Orang baru

🥀🔥Jangan lupa like, vote dan komennya ya 🔥🥀

_______

Usai berkunjung ke pemakaman, Tiffany memilih untuk langsung pulang. Ia bahkan menolak ajakan Nyko untuk sekedar makan siang di sebuah restoran. Mengatakan jika ia ingin sendiri dulu untuk hari ini, dan menyarankan Nyko untuk mengabarinya jika hendak melakukan sesuatu di hari ini.

Tiffany masuk ke pekarangan rumah, memberhentikan mobilnya di garasi rumah. Matanya menyorotkan sebuah rasa heran pada sebuah mobil sport hitam yang terparkir kan di halaman rumah, "Mobil siapa ini?" Gumamnya heran. Ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

"Bi" Panggilnya pada sang Art.

"Darimana lo?"

Suara lelaki.yanh sudah lama tak Tiffany dengar menyambut kedatangannya kali ini. Ia menolehkan kepalanya ke arah sofa kursi tamu, matanya membulat sempurna menemukan seorang laki-laki dengan hoodie biru tengah duduk dengan begitu santainya dengan segelas kopi yang ia pegang.

"Lo?! Ngapain lo di rumah gue?!"

. . .

Tiffany melangkah naik ke lantai atas tempat kamarnya berada, memasang wajah kesal sebab lelaki itu terus saja mengoceh panjang kali lebar, sangat mengusik telinganya, "Berisik" Ketusnya sebal.

"Lo kok gitu sama gue? Salting ya?" Menggoda Tiffany yang dulunya sering ia ajak bermain. Gadis itu masih sangat menggemaskan seperti terakhir kali ia jumpai.

Tiffany menghentikan langkah kakinya dan menatap kesal pada lelaki yang sangat tinggi itu. Bahkan Tiffany menduga jika Nyko kalah tinggi dengan lelaki yang sangat menyebalkan ini, "Gue? Salah tingkah ke lo? Mimpi" Ucapnya dengan sebal lalu kembali melangkahkan kakinya.

Sampai Tiffany memegang ganggang pintu kamarnya pun lelaki itu tetap mengekor di belakangnya. "Jangan ngikutin gue" Oh astaga, Tiffany benar-benar geram sendiri jika dihadapkan dengan seorang Alga Stevan Xandraya, bahkan ia lebih menyebalkan daripada pacarnya sendiri.

Alga menaikkan sebelah alisnya, mendudukkan dirinya, menyamakan tinggi badannya dengan Tiffany, "Emang salah?"

"Iya salah"

"Bokap lo ngizinin kok gue tinggal--" Kembali menegakkan tubuhnya, membuka pintu kamar Tiffany lalu seenaknya saja masuk ke dalam sana dan langsung berbaring di kasur queen size itu.

"Jangan ngaco lo" Kesal Tiffany, ia melepas sling bag miliknya dan meletakkan di atas meja belajar.

"Siapa yang ngaco sih? Gue kuliah kan di sini jadi diizininlah" Alga mengeluarkan ponselnya dan mulai memainkan benda pipih tersebut.

"Gak mesti di rumah gue juga kan?" Bisa-bisa ia mendapatkan penyakit darah tinggi jika Alga benar-benar tinggal di sini.

"Ini rumah Om Ferdy bukan rumah Tiffany Anatasya Agnes" Berucap dengan nada yang sangat menyebalkan, ia menatap pada gadis yang juga menatap kepada dirinya, "Ambil gue minum sana" Memberi perintah bak seorang raja.

"Ambil sendiri, dasar nyebelin" Tiffany melemparkan sebuah buku yang ada di dekatnya lalu pergi dari dalam.kamar tersebut, meninggalkan Alga di dalam kamarnya.

"Menggemaskan" Tertawa kecil saat punggung Tiffany menjauh dari tempat dirinya berada.

Malam hari....

Natca dan Gita menaiki anak tangga dengan tempo cepat, mereka menuju kamar sang sahabat tanpa memberitahu pada sang pemilik kamar, "Fany!" Membuka pintu tanpa harus mengetuk, memang sudah menjadi kebiasaan semenjak mereka bertiga menjadi sangat akrab.

Mata Natca dan Gita terkunci dengan tatapan mata Alga yang sangat tajam, lelaki yang tengah duduk di atas kasur itu menyunggingkan senyumnya, "Kyaa!" Natca dan Gita lantas menutup pintu kamar itu. Oke, mereka kini mendapatkan pelajaran agar mengetuk pintu terlebih dulu.

"Kenapa?" Tiffany muncul dari arah belakang tubuh Natca dan Gita, dengan sebuah keripik singkong di tangannya. Menatap dengan teh pada dua sahabatnya.

Dua gadis itu berbalik menatap Tiffany dengan pandangan mata yang sangat kesal, "Lo kok nggak bilang kalau dia balik?" Sebal Natca yang hanya dibalas dengan kekehan kecil dari Tiffany yang sudah menduga hal tersebut.

"Dia juga nggak ada bilang ke gue kali" Ucap Tiffany sambil menyantap keripik singkong dengan begitu santai.

"Halo kesayangan Alga" Sebuah tangan yang kekar memeluk leher Natca dan Gita dengan penuh rasa gemas. Membuat dia perempuan itu mencoba untuk memberontak untuk lepas dari pelukan Alga yang malah membuat mereka kesulitan untuk bernafas.

Tiffany memutar bola matanya malas, "Menjijikkan" Bergumam yang jelas-jelas terdengar di telinga Alga.

"Fany" Suara Alga hendak menegur perempuan itu. Apa-apaan dengan kalimat yang tak seharusnya diucapkan oleh Tiffany.

"Apa?" Kembali menyantap keripiknya dengan begitu santai. Untuk apa takut dengan seorang Alga, menggelikan.

"Mulut lo" Menjeda perkataannya karena Natca dan Gita yang terus berontak hingga mengharuskan dirinya untuk melepaskan mereka.berdua. "...gue cium baru tahu rasa" Berucap sambil menatap pada Tiffany.

"Iya kan, Ta, Ca?" Meminta pendapat pada perempuan yang menatap sebal kepada dirinya. Menatap tatapan itu tak buat seorang Alga berhenti untuk menggoda Gita dan juga Natca, "Dih kok lo pada jadi tambah galak sih?" Tertawa lucu.

"Sampe sekarang gue penasaran" Perkataan dari Tiffany membuat Alga menghentikan tawanya. Ia menatap datar pada Tiffany yang juga melempar tatapan kepada dirinya.

"Apaan?" Ketus. Haha yang benar saja ia merasa akan disindir oleh perempuan itu.

"Kok gue mau ya berteman sama cowok kayak lo?" Menjulurkan lidahnya meledek pada Alga lalu pergi meninggalkan lelaki itu dengan tawa puas. Tawa yang kemudian di susul oleh Natca dan Gita.

"Sama"

Alga tersenyum tipis, ia senang kepulangan dirinya ke tanah air disambut baik oleh mereka yang pernah ia ajak bermain saat masih berada di Indonesia.

____

Instagram : fionakesl259

Terpopuler

Comments

Gustein Arifin👑

Gustein Arifin👑

lah ini orng satu siapa yah?

2021-01-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!