"Ta..hiks..hiks..hiks.. gue butuh teman cerita" Inka memeluk Cinta, setelah membuka pintu rumahnya.
"Minum dulu In." Cinta menyodorkan sirup rasa anggur kesukaan Inka. Malam ini Inka memilih untuk menginap dirumah Cinta, setelah perdebatan sengitnya dengan sang ayah.
#flasback on
Sesampainya Inka dirumah, Raka menghampiri Inka yang ingin beristirahat. "In papa ingin bicara."
"Iya pa, ada apa?"
"Begini, besok papah tidak bisa datang di wisudamu, papah sudah janji sama mamah untuk menemani adikmu study tour ke Korea selama 4hari."
"Apa?" terlihat raut kecewa diwajah Inka. "Kok gitu pah, papa kan udah janji kalau Inka lulus tepat waktu dengan nilai yang baik, papah akan datang diwisudaku." Mata Inka mulai berair, ingin rasanya tumpah.
Dari awal, Raka sangat menentang keinginan Inka untuk mengambil jurusan desaign fashion, karena Raka sudah melihat ada ketegasan dan jiwa bisnis dalam diri Inka. Ia ingin Inka mengambil jurusan manajemen bisnis dan meneruskan usahanya. Namun keras kepala Inka tak dapat dihindari, akhirnya Raka menyerah dengan membuat kesepakatan itu. Supaya Inka tetap totalitas pada bidang yang ia pilih.
"Maafkan papa In. Papa yakin kamu tidak apa-apa jika papa tak datang. Karena kamu sudah terbiasa melakukan apapun sendiri sedangkan adikmu tidak." Raka menepuk bahu Inka dan melangkah pergi, meninggalkan Inka yang masih berdiri dipintu kamarnya.
#flashback off
"Menangislah In." Cinta memeluk Inka.
"Sebenernya anak bokap gue tuh siapa sih Ta, gue apa Adhis?" Inka masih menangis dipundak Cinta dengan posisi berpelukan. "Selama ini gue udah cukup bertahan dengan sikap bokap gue kaya gitu Ta, kali ini aja gue minta diperhatiin. Apa itu terlalu berlebihan Ta?" isak tangis Inka pecah.
Cinta mengendurkan pelukannya dan menatap Inka. Menangkup wajahnya dan berkata "hey lo tuh paling kuat diantara kita berempat. Inget, Allah ga akan kasih sesuatu diluar batas kemampuan kita In. Allah kasih seperti ini ke lo karena Dia tahu lo kuat melewatinya, lo mampu dan itu terbukti hingga lo berada di titik ini. Yakin In, setelah hujan ada pelangi, ga akan Allah kasih orang sengsara terus tanpa ada kebahagiaan di akhirnya. Emang kaya sinetron, peran utamanya dikasih sengsara terus sampe episode 500."
"Apaasih lo, kaya yang pernah nonton sinetron aja." Senyum Inka.
"Akhirnya lo senyum juga, hahahaha." Tawa Cinta mencairkan suasana. Inka pun ikut tersenyum, "makasih ya Ta."
"Pesen gue, jangan pernah lo benci bokap atau nyokap lo atas keadaan ini. Gue yakin setiap orang punya alasan atas keputusan dan sikapnya. kalaupun lo marah, karena lo belum diposisi mereka." Kata Cinta mencoba menenangkan sahabatnya.
Inka memeluk Cinta lagi dan berkata "makasih Ta, gue bersyukur punya saudara seperti lo, Mely dan Jessy. Walaupun Jessy suka nyebelin.. hahahaha." Kemudian mereka berdua tertawa, "iya bener banget."
****
"In, lo cantik banget. Siapa yang dandanin?" Ucap Mely setelah mereka berempat berada di mobil Cinta.
"Guelah yang dandanin siapa lagi coba? gue kan udah kaya MUA tau." Kata Jessy bangga.
"Pokoknya juara." Kata Inka dengan penekanan dikedua akhir huruf itu. Mereka berempat kemudian tertawa.
Pov Inka
Prosesi Wisudaku berjalan dengan khidmat walaupun tanpa kehadiran papa, orang yang paling aku inginkan ada disaat ini. Namun kehadiran ketiga sahabatkupun tidak mengurangi rasa bahagiaku.
Aku tersenyum saat Cinta memberikan satu puket bunga mawar putih, kemudian disusul Mely yang membawa berbagai jenis coklat dan biskuit dijadi satu dan diikat membentuk satu puket bunga. Lalu Jessy yang tiba-tiba berkata, "maaf ya In, gue ga bawa hadiah apa-apa buat lo. Cuma ini! Taraa...." Mataku membulat, ternyata Mario tepat berdiri dihadapanku.
Dihadapan semua orang Mario berkata sambil menepukkan tangannya "attention please!" Sontak membuat semua orang yang hadir menoleh ke arahku. "Will you marry me?" Mario berlutut dan menyerahkan kotak merah. Aku terbawa suasana, tapi ini seperti bukan dia. Mario pasti disuruh seseorang untuk melakukan ini.
Okey, aku akan memerankan peran ini. "Yes, I will." Aku tersenyum, dan semua orang bersorak tak terkecuali para dosenku yang masih hadir disana.
"Bagaimana aktingku?" Tanya Mario berbisik, setelah kami hendak berjalan pulang. "Good," jawabku menampilkan kedua ibu jariku keatas.
Entah Mario melakukan ini karena seseorang yang menyuruhnya atau karena dari dirinya sendiri. Aku tidak perduli, yang penting hari ini aku benar-benar bahagia. Yeayyy...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Nartadi Yana
jangan ² Adisty anaknya diluar nikah jadi sekarang dimanjain banget
2023-08-20
1
Nani Suarni
nyebelin tuh bpnya Inka, lkatanya nyesel terlalu keras sama Inka, nyatanya pas wisuda Inka g mau ngehadiran.
2023-07-05
0
Lela Lela
semoga inka bahagia liatin sm bp yg ga peduli itu
2023-05-30
0