Pukul 4:00, Gray bangun lebih awal dan telah mempersiapkan dirinya. Dia membuka pintu kamar Lina dan melihat kalau adiknya masih tertidur pulas di ranjangnya. Gray hanya tersenyum lembut dan menutup kembali pintunya secara perlahan untuk tidak membangunkan Lina.
Gray berniat untuk pergi tanpa perlu berpamitan dengan Lina. Dia mengenakan sebuah topeng hitam unik dengan cermin yang dapat menampilkan hologram. Gray mengunci pintu menggunakan kunci serep yang dia miliki.
Menyadari bahwa tidak ada seorangpun di sekitar, Gray menggunakan ponsel genggamnya dan melakukan Miss call sebanyak tiga kali kepada seseorang dan berjalan menuju perempatan yang cukup jauh dari rumahnya. Sebuah mobil datang dan berhenti tepat di depan Gray. Tanpa perlu ragu, Gray memasuki Taxi itu dan menaruh barang bawaannya.
"Bagaimana harimu, Tuan?" Gray bertanya kepada supir Taxi.
"Kacau seperti biasanya, Sir." Jawab supir Taxi dengan tegas.
"Sandi diterima, baguslah... Bawa aku ke markas melalui jalan tikus. Perhatikan daerah sekitar dan ubah penyamaran kendaraan saat tidak ada orang."
"Yes, Sir!" Supir kendaraan itu menjawab dengan tegas dan mencari tahu ada atau tidaknya orang di sekitar. "Mengkonfirmasi, tidak ada orang dalam radius 100 meter, Transformasi diaktifkan."
Mobil yang awalnya sebuah Taxi kini secara mengejutkan berubah menjadi sebuah mobil pengangkut barang, meski itu hanya tampilan luarnya saja dan bagian dalamnya sama sekali tidak berubah. Mudahnya, itu hanya hologram penyamaran.
"Jelaskan situasi." ujar Gray selagi melihat tablet di tangannya.
"Ya! Tujuh hari yang lalu, tepatnya pada pukul 23:45 lewat 50 detik, tim pengintai kami mendeteksi adanya gerak-gerik aneh di daerah Bandung. Kami telah mengikuti pergerakan mereka selama tiga hari dan menemukan sesuatu tidak wajar yang sedang mereka kerjakan."
Gray menatap supir itu, "Dan hal apakah itu?"
"Ya, mereka tampak sedang menyelundupkan sesuatu dalam skala besar melalui jalur bawah tanah dan membawa barang selundupkan ke sebuah tempat yang berada di bawah tanah. Barang yang diselundupkan tidak diketahui namun dari info yang beredar, kemungkinan besar adalah Narkoba jenis baru."
Gray sedikit tertarik mengenai Narkoba jenis baru. Dia tidak tahu Narkoba macam apa itu namun jika itu berkaitan dengan World Revolusi, yang jelas itu benda berbahaya.
"Jenis baru?" Gray bergumam.
"Ya! Narkoba ini baru-baru ditemukan oleh kepolisian kita. Nampaknya Narkoba ini dapat meningkatkan kekuatan seseorang sebanyak empat kali lipat. Selain kecanduan, efek samping yang dimiliki adalah merusak jiwa dan moral penggunanya dan membuatnya menjadi tak terkendali."
"Aku mengerti, kalau begitu, berputar arah sampai tiga puluh menit berlalu dan baru menuju jalan tikus." Gray memberikan arahan dan mulai berpikir.
Apa tujuan mereka melakukan hal seperti itu? Jika mereka berniat menggunakan narkotika jenis baru itu untuk meningkatkan kekuatan tempur tentara mereka, itu hanya akan menjadi sebuah kerugian bagi mereka. Selain itu, barangnya sendiri belum jelas, apakah itu narkotika atau hal yang lainnya?
Selain itu, sangat langka bagi WR dapat terdeteksi oleh tim penyidik. Mereka adalah organisasi kejahatan yang paling dicari dan berbahaya di dunia ini. Mereka sendiri sulit untuk di cari dan entah ada di mana saja markas mereka berada. Namun yang jelas, jumlah mereka tidaklah sedikit.
Jika masalah hanya terletak pada Narkotika, tidak seharusnya Mayor sampai memanggilku untuk misi ini. Seharusnya Furinkazan dan Juggernaut cukup untuk memberantas mereka. Pasti ada hal lain di balik semua ini.
Gray mulai menerka-nerka misi yang akan dia terima selagi memikirkan berbagai kemungkinan dan tujuan organisasi WR. Namun seberapa keraspun dia memikirkannya, jawabannya berada di dalam kegelapan.
