"Apa kedua sisi siap...??"
Gray dan Gazef mengangguk satu sama lain. Melihat itu, Pak Reynold memulai pertandingan.
"Kalau begitu... Pertandingan dimulai...!!!"
Alasan cambuk Gazef tidak mendapatkan teguran dari pak Reynold, karena cambuknya itu terbuat dari kemampuannya sendiri. Jadi, hal itu kemungkinan tidak dianggap sebagai sebuah senjata dan juga, cambuknya tidak termasuk dalam senjata tajam jadi tidak ada masalah untuknya menggunakan cambuk.
Gazef dengan cepat mengayunkan cambuknya ke arah Gray yang tetap diam di tempat. Ujung cambuk Gazef mengarah langsung ke Gray, bukannya menghindar Gray justru diam di tempat menunggu cambuk itu mencapainya. Waktu terasa berjalan lambat, hanya beberapa cm lagi cambuk Gazef akan mencapai pipi Gray, namun...
Cambuk yang seharusnya sudah menyayat wajah Gray secara aneh malah berputar ke atas seolah menolak untuk menyentuh Gray. Melihat itu, murid-murid yang menyaksikannya menatap dengan bingung, terutamanya Gazef dan pak Reynold yang mengamati baik-baik apa yang terjadi barusan.
Gazef menarik kembali cambuknya dan saat dia menarik cambuknya, Gray mulai berlari dengan cepat ke arahnya. Gazef mengulurkan kembali cambuknya ke arah Gray.
Kemampuannya memang hebat dan juga kekuatan cambuknya cukup besar bahkan dapat membunuh seekor singa jika dia serius mengayunkannya, Namun... Itu tidak ada apa-apanya jika lawannya adalah aku...
Gray mengulurkan tangannya menuju arah datangnya serangan cambuk Gazef. Sebelum cambuk Gazef menyentuh Gray, lagi-lagi arah serangannya berubah seolah menghindari tangan Gray. Gazef yang melihat hal aneh itu tercengang bingung apa yang terjadi sebenarnya.
Gazef melangkah mundur untuk menjaga jarak dengan Gray yang terus mendekatinya sampai sorak sorai siswa datang dari kursi penonton.
"Apa yang kau lakukan, Gazef...?! Berhentilah main-main dan habisi pecundang itu...!!!"
"Benar, jangan terlalu banyak bermain-main... Cepat dan kalahkanlah dia...!!!"
Gazef mendecakan lidahnya karena kesal dengan sorak orang-orang yang menontonnya. Mereka sama sekali tidak mengetahui jika serangan yang dilancarkan Gazef berubah arah secara misterius. Gazef berfikir...
Bagaimana bisa serangannya tidak ada yang mengenainya...?? Padahal dia hanya rank E rendahan, namun kenapa dia bisa melakukan hal itu...!!!
Orang yang paling dekat di tengah pertarungan Gazef dan Gray adalah Pak Reynold. Dia juga tampak menyadari ada sesuatu aneh yang terjadi. Serangan Gazef tidaklah meleset, justru dapat dengan jelas dilihat jika serangan Gazef tepat sasaran, namun arah serangannya berubah didetik-detik terakhir sebelum mengenai Gray.
Disisi lain, Gray tanpa perlu bersusah payah menghindari cambuk dan beberapa serangan angin Gazef, dia terus berlari untuk memperpendek jarak antara dia dan Gazef.
"Dasar rank E rendahan...!!!"
Gazef melemparkan enam cincin angin ke arah Gray yang terus memotong jarak. Gray menarik nafas panjang dan menatap enam cincin angin yang menerjang ke arahnya.
Baginya, semua yang di lihatnya seakan melambat,
Dua di kiri, dua di kanan, satu langsung menuju tepat di depanku dan satunya lagi di atasku... Dia memblokir semua rute pelarianku dari segala arah, tidak ada pilihan lain...
Gray berhenti di tempat dan memejamkan matanya selagi cincin angin terus mendekatinya, dia menyilangkan kedua tangannya. Melihat itu, Gazef tersenyum penuh kemenangan, dia menganggap jika Gray sudah putus asa dan memilih untuk menyerah.
"Hahahaha... Apa hanya segini saja kemampuanmu, Rank E...??"
Gray tidak menanggapi ejekan Gazef, dia tetap berkonsentrasi pada dirinya sendiri. Dua cincin angin pertama datang dari kiri dan kanannya, Gray membuka matanya lebar-lebar yang membuat Gazef dan Pak Reynold serta semua orang yang menyaksikan terkejut.
"Release Limitation!"
Kilatan biru muncul dari Gray dan membutakan pengelihatan semua orang sekejap. Gray menangkap dua cincin angin yang mencapainya dan melemparkannya kepada dua cincin angin lainnya.
Woosh...!!!
Angin bertiup kencang saat serangan Gazef yang dilemparkan Gray saling berbenturan, Gray melompat untuk meraih lingkaran angin yang menerjangnya dari atas dan melemparkannya ke satu lingkaran angin. Gazef sangat terkejut saat dia melihat apa yang baru saja dia lihat.
