Keinginan Santi

"Zain"panggil Santi dengan lembut sambil tersenyum.

Zain mendekat dan duduk disamping sang mama.Ia menggenggam tangan mamanya.Tak terlihat lagi wajah yang biasanya dingin yang ada hanyalah wajah dengan senyum penuh kehangatan.

"Bagaimana bisa penyakit Mama kambuh lagi,Zain kan selalu bilang Mama gak perlu ngurus perusahaan lagi.Sudah ada Zain Ma.Zain mampu untuk mengurusnya sendiri.Percayalah sama Zain"ujar Zain kepada sang mama.

"Mama cuma gak mau kamu kecapean.Karena mengurus perusahaan itu tidak gampang, apalagi jika kamu cuma sendiri nak.Dan bahkan sekarang kamu juga sudah mulai mengajar"jawab Santi sambil mengelus kepala putranya itu.

"Tapi akhirnya penyakit mama kambuh lagi.Zain gak sendiri Ma.Ada Liam dan juga Romi yang bantu Zain.Dan juga Jojo sebentar lagi akan lulus.Setelah Jojo pulang nanti,Zain akan meminta dia untuk membantu mengurus perusahaan.Jadi mulai sekarang Mama gak perlu bekerja lagi.Mama tinggal duduk manis di rumah dan menunggu anakmu ini pulang dari bekerja"ujar Zain kepada sang mama.

"Gak mau.Kalo Mama cuma duduk diam dirumah yang ada Mama mati kebosenan tau.Lagian di rumah Mama cuma sendiri gak ada temen buat ngobrol"tolak Santi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Tapi kalo Mama kerja penyakit Mama kambuh lagi.Lagian apa susahnya sih Ma duduk diam dirumah.Kalau gak Mama kan bisa pergi shopping kayak dulu"bujuk Zain kepada sang mama.

"Terus...Mama harus shopping sendiri gitu.Gak asik tau Zain. "ujar Santi cemberut.Kedua tangannya ia lipatkan ke dada.

"Lagi pula Mama udah tua gak bakal sanggup buat keliling mall lagi"

"Yaudah gimana kalau Zain kasih satu permintaan ke Mama.Apapun yang Mama mau akan Zain kabulin,asalkan Mama mau istirahat dan gak kerja lagi"tawar Zain kepada Santi.

Mendengar itu wajah Santi berbinar-binar.

"Beneran kamu bakal kabulin apapun permintaan Mama?"tanya Santi memastikan.Ia terlihat seperti seorang anak kecil yang diberi sebuah hadiah.

"Iya Ma"Jawab Zain

"Baiklah,permintaan Mama gak muluk-muluk kok sayang.Mama cuma mau..."Terdengar Santi menjeda ucapannya.

Sedangkan Zain menantikannya dengan sabar.

"Kamu nikah dan kasih mama cucu yang banyak"ucap Santi dengan semangat.

"What"Zain terkejut mendengarkan permintaan sang mama.

Haahh...Menikah? Yang benar saja.

"Gak.Gak.Gak.Zain gak bisa Ma"jawab Zain sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Loh kenapa gak bisa.Umur kamu udah cukup matang untuk menikah Zain"

"Tapi Zain harus nikah sama siapa Ma"tanya Zain kepada sang Ma.

"Ya sama perempuanlah masa sama banci"jawab Santi enteng.

Zain menepuk dahinya mendengar perkataan sang mama.

"Zain serius ma"

"Mama juga serius minta kamu buat nikah"

"Iya,tapi sama siapa.Zain aja gak punya pacar.Jangankan pacar temen perempuan aja gak punya"ujar Zain kepada Santi.

"Haahh...Masa sih anak mama seganteng ini gak punya pacar.Atau jangan-jangan kamu belok lagi"tanya Santi sambil berkacak pinggang.Matanya melotot ke arah putranya itu.

"Ngawur banget sih Mama,Zain masih normal tau.Apalagi kalo liat yang bening-bening,beehh...Mana tahaaan..."ucap Zain kepada sang Mama.

"Kalo emang kamu normal kenapa gak ada satu pun perempuan yang jadi pacar kamu"tanya Santi kepada sang putra.Sedangkan Zain hanya mengedikkan bahunya.

"Yaudah gimana kalo Mama cariin jodoh buat kamu.Sapa tau diantara temen-temen Mama punya anak perempuan yang masih single dan mau dijodohin sama kamu"tawar Santi kepada Zain.

"Haahh...Mama kira ini jaman Siti Nurjanah apa,pake acara dijodoh-jodohin segala"

"Nurbayah…Zain.Nurbayah bukan Nurjanah"

"Nah itu maksud Zain,Zain gak mau dijodohin"ucap Zain kepada Santi.

"Kalo kamu gak mau dijodohin, yaudah,kamu cari calon istri sendiri.Dan dalam waktu seminggu,kamu harus bawa dia kehadapan Mama.Kalo gak,setuju atau tidak kamu bakal mama jodohin sama perempuan pilihan Mama"

"Haahh seminggu?Yang bener aja Ma.Mama kira nyari calon istri gampang apa"

"Mama gak mau tau pokoknya dalam waktu seminggu calon mantu Mama harus udah ada, kalo gak Mama, jodohin kamu"

"Haiiss...Emang gak ada permintaan lain apa Ma selain menikah?"tanya Zain kepada sang Mama.

"Ada kok"jawab Santi

Terlihat wajah Zain sedikit berbinar.

