Chapter 9 — Kemampuan Gray

"Maaf membuat kalian menunggu." Ujar Gray, membuka pintu ruang UKS.

Rin, Nico, dan Lina menatap Gray dengan ramah dan senyuman di bibirnya. Gray membalas senyuman mereka dengan senyuman yang sama seperti biasanya. Ada sesuatu yang aneh dengan ekspresi Nico dan Rin namun dengan cepat berubah.

"Bagaimana keadaan Lina??" Tanya Gray.

"Ya, dia baik-baik saja. Bu guru bilang dia hanya kelelahan dan akan baik-baik saja bila beristirahat sementara." Jawab Rin.

"Begitu, syukurlah."

"Umm, Gray. Apa saja yang kau bicarakan dengan kepala sekolah...??" Tanya Nico dengan khawatir.

Suasana berubah kembali menjadi suram saat memikirkan apa yang terjadi dengan Gray. Sebelumnya, saat pelatihan pertempuran berlangsung, Lina mendapatkan perlakuan buruk dari Gazef dan membuat Gray marah.

Gray bertarung One By One dengan Gazef dan memenangkannya secara tidak terduga. Namun, yang mengejutkannya adalah Gray tidak berhenti sampai disitu. Dia juga berniat menyerang murid lain yang menjadi penonton dan dengan suatu kebetulan yang aneh, Barrier Cube hancur karena rusak. Saat pertarungan hendak mencapai klimaks, Kepala Sekolah Thunder muncul dengan heroik dan menghentikan pertarungan.

"Beruntungnya aku hanya akan diskors selama beberapa hari." Ujar Gray, tersenyum masam.

Rin, Nico dan Lina menghela nafas kasar setelah mendengar bahwa Gray hanya akan diskors dari sekolah. Mereka khawatir bahwa Gray akan mendapatkan penalti yang lebih berat, seperti dikeluarkan dari sekolah.

"Huh, kau sungguh membuatku khawatir Gray. Jika begitu, bagaimana dengan penalti Gazef? tidak mungkinkan dia lolos dari ini begitu saja?"Tanya Rin.

"Aku sendiri tidak tahu apa yang akan terjadi kepadanya, namun kemungkinan dia hanya akan diskors sepertiku. Mungkin waktunya sedikit lebih lama dariku." Balas Gray.

"Yah, kita akan mengetahuinya nanti. Sekarang, lebih baik kita kembali ke kelas dan membiarkan Lina beristirahat, lalu aku yakin, ada banyak yang ingin diketahui teman kelas termasuk aku mengenai kemampuanmu saat melawan Gazef." Ujar Nico, mendorong Gray keluar bersamanya.

"Kalau begitu aku juga kembali ke kelasku dulu ya, sampai jumpa, Lina." Ujar Rin, mengikuti Gray dan Nico selagi melambaikan tangannya kepada Lina.

Dengan begitu, Gray, Rin, dan Nico pergi dari UKS dan menyisakan Lina dalam kesendiriannya. Lina hendak beristirahat untuk memulihkan kembali keadaannya, namun dia menghentikan niatnya.

"Aku sedang sendirian, silahkan masuk, Tuan Thunder." Ujar Lina.

Setelah beberapa saat, pintu UKS kembali terbuka dan memperlihatkan sosok kepala sekolah berada di depannya.

"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu secara pribadi, Lina." Ujar kepala sekolah Thunder.

Lina hanya diam tanpa menjawab, namun Kepala sekolah Thunder menganggap diamnya Lina adalah sebuah persetujuan darinya. Mari kita memanggilnya Thunder agar lebih mudah. Dengan begitu, Thunder menutup pintunya dan memastikan tidak ada telinga yang akan mendengar percakapan rahasia mereka.

Kembali ke Gray. Saat ini, Gray tengah dalam perjalanan menuju ruangan kelasnya bersama Nico. Mereka telah berpisah jalan dengan Rin yang berada di kelas VIP jadi Gray harus menempuh perjalanannya menuju kelas bersama Nico. Ada sesuatu yang mengganjal Gray, dia terus melirik ke lorong yang mengarah ke ruangan UKS.

