Masalalu Zain

ceklek....

Terlihat seorang wanita baruhbaya yang terbaring lemas.Matanya terlihat sayu menatap sang putra yang berdiri di ambang pintu ruangan tersebut.

"Mama"lirih Zain ketika melihat sang mama yang terbaring tak berdaya.Hatinya begitu sakit ketika wanita yang paling ia sayangi harus menderita sakit yang cukup parah.

Sedari kecil ia hanya dibesarkan oleh sang mama.Sedangkan Papanya James Robert menikah lagi ketika Zain berusia 6 tahun.Zain kecil tak pernah tahu hal sebenarnya yang membuat Papanya selalu jarang pulang.Mamanya hanya mengatakan kalau sang Papa sibuk bekerja.

Flashback on....

Hingga saat ia berumur 15 tahun.Kebenaraan tentang sang Papa pun terungkap.Saat itu Zain sedang mengadakan hari kelulusan di sekolahnya.Ia hanya ditemani sang Mama karena Papanya sedang berada diluar negeri.Zain mendapatkan nilai terbaik di angkatannya.Disaat ia akan naik kepanggung untuk mengambil piagam dan piala sebagai hadiah atas prestasinya.Telpon sang Mama berdering.Terlihat bahwa papanya menelpon.Melihat itu Zain mengurungkan niatnya untuk ke atas panggung.Ia ingin berbicara dengan sang Papa.Tapi Santi melarangnya.Dan menyuruh Zain melanjutkan acaranya.Dengan berat hati Zain hanya menurut dan berjalan keatas panggung.

Ketika ia telah berada diatas panggung.Terlihat sang Mama tersenyum kearahnya lalu mengangkat telpon yang sedari tadi berdering.Dan Sesaat setelah Santi mengangkat telpon,senyum diwajahnya memudar berganti dengan raut wajah sedih dan mata yang berkaca-kaca.Zain yang melihat ekspresi sang Mama dibuat bingung.Ia mengernyitkan keningnya.Entah kenapa tiba-tiba perasaannya menjadi tidak enak.Berbagai pikiran buruk muncul di kepalanya.Tapi ia mengenyahnya semua itu.Ia mencoba untuk terus berpikir positif.

Dan setelah ia mengambil penghargaannya.Zain bergegas menghampiri Santi yang terlihat menjauh dari kerumunan.Setelah berhasil menyusul sang Mama,ia pun bertanya mengapa mamanya menangis.

Santi yang melihat sang putra yang menatapnya dengan penuh tanda tanya,mencoba untuk menguatkan hatinya.Ia menghapus air matanya yang sedari tadi mengalir dan menarik nafas dalam.Sebelum ia mengatakan kenyataan yang mungkin akan membuat sang putra merasa tersakiti.

"Papa nak"ucap Santi dengan lirih. terlihat ia menahan tangis.

"Papa kenapa mah?"tanya Zain tidak sabar.

"Pa-Papa kecelakaan..."tumpah sudah air mata yang sedari tadi ia tahan.

Prang....

Zain yang mendengar hal itu terlihat membeku,tanpa sengaja ia menjatuhkan piagam dan pialanya.Pikirannya tiba-tiba menjadi kosong.Tak satupun kata keluar dari mulutnya setelah mendengar kabar yang diucapkan oleh sang mama.

Singapura

Disebuah rumah sakit,Santi dan Zain berlari menyusuri koridor.Setelah mendapatkan informasi tempat sang Papa di rawat mereka langsung berangkat menggunakan jer pribadi milik keluarga Robert.

Perlu beberapa waktu untuk menemukan ruangan sang papa.Hingga sampailah mereka di sebuah ruangan bertuliskan gawat darurat.

Terlihat para dokter sedang menangani james yang ternyata mengalami luka yang cukup parah.Tindakan operasi dilakukan, karena James mengalami patah tulang rusuk bagian kiri dan mengalami pembengkakkan pembuluh darah dibagian otak karena benturan yang cukup keras.