"B-bagaimana bisa kau menyentuh dan melemparkan seranganku...!!! Bukankah kau hanya seorang ranking E rendahan...?! Dasar keparat...!!!"
Gazef dengan marah mengulurkan kedua tangannya dan sebuah anak panah raksasa yang terbuat dari angin tercipta. Dia melepaskan panah itu dan menerjang Gray dengan cepat.
"Tunggu... Bukankah serangan dengan skala besar itu tidak diperbolehkan...?!"
Nico yang menyaksikan pertarungan itu memprotes Pak Reynold yang hanya diam saja tanpa melakukan apapun. Disisi lain, Rin tidak percaya dengan Gray yang dapat bertarung dengan Gazef sampai sejauh ini. Bahkan dia sendiri tidak yakin dapat bertahan melawan Gazef selama ini.
"Tidak apa, Nico... Kakak pasti memenangkan pertarungan ini."
Nico diam dan mendengarkan apa yang diUcapkan Lina. Dia sendiri terkejut saat melihat setiap serangan Gazef selalu meleset sesaat hendak mengenai Gray. Lina berkata jika itu adalah cara bertarung unik milik Gray. Nico hanya bisa berharap dan percaya dengan kekuatan Gray.
Anak panah Gazef melesat ke arah Gray dengan sangat cepat, nampaknya Gazef berniat mengakhiri Gray sekarang juga. Bahkan meskipun itu Gray, jika dia terkena anak panah ini dia pasti akan terluka parah.
Akan gawat bagiku jika terkena serangannya, aku bisa saja menghindarinya namun pasti akan ada lebih banyak serangan yang datang dan mempersulitku mendekatinya... Tidak ada pilihan lain selain menghadapinya...
Gray mengumpulkan seluruh kekuatan di tangan kirinya. Semua murid tampaknya paham apa yang ingin dilakukan Gray, bahkan Pak Reynold tidak percaya dengan matanya.
"Oi, oi... Apakah ranking E itu gila...?! Dia berniat menghentikan serangan Gazef dengan tangan kosong...?!"
"Oi, Oi... Bukankah buruk jika dia sampai kehilangan lengannya...?!"
Semua murid mulai menyerukan kegelisahan mereka karena tindakan bodoh Gray.
"Gray...!!!"
Rin berteriak ke arah Gray yang tidak memperdulikan apapun selain fokus pada pertarungannya. Nico dan Rin langsung terkejut saat melihat sesuatu terbentuk di wajah Gray. Nico mulai bergumam...
"D-dia tersenyum...?? Di tengah pertarungan itu, dia tersenyum...??"
Sesuatu yang hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang sudah mengalami pertempuran sebenarnya, sesuatu yang hanya dimengerti oleh orang yang sudah menyentuh tanah kematian... Adrenalin pertarungan...
Gray yang bibirnya tersenyum senang dengan kuat mengulurkan tinjunya ke arah datangnya anak panah Gazef.
Bom...!!!
Suara hantaman yang sangat keras berdengung di sekitar arena. Karena keberadaan Barrier Cube, hembusan angin tidak akan mencapai orang-orang yang berada di luar Barrier Cube.
Awan debu berkumpul, Gazef tidak dapat melihat apakah dia berhasil mengalahkan Gray namun Gazef tersenyum penuh kemenangan. Dia berpikir jika tidak mungkin bagi Gray bisa menahan serangannya barusan.
"Huh~, ternyata han—..."
Pack...!!!
Sesaat Gazef ingin berbicara, sebuah tinju menghantam wajahnya dengan sangat keras dan menghempaskannya. Semua orang tidak dapat melihat mereka berdua karena awan debu yang menghalangi. Gazef memegang hidungnya yang patah dan mengeluarkan banyak darah, bahkan beberapa giginya ikut patah karena pukulan itu. Gazef mendengus kesakitan, sedikit air mata keluar dari matanya. Dia menatap dengan penuh kebencian ke arah sosok yang berjalan keluar.
"Jangan merengek hanya karena luka kecil... Di dunia ini tidak ada yang lemah atau kuat... Hanya ada pemburu dan yang di buru... Kau adalah hewan buruanku dan aku memburumu..."
Gray terus berjalan mendekati Gazef yang gemetar ketakutan. Gray menarik kerah Gazef dan mengangkatnya ke udara. Gazef melihat langsung ke mata Gray yang tampak seperti seorang pembunuh.
"Ingatlah ini baik baik, Gazef..."
Gray mensejajarkan wajahnya dengan wajah Gazef yang sangat ketakutan dengan tekanan yang di berikan Gray.
"Seekor singa hanya akan menunjukan taringnya kepada orang yang mengganggu kedamaiannya dan juga hewan buruannya."
Gray membanting tubuh Gazef ke tanah dan membuat Gazef langsung kehilangan kesadaran dirinya. Pemenang dan pecundang dalam pertempuran ini sudah ditentukan...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
#celine05~♥~aku haluuu~♥~
semangat bang..ceritanya seru abis😆
2021-03-25
5
agen
knp gk di siksa dlu lah kampret lama² geram juga nih bacanya
2021-02-10
1
yolooo
thor lanjut
2021-01-22
1