah yang menepuk pundak Nayla tadi.
"Asem banget,baru juga setengah gue minum.Awas aja kalo gue tau sapa yang lempar nih bakso gua gibeng nanti"ujar pemuda itu sambil mengambil bakso yang ada di minumannya.Lalu kembali menyedotnya.
"Hmm...Masih enak,lumayan daripada mubazir"ucap pemuda itu kemudian.
Sedangkan para mahasiswa yang melihat kelakuan pemuda itu mencoba untuk menahan rasa mualnya.Bahkan Nayla sampai beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan kantin.Ia pergi ke toilet dan memuntahkan semua isi perutnya.Sedangkan Rita hanya mengekori Nayla ke toilet.
"Sumpah tuh orang jorok banget...Huekk"ucap Nayla sambil muntah-muntah.
"Hooh...Gak nyangka gue saking mubazirnya dia sama tuh minuman"jawab Rita sambil mengelus-ngelus pundak Nayla yang masih muntah-muntah.
Di Rumah sakit
Nayla duduk di bangkar dengan wajah yang pucat.Ditangan kirinya terpasang sebuah infus.Setelah selesai muntah Nayla tiba-tiba merasa pusing lalu pingsan.Rita yang panik segera membawa Nayla ke rumah sakit terdekat.
"Nih Nay minum dulu"ujar Rita seraya menyodorkan segelas air kepada Nayla.Nayla hanya mengangguk lalu meminumnya sedikit demi sedikit.
"Lo kenapa bisa sampe begini sih Nay"Tanya Rita kepada Nayla.
"Ini semua tuh gara-gara gebetan lo itu tau gak"jawab Nayla dengan nada kesal.
"Haah..Gebetan?Gebetan gue yang mana Nay"tanya Rita sambil mengerutkan keningnya.
"Ck...Emang gebetan lo ada berapa sih Rit"tanya Nayla kepada Rita
"Ya...hampir semua cowok ganteng di kampus itu gebetan gue Nay"Jawab Rita enteng.
Nayla menepuk dahinya.
"Gue gini gara-gara tuh dosen baru tau gak,dia nyuruh gue bersihin semua toilet perempuan di kampus.Lo bayangin kampus seluas itu, toiletnya gak cuma satu.Tapi puluhan.Mana gue harus naik lantai berapa kali.Lo pikir aja sendiri gimana capeknya jadi gue"ujar Nayla kepada Rita.
"Gila sih.Pantesan aja di kelas tadi lo gak ada.Emang lo habis ngapain sampe dihukum sama pak Zain"tanya Rita.Lalu Nayla menceritakan kejadian yang membuat ia di hukum demikian.
"Yee...Itu sih salah lo sendiri.Makanya Nay jangan suka bikin ulah"jawab Rita sambil menoyor kepala Nayla.
"Mana gue tau kalo yang keluar itu si dosen kulkas"jawab Nayla sambil cemberut.
"Emang kalo dosen lain yang kena lo gak bakal di hukum apa"tanya Rita dengan sinis.
"Iya juga sih,tapi lebih mending ama dosen lain Rit daripada dihukum ama tuh dosen kulkas.Kalo dosen lain yang ngehukum gue,gue bisa kabur coyy,sedangkan sama pak Zain gak bisa"
"Loh kenapa bisa gitu"tanya Rita.
"Gimana gue mau kabur coba,dia nyuruh orang buat ngawasin gue,mana tuh orang ngawasinya ketat banget lagi.Berasa kek tahanan tau gak gue.Kalo gini terus gue kapok buat onar lagi"jawab Nayla dengan wajah masam.
"Bwahahahaha...Akhirnya ada juga yang bisa bikin lo kapok buat onar.Gak salah emang gue naksir sama pak Zain"ucap Rita dengan nada bangga.Lalu ia kembali tertawa.
Pukk...
"Adaww"Sebuah bantal mendarat tepat di wajah Rita yang sedari tadi menertawakan Nayla.
"Lo tuh yee...Temen lagi menderita malah di ketawain.Dasar temen durhaka emang"ujar Nayla sambil membalikkan badannya.
"Hehe...Jangan marah Nay...Sabar...Sabar...Orang sabar pantatnya lebar....ujar Rita sambil nyengir.
"Lebar matamu,mending lo pulang deh daripada di sini bikin tensi gue naik aja.Bisa-bisa gue mati muda gara-gara denger ocehan lo"ujar Nayla menujuk ke arah Rita sambil melotot.
"Yakin lo gak mau gue temenin.Bi Sumi belom dateng loh"tanya Rita memastikan.
"Iya gue yakin banget"jawab Nayla yakin.
"Beneran nih gak mau gue temenin dulu.Ini rumah sakit loh Nay"
"Ya emang ini rumah sakit bukan kantor pos"jawab Nayla ketus
"Lo tau gak Nay,tadi pas gue keluar.Gue denger suster pada ngomongin salah satu pasien yang baru aja meninggal.Katanya sih meninggalnya gara-gara kecelakaan.Tau gak katanya lukanya parah banget.Kepala ama kakinya ke pisah"ujar Rita kepada Nayla wajahnya berubah menjadi sedikit takut.
"Terus tau gak yang lebih seremnya lagi"ujar Rita kemudian.
"Apa?"tanya Nayla penasaran.
Rita kemudian mendekatkan mulutnya ke telinga Nayla
"Dia meninggalnya di kamar sebelah dan mayatnya belom di antar ke kamar jenazah"ujar Rita berbisik kepada Nayla.Terlihat wajah Nayla yang berubah sangat ketakutan.
Sedangkan Rita yang melihat itu.Tertawa di dalam hati.Ia tidak menyangka kalau Nayla begitu percaya pada ceritanya barusan.
"Yaudah Nay gue pamit ya,gue juga baru inget hari ini ada acara keluarga.Dadah Nay…"ucap Rita sambil melongos keluar dari ruangan itu dan meninggalkan Nayla yang memanggil-manggilnya karena ketakutan.
Setelah berada di luar Rita pun tertawa terbahak-bahak ketika berhasil mengerjai Nayla.
Sedangkan di ruangan tempat Nayla di rawat.Nayla menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut karena ketakutan.
"Tenang Nayla,jangan takut.Di dunia ini gak ada yang namanya hantu"ucap Nayla pada diri sendiri.
"Duh mana tiba-tiba mules lagi"Nayla membuka selimut.Kemudian ia beranjak dan pergi ke toilet sendiri.Namun saat ia memegang gagang pintu toilet.Tiba-tiba ada yang menyentuh pundaknya.Hal itu sontak membuat ia terkejut dan berteriak.
"Aaaaaa....Hantuuu..."Nayla kemudian pingsan karena ketakutan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments