Setelah mendapatkan celana panjang pesanannya, wati kemudian mencari tempat aman untuk melatih bela dirinya.
Wati terus berjalan kedalam hutan dan berhenti saat dirasanya tempat itu sepi dan aman.
"Kurasa tempat ini cukup aman, dan tidak mungkin ada orang yang masuk kedalam hutan ini"
Wati mulai melatih semua tehnik beladiri yang sudah dikuasainya juga semua ilmu yang menggunakan kekuatan tenaga dalam.
Setelah dirasanya cukup berlatih, wati naik ke atas pohon yang memiliki cabang cukup besar dan diatas itu wati mengambil sikap duduk bersila untuk mengatur pernapasan dan tenaga dalamnya untuk kemudian menyerap energi alam disekitarnya.
Saat hari mulai gelap, wati baru meninggalkan hutan dan kembali ke pondok nya.
Sesampainya di tepi kali dekat perigi, nilam yang sedari tadi cemas karena mendadak junjungannya itu menghilang, langsung berlari menghampirinya.
"Hadeuh....ndoro dari mana saja ?, saya hampir mati karena tidak menemukan ndoro putri dari tadi"
cerocosnya mengeluh sambil mengiring langkah wati.
"Nilam siapkan pakaianku, aku mau mandi rasanya gerah sekali"
Dengan patuh nilam bergegas pulang ke pondok untuk mengambil pakaian ganti untuk junjungannya.
Nilam sangat setia kepada junjungannya itu karena ki demang dulu yang menolongnya dan membawanya ke kediamannya saat kampungnya diserang perampok dan keluarganya habis dibantai.
Saat kejadian itu usia nilam baru enam tahun.
Nilam merasa sangat berhutang budi kepada keluarga junjungannya itu, apalagi usianya dan usia ndoro putrinya seumuran, mereka sangat akur seperti saudara saling menyayangi.
Selesai mandi, wati yang kerepotan menyiris rambutnya yang panjang segera di bantu oleh nilam.
"Ndoro biar saya bantu menyisir rambutnya"
Wati membiarkan nilam membantu menyisir rambutnya.
"Ah...rasanya aku ingin memotong rambut ini benar-benar merepotkan, tapi karena ini bukan rambutku aku tidak boleh seenaknya"
bisik wati dalam hati.
"Kutebak sepertinya pemilik tubuh ini baru berusia tujuh belas tahun masih remaja, dan anehnya wajahnya memang wajahku"
wati meneliti tampilan wajahnya dicermin kecil yang dipegangnya.
"Nah sudah rapi ndoro"
suara nilam menyadarkan lumunannya, dilihatnya di cermin rambutnya sudah rapi diikat seperti sanggul dengan pita yang cantik.
"Nilam apa kau sudah memasak ?, aku kapar"
"Maaf ndoro, tadi karena khawatir saya sibuk mencari ndoro putri jadi tidak sempat memasak"
jawab nilam dengan rasa bersalah sambil menunduk.
"Ya sudah sekarang ayo kita masak, aku yang memasak kau bantu menyiapkan bahan-bahannya ya"
kata wati sambil berjalan ke belakang tempat biasa nilam memasak.
Wati terpaku saat yang didapatinya di dapur bukan kompor atau alat-alat masak yang biasa ditemuinya di kehidupannya dulu.
Yang ada di dapur saat ini adalah tungku yang terbuat dari batu yang sudah disusun demikian rupa dan juga kayu bakar, alat masaknya juga hanya kuali sederhana.
Nilam yang melihat junjungannya diam mengira kalau kunjungannya itu tidak tahu cara memasak karena selama ini yang dia kenal memang putri kemuning tidak pernah memasak.
"Ndoro jadi memasaknya, atau biar saya saja yang masak, ndoro duduk saja di dalam"
"ah...tolong kau nyalakan tungkunya, biar aku yang menyiapkan bahannya dulu"
perintah wati karena tidak mau susah susah menyalakan tungku yang harus meniup apinya agar nyala api di tungku merata yang pasti asapnya terasa pedih dimata.
Setelah tungku menyala dan bahan masakan juga siap akhirnya Nilam yang memasak dengan wati yang memandunya agar masakan sesuai seleranya.
Akhirnya tersaji masakan resep wati dengan koki nya nilam.
Tersaji nasi putih, ikan goreng pedas asam manis dan rebusan daun pepaya, karena hanya ada tiga bahan pangan itu tersedia.
Akhirnya mereka makan bersama dan nilam tidak lagi menolak saat wati mengajaknya makan bersama.
"Ndoro ini enak sekali, dari mana ndoro putri tahu resep masakan seperti ini, bukankah ndoro putri tidak pernah memasak selama ini, dan setahu saya tidak pernah ada masakan seperti ini"
celoteh nilam sambil kembali menyuap makanan kemulutnya.
*Ayo gaes jangan bosan baca terus ceritaku dan dukung terus author dengan vote dan like 👍😘*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn
mskn nilam enk bgt
2023-01-13
0
𝐙⃝🦜しÏA ιиɑ͜͡✦ᵉ𝆯⃟🚀ʰⁱᵃᵗᵘˢ
masakan jam now mmg lebih maknyus dunk
2023-01-13
1
Kᵝ⃟ᴸ🤡
makin seru
2022-08-28
1