Dengan susah payah wati menahan diri untuk mengontrol emosinya agar tidak menyulut keributan.
Memendam rapat rapat api dendamnya pada laki laki yang sudah membunuh kedua orang tuanya tepatnya orang tua dari putri kemuning.
"Pelayan kosongkan meja untuk kanjeng Adipati"
teriak seorang pengawal yang masuk bersama sang Adipati.
Seorang pelayan dengan segera menuju salah satu meja yang pelanggannya baru saja menyelesaikan makannya.
"Maaf tuan, silahkan meninggalkan tempat ini, tidak perlu membayar makanan tadi gratis"
kata pelayan itu dengan lembut mengusir pelanggannya ramah berharap sipelanggan tidak tersinggung.
Pelanggan yang mengerti keadaan itu dan tidak ingin terkena masalah jika harus berurusan dengan sang Adipati, dengan patuh segera bergegas pergi meninggalkan kedai itu.
"Silahkan kanjeng, hidangan akan segera datang"
kata pelayan wanita itu dengan suara bergetar mempersilahkan sang Adipati.
Seperti sebuah kebetulan, meja yang disiapkan untuk sang Adipati berhadapan dengan meja tempat wati dan nilam duduk.
Pandangan wati tak pernah lepas dari memperhatikan sang Adipati, hingga tersadar saat seorang pelayan menyuguhkan semua pesanannya.
"Silahkan dinikmati hidangannya tuan"
kata gadis pelayan itu mempersilahkan wati dan nilam yang berpakaian pria.
Sambil menikmati makanannya, wati tidak pernah mengalihkan mata dari memperhatikan sang Adipati.
Wati melihat kalau sang Adipati selalu memandang ke salah seorang gadis pelayan dengan tatapan layaknya serigala lapar.
Sesekali Adipati itu dengan menjijikkan menjulurkan lidahnya seolah menggoda saat tatapannya bertemu dengan tatapan si gadis pelayan yang memang lebih cantik dibandingkan dengan pelayanan lainnya.
Saat gadis pelayan itu menyajikan hidangan dimeja sang Adipati, gadis pelayan itu dengan genitnya tersenyum saat tangan sang Adipati dengan tak tahu malunya meremas pan*** pelayan itu.
Merasa si gadis pelayan tidak menolak bahkan seakan menyukainya, membuat sang Adipati semakin menjadi jadi dia langsung menarik tangan si gadis pelayan hingga jatuh terduduk di pangkuannya.
Sang Adipati yang mesum yang sudah tak punya malu itu tanpa melihat tempat langsung nyosor melahap bibir si gadis pelayan.
Wati yang sudah merasa jijik melihat tingkah sang Adipati segera berdiri dan meletakkan 2 koin perak untuk membayar makannya.
"Braakkk!!!"
Wati meletakka koin itu dengan kasar sehingga semua mata mengarah padanya tak beda dengan sang Adipati yang juga sempat memutar matanya kearah wati tapi sekejap kemudian sudah melanjutkan aksi panasnya dengan si gadis pelayan.
Wati meninggalkan kedai itu dengan menarik tangan nilam, dan mulutnya tak berhenti mengumpat melontarkan sumpah serapahnya.
"Dasar ******** laki laki mesum gila tidak tahu malu, aku janji akan mengebiri memotong habis belalaimu itu"
wati terus mengumpat sambil menghentak hentakkan kakinya.
Setelah puas mengumpat, wati menarik nafas panjang untuk menenangkan emosinya yang meledak ledak tadi.
Nilam sampai gemeter menahan takut saat melihat junjungannya itu marah marah, dia sudah merasa takut sejak masih di dalam kedai tadi.
Wati yang sudah lebih tenang segera merangkul nilam saat melihat nilam gemetaran dengan wajah yang pucat agar pelayannya itu kembali tenang.
"ushusss... sudah jangan takut, maafkan aku karena membuatmu ketakutan"
kata wati masih sambil merangkul nilam dan menepuk nepuk lembut pundaknya agar kembali tenang.
"Kita pulang sekarang ya, jangan takut kita akan baik baik saja"
kata wati terus menghibur nilam sambil berjalan menggandeng tangan nilam.
Mereka pulang langsung ke markas nya dengan menumpang kereta kuda warga yang juga bertujuan searah dengan mereka.
*Sampai sini author mulai blank ini mau buat alur ceritanya agar gak menuntun terus biar para readers gak jenuh bacanya.
Ok gaes dukung terus author dengan vote dan like 😘👍*
😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Sang
kok tahu ??
2023-05-08
1
🦢ᵇᵍᶠ🕋💈🕌JUMEYR⃟ESINGAιиɑ͜͡✦
klo dijadiin film bgus nih keren👍
2022-05-21
3
lid
semgat nilam....
2022-05-20
3