*"Wati Dan Raden Permadi"

Wati sengaja memperlambat laju kudanya seakan menikmati pemandangan sepanjang jalan yang dilaluinya, Karena sepanjang jalan itu ditanami oleh tanaman pagar dan bunga yang beraneka ragam di sisi kanan dan kirinya.

Ketika dirasakannya jalanan yang dilaluinya tidak terlalu ramai, wati menghentikan laju kudanya.

"Keluarlah, apa kau tidak tahu malu telah menguntit seorang gadis?!"

teriak wati sambil memutar balik kudanya menunggu seseorang.

Seperti yang diduga wati, akhirnya sosok yang dari tadi mengikutinya tiba tiba muncul di hadapannya.

"Apakah seperti itu sikap dari seorang raden ?"

tanyanya mengejek sosok yang baru saja muncul.

"Ha...ha.... ternyata kau cukup peka untuk seorang gadis biasa"

balasnya yang balik menyindir wati.

"Hah...katakan apa maksud raden menguntit gadis yang tak biasa ini"

kata wati setelah membuang kasar nafasnya

"Katakan apa maksud dan tujuanmu yang tiba-tiba muncul dan memasuki kediaman seorang Adipati ?"

tanya raden permadi tanpa basa-basi,

ya orang yang telah mengikuti wati dari awal adalah raden permadi putra sang Adipati.

"Bukankah tadi pagi raden sendiri yang mengatakan kalau hamba ini hanya jalang yang ingin hidup enak dengan menjadi istri Adipati, jadi anggaplah itu sebagai tujuan hamba"

jawab wati sinis sambil masih diatas kudanya dia memutari raden permadi.

"Hem... apakah mungkin seorang jalang memiliki hubungan dengan sekelompok pasukan khusus pengawal bayaran"

tanya raden permadi sambil menahan tali kekang kuda wati, dan masih berusaha menekan gadis cantik dihadapannya ini dengan kata katanya.

"Itu semua tidak ada urusannya denganmu raden, jadi pergilah jangan ikuti aku lagi"

kata wati sinis sambil berusaha menarik tali kekang kudanya yang di tahan oleh raden permadi.

"Mana mungkin aku pergi meninggalkan gadis yang sudah...."

raden permadi tidak jadi melanjutkan ucapannya begitu tersadar apa yang keluar dari mulutnya

Wati yang sudah bisa menebak apa yang ingin diucapkan oleh pemuda didepannya ini, wati pun langsung berniat menggodanya.

"Sudah apa ha ? hayo sudah apa ?"

tanyanya menggoda raden permadi.

"Sudah akan menjadi istri Adipati, maksudku"

jawab nya sambil membuang mukanya lalu berjalan berusaha meninggalkan wati.

Wati Kembali memacu kudanya untuk dapat mengiringi langkah raden permadi yang hendak pergi.

"Kau yakin itu yang ingin kau ucapkan padaku raden, bukannya kau ingin bilang kalau kau sudah jatuh cinta padaku, hem..."

katanya sambil menggoda raden permadi yang tampak salah tingkah.

"Jangan sembarangan bicara, tidak mungkin aku jatuh cinta pada wanitanya ayahku"

jawabnya sambil mempercepat jalannya.

"Baiklah kalau kau begitu ingin aku menjadi istri Adipati"

wati kemudian memacu kudanya berlari kencang meninggalkan raden permadi.

"Aku akan membuatmu menyesali ucapanmu kali ini, akan ku lihat sekuat apa kau menolak pesona dari putri ini"

gerutunya sambil memacu kudanya dengan kencang.

Sementara raden permadi hanya mampu menyesali perkataannya.

"Ah...aku memang bodoh sekali, dari banyak hal yang bisa ku ucapkan kenapa aku justru mengucapkan perkataan yang semakin membuatnya marah"

Karena sedang emosi wati asal memacu kudanya tanpa sadar kemana arah yang dia tuju.

Tanpa sadar Wati memacu kudanya keluar dari kota dan tersadar saat dia melihat keadaan sekitarnya yang penuh pepohonan yang rimbun.

"Dimana ini ?,kenapa aku bisa sampai ke sini sih, sebaiknya aku berbalik arah"

Tapi saat akan kembali memacu kudanya tiba tiba sekumpulan laki laki dengan tampang beringas dengan cepat sudah mengepungnya.

"Jangan harap kau bisa pergi begitu saja setelah sampai disini, kau bahkan belum menyapa kami gadis cantik"

kata orang yang paling beringas dan sangar yang wajahnya penuh ditutupi brewok.

"Ah...sial lagi lagi sekumpulan kera liar menjijikan, pergilah kalian semuanya, selagi tuan putri ini masih berbaik hati"

*Maaf ya readers ternyata author sampai hari ini masih hanya bisa up satu bab.

Tolong tetap dukung author dengan vote dan like 😘👍*

😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍😘

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***