"Ada apa, Gray? kau menjadi aneh sedari tadi, apakah kau sangat mengkhawatirkan Lina sampai segitunya?" Ujar Nico, pandangannya masih tertuju ke tempat yang jauh.

Nico, seseorang yang mungkin bisa disebut sahabat baik Gray. Dia adalah teman pertama yang Gray kenal sekaligus sahabat satu-satunya Gray. Namun, Nico sama sekali tidak mengetahui apapun tentang Gray sampai Lina membuka mulutnya. Nico mengetahui sedikit hal tentang sosok bernama Gray, dan hal itu bukanlah sesuatu yang mudah untuk di bicarakan.

Gray hanya tersenyum seperti biasa kepada Nico dan membalas perkataannya.

"Wajar saja aku khawatir kepada Lina, karena dia adalah adikku. Apakah ada hal yang mengganggumu, Nico?" Tanya Gray.

Nico hanya menyeringai seperti biasa dan mengatakan "Tidak, aku hanya mengkonfirmasi bahwa kau benar-benar sister complex, Hahaha. Baiklah, kita harus bergegas ke kelas, aku yakin kau akan dihujani ribuan pertanyaan sesampainya di sana, jadi bersiaplah." Ujar Nico, menyandarkan kepalanya di tangannya.

"Hm, kau benar. Sepertinya aku akan menjadi selebriti." Ujar Gray.

Nico tertawa dan membuka pintu kelas. Semua murid memandang dengan penuh harap bahwa Gray muncul, namun yang muncul adalah Nico.

"Tch... Ternyata si bodoh itu yang datang." gerutu Toni.

"Lu ngajak ribut, yah?!" Ujar Nico, mengacungkan tinjunya.

Murid sekelas tertawa saat melihat perseteruan bercanda antara Toni dan Nico. Bahkan Bu Jasmin yang berada di sana hanya meringis lucu saat melihat tingkah laku muridnya, sampai semuanya berubah saat kemunculan Gray.

Suasana kelas hening dalam sekejap, bahkan Gray tidak lagi terkejut. Mereka pasti berfikir bahwa Gray menyembunyikan kemampuan sejatinya, sementara Bu Jasmin hanya diam mendengarkan. Menggantikan semua orang untuk bicara, Putri melangkah maju.

"A-anu, Gray, bisakah aku bertanya tentang kemampuan apa yang kau gunakan saat bertarung melawan Gazef? Kupikir, itu bukanlah kekuatan yang seorang rank E punya..." Tanya Putri.

Seperti yang diduga, pasti tentang hal itu. Gray hanya tersenyum lembut seperti biasa untuk memberitahukan pada teman sekelasnya bahwa tidak perlu canggung.

"Kemampuanku itu Telekinesis, seharusnya kalian semua sudah mengetahuinya, kan?" Ujar Gray, memberikan pertanyaan untuk pertanyaan.

"Jangan berbohong, Gray. Tidak mungkin Telekinesis biasa dapat mengalahkan seorang Ranking S. Lalu, yang menjadi keanehannya adalah bagaimana bisa serangan Gazef selalu meleset sebelum mengenai tubuhmu? aku yakin itu bukanlah sebuah kebetulan belaka." Ujar Toni.

Gray mendesah pelan dan berjalan mendekati Toni yang mengambil satu langkah mundur saat Gray mendekat. Karena melihat kemampuan Gray saat One By One, Toni menjadi sedikit takut kepada Gray, tidak seperti sebelumnya. Gray mengulurkan tangan kanannya untuk berjabat tangan.

"Lebih mudah mencobanya langsung dari pada menjelaskan. Cobalah, kau berjabat tangan denganku, tenanglah. Ini tidak menggigit." Ujar Gray.

