Chapter 19 —Peringatan Ketua OSIS

Bell berbunyi dan sudah waktunya bagi Gray menuju kelasnya seorang diri. Selain Club Alat Pendukung, nampaknya setiap club lain yang ada juga sama sibuknya dengan yang ditinggali Nico. Masing-masing dari mereka sibuk menyiapkan sesuatu saat festival tiba.

Entah bagaimana dengan Lina, nampaknya dia tidak memiliki kesibukan dengan club dance miliknya.

Dalam perjalanannya dia tidak terduga berpapasan dengan sosok yang cukup menarik perhatian, seorang gadis yang dua tahun lebih tua darinya dan kebetulan juga, dia melirik dengan penasaran lalu berhenti tepat di depan Gray dengan pandangan tertarik.

"Selamat pagi, Gray kalau aku tidak salah ingat. Aku dengar kamu diskors karena pertengkaran dengan Gazef. Sepertinya kamu telah kembali bersekolah, ya."

Senyum lembut terbentuk di bibirnya, tangannya saling menggenggam satu sama lain, sudah menjadi ciri khas dari orang-orang keluarga atas.

"Ketua OSIS senang bertemu denganmu. Yea, ada beberapa masalah kecil sehingga kepala sekolah menskorsing diriku beberapa hari. Namun semuanya sudah berlalu dan tidak ada lagi konflik diantara kami."

Terhadap perkataannya, ketua OSIS Hanami mendesah lelah dan memiliki tatapan penyesalan di wajahnya yang mungil itu.

"Huh, sebagai salah satu dari sepuluh rank S, aku benar-benar menyesali tindakannya dan meminta maaf atas hal itu. Meskipun dia tahun pertama, aku akui dia sangat berkemampuan, akan lebih sempurna bila kepribadiannya tidak satu paket dengan kemampuannya."

"Tidak, tidak, kamu tidak perlu meminta maaf karena aku tidak merasa terusik. Hanya saja," jeda sesaat terjadi karena Gray memikirkan kata-katanya terlebih dahulu sebelum dikeluarkan. "Bisakah kamu memberinya teguran keras untuknya tidak mengusik Lina? Lalu jika ingin meminta maaf, lakukanlah kepada adikku karena dia korbannya."

Gray mengeluarkan senyumannya yang sama sekali tidak sampai ke mata dan raut wajah datarnya. Bagi Nico dan Rin itu hal biasa, namun tidak untuk ketua OSIS itu sendiri. Dia menganggap hal itu sebagai bentuk ketidak senangan Gray dan senyum itu hanya dipaksakan.

"Akan kulakukan, lagipula sudah menjadi tugasku untuk memberikan teguran pada rank S lain yang membuat banyak masalah."

Meskipun tidak ada arahan khusus dari kepala sekolah, Hanami melakukannya atas inisiatifnya sendiri demi menjaga ketertiban sekolah ini. Sesuatu mengenai itu terasa tidak pada tempatnya. Harusnya ada sosok lain yang pantas melakukan itu ketimbang dirinya.

"Kalau tidak salah Ketua OSIS Hanami sendiri peringkat dua dari sepuluh, untuk peringkat satu..."

"Ray Lightning,"

Hanami sendiri yang menyela perkataan Gray dan menyebutkan nama yang hendak Gray sebutkan. Mengenai marganya yang sama dengan Kepala Sekolah Thunder, dapat dimaklumi karena bagaimanapun mereka adalah kakek dan cucu.

"Dia adalah siswa tahun kedua yang sangat berkemampuan di tahunnya, bahkan mungkin sekolah ini. Dia jelas jauh lebih kuat dan terampil dari pada diriku, wajar untuk berpikir mengapa tidak si peringkat pertama yang melakukannya kan?"

Gray mengangguk setuju dengannya. Bukan berarti peringkat kedua dianggap lemah dan bisa disepelekan, hanya saja, akan memberikan kesan yang jauh lebih baik bila peringkat satu itu sendiri yang turun tangan.

"Yea, meskipun belum dua bulan aku bersekolah di sini, namun ada banyak rumor hebat tentang Ray Lightning."

Salah satunya adalah dia yang kemampuannya menyaingi kakeknya. Meski terdapat hubungan seperti kakek dan cucu, Ray Lightning tidak mendapatkan posisi atas dengan cuma-cuma, namun dia membuktikan dirinya sendiri bahwa dia layak tanpa perlu campur tangan kakeknya. Selain itu, Gray tahu bahwa Thunder bukan orang lembut yang akan melakukan hal semacam itu.

Terhadap perkataan Gray tentang mendengar rumor hebatnya, entah mengapa ketua OSIS Hanami memejamkan mata dan mendesah kecewa untuk alasan tidak diketahui.

