Chapter 5 — Guardianku

Pak Reynold mendengar pernyataan berani Gray yang seorang ranking E menantang Gazef yang merupakan Ranking S sekolah. Pak Reynold mematikan Barrier Cube agar Gray bisa masuk ke dalam lapangan sementara Lina bisa keluar dari lapangan. Gray memeluk Lina yang hendak jatuh. Rin dengan pakaian dan handuk di tangannya menghampiri Lina dan membungkus dengan handuk. Melihat itu, Gray menyerahkan Lina kepada Rin dan berkata :

"Rin, tolong bawa Lina ke UKS untuk merawat luka lukanya... Sisanya biar aku yang mengurusnya..."

"Tunggu, Gray...!!! Tolong hentikan ini, jangan mempermalukan dirimu lebih jauh dari ini...!!! Kau tidak akan pernah bisa menghadapi Gazef..."

Percuma, Gray bahkan tidak berniat untuk mendengarkan kata-kata Rin untuk saat ini.

Gray perlahan berjalan menuju ke tengah lapangan. Gray mengambil sarung tangan hitam dari sakunya dan menggunakannya untuk berhadapan dengan Gazef. Selagi Gray berjalan, murid murid kelas VIP mulai berbisik.

"Oi, dia serius menantang Gazef, loh... Padahal dia hanya seorang pecundang ranking E, loh..."

"Aku bertaruh 50k untuk Gazef mematahkan tangannya."

"Kalau begitu aku akan bertaruh untuk Gazef mematahkan seluruh tulang-tulangnya..."

Setiap murid VIP mulai membicarakan hal konyol selagi memandang Gray dan Gazef yang berdiri di tengah lapangan.

Gray menantang Gazef untuk One By One bersamanya. Gray hanya mengikuti apa yang di inginkan Lina yang sekarang sudah dibawa pergi dan diberikan pakaian oleh Rin. Setelah Lina menggunakan pakaian yang diberikan Rin, Nico dengan tergesa-gesa berlari menuju Lina dan Rin.

"Lina... Apa kau baik baik saja...?!"

"Y-ya... Aku baik baik saja, maaf sudah membuat khawatir..."

"Syukurlah... Kau tidak perlu meminta maaf untuk itu..."

Setelah mengkonfirmasi bahwa Lina baik-baik saja, Nico kembali melihat ke arah Gray yang akan berhadapan dengan Gazef.

"Kenapa Gray malah menantang Gazef...?! Bukankah dia hanya memperburuk segalanya...?!"

Nico yang sampai di tempat istirahat yang berada di bawah bangunan tempat para murid menonton mengatakan hal itu dengan kesal. Bahkan Rin tampak sangat khawatir dengan Gray. Dia tidak mengerti kenapa Gray bertingkah seperti ini...??

Biasanya dia adalah orang yang sangat tenang, bahkan saat orang lain membicarakan hal buruk tentangnya dia sama sekali tidak terpengaruh. Gray hampir tidak pernah perduli pada apapun disekitarnya, terutama fakta bahwa ada cukup banyak gadis yang menyukainya. Namun, Gray hanya perduli terhadap adiknya, Lina.

"Hoi... Lebih baik kita hentikan Gray sekarang...!! Meskipun aku benci mengakuinya, Gazef adalah lawan yang terlampau jauh lebih kuat darinya...!!!"

Nico mengajak Lina dan Rin untuk menghentikan Gray sebelum semuanya terlambat. Rin juga menyetujui usulan Nico, namun tidak terduga, justru Lina yang menghentikan mereka berdua.

"Itu tidak perlu Rin, Nico... Percayalah pada kakakku."

Lina tanpa sedikitpun keraguan di dalam suaranya mengatakan itu dengan lantang. Nico terkejut dengan apa yang dia katakan. Seharusnya sudah sangat jelas jika ranking E seperti Gray tidak akan pernah bisa mengalahkan seorang ranking S...

"Apa kau sudah gila, Lina...?!?! Bagaimana mungkin Gray bisa mengalahkan Gazef...!! Seharusnya kau adalah orang yang paling mengetahui seperti apa Gray karena kau adalah adiknya...!!!"

Kemarahan Nico mulai bocor keluar karena Lina yang mengatakan hal tidak masuk akal seperti mempercayai Gray akan bisa melakukan sesuatu. Lina mulai berbicara...

"Justru karena itulah aku memintamu untuk mempercayai kakaku, Nico... Tidak ada siapapun selain aku yang tahu seperti apa dia..."

Lina mengatakan itu dengan sedih... Mungkin karena Lina adalah orang yang paling berpengaruh besar dalam hidup Gray sehingga menciptakan kepribadian Gray yang saat ini.

Pada awalnya, Rin juga sepakat dengan Nico untuk segera menghentikan Gray, namun dia berubah pikiran.

"Mungkin lebih baik untuk kita menyerahkan ini pada Gray, untuk sekarang ini Nico... Seperti yang kau katakan sebelumnya... Tidak ada orang lain selain Lina yang mengetahui tentang Gray... Kita memang sudah mengenal Gray, namun kita tidak benar-benar mengetahui tentangnya... Dia adalah orang yang sangat cocok dengan namanya... Segala hal tentangnya seperti apa yang dia suka dan apa yang dia benci selalu tampak abu-abu..."