"Mama mau cepet-cepet nyusul Papa kamu"jawab Santi sambil mendengus dan membalikkan badannya kearah lain.

"Ya Allah Ma,jangan ngomong gitu.Gak baik.Emang Mama tega ninggalin Zain sama Jojo sendirian"ujar Zain dengan wajah sedih.Ia sangat takut kehilangan Mamanya itu.

"Makanya kalo Mama minta sesuatu itu diturutin.Mama cuma mau kamu menikah dan kasih mama cucu.Apa susahnya sih ngabulin permintaan itu.Mama ini sudah tua nak.Cepat atau lambat Mama akan segera menyusul Papamu.Sebelum itu terjadi,Mama hanya ingin melihat salah satu dari kalian menikah dan memberi mama cucu"ujar Santi kepada putranya itu.

"Bukan maksud Zain gak mau ngabulin permintaan Mama,tapi Zain belum sanggup menikah ma.Zain masih takut"ucap Zain sambil menatap punggung sang mama lalu menunduk.

Mendengar perkataan sang putra.Santi pun membalikkan badannya ke arah Zain.Ia bangun lalu mengelus wajah putranya itu.Diangkatnya dagu sang putra untuk menatap matanya.Terlihat wajah Zain yang sendu dan mata yang terlihat berkaca-kaca.

"Zain"panggil Santi dengan lembut.

"Apa yang kamu takutkan itu tidak benar nak.Setiap manusia memiliki takdir masing-masing.Jika kamu menikah bukan berarti nasib pernikahan kamu akan sama seperti Mama dan Papa.Lagi pula mama tidak pernah menyalahkan takdir.Mama cukup bahagia dikelilingi oleh dua orang putra yang sangat membanggakan seperti kamu dan juga Jojo.Jadi berhentilah untuk merasa takut akan pernikahan.Dan yakinlah bahwa pernikahanmu akan membawa bahagia"ujar Santi menasehati sang putra.

"Tapi,bagaimana jika itu terjadi sama rumah tangga Zain atau bahkan lebih buruk"lirih Zain kepada Sang mama lalu kembali menunduk.

"Tapi,bagaimana kalau rumah tangga kamu justru membawa kebahagiaan dan bahkan melebihi pemikiran kamu sendiri"ujar Santi kepada Zain.

"Apakah itu mungkin ma"tanya Zain kepada sang Mama.

"Mungkin.Kita tak tahu seperti apa masa depan kita nanti.Yang pasti kita harus berani untuk maju.Jika pun suatu saat nanti kita gagal jangan pernah ada kata menyerah.Kita harus bangkit dan jangan pernah terpuruk karena kegagalan itu"

"Tak ada rumah tangga yang seindah atau sesempurna surga.Tapi kita bisa membuatnya seindah dan sesempurna yang kita bisa"Ujar Santi menasehati Zain.

"Jadi.Kamu mau kan mengabulkan permintaan Mama itu"tanya Santi kemudian.

Zain mengangguk.

"Iya...Zain akan mengabulkannya"ujar Zain sambil tersenyum lembut kepada mamanya.Ketakutannya sedikit berkurang setelah mendengar nasehat sang mama.

"Janji"

"Iya Ma... Janji"jawab Zain sambil tersenyum.

"Yeeyy...Akhirnya Mama akan punya menantu.Aduuhh...Mama gak sabar mau nimang cucu dari kamu Zain"ujar Santi dengan gembira.Zain tersenyum melihat Mamanya yang begitu bahagia.Baginya kebahagiaan sang mama adalah segalanya.

"Yaudah ayo kamu siap-siap buat nyari calon istri kamu.Mama juga mau siap-siap buat nyari calon mantu Mama"ujar Santi sambil turun dari kasur perawatan.Dengan mudah ia melepaskan infus yang terpasang ditangan.Sedangkan Zain hanya terbengong melihat tindakan sang mama.

"Mama ngapain.Mama kan lagi sakit.Itu infusnya kenapa dilepas Ma.Mama juga ngapain turun.Ayo mama baring lagi"ujar Zain kepada sang Mama.

"Udah gak papa Zain,Mama udah sehat.Tuh liat mama bisa berdiri"ujar Santi kepada Zain.Ia bahkan memutar tubuhnya beberapa kali untuk membuktikan kepada Zain bahwa ia baik-baik saja.

"Tapi muka Mama masih pucat,sehat dari mana coba.Orang sehat gak ada yang sepucet ini "ujar Zain.

"Aduuhhh Zain ini tuh cuma make up.Sakit Mama juga cuma pura-pura biar kamu mau ngabulin permintaan mama"ucap Santi tanpa sengaja.

"Oops"Santi menutup mulutnya ketika sadar bahwa ia sudah membongkar sandiwaranya sendiri.

Mulut Zain terperangah mendengar perkataan sang mama.Ia tak habis pikir atas tindakan mamanya yang berpura-pura sakit agar ia mengabulkan permintaan sang mama untuk menikah.

Ia lalu menatap sang mama dengan penuh kekesalan.

"Jadi Mama dari tadi cuma pura-pura sakit"ucap Zain sambil menatap tajam kepada sang Mama.

Sedangkan Santi hanya nyengir kuda ketika ditatap seperti itu oleh putranya.

...Gimana ceritanya...Ikuti terus author ya...Jangan lupa likenya.Biar Author semangat buat update setiap harinya...Sampai disini dulu...Babay.......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!