"Wajar bagi kalian yang belum mengenalnya secara langsung berpikir dia hebat. Bila harus dibandingkan, sosoknya sendiri jauh lebih bermasalah dari Gazef di kasus berbeda. Diantara para pembuat masalah yang ada, dia yang memiliki kepribadian paling bengkok."

Sungguh mengejutkan bahwa ada sosok yang jauh lebih buruk dari Gazef. Tidak perlu lagi mencaritahu seperti apa itu, yang jelas dia bukan orang semacam Rin yang tidak akan membuat orang kesulitan.

Gray tentu penasaran tentang aspek mana yang terbilang bengkok dari murid nomor satu di sekolah ini. Dikarenakan dia belum pernah mendengarkan rumor buruk tentangnya, sepertinya orang itu tidak seperti Gazef yang mendiskriminasi layaknya diktator.

"Sepertinya itu bukan masalah sepele, ya. Menjadi rank S memiliki kesulitan tersendiri rupanya..." Gray memberikan reaksi seakan dia bersimpati padanya.

"Yea, memang begitu adanya. Karena aku sangat mengenal Ray Lightning, aku peringatkan kamu untuk tidak mendekatinya. Berita tentang Gazef kalah oleh siswa rank E telah sampai ke seluruh tahun kedua dan tiga, meski hanya sebatas rumor."

Hanami mulai kembali berjalan dan melewati Gray begitu saja, meninggalkan suasana yang sedikit aneh saat memberikan peringatan itu. Dia tidak berpikir akan ada bahaya jika mengabaikan peringatan itu namun untuk kali ini dia hanya perlu mengingatnya.

"Bel sudah berbunyi, jika tidak bergegas kau akan terlambat..." sekali lagi tanpa menoleh ke belakang, dia memberikan saran untuk Gray yang juga tidak menoleh ke belakang, berdiam diri di tempatnya.

Gray menoleh untuk pertama dan terakhir, menatap punggung Hanami yang semakin menjauh hingga akhirnya dia memutuskan untuk kembali menuju kelasnya. Meskipun di dalam perjalanan terdapat beberapa sorot mata mengawasinya namun dia tetap mengabaikannya karena tidak merasakan akan mendapat ancaman.

"Ah, Gray! Nampaknya masa skors-mu sudah selesai..." Putri yang melihat Gray memasuki kelas berseru senang dan bergegas mengambil sebuah buku dan pulpen lalu menghampirinya.

"Yea, aku bersyukur hanya mendapatkan skors saja, tidak lebih. Apa kau ada keperluan tertentu denganku? Sampai membawa buku catatan itu?"

Gray memandang buku di dada Putri meskipun sudah tahu tindakan apa yang akan dilakukan Putri dengan hal itu. Tidak perlu diragukan, pasti tentang lomba.

"Ini mengenai Festival Empat Sekolah, kami ingin kamu mengikuti salah satu acara Tournament Empat Sekolah yang akan segera berlangsung. Jika bisa, maukah kau mengikuti polisi maling atau One By One? Meskipun tidak ada jaminan untuk terpilih, setidaknya ada nama dalam perlombaan."

Setiap kelas masing-masing diwajibkan memilih satu murid untuk berlaga di segala perlombaan yang ada lalu beberapa hari sebelum lomba, pihak OSIS akan menyeleksi orang dan menjadikannya hanya dengan peserta yang dibutuhkan.

Namun jika ada kendala seperti acara One By One di mana hanya perlu satu orang, namun pihak OSIS memiliki dua kandidat menjanjikan. Alhasil, mau ataupun tidak mereka perlu mengadu keduanya dan memilih pemenangnya.

"Aku sudah mendengar rincian perlombaan dari Lina, namun aku merasa tidak pantas mengambil salah satu dari dua acara itu. Selain itu, aku tidak tertarik dengan perlombaan utama, justru sepak bola membuatku tertarik."

Terhadap penolakannya, Putri terlihat sedikit kecewa, begitu pula teman kelas yang mendengarkan namun tidak satupun dari mereka memaksakan kehendak. Lagipula mereka menganggapnya wajar, karena yang akan bersaing di acara utama hanyalah para monster. Wajar bila Gray memilih menghindarinya.

Meskipun mereka tidak menganggap pertarungan Gray dengan Gazef keberuntungan belaka bahwa dia menang, namun hal itu mungkin disebabkan terhadap Gazef yang melembut sehingga terkena batunya sendiri.

Selagi mereka berbincang, seseorang melangkah mendekati kelas dan orang itu adalah bu Jasmine. Pelajaran akan segera dimulai, mereka kembali ke kursi masing-masing.

Terpopuler

Comments

Atha 12

Atha 12

absen

2021-07-12

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!