Raut wajah cemas dan ketakutan menghantui mereka berdua.Hingga tanpa sengaja mata mereka terarah pada seorang anak laki-laki berusia sekitar 8 tahun,yang terlihat duduk termenung di ruang tunggu tempat James di rawat.Anak itu memandang kosong kearah ruang di depannya,lebih tepatnya ruangan operasi dimana James berada.Wajah dan tubuhnya dipenuhi luka kecil yang sudah diobati.Mereka berdua memandang anak itu dengan raut yang berbeda-beda.Zain yang menatap anak itu dengan wajah yang bingung, sedangkan Santi menatapnya dengan wajah sendu.

Entah karena merasa iba.Santi mendekati anak itu.Ia mengelus pipi anak itu kemudiaan memeluknya.Santi tahu bahwa hal mengerikan baru saja dilewati oleh anak itu.Zain yang melihat tindakan sang mama dibuat semakin bingung.Namun sebelum ia bertanya lebih lanjut.Terlihat seorang dokter keluar dari ruang operasi.Ketiganya pun menoleh setelah mendengar pintu ruangan tersebut terbuka.Dan tanpa berlama-lama mereka mendatangi sang dokter dan menanyakan keadaan James.

Wajah sang dokter terlihat sedikit cemas.Membuat mereka semakin penasaran dengan apa yang telah terjadi di dalam.Ketakutan semakin menghantui mereka ketika dokter itu hanya menggeleng-gelengkan kepala dengan wajah yang pasrah.

"Luka yang dialami pasien cukup parah.Pembengkakkan yang terjadi diotak beliau tak bisa dihentikan.Saya khawatir nyawa tuan James tak bisa tertolong.Kami telah melakukan operasi untuk menghentikan pembengkakkan itu namun gagal.Kami hanya mampu memperlambat pembengkakan tersebut agar tidak cepat melebar"ujar dokter tersebut.

"Lalu bagaimana kondisi suami saya sekarang dokter"tanya Santi kemudian, terlihat matanya yang bengkak akibat terlalu banyak menangis.Sedangkan Zain hanya diam mematung mendengar kondisi sang papa.Perasaannya menjadi tidak enak.Firasat buruk pun muncul dihatinya.

"Kondisi beliau sekarang sedang kritis.Hanya 30 % kemungkinan beliau akan selamat"lanjut doktet itu kemudian.

Tangis Santi semakin nyaring mendengar kabar yang dikatakan oleh dokter itu.Tubuhnya pun merosot seiring dengan air matanya yang terus mengalir.Sedangkan Zain hanya bisa memeluk sang mama.Hatinya begitu sedih namun ia berusaha tegar.Ia terus mengelus punggung sang mama berharap agar mamanya menjadi sedikit lebih tenang.

Lalu seorang suster keluar dari ruangan tersebut dan mengatakan bahwa James sudah sadar.Dan meminta untuk dipertemukan dengan istrinya Santi dan juga anaknya Zain.

Mendengar hal itu Santi mencoba untuk bangkit berdiri.Ia menghapus air matanya.Santi tidak ingin terlihat rapuh dihadapan sang suami dan membuat kondisinya semakin memburuk.Begitu juga dengan Zain ia berusaha tegar disamping sang mama.

Ceklek....

Setelah pintu terbuka.Terlihat seorang pria terbaring lemah.Tubuhnya penuh balutan perban serta alat-alat medis.Wajahnya terlihat sangat pucat.

Santi mendekati sang suami di ikuti oleh Zain.

"James"lirih Santi sambil menatap sang suami.

James yang mendengar suara seseorang yang ia kenali pun membuka matanya.Seulas senyum mengembang dibibirnya yang pucat,ketika melihat sang istri tercinta berada dihadapannya.

"Santi"

Mendengar sang suami memanggil Santi pun mendekat.Ia menggenggam tangan sang suami.Tatapan penuh cinta terlihat diwajah suami dan istri itu.

"Zain kamu tolong keluar dulu,ada hal penting yang ingin papa sampai ke mamamu"ucap James kepada sang anak.

Zain mengangguk pelan dan keluar dari ruangan itu.

Setelah berada diluar.Zain hanya duduk sambil termenung.Entah hal apa yang sedang dibicarakan sang papa kepada mamanya,hingga ia harus menunggu diluar.

Zain menoleh kesamping.Anak lelaki tadi masih setia duduk disana.Entah siapa yang ia tunggu,Zain tidak peduli.Yang ia pikirkan adalah keadaan sang papa sekarang.

......Sampai sini dulu ya,author mau rehat dulu sejenak...Babayy......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!