Nico tidak bisa berkata apa apa saat mendengar pernyataan Rin. Seperti yang dikatakan Rin, Nico sudah mengenal Gray sesaat mereka memasuki sekolah ini. Meskipun begitu, Nico sama sekali tidak mengetahui hal hal tentang Gray karena dia selalu tampak tidak tertarik pada apapun selain hal yang menyangkut tentang Lina.

Nico menggertak giginya dan mengepalkan tangannya dengan kesal. Dia hanya bisa pasrah dan membiarkan Gray menyelesaikan hal ini. Lina, Rin dan Nico hanya bisa menatap punggung Gray yang semakin menjauh dari mereka.

Barrier Cube kembali diaktifkan oleh Pak Reynold setelah Gray memasuki lapangan. Gazef tersenyum dengan sangat mengejek saat melihat Gray yang bodoh menantangnya.

"Gray yang bodoh~, betapa malangnya dirimu ini... Hanya untuk melindungi adikmu, kau dengan sukarela menantangku dan membiarkan dirimu dihajar habis-habisan...?? Aku ingin meminta maaf kepadamu karena mungkin ini adalah terakhir kalinya kau bisa berjalan.... Hahahaha...."

Gazef melontarkan provokasinya terhadap Gray yang hanya berdiri dalam diam di tempat. Tidak hanya para murid VIP dan Elite, bahkan Pak Reynold yang seorang guru tersenyum untuk mengejek Gray. Di sisi lain, orang yang sedang diejek tetap diam dan tidak terpengaruh sedikitpun oleh ucapan semua orang. Lalu, Pak Reynold mulai berbicara...

"Hoi, kalau tidak salah namamu Gray, kan...?? Apakah kau tidak memerlukan senjata atau semacamnya...??? Aku akan memberikan izin khusus untuk orang lemah sepertimu menggunakan senjata apapun yang kau inginkan..."

Mendengar ejekan Pak Reynold, Gray hanya mengatakan...

"Aku sudah memiliki senjataku sendiri, Tinjuku."

Saat Gray mengatakan itu, semua orang tertawa terbahak-bahak. Bahkan Gazef sampai mengeluarkan air mata karena terlalu sering tertawa.

"Kau pikir dirimu bisa mengalahkanku hanya dengan tangan kosong, hahaha... Sungguh pecundang dengan mulut besar..."

Semua orang kembali tertawa namun hal itu tidak mengganggu Gray sama sekali.

Gray menarik nafas dalam-dalam secara perlahan dan menghembuskannya. Setelah menarik nafas sebanyak empat kali, Gray memasang kuda-kuda bertarung miliknya yang nampak seperti petinju.

Gazef yang masih memiliki senyuman di bibir masih memegang cambuknya di tangan kanannya sementara tangan lainnya menyuruh Gray untuk menghampirinya. Nampaknya, Gazef ingin menyiksa Gray dengan cambuknya saat pertandingan ini dimulai.

"Aku akui kebodohanmu menantangku seorang ranking S... Namun aku benar benar tidak menduga kau lebih bodoh dari itu... Kau ingin menghadapiku dengan tangan kosong. Meskipun pak Reynold sudah berbaik hati untuk membiarkanmu menggunakan senjata apapun yang kau mau, namun kau menolaknya begitu saja... Masih ada kesempatan untuk berubah pikiran loh... Yah, meskipun kau menggunakan senjata, hasilnya sudah pasti kemenanganku..."

Gray tidak membalas apapun yang dikatakan oleh Gazef, karena dia sudah fokus sepenuhnya. Lalu,Gray berkata di dalam hatinya sendiri...

Kau memiliki satu kesalahan fatal Gazef... Kesalahanmu adalah menyakiti Lina dan mempermalukannya... Kau telah mengusik sesuatu yang seharusnya tidak kau usik.

Kau juga salah paham akan satu hal, Gazef. Aku memiliki banyak senjata di sini. Tinjuku adalah senjataku, jika tinjuku tidak bisa di gunakan, akan aku gunakan kakiku sebagai senjata, jika kaki tidak dapat kugunakan, akan kugunakan gigiku sebagai senjata, jika itu juga tidak bisa, nyawa ini akan kugunakan sebagai senjata....

Pak Reynold berdiri bersama golemnya dia berada di pinggir lapangan antara Gray dan bersiap untuk memberikan tanda untuk memulai pertarungan. Gray dan Gazef sama sama berhadapan sampai Gray bergumam sendiri yang membuat Gazef bingung.

"Tinjuku ada untuk menghakimi orang yang melukai Nonaku, kakiku ada untuk menginjak-injak mangsaku, gigiku ada untuk mengoyak daging mangsaku, tubuh ini ada untuk menjadi perisai daging Nonaku, nyawa ini ada untuk di serahkan kepada Nonaku..."

Gazef menatap Gray dengan bingung dan berpikir "Apa yang di gumamkan orang bodoh ini??" namun Gazef dengan cepat menyingkirkan pemikiran itu dan ingin segera menyiksa Gray secepat mungkin.

Di sisi lain, Lina menatap Gray dengan mata penuh keyakinan dan berfikir :

Aku yakin jika kau bisa mengalahkan Gazef... Karena, kau adalah... Guardianku...

Terpopuler

Comments

Fly Gyho

Fly Gyho

dan tunggu dulu masak MC ny seorang bawahan Thor TvT

2021-01-18

2

Fly Gyho

Fly Gyho

gw nabung dulu y Thor kalau dah 20 + gw balik lagi

2021-01-18

2

Sasuke

Sasuke

lanjut thor
mantap👍👍

2021-01-16

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!