Chapter 12 — Tournament empat sekolah

Setelah menyantap makanan dan mempersiapkan dirinya, Lina pergi menuju sekolah. Dia mengunci pintu rumah lalu membawa kuncinya bersamanya. Udara segar seperti biasa, matahari bersinar hangat dan burung-burung bernyanyi dengan indahnya. Orang-orang memulai aktivitas pagi mereka dengan senyuman.

Beberapa di antara mereka memilih berjalan kaki seperti Lina. Namun ada beberapa juga yang menggunakan mobil listrik untuk tujuan jauh. Menggunakan bahan bakar fosil merupakan suatu pemborosan dan mencemari udara. Untuk itu, di ciptakanlah sebuah mobil listrik yang menggunakan tenaga matahari untuk mengisi kembali daya listriknya.

Dalam perjalanan, tanpa sengaja dia bertemu Rin yang juga berjalan kaki menempuh perjalanan menuju sekolah. Dia pergi menghampiri Lina selagi melambaikan tangannya, "Selamat pagi, Lina!"

Lina juga melambaikan tangannya dan tersenyum, "Selamat pagi, Rin." Mereka kembali berjalan menuju sekolah bersama-sama.

"Apa kau sudah baik-baik saja, Lina? kau nampak masih sedikit kelelahan." Kekhawatiran Rin dapat terlihat jelas di raut wajahnya. Lina hanya menggelengkan kepala, "Tidak, aku sudah baik-baik saja. Meski masih ada sedikit jejak kelelahan, namun kau tidak perlu mengkhawatirkannya.

Rin menghela nafas lega, " Begitu ya, syukurlah kalau begitu. Bagaimana dengan Gray? apa yang dia lakukan sebagai ganti kegiatan nya karena skors?" Rin mengganti topik.

"Yah, mungkin saat ini dia sedang berolahraga atau semacamnya." Lina menatap langit jauh selagi membayangkan hal-hal yang Gray jalani dalam misinya.

"Begitu, ya."

Rin dan Lina menghabiskan waktu perjalanan mereka dengan bercakap-cakap tentang hal-hal yang sudah biasa di bicarakan oleh kalangan gadis. Seperti fashion dan juga pria.

Bel sekolah telah berbunyi, Lina dan Rin telah sampai pada waktunya dan berjalan menuju kelas mereka, kelas VIP. Satu-satunya kelas yang memiliki fasilitas bagaikan di istana.

Lina menatap pintu kelas dengan sedikit bermasalah selagi berjalan ke sana. Dia teringat akan orang-orang yang justru menertawakannya saat di permalukan oleh Gazef saat lalu. Entah seperti apa wajah mereka sekarang, yang jelas mereka berwajah palsu. Sepertinya kelas tidak akan sama seperti dulu.

Dengan kejadian kemarin, semuanya pasti akan terasa canggung dan mungkin hanya Rin dan beberapa teman dekat Lina yang dapat bercengkrama seperti biasa. Lina memasuki ruang kelas.

Ruangan ber-AC, pemandangan indah dan kursi yang nyaman di duduki. Di depan, terdapat sebuah papan tulis biru berukuran besar yang terbuat dari kaca. Hal itu memungkinkan untuk murid yang duduk paling belakang tidak tertinggal dengan apa yang ada di papan tulis dan terdapat arena bertarung mini di dalam ruangan.

Para murid dari kelas VIP benar-benar sangat di manjakan oleh sekolah ini, berbeda dengan perlakuan yang di dapat oleh kelas rendah yang umumnya sama dengan sekolah biasa.

Kursinya di atur hampir seperti bioskop, yaitu secara bertingkat untuk menghindari murid belakang terhalang dengan murid di depan. Lina pergi ke kursi terbelakang yang dekat dengan jendela. Ketimbang jendela, mungkin lebih cocok di sebut dinding kaca atau jendela raksasa, karena itu di buat untuk memperlihatkan pemandangan di luar untuk semua murid.

Beberapa sorot mata yang menatapnya dapat di rasakan dengan jelas, namun Lina memilih mengabaikannya. Dia benar-benar tidak perduli terhadap mereka si wajah palsu. Berbeda dengan Rin, yang dengan santainya mengikuti Lina dan meraih kursi di sisinya, sampai dua orang gadis dan seorang pria mendekatinya.

"Selamat pagi Lina, Rin." Dua gadis kembar berambut kecoklatan itu menyapa di saat yang bersamaan. Menyusul mereka, seorang pria tampan berambut hitam dengan mata merah yang mengangkat tangan kanan sementara tangan lain masuk di saku, "Yo, selamat pagi kalian."

