*"Api Dendam Putri Kemuning"

Wati sudah melumpuhkan banyak kelompok perampok dan membuat mereka semua tunduk dibawah kepemimpinannya.

Dengan memiliki bawahan yang sudah cukup banyak, wati memiliki pikiran untuk mendaya gunakan orang orangnya agar lebih berguna dan menghasilkan.

Wati mendirikan usaha jasa pengawalan untuk para saudagar yang membutuhkan pengawalan dalam perjalanan mereka, semua anggotanya yang taklain mantan anggota perampok yang sudah ditaklukkannya.

Dengan usaha jasa pengawalan itu semua anggotanya tak lagi harus mencari uang dengan merampok, kehidupan mereka bahkan lebih makmur sejahtera setelah bergabung dan menjadi anak buah wati.

Wati sendiri juga membuka praktek pengobatan untuk umum di kampung yang tak jauh dari pondok atau lebih tepatnya markas mereka.

Bahkan tak jarang para pendekar yang menderita luka atau sakit karena keracunan datang berobat ke wati.

Kemahiran wati sebagai tabib akhirnya dikenal sampai ke ibukota kerajaan bahkan sampai keluar wilayah kerajaan (kerajaan tetangga).

Pernah suatu hari seorang utusan dari magetan meminta wati agar mau menerima tawaran menjadi tabib agung di keraton kadipaten temanggung, tapi wati menolak karena tidak mau terikat dengan pemerintahan.

Tidak hanya satu kali tapi berulang kali tawaran seperti ini didapat wati, bukan dari satu daerah saja tapi banyak daerah.

Saat di tempat praktek pengobatannya wati selalu menggunakan cadar untuk menyembunyikan wajahnya agar terjauhkan dari niat buruk orang yang bila melihat wajah cantiknya.

Dia tidak ingin wajah cantiknya mendatangkan malapetaka seperti waktu Adipati angkoro yang menginginkannya menjadi istri sehingga membuat kedua orang tuanya harus tewas.

Karena pada masa hidupnya kali ini, gadis dengan wajah cantik sangat jarang ditemui fan lebih mendatangkan bencana dari pada kebaikan, tidak seperti pada masa hidupnya didunia asalnya.

Siang ini wati berencana mengajak nilam untuk jalan jalan ke kota sekedar melihat lihat keramaian kota dan juga mencari kabar tentang Adipati angkoro yang dzalim.

"kruk...kriuk...."

terdengar suara aneh bersamaan wati memegang perutnya sambil tersenyum.

"Nilam kita mampir ke kedai itu dulu ya, perutku sudah berdendang minta di isi"

ajak wati sambil tersenyum malu karena perutnya terus saja berbunyi.

Nilam hanya menjawa dengan anggukan kepala, lalu mengukuti wati berjalan kearah kedai makanan.

Sesampainya didalam kedai, mata wati langsung berpitar mencari bangku yang masih kosong.

Dilihatnya ada satu meja yang masih menyediakan dua bangku kosong dan wati segera menarik tangan nilam menuju bangku itu.

Tak lama setelah mendudukan pantatnya di bangku, seorang gadis pelayan datang menawarkan menu kedai mereka.

"Silahkan tuan ini daftar menunya, tuan berdua ingin memesan apa ?"

tanya gadis pelayan itu pada kedua tamu barunya.

"Saya pesan nasi dengan lauknya tambah bebek bakar, dan minumnya teh melati hangat, semuanya dua porsi"

jawab wati yang berpakaian seolah laki laki sambil mengembalikan daftar menu tadi pada gadis pelayan itu.

Wati dan nilam sengaja pergi ke kota dengan menyamar sebagai lelaki agar tidak dikenali oleh si Adipati dan kaki tangannya.

Saat menunggu pesanan makanannya datang, seorang laki-laki dengan lima orang pengawalnya masul ke dalam kedai dengan arogan.

Mata wati langsung memancarkan cahaya hitam penuh amarah ketika melihat laki laki itu, dia masih ingat jelas bagaimana laki laki itu menyiksa kedua orang tuanya sebelum akhirnya membunuhnya.

Ya ingatan dari putri kemuning sudah kembali dan wati tidak dapat menyembunyikan api dendamnya dan tampak dimatanya saat melihat Adipati dzalim itu ada didepannya.

Kemuning yang segera menyadari keadaan itu langsung menggenggam tangan junjungannya untuk menenangkannya.

"Ndoro bersabarlah jangan gegabah, sekarang belum saatnya,

tunggulah sebentar lagi sampai semua benar benar siap".

*Di cerita ini author mengangkat cerita dengan latar jaman kerajaan di jawa pada masa dahulu tapi author tidak berani menuliskan nama wilayah kerajaan atau sistem anarkinya karena takut salah dan merusak sejarah*

Tetap semangat dan dukung terus author dengan vote dan like 😘👍

😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***