Mario mengantarkan Inka ke butik designer ternama yang berada didaerah kemang. Awalnya Inka hanya mahasiswa magang disana. Namun setelah skripsinya selesai, Inka langsung ditawarkan untuk bekerja. Padahal sebelumnya ia akan berpikir menjadi pengangguran setelah lulus kuliah, berdiam dirumah pasti membuatnya tidak betah. Tapi ternyata Tuhan mengabulkan doanya, bahkan sebelum transkip nilai keluar. Ia sudah disodorkan dengan pekerjaan yang diinginkan.
"Pulangnya aku jemput." Kata Mario yang tengah melepaskan seatbelt Inka, setelah memberhentikan mobilnya tepat di depan butik. Inka mengangguk.
Hari ini sangat melelahkan, Inka dibuat gemas oleh seorang pelanggan wanita sosialita yang akan menikahi lelaki 20 tahun lebih muda.
"Ini apa sih mba, saya kan minta brosnya diletakkan disebalah kanan, kenapa ini malah ada di kiri?" Kata wanita paruh baya itu dengan wajah sinisnya. Kamudian dilanjutkan "ini lagi, saya kan minta bagian dadanya lebih terbuka lagi, ini apa? Hah mana miss Fang? asistennya ga becus begini." Inka terus mendapat hinaan dari wanita yang masih terlihat cantik tanpa kerutan di usia yang hampir menginjak kepala lima itu.
Bulir-bulir keringat muncul di dahi Inka. Sang pria yang sedari tadi berada disamping wanita itu pun terus memandangi Inka. "Baik miss, saya mohon maaf. Akan segera saya perbaiki."
"Saya akan memakainya malam ini, jadi sebelum jam 5 sore, saya akan mengambilnya." Kata wanita itu.
"Baik miss." Ucap Inka.
Wanita itu berlalu dari hadapan Inka, sang pria yang merupakan calon suaminya pun mengikutinya dari belakang, namun terhenti setelah hendak melewati Inka dan berbisik "sabar ya cantik." Kamudian pria itu mengedipkan matanya. Inka memutarkan bola matanya, menanggapi malas pria tadi. Pasalnya ini bukan kali pertama, pria itu menggodanya.
"Huufft.." Inka menghembus kasar nafasnya, setelah mendaratkan diri di sofa. Masih ada waktu tiga jam untuk memperbaiki gaun pesanan miss Melinda. Sebelumnya Inka melewatkan makan siangnya, hari ini di butik banyak sekali tamu berkunjung.
"Hai cantik," sapa pria yang akan mengambil gaun miss Melinda.
"Ini gaunnya." Inka langsung menyodorkan paper bag kepada pria itu.
"Inka Pramesti.. hmm.." Pria itu memegang ujung pin nama yang ada di dada kanan kemeja Inka. Inka langsung menepis tangan itu "jangan sentuh!"
"Oke, galak banget. Tapi aku suka cewek galak."
"Setres.. udah mau nikah masih aja godain cewek, dasar."
"Hahahaha.. ga masalah cowok tuh boleh nikahin satu, dua, tiga bahkan empat cewek sekaligus." Inka mengalihkan diri pada pekerjaannya dan tidak menanggapi pria itu. "Oh iya hampir lupa, aku bawain kamu makanan. Pasti kamu belum makan gara-gara harus memperbaiki gaun Melinda." Lelaki itu menaruh dua pack pizza ukuran jumbo. Lalu pergi begitu saja. "Ih cowok aneh." Batin Inka.
Inka duduk di teras butik, menunggu Mario menjemput. Sepuluh menit berlalu, namun Mario belum muncul.
"In, kamu belum pulang?" Miss Fang berkata sambil membawa banyak barangnya.
"Saya bantu miss." Inka berdiri dan membantu membawa barang-barang miss Fang menuju mobilnya.
"Saya masih menunggu jemputan miss." Kata Inka lagi.
"Oh calon suamimu ya?" Inka mengangguk.
"Kamu masih muda, cepat sekali menikah. Padahal karirmu baru dimulai." Inka hanya tersenyum membalas perkataan miss Fang. Karena justru menikah dengan Mario mempercepat karirnya nanti, bahkan Mario sudah mempersiapkan butik atas nama Inka sebagai mahar dari kesepakatan pernikahan mereka.
"Baiklah, saya duluan."
"Oke miss, hati-hati dijalan." Inka melambaikan tangannya.
Setelah beberapa menit berdiri dijalan. Terdengar bunyi klakson mobil membuyarkan lamunannya. Inka bergegas menghampiri mobil Mario.
"Maaf terlambat." Kata Mario datar.
"Tidak apa." Inka tersenyum sambil tangannya menarik seatbelt dan dibantu oleh Mario.
Mario mengantarkan inka hingga depan rumah. "Kak, ga usah dianter jemput juga ga apa-apa kok." Kata Inka.
"Memang kenapa kamu ga suka? Apa mau diantar jemput Vino?" Jawab santai Mario yang masih memegang setir.
"Apa sih, ya enggaklah, aku ga suka bekas Adhis." Inka meninggalkan Mario setelah menjawab perkataannya.
"Dasar cewek sombong," gumam Mario menggelengkan kepalanya. Entah kenapa semakin mengenal Inka, membuat Mario semakin merasa tertantang untuk menaklukannya, walaupun Mario merasa belum ada cinta dihatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Asti
belum ada cinta.....tp ko kaya cemburu gt y Mario
2024-02-07
0
muli Yana
yakin belum ad cinta Rio?
2023-10-22
0
Lela Lela
semangat inka
2023-05-30
0