*"Terkaman Sang Adipati"

Wati yang setuju menerima tawaran sang Adipati beristirahat di kediaman sang Adipati untuk melancarkan rencana balas dendamnya.

Sang Adipati yang sudah tergila-gila pada kecantikan wati langsung mengajak wati ke kediaman utamanya yang merupakan kediaman pribadi sang Adipati.

Padahal selama ini tidak ada seorang wanita pun dari para istrinya yang diperbolehkan masuk kedalam kediaman pribadi sang Adipati termasuk istri sahnya.

Kedatangan sang Adipati yang membawa seorang gadis cantik masuk kedalam kediaman pribadinya menjadi perhatian serius dari para pelayan dan juga para istrinya.

Mereka semua tidak percaya akan ada seorang wanita yang diperbolehkan secara istimewa untuk tinggal didalam kediaman pribadi sang Adipati itu.

"Yunda lihatlah, apa mataku ini salah lihat, kanjeng Adipati membawa seorang gadis cantik masuk kedalam kediaman pribadi beliau"

kata salah seorang selir sang Adipati

"Kau tidak salah lihat di'ajeng, memang gadis itu sangat cantik dan juga masih sangat muda, pantaslah kalau kanjeng Adipati membawanya kedalam kediaman pribadinya dan menjadikannya istri sahnya"

kata si wanita yang lebih tua tapi tetap nampak cantik yang ternyata istri tertua sang Adipati.

"Tapi yunda, tidakkah yunda lihat gadis itu masih sangat muda dan sepertinya usianya tidak jauh berbeda dari raden permadi putra yunda"

kata selir itu dengan menggeleng gelengkan kepalanya memikirkan betapa ba*****nya sang Adipati.

Raden Permadi adalah putra sang Adipati dengan istri pertamanya.

"Kau benar di'ajeng, entah sampai kapan laki laki be*** itu akan bertobat, tambah tua dia bukannya ingat umur tapi malah tambah menjadi jadi"

kata sang istri pertama Adipati itu sambil menggelengkan kepalanya lalu menghembuskan nafasnya kasar.

"Ya sudahlah sebaiknya kita kembali ke halaman belakang (kediaman untuk para selir) sebelum kita mendapat masalah"

kata sang istri pertama sambil menarik tangan sang selir.

Didalam kediaman sang Adipati, wati dipersilahkan menempati kamar yang bersebelahan dengan kamar raden permadi putra sang Adipati.

"Mari nona silahkan beristirahat, ini kamar untuk nona"

kata sang pelayan yang mengantar wati ke kamar.

"Terima kasih bibi, oh ya... dimana aku bisa membersihkan diri, karena tubuhku ini rasanya sangat lengket setelah perjalanan jauh"

kata wati yang merasakan tubuhnya lengket semua.

"Baiklah nona, akan saya siapkan air untuk nona mandi, silahkan nona istirahan dulu sambil saya menyiapkan airnya"

kata si pelayan ramah dan diangguki oleh wati.

Saat sang pelayan sedang melayani wati, maka sang Adipati sedang berkunjung ke halaman belakang kediaman para selirnya.

Sang Adipati menertibkan semua selirnya dan memperingatkan agar tidak ada satupun dari para selir itu yang mengganggu wanita yang saat ini ada di kediaman pribadinya.

"Untuk kalian semua istri serta para selirku untuk tidak melakukan tindakan yang mengganggu wanitaku yang saat ini ada didalam kediamanku saat ini"

katanya dengan suara lantang, sejenak dijedanya untuk memperhatikan wajah istri dan para selirnya, lalu dilanjutkannya lagi dengan ancaman.

"Dan barang siapa yang melanggar peringatanku ini, bersiaplah untuk menerima hukuman mati"

ancamnya dengan sorot mata yang mengancam.

Setelah selesai menertibkan halaman belakang kediaman para selirnya, sang Adipati kembali ke kediamannya untuk menemui gadis cantik yang membuatnya cenat cenut.

Memang otak sang Adipati isinya tak jauh dari pikiran mesum tiap kali melihat wanita cantik.

Apalagi yang sedang di incarnya adalah wati gadis yang sangat cantik dan seksi.

Wati yang baru selesai membersihkan diri dan sudah lebih segar, bersiap siap untuk mengistirahatkan tubuhnya diatas kasur yang empuk.

"Ah...rasanya nikmat sekali setelah seharian ini sangat melelahkan"

katanya sambil melemparkan tubuhnya keatas kasur.

Tapi mendadak wati terkejut dan langsung berguling menghindar ke samping saat seseorang tiba tiba masuk kedalam kamarnya dan langsung menerkam tubuhnya yang sedang terlentang diatas kasur.

*Ok readers penasarankan, kita lanjut episode selanjutnya, dan tetap ikuti terus ceritaku dan jangan lupa tinggalkan jejakmu vote dan like 😘👍*

😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***