Toni ragu untuk meraih jabat tangan Gray, namun karena Bu Jasmin ada di sini, Gray tidak akan melakukan hal sembrono. Toni perlahan menjabat tangan Gray, namun sebelum dia menyentuh tangan Gray, tangan Toni menghindar seakan menolak untuk menyentuh tangan Gray. Meskipun Nico tahu kemampuan Gray dari Lina, dia masih terkejut saat melihatnya secara langsung. Lina tidak berbohong, perkataannya sesuai dengan apa yang dikatakannya.

"Apa yang kau lakukan Toni? kau hanya perlu menjabat tangannya, tidak perlu menghindarinya." Ujar murid bernama Udin.

"T-tidak, aku..." Sebelum Toni menyelesaikan perkataannya, Udin menerobos masuk dan hendak menjabat tangan Gray.

Sama seperti Toni, tangannya malah menghindari jabat tangan Gray. Udin sangat terkejut, dia berfikir bahwa Toni hanya main-main. Bu Jasmin yang hanya mengamati nampaknya telah mengetahui apa yang coba Gray beritahu. Udin terus mencobanya berkali-kali dengan frustasi, namun tetap saja gagal. Setelah Udin menyerah, Gray membuka mulutnya.

"Apa kalian memahaminya?" Tanya Gray.

"Mana mungkin kami mengerti, bodoh!" bentak Udin.

Murid lain hanya diam dan menunggu apa yang akan diucapkan Gray.

"Telekinesis milikku ini sedikit unik. Kalian tahu, apa yang akan terjadi jika dua buah magnet dengan kutub utara dengan utara diadukan?" Tanya Gray.

"Tentu saja mereka akan saling tolak menolak kan?" Jawab Nico.

"Benar. Cara kerja kekuatanku mirip dengan kutub magnet. Reaksi seperti ini akan terjadi tergantung pada seberapa fokus aku terhadap sesuatu. Yah, meski begitu, aku tidak bisa menjelaskan bagaimana caraku menggunakannya. Bahkan jika kalian mengetahuinya, kalian tidak akan bisa mencobanya karena kesulitannya lebih tinggi dari yang dibayangkan."

"Kalau begitu, bukankah kekuatanmu itu termasuk dalam kategori Elektro daripada Telekinesis?" Tanya Putri, sambil memiringkan kepalanya.

Jika itu termasuk ke dalam kategori Elektro, atau yang lebih akrab disebut dengan kemampuan yang berhubungan dengan listrik. Seorang pengguna listrik cukup langka, selain itu, listrik termasuk ke dalam kekuatan terkuat. Jika Gray memiliki hal seperti itu, dia dapat dipastikan mendapatkan ranking A atau bahkan S.

"Tidak, kekuatanku tidak termasuk kategori Elektro. Kekuatanku ini benar-benar Telekinesis, namun aku menggunakannya dengan cara yang berbeda dari yang seharusnya. Bahkan aku tidak sanggup mengangkat botol air mineral 800ml." Ujar Gray.

Semua orang mengetahuinya, bahwa kekuatan Telekinesis milik Gray hanya sanggup mengangkat gelas kecil, sebab itulah dia berada di Rank E. Namun tetap saja, dengan kemampuannya dia berhasil mengalahkan seorang Rank S, tidak seharusnya dia berada di Rank E.

"Tapi, kau berhasil mengalahkan Gazef sialan itu. Bukankah kau seharusnya ditempatkan pada peringkat B minimal?" Tanya Putri.

Gray tersenyum dan mengalihkan perhatiannya kepada Bu Jasmin, "Bu guru, bagaimana cara penetapan Ranking di sekolah ini?" Gray bertanya kepada Bu Jasmin.

"Pada saat awal kalian mendaftar, kalian di minta mengalirkan kekuatan kalian kepada sebuah kristal, kan?" Tanya Bu Jasmin.

Semua murid mengingat kejadian itu dan mengangguk setuju. Saat awal penerimaan siswa, setiap kursi melakukan hal itu tanpa terkecuali.