"Ya, selamat pagi, Ria, Rie dan Roy." Lina tersenyum, begitu juga Rin sebagai tanda membalas senyum mereka.

Dua gadis saudara kembar itu bernama Aria dan Arie, mereka lebih akrab di panggil Ria dan Rie. Mereka memiliki penilaian rank A, kekuatan yang di miliki pun sangat unik dan berlawanan. Cahaya untuk Ria dan kegelapan untuk Rie. Tampak sangat berlawanan, namun justru sebaliknya, kekuatan mereka saling melengkapi satu sama lain. Terlebih lagi, ketika mereka bersama, kekuatannya setara seorang Ranking S.

Untuk pria tampan dengan rambut hitam yang bernama Roy, sama seperti Rin, dia termasuk ke salah satu dari sepuluh Rank S sekolah, satu tingkat di atas Rin, yaitu peringkat 9. Kemampuannya sangatlah menarik, dia dapat menarik dan mendorong benda serta menolak segala benda yang mendekat ke arahnya. Dia dapat melontarkan sebuah paku yang bahkan kecepatannya melebihi peluru. Untuk itu, kemampuan dan dirinya sendiri di kenal sebagai Accelerator.

"Bagaimana keadaanmu, Lina? apa kau sudah baik-baik saja? Ria bertanya dengan khawatir.

Lina hanya tersenyum, "Ya, aku sepenuhnya baik-baik saja. Terima kasih karena telah mengkhawatirkan ku."

Rie menepuk dadanya selagi berkata, "Syukurlah."

"Yah, sebaiknya kau tidak banyak memaksakan dirimu, Lina girl."

"Ya, Terima kasih, Roy."

Roy membelai rambutnya, "No problem! tetapi, tetap saja orang-orang busuk di sana benar-benar menyebalkan. Mereka melirik kita dengan tatapan konyol nanti menjijikan itu. Apa kau tidak merasa risih, Lina girl? jika mau aku bisa menghilangkan tatapan mereka." Mata Roy mengembara ke murid-murid sekelas lain yang sesekali melirik mereka.

Mendengar Kata-kata sarkasme sekaligus ancaman nyata Roy, mereka langsung berbalik dan sibuk dengan urusan masing-masing. Mereka tahu bahwa Roy adalah orang yang seperti itu, tidak akan ragu jika benar ingin menjatuhkan seseorang. Berbeda dengan Gazef yang akan meledak kapanpun dan merendahkan orang, Roy adalah salah satu tipe kalem sama seperti Rin. Tipe orang yang tidak akan merendahkan dan mengusik orang lain.

Bicara tentang Gazef, dia tampak mendapatkan penalti berat atas tindakannya itu sehingga mendapatkan skors, sama dengan Gray. Untuk Pak Reynold sendiri, dia mungkin mendapatkan peringatan keras dari kepsek dan posisinya sebagai guru sedang terancam.

"Yah, kita tidak perlu sejauh itu kepada mereka, benar kan, Lina?" Rin beralih ke Lina.

"Benar, aku sendiri tidak terlalu perduli dengan mereka karena masih ada kalian di sini." Mendengar kalimat itu, mereka tersenyum bersama-sama sampai seorang guru laki-laki bernama Jugo memasuki kelas. Fisiknya terlihat kekar dan dia memiliki penilaian rank A negara, dengan kekuatan gelombang Ultrasonik.

"Baik semuanya silahkan duduk di kursi kalian karena ada beberapa pengumuman yang inginku sampaikan."

Ria, Rie, dan Roy kembali ke kursi tempat mereka duduk saat pak Jugo memasuki kelas. Semua dengan patuh duduk dan membungkam mulut rapat-rapat. Tidak membiarkan sedikitpun suara keluar, jika mereka tidak ingin membuat pak Jugo berteriak dengan kekuatan ultrasonik miliknya. Akan sangat menyebalkan ketika dia mulai berbicara dengan kemampuannya.

"Bagus, semuanya telah diam dan tertib. Aku hanya akan menyampaikan beberapa pengumuman tentang tournament empat sekolah yang akan diadakan sekitar satu bulan lagi." Pak Jugo berhenti sejenak untuk memperhatikan reaksi murid-murid. Dia mulai melanjutkan.

