Rindu

🥀🔥Jangan lupa like, vote dan komennya ya 🔥🥀

_______

Setelah keberangkatan Ayahnya, Tiffany memilih untuk bersiap ke tempat yang hampir setiap tahun ia kunjungi. Namun hari ini ia tak ditemani oleh Ferdy karena kesibukan sang Ayah.

Setelan baju hitam berlengan panjang dengan celana Jodhpur senada melekat di tubuh mungil Tiffany. Rambut panjangnya ia cepol dengan rapi.

Mengambil kunci mobil dan segera pergi untuk menjemput sang pacar.

. . .

Ting tong...

Tiffany mulai bidan untuk berdiri di depan pintu sambil menekan tombol bel rumah kekasihnya itu. Tak lama kemudian ponsel yang ada di saku celananya membunyikan notifikasi

Nyko

Ke samping rumah, kolam berenang

Langkah kaki Tiffany membawanya ke tempat yang Nyko maksudkan. Ia melihat-lihat lingkungan sekitar itu dengan netra cokelatnya. Langit tampaknya baik-baik saja dengan awan putih yang menghiasi birunya angkasa.

"Jangan liat ke atas terus, kalau jatuh aku gak bakal tanggung jawab" Ucapan itu membuat Tiffany menatap pada pemilik suara.

"Kyaa!" Tiffany menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Jangan mengatakan jika Tiffany berlebihan, tapi salahkan Nyko yang selalu berbuat ulah.

Laki-laki itu membiarkan gadisnya melihat perut sixpack dan dada bidangnya secara langsung, "Kenapa?". Tanya Nyko tanpa ada rasa bersalahnya.

"Kamu apa-apaan sih?" kesal Tiffany tanpa menjauhkan tangannya dari wajah.

"Kamu yang apaan?" Sahut Nyko seraya menyisir rambutnya menggunakan handuk putih.

"Aku pulang nih"

"Silakan, kan itu hal kamu"

"Nyebelin" Tiffany membalikkan tubuhnya dan melangkah pergi.

Nyko menggelengkan kepalanya menatap punggung Tiffany yang mulai menjauh darinya, "Tunggu di ruang tamu, aku pakai baju dulu" Ucap Nyko sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

Tiffany membalikkan badannya dan menatap pada Nyko yang hendak masuk ke dalam rumah, "Ihh mana main tinggal aja lagi"

Gerutuan itu terdengar jelas di telinga Nyko, ia menatap kepada Tiffany yang menatapnya dengan sorot mata kesal. Oh ayolah itu malah terlihat menggemaskan di mata seorang Nyko, "Mau aku gandeng?" Menawarkan diri pada sang gadis.

"Nggak usah, sana cepetan" Mengusir Nyko sebelum matanya kembali membuat dosa.

. . .

"Kita ngapain ke sini?" Nyko heran dengan arah mobil Tiffany yang berbelok menuju pemakaman. Dia yang sedari tadi hanya duduk dengan ponsel di tangannya menatap pada sang gadis yang mengambil alih kemudi.

Tiffany memberhentikan mobilnya lalu melepas seat belt, menatap pada Nyko yang duduk.di kursi penumpang, "Aku kangen Mama"

Jawaban itu lantas membuat Nyko diam seribu bahasa. Ia tahu jika Tiffany memang sudah mengikhlaskan kepergian sang ibu, tapi tak bisa ia pungkiri jika luka akan perginya orang tercinta akan tetap membekas.

"Maaf, aku nggak tahu" Ucap Nyko sendi.

"Nggak apa-apa kok, yuk turun" Tiffany mengajak Nyko setelah ia mengambil sebuket mawar putih, bunga favorit mendiang Mamanya.

. . .

"Ma..." Dengan usapan tangan yang lembut, Tiffany menyentuh nisan yang bertuliskan nama 'Carolina Cesa', nama Ibunda Tiffany.

"Aku kangen..." Lirih Tiffany, matanya mulai berkaca-kaca. Walaupun ia sering mengunjungi makam Ibundanya di saat ada hari kosong setiap tahun. Namun tetap saja rasa perih dan sedih menyelimutinya ketika mengingat hal yang begitu menyayat hatinya.

Nyko yang ada di samping Tiffany menatap sendu pada gadis yang sering bersikap tabah di hadapan semua orang termasuk dirinya. Tangannya terangkat untunlk mengusap punggung Tiffany lembut.

"Ma, Ayah gak bisa datang hati ini" Setetes air mata Tiffany lolos, "Ayah ada pekerjaan di luar kota" Tiffany menjeda tatkala air matanya mulai lolos satu persatu.

Ia menatap jelas wajah Tiffany yang tengah menangis tanpa suara. Wajahnya memerah serta matanya yang terus memproduksi mutiara-mutiara cair. Air mata itu mewakili kerinduan yang amat sangat mendalam, rindu akan seseorang yang kini hanya bisa di kenang di hari melalui ingatan, kenangan, dan juga cerita yang hanya bersifat semu.

Nyko tahu, mengucapkan sebuah kalimat tak terlalu membantu untuk situasi kali ini. Diam adalah pilihan terbaik, ia akan berbicara jika Tiffany meminta pendapat atau teman cerita.

______

Instagram : fionakesl259

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!