"Kristal itu di gunakan untuk mengukur seberapa banyak energi psikis yang kalian miliki. Semakin tinggi energi psikis yang kalian miliki, semakin tinggi juga Ranking yang kalian dapat. Yah, meskipun begitu, jika menyangkut penilaian negara, tidak hanya energi psikis saja yang akan di uji." Ujar Bu Jasmin.

Dia mengamati Gray, seorang murid yang memang sudah menarik perhatiannya sejak awal. Bukan karena wajahnya yang tampan, melainkan dari kepintarannya menangani situasi dan satu hal terpenting, segala hal di sekitarnya selalu tampak abu-abu. Bu Jasmin tidak dapat melihat mana yang kebenaran atau kebohongan dari apa yang dikatakan Gray.

"Seperti yang dikatakan Bu Jasmin. Penilaian Ranking diukur dengan energi Psikis yang seseorang miliki. Karena kau memiliki energi yang sedikit, jadi aku ditempatkan di rank E. Tidak perduli seberapa hebat aku menggunakan kekuatanku dengan bela diriku, jika kekuatan psikisku rendah, Rankingku tidak akan naik." Ujar Gray.

Psikis adalah sebuah energi yang digunakan para pengguna kemampuan untuk mengaktifkan kemampuan mereka. Semakin besar energi yang mereka miliki, semakin kuat pula serangan yang dikeluarkan. Jika di dalam game, mungkin ini seperti Mana, namun yang menjadi perbedaan adalah, energi psikis tidak digunakan seperti Mana. Energi psikis hanya untuk mengukur sekuat mana daya serangan yang seseorang miliki tergantung pada jenis kemampuannya.

Pada intinya, jika bahkan seseorang kehabisan energi psikis, bukan berarti mereka tidak dapat menggunakan kemampuannya. Hanya saja, kemampuan mereka menjadi lebih lemah.

"Bukankah penilaian sekolah sungguh tidak adil jika begitu??" Tanya Toni.

"Tidak juga," balas Bu Jasmin "Sejak awal sekolah Andromeda adalah sekolah yang memfokuskan melahirkan pengguna kemampuan tipe Mage, bukan petarung. Mari kita lihat, jika Gray seorang petarung, dia akan cocok berada di sekolah Maggelan, salah satu dari empat sekolah ternama di kota Bekasi." lanjut Bu jasmin.

"Aku mengerti. Lalu kenapa kau memilih masuk ke sekolah ini, Gray?" Tanya Toni.

Gray hendak menjawab, namun seseorang menyela dan membuatnya tidak dapat menjawab.

"Tentu saja karena adiknya, Lina bersekolah di sini. Karena dia seorang Siscon yang tidak bisa melihat adiknya dekat dengan pria lain, jadi dia ke sini sebagai penjaga, mungkin."

Pria yang menyela itu adalah Nico, dia mengatakan lelucon yang tidak bertanggung jawab dan membuat seisi kelas tertawa, meskipun ada beberapa gadis yang tampak kecewa dan sejenisnya. Topik pembicaraan berubah secara misteri dan kelas sore diakhiri dengan Nico yang terus d permalukan oleh murid lain termasuk Gray dengan kejujurannya.

Matahari telah terbenam dan saatnya sekolah berakhir. Gray pulang bersama Lina yang sudah sedikit pulih. Tidak ada hal apapun yang terjadi pada hari itu.

Terpopuler

Comments

£¢°® Naema Queen ♥️♥️

£¢°® Naema Queen ♥️♥️

wah..., kayanya serunih, ini baru novel yang gue suka. lanjut baca dulu ya Thor, semangat Thor.......😊😊👍👍🥰

2024-05-20

1

yolooo

yolooo

up thor

2021-02-15

1

Sasuke

Sasuke

Rigel mendesah pelan dan berjalan mendekati Toni yang mengambil satu langkah mundur saat Gray mendekat

yg rigel harusnya gray

2021-02-15

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!