Jika biasanya seseorang akan dihadapkan dengan 2 pilihan, maka berbeda dengan gue. Kali ini gue dihadapkan dengan 3 pilihan, yaitu, Kak Ares, Kak Wira, atau gak sama sekali. Berat emang. Gue sempat memantapkan diri untuk mengambil keputusan ketiga, yaitu gue gak mau memilih siapapun diantara mereka. Tapi, kata-kata Mami menyadarkan gue.
"Nita?" Panggil Mami pelan. Saat itu semuanya udah tidur, tapi gue belum, makanya gue keluar buat nyari udara malam, siapa tahu setelah itu gue bisa tidur. Ternyata bukan cuman gue doang, Mami juga seperti itu. Beliau menghampiri gue dan duduk disebelah gue.
"Mikirin Arka?" Tebak Mami yang gue balas dengan senyum kecil. Mami kemudian membalas senyum gue, "Unclenya Arka atau Papanya Arka nih?" Tanya Mami yang membuat gue hanya menunduk.
"Bingung yah?" Tebakan Mami kali ini benar. Gue emang bingung.
"Mereka berdua itu sudah sahabatan dari kecil, tapi gak pernah tuh Mami liat mereka naksir satu cewe yang sama. Baru kali ini ajah nih mereka kayak gini." Ucap Mami sembari mengenang kenangan masa lampau.
"Waktu itu Mami emang menyarankan kamu buat buka hati kamu sama Wira kan?" Tanya Mami dan gue mengangguk. "Tapi ternyata, malah anak Mami sendiri udah naksir sama kamu. Gak nyangka loh Mami. Selama ini Mami sama Papi emang sering banget godain dia tentang kamu. Tapi emang responsnya gak begitu bagus. Eh, tau-taunya sekarang malah kebalik." Terang Mami panjang lebar. Sedangkan gue masih terdiam, gak tahu harus merespons apa.
"Mami seneng kalo kamu bisa terima anak Mami. Tapi emang gak mudah yah, statusnya dia itu duda beranak satu. Ditambah dia baru ajah cerai. Mami agak takut jika ia hanya menganggap kamu pelariannya."
"Itu juga yang sempat aku pikirin Mi." Balas gue.
"Tetapi, Mami yakin dia gak akan seperti itu. Dia itu kalau udah cinta sama satu perempuan, dia bakalan setia. Gak bakal macem-macem." Ucap Mami yakin.
"Aku gak bisa pilih diantara keduanya Mi." Ungkap gue.
"Wira itu baik banget. Mami tahu dia dari masih belum mimpi basah loh." Aduh kata-kata terakhir Mami bikin gue ketawa. Ada-ada ajah sih Mami, hahahaa..
"Eh jangan ketawa. Bener loh emang." Ucap Mami, tapi sambil ketawa juga.
"Wira itu tipe laki-laki baik. Saking baiknya dia pernah ditinggalin dulu sama ceweknya, alasannya sih katanya Wira terlalu baik buat dia. Ya kalau terlalu baik, ngapain dulu kamu terima dia. Suka kesel deh Mami kalo ingatnya." Lanjut Mami lagi. Awalnya sih udah serius, eh ujung-ujungnya Mami malah kesel.
"Wira itu perhatian banget orangnya. Pekerja keras juga dia. Selain itu dia juga setia banget. Mami jamin deh!"
"Iya Mi. Aku juga bisa rasain itu dari cara Kak Wira memperlakukan aku."
"Kamu sekarang boleh dilema, bingung milih Ares atau Wira. Tapi kamu gak boleh gak milih diantara mereka berdua. Mereka berdua udah siapin hati masing-masing untuk terluka. Oleh karena itu kamu harus mantapkan hati kamu, dan pilih mana yang paling bisa membuat kamu nyaman." Nasihat Mami. Meskipun Kak Ares adalah anak kandung Mami, tapi Mami sama sekali gak memaksa gue buat milih Kak Ares. Beliau justru mengatakan jika mereka berdua itu sama-sama baik, tinggal hati gue mau pilih yang mana.
Mami juga gak mau kalau sampe gue gak milih siapapun diantara mereka. Masing-masing dari mereka udah berjuang buat gue, dan masing-masing dari mereka juga udah nyiapin hatinya buat terluka. Karena buat mereka siapapun pilihan gue, itulah yang terbaik. Gue tersanjung dengan cara mereka memperlakukan gue, membuat gue merasa bahwa gue itu special, gue berbeda dengan cewe kebanyakan.
Terlepas dari itu semua, gue harus memantapkan hati gue buat memilih satu diantara mereka. Dan oleh sebab itu, gue mau buka hati gue, bukan cuman untuk Kak Wira doang, tetapi buat Kak Ares juga. Gue ingin merasakan bagaimana hati gue tersentuh dengan segala perlakuan mereka pada gue. Kedilemaan yang gue rasakan saat ini, semoga bisa segera teratasi. Gue ingin bebas dari rasa bimbang ini. Gue juga ingin merasakan rasanya dicintai dan mencintai.
...***...
"Morning.." Sapa Kak Ares. Saat ini dia sudah siap dengan setelan kerjanya. Sebelum ke kantor, dia akan mengantar Arka sekolah terlebih dahulu.
"Iya, pagi juga." Balas gue.
"Hari ini aku mau berangkat, ada kerjaan penting." Ucap Kak Ares sambil menatap gue. Ternyata dia harus berangkat ke luar kota. Ada kerjaan penting katanya.
"Oh iya Kak." Balas gue singkat. Grogi sih soalnya kalo ditatap lama-lama. Apalagi ditatap sama cowo ganteng begini.
"Kamu jadi punya waktu sama Wira deh. Hehehe.. padahal aku juga mau barengan sama kamu terus. Tapi aku sama Wira kan lagi saingan, jadi harus rela deh kalo kali ini waktunya dia lebih banyak sama kamu." Lah ini kan dia udah gede yah, kenapa ngomongnya sedih begini, kayak anak kecil gituh. Gue kan jadi gemes sendiri.
"Makanya Kakak ngalah ajah deh." Ujar gue.
"Apaan sih?" Tadi perasaan masih gemesin kayak anak kecil, eh sekarang udah ngambek. "Gak mau ngalah lah aku! Enak ajah. Kamu emang udah milih? Belum kan! Jadi masih jadi kewajiban aku buat perjuangin kamu." Dia yang tanya, dia yang jawab, eh dia sendiri yang ngambek. Ada-ada saja memang. Hal itu membuat gue menggeleng kepala.
"Yee.. ngambekan." Ledek gue.
"Makanya jangan suruh aku buat ngalah, Nit." Kali ini wajahnya berubah serius. "Aku gak pernah main-main sama perasaan aku. Aku sayang kamu, aku cinta sama kamu, dan aku pengen kamu jadi istri aku. Jadi, kasih aku waktu buat perjuangin kamu."
"Sekalipun nanti pilihan aku bukan Kakak, Kakak tolong terima yah. Jangan sakit hati, Kak." Jawab gue kemudian berlalu dari hadapannya.
Bisa gue rasakan, Kak Ares masih setia berdiri ditempatnya sembari menatap punggung gue. Sumpah demi apapun, gue gak tau harus bereaksi apa. Sejujurnya, gue gak mau menyakiti salah satu diantara mereka. Namun, gue jadi teringat dengan omongan Mami semalam. Mereka berdua sudah menyiapkan hati untuk merasakan patah hati, jadi gue tetap harus memilih.
Untuk saat ini, gue masih belum bisa memutuskan siapa yang akan gue pilih. Hati gue masih dilema, sebab keduanya sama-sama baik. Lagipula, gue juga ingin memantapkan hati gue terlebih dahulu agar bisa memilih yang tepat. Semoga saja pilihan gue adalah pilihan yang terbaik. Semoga saja salah satu diantara mereka bisa bahagia walaupun pilihan gue bukanlah dia.
...-***-...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Fitria Sri widowati
Nitaaa! pilih Ares aja sih 😁😁
2022-10-24
0
Meili Mekel
di lema
2022-10-11
0