"Tournament empat sekolah, atau di kenal festival empat sekolah akan di ikuti oleh sekolah ternama di kota ini. Andromeda, Maggelan, Centaurus, dan Sombrero. Tournament ini di adakan setiap tahunnya dengan tujuan agar para siswa menjalin hubungan baik satu sama lain. Lomba-lomba yang akan di mainkan adalah sebagai berikut." Nama-nama lomba beserta syarat dan ketentuan lomba tertulis jelas di papan tulis berwarna biru itu. Berikut adalah syarat dan ketentuan lomba :

-Lari Maraton, setiap sekolah mengirimkan setidaknya empat siswa dari kelas yang berbeda yaitu VIP sampai rendah. Untuk awal masing masing kelas akan bertarung di tahap yang berbeda. Contohnya sebagai awal kelas rendah hanya akan bersaing dengan kelas rendah begitu juga dengan kelas lainnya. Dari setiap kelas akan di ambil satu pemenang dan nantinya akan di gabungkan dalam satu pertandingan di final. Sistem ini di terapkan karena ada kemungkinan bahwa seseorang dengan kemampuan lari yang cepat berada di kelas bawah dan acara ini akan memberikan mereka kesempatan untuk tampil. Penggunaan kekuatan di izinkan.

-One by One. Peraturannya setiap sekolah mengirimkan tiga siswa dari tahun yang berbeda contohnya satu siswa tahun pertama, satu siswa tahun kedua dan satu siswa tahun ketiga. Pemenang akan di tentukan melalui sekolah yang memiliki kemenangan paling banyak. Contohnya tiga tahun ajaran Andromeda memenangkan semua pertarungan One By One maka satu poin kemenangan untuk andromeda.

-Squad by squad. Setiap sekolah harus mengirimkan satu squad yang berisikan enam orang dengan kelas berbeda. Dua orang tahun pertama dan seterusnya. Squad yang berdiri paling akhir akan menang.

-Solo by Squad. Setiap sekolah harus mengirimkan satu squad dan satu orang yang akan bermain solo yang akan bertanding di lapangan berbeda. Jika Solo dan squad di salah satu sekolah memenangkan keduanya, maka akan menjadi dua poin kemenangan.

-Ada juga acara seperti Baseball dan sepak bola yang timnya akan di isi oleh kelas elite dan rendah, karena kemungkinan besar hanya kelas VIP yang akan memainkan pertandingan utama. 

-polisi maling, dimana setiap sekolah akan mengirimkan enam siswa dari tahun ajaran berbeda. Polisi harus menangkap atau mengalahkan penjahat dan memasangkan borgol di tangan mereka. Para penjahat bisa bertarung mengalahkan Polisi atau mereka bisa tetap bersembunyi selama dua puluh menit dimana merupakan batas waktu. Penentuan sekolah tim yang akan menjadi polisi dan penjahat akan di undi. 

-Tarik tambang akan mengambil satu siswa dari setiap sekolah. 

-Untuk pameran support item tidak akan mendapatkan poin, melainkan sebuah medali dan penghargaan kepada anggota pemenang yang terlibat. Jika beruntung maka ide mereka akan di lirik oleh perusahaan hebat dan mendapat rekomendasi pekerjaan di sana.

-Untuk lomba antar club tidak akan mendapatkan poin kemenangan untuk sekolah. Mereka hanya akan mendapatkan penghargaan dan medali untuk seluruh anggotanya.

Pak Jugo melanjutkan penjelasan, "Akan ada totalnya sembilan poin kemenangan dari acara-acara yang terpapar jelas di papan tulis ini. Silahkan catat baik-baik dan jika ada pertanyaan, sekaranglah waktunya."

Mendengar izin bertanya telah di izinkan oleh pak Jugo, murid terpintar di kelas VIP sekaligus perwakilan kelas VIP tahun pertama yang bernama Saya mengangkat tangannya. Sebagai catatan, dia memiliki kemampuan bumi dan mendapat penilaian Rank A. Saga, seorang siswa berkulit coklat kutu buku dan menggunakan kacamata.

"Baik, Saga, apa pertanyaanmu?" Pak Jugo mempersilahkan. Saga berdiri tegak dan menyerukan pertanyaannya.

"Karena nampaknya acara ini tidak mengecualikan perbedaan tahun dan dari tahun pertama hingga ke tiga akan berlomba di panggung yang sama. Jika begitu, bagaimana cara kami menentukan siapa saja yang akan bertanding di antara kita? Karena masih ada kemungkinan bahwa tahun kedua dan ketiga akan mendominasi sebagian besar acara. Belum lagi, bagaimana nasib kelas lain selain VIP? aku sangat yakin bahwa mereka tidak memiliki banyak kesempatan." Saga menaikan kacamatanya.

Pak Jugo mengangguk puas atas pertanyaan cemerlang Saga. Inti dari apa yang di tanyakan Saga, bagaimana cara para siswa menentukan siapa saja yang akan berlomba? masih ada kemungkinan bahwa pihak sekolah akan ikut campur, namun ada juga kemungkinan bahwa siswa yang di lombakan tidak ingin ikut serta.

"Untuk hal itu tenang saja, setiap perwakilan Kelas dari VIP sampai Rendah dari berbagai tahun akan menuliskan nama-nama orang yang mungkin cocok dengan salah satu lomba yang ada. Nantinya, para perwakilan Kelas akan melakukan pertemuan disertai anggota OSIS dan kalian akan berdiskusi tentang siapa saja yang akan mengikuti lomba. selain itu, untuk kelas di bawah VIP, mereka memiliki lomba mereka sendiri seperti Baseball dan Sepak bola. Lagipula sebagian besar dari mereka pastinya tidak ingin satu panggung dan melawan mereka yang memiliki bakat hebat. Untuk tenggat waktu pengiriman kandidat dari kelas kalian, akan di berikan waktu satu minggu memilih, dan sisa waktunya akan di gunakan untuk berlatih serta diskusi." meskipun sedikit terdengar sarkasme, namun apa yang dia katakan merupakan sebuah kenyataan.

Pemikiran tentang bersaing dengan orang-orang yang jauh di atas mereka pastinya akan muncul di banyak kalangan kelas dan ranking bawah. Menyerah sebelum bertarung, hal seperti itulah yang akan terjadi pada siswa di luar kelas VIP. Tentunya, pasti ada beberapa siswa yang yakin akan kemampuannya dalam bidang tertentu dan bertekad mengikuti lomba. Meski mereka mengajukan daftar lomba semacam itu, hasilnya mungkin akan dengan jelas dapat di tebak, bahwa hanya murid-murid dari kelas VIP dan Elite saja yang akan terdaftar.

"Selain itu, masih ada lomba antar club sekolah, meskipun tidak akan menambahkan poin kemenangan sekolah, namun mereka akan mendapatkan medali dan penghargaan. Dengan begitu, seluruh siswa dapat menikmati tournament empat sekolah ini. Setiap tahunnya, tournament ini merupakan tournament terbesar di Bekasi. Jadi, lakukanlah yang terbaik untuk kemenangan dan terlebih penting, bersenang-senanglah. Itu saja, jika tidak ada pertanyaan lain, maka itu saja dariku." Melihat bahwa tidak ada satupun murid yang mengeluarkan tanda-tanda ingin bertanya, Pak Jugo menutup kelas dan membiarkan para murid yang ingin mengikuti lomba mengajukan diri kepada perwakilan kelas, Saga.

"Wahh, sepertinya ini akan menjadi tournament pertama kita di sekolah, benar kan, Lina?" Rin bersandar di kursi selagi meregangkan tubuhnya.

Lina menatapnya dan tersenyum, "Benar juga, sepertinya kita harus melakukan yang terbaik di acara ini."

Kelas pagi berlalu dengan cepat dan habis di gunakan untuk mencari orang-orang yang akan berpartisipasi dalam lomba yang ada. Lina menatap kerumunan siswa yang berkumpul di sekitar Saga. Selain Lina, Rin, Ria, Rie dan Roy yang belum secara aktif mencalonkan diri. Lina menyadari bahwa ada salah satu murid yang menggunakan headphone di telinganya pergi meninggalkan kelas seakan benar-benar tidak tertarik. Lina memilih mengabaikannya dan mengalihkan pikirannya tentang hal apa yang sedang Gray lakukan.

Di sisi lain, sebuah ruangan bawah tanah yang berada di Bandung, terdapat satu grup yang berisikan delapan orang termasuk pemimpin mereka yang berlari di depan mereka. Pakaian tempur yang digunakannya berwarna biru gelap dengan garis-garis sirkuit berwarna biru muda. Dia mengenakan sebuah topeng yang beroperasi dengan sistem unik seperti hologram. Di bagian bahu pakaian tempurnya, terdapat sebuah bet berlogo bintang dan sebuah huruf A dengan garis-garis.

"Mari kita amankan narkoba jenis baru ini." dia memijat sedikit pergelangan tangannya sebelum berlari kembali.

"Ya!" Delapan prajurit terpilih mengikuti di belakangnya dan tujuan mereka adalah menghancurkan pergerakan WR di Bandung.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!