Tiga puluh menit berlalu, semenjak mereka berputar-putar ke segala arah dan akhirnya sampai disebuah terowongan gelap yang sangat jarang dilalui kendaraan. Setelah memasuki terowongan, supir menekan sesuatu dan di depan mereka, sebuah jalan menuju tempat rahasia terbuka dari langit-langit terowongan. Tanpa mengurangi sedikitpun kecepatannya, supir itu melaju menuju jalan rahasia yang baru saja terbuka.
Perlahan jalan itu menutup dengan sendirinya setelah kendaraan yang dinaiki Gray masuk. Dia telah sampai di tempat tujuannya. Sebuah tempat yang di apisi besi berwarna putih dengan garis biru unik yang menyalurkan listrik untuk membuat tempat ini hidup. Di sana dia dapat melihat beberapa pengamat yang sibuk dengan komputer mereka. Ada juga beberapa tentara dan Ranked militer yang bersiaga di tempat itu.
Gray dengan acuh berjalan melewati mereka, sampai mereka memberikan hormat kepada Gray. Orang yang menjemput Gray, supir sebelumnya berjalan disisi Gray dan menuntunnya ke tempat Mayor Hazama berada.
"Tunjukan aku tempat Mayor berada..." Gray menggunakan fungsi topengnya untuk merubah suaranya menjadi seperti suara Robot.
"Ya! Silahkan ikuti aku, Tuan." Dia mengambil dua langkah di depan Gray dan menuntunnya ke sebuah tempat.
Setelah beberapa menit berjalan, Gray akhirnya sampai disebuah ruangan. Dia memasukkan sidik jarinya untuk membuka pintu masuk. Di sana, dia menemukan seseorang yang sudah duduk bersandar selagi merentangkan kedua tangannya.
Pria dengan rambut mohawk berwarna hitam keputihan karena umur tua, namun dari sorot matanya yang semangat tidak sesuai dengan usianya. Dia menggunakan pakaian hijau khusus untuk petinggi militer. Beliaulah Mayor Hazama.
"Selamat datang, Prajuritku. Sudah cukup lama tidak berjumpa..." dia tersenyum senang, menyambut Gray dengan ramah.
Gray mengambil sikap tegak dan memberikan hormat kepada Mayor Hazama. Hal ini hanyalah sebuah formalitas belaka bagi Gray.
"Ya! Lama tidak berjumpa, Sir!"
"Yah... Tidak perlu bersikap formal seperti itu. Silahkan duduk, Gray."
"Akan kuterima kebaikan hatimu, Mayor." Gray mengambil kursi dan duduk berhadap-hadapan dengan Mayor Hazama.
Jika dipikir-pikir, mungkin hampir setengah tahun berlalu semenjak Gray tidak berjumpa dengannya. Wajar saja, karena setiap kali dia bertemu dengan Mayor Hazama, hanya ketika mendapatkan sebuah misi penting darinya.
"Yah, sebelum kita membahas misimu, bagaimana kehidupanmu yang sekarang, Gray?" nampaknya Mayor Hazama memberikan perhatian kepada Gray. Hampir seperti seorang Ayah yang mengkhawatirkan anaknya.
"Ya, kehidupanku sangat baik. Berkat bantuan Thunder, aku dan Lina dapat bersekolah tanpa perlu diketahui keluarga kami."
Mayor Hazama dengan santai menatap langit-langit,
"Huh, baguslah kalau begitu. Dari yang aku ketahui, perebutan kepala keluarga masih berlangsung di sana dan juga mereka nampaknya masih berusaha memastikan kematian kalian. Yah, namun tenang saja, tidak perduli seberapa keras mereka mencoba, kami pasti hanya akan memberikan jalan buntu untuk mereka." Mayor Hazama menatap Gray dan tersenyum lembut.
"Syukurlah kalau begitu, aku benar-benar berhutang budi kepadamu, Mayor." Gray dengan tulus mengucapkan terimakasihnya kepada Mayor.
"Ya, kalau begitu langsung saja." Sebuah layar hologram muncul dari tengah meja diantara Gray dan Mayor Hazama. Hologram itu menampilkan gambar sebuah suntikan dengan cairan kebiruan.
"Kau mungkin sudah mendengar sedikit tentang Narkotika jenis baru yang meningkatkan kemampuan super seseorang."
"Ya. Dari informasi yang diberitahukan sebelumnya, Narkotika itu dapat meningkatkan kemampuan sebanyak empat kali lipat. Namun efek sampingnya dapat membuat seseorang kehilangan akal."
Mendengar ucapan Gray, Mayor Hazama mengangguk setuju dan mengganti layar hologram ke tubuh manusia.
"Benar sekali. Tidak hanya itu saja. Narkotika ini meningkatkan kinerja jantung lebih dari batas yang bisa diterima dengan kemungkinan terburuk jantung mereka akan meledak. Bahkan yang lebih buruknya lagi, pengguna Narkotika ini dapat kehilangan kendali atas kekuatannya yang meningkat itu. Kekacauan tidak akan tertolong lagi jika itu terjadi."
Gray perlahan mencerna cerita Mayor Hazama, namun itu masih belum menjelaskan garis besar misi yang akan di terimanya.
"Jika pengguna Narkotika itu mengamuk, sampai mana perkiraan Rank mereka?"
"Benar juga, mari kita pertimbangkan sekarang. Jika pengguna Narkotika ini memiliki kemampuan rank E dalam penilaian negara, kemungkinan setelah menggunakannya, dia akan berada pada A atau B."
Tergantung pada siapa yang menggunakannya, jika seorang ranking S negara menggunakan Narkotika itu, bencana besar akan benar-benar terjadi. Mungkin ranker bintang harus turut meminjamkan tangan untuk mengatasi itu. Namun dari pengamatan Gray, informasi ini masih rahasia dan belum diumumkan oleh publik. Buktinya dia tidak mengetahui hal ini jika supir sebelumnya tidak memberitahu.
"Lalu, misi seperti apa yang akan kuterima, Mayor? jika itu hanyalah pemusnahan dan memutuskan rantai, seharusnya kau tidak memanggilku."
Mendengar itu, Mayor Hazama tersenyum seakan sudah menunggu untuk Gray mengatakannya.
"Yah, mungkin memilih Furinkazan atau Juggernaut adalah pilihan bagus. Namun aku sudah meminta mereka melakukan hal yang lain dan mungkin hanya kau sosok yang cocok untuk tugas ini." Mayor Hazama mengambil nafas sejenak dan mulai melanjutkan.
"Kau sudah mengetahuinya, bahwa World Revolusi adalah sebuah organisasi kejahatan internasional. Mereka tidak hanya mencoba menyelundupkan Narkotika ini, tetapi mereka juga menangkap orang-orang."
Gray terkejut mendengarnya. Memang benar bahwa organisasi WR merupakan organisasi paling di cari di seluruh dunia. Ciri khas mereka adalah, ke manapun mereka pergi, mustahil kekacauan tidak terjadi.
Mayor Hazama mulai menunjukkan tampilan lain dari hologram. Gambar selanjutnya adalah sebuah dokumen-dokumen tentang orang hilang.
"Dari kepolisian setempat, akhir-akhir ini ada banyak sekali kasus tentang orang hilang. Kebanyakan dari mereka adalah gadis muda dan orang-orang yang memiliki kemampuan super. Siapa lagi kalau bukan organisasi WR yang mau melakukannya? Kemungkinan besar, mereka berniat menyuntikan Narkotika itu kepada mereka." Mayor Hazama mulai bangkit dari kursinya dan memasang posisi tegak.
Gray mengikutinya dan memberikan hormat padanya. Sorot mata Mayor Hazama berbeda dari sebelumnya. Yang awalnya hanya seorang pria lembut, berubah menjadi setajam singa. Seolah dia akan menggigit kapan saja.
"Aku akan memberimu sebuah misi. Datang dan hancurkanlah mereka tanpa sisa, amankan Narkotika jenis baru, putus rantai kekacauan dan selamatkan warga yang di culik!"
"Baik! Saya akan melaksanakan perintah dengan baik!" Gray memberikan hormat kepada Mayor Hazama. Begitu juga sebaliknya.
Mayor Hazama menurunkan tangannya dari posisi hormat, "Aku telah membentuk tim yang akan pergi bersamamu. Pergilah sekarang, prajurit. Aku mengandalkanmu." Meninggalkan kata-kata itu untuk Gray, dia mempersilahkannya untuk pergi.
Gray sekali lagi memberikan hormat dan meninggalkan ruangan. Tanpa perlu membuang waktu, Gray langsung menuju ke tempat tim yang akan ikut bersamanya.
Pukul 06:15, Lina terbangun dari tidurnya. Dia pergi ke kamar Gray dan melihat keadaannya.
"... Dia sudah pergi, ya." Suaranya terdengar sedih dan kesepian. Lina berjalan ke dapur dan menemukan roti lapis isi selai anggur. Nampaknya Gray telah repot-repot melakukannya untuknya. Lina tersenyum, meskipun itu hanyalah hal kecil yang di lakukan Gray. Baginya itu sedikit membahagiakan. Lina mengepalkan tangannya selagi membuat wajah sombong dan bangga akan sesuatu.
"Yosh! aku juga akan berjuang menikmati sekolah!"
Lina langsung menyantap sarapannya dan pergi ke sekolah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Atha Putra
akhirnya ada juga
